17
2.7 KARBON AKTIF
Karbon aktif adalah bahan yang mengandung karbon yang telah ditingkatkan kadar adsorpsinya. Aktivasi merupakan suatu proses yang menyebabkan perubahan
fisik pada permukaan karbon melalui penghilangan hidrokarbon, gas-gas dan air dari permukaan tersebut sehingga permukaan karbon semakin luas dan berpori [28],
sehingga memperbesar kapasitas adsorpsi terhadap zat warna [7]. Daya adsorpsi karbon aktif disebabkan karena mempunyai pori-pori dalam
jumlah besar, dan adsorpsi akan terjadi karena adanya perbedaan energi potensial antara permukaan arang dan zat yang diserap. Karbon aktif sebagai bahan
pemucat lebih efektif untuk menyerap warna dibandingkan dengan bleaching clay
[29]. Menurut Lueders 1991 untuk menghasilkan alkil glikosida yang cerah dapat
dilakukan dengan mengontakkan larutan alkil glikosida dengan karbon aktif pada pH netral atau basa. Perlakuan ini dilakukan pada suhu 10-140
o
C dengan jumlah karbon aktif sebanyak 0,01-10 dari massa larutan [8].
Penggunaan karbon aktif sebaiknya yang berbentuk serbuk karena memiliki daya serap yang lebih bagus dibandingkan dengan karbon aktif yang berbentuk
granula, namun penggunaan karbon aktif serbuk dapat menyisakan partikel- partikelnya pada produk yang dihasilkan [10].
Pada penelitian ini akan digunakan karbon aktif MERCK dengan CAS Number: 7440-44-0. Adapun spesifikasinya sebagai berikut:
• Massa molekul : 12,01 grmol • Titik leleh
: 3550
o
C • Densitas curah : 150-440 kgm
3
• Ukuran partikel : 90 100 µm [30].
2.8 ANALISIS EKONOMI
Fatty alcohol merupakan suatu produk berbasis oleokimia yang berkembang
pesat. Sebagai bahan baku utama untuk pembuatan surfaktan, pertumbuhan paralelnya meningkatkan prospek ekonomi dan peningkatan standar hidup. Fatty
alcohol dipercaya sebagai bahan baku surfaktan karena dapat terbiodegradasi dengan
baik dan ketersediaannya dari bahan terbarukan [22]. Fatty alcoholrantai panjang
18 yang diperkenankan dalam sintesis alkil poliglikosida APG adalah dengan panjang
rantai atom C
8
-C
22
, namun lebih baik lagi jika menggunakan panjang rantai fatty alcohol
C
8
-C
18
[1]. Karena itu dalam sintesis APG digunakan dekanol fatty alcohol C
10
. D-Glukosa merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dapat dijadikan
bahan baku dalam pembuatan APG. Penggunaan D-Glukosa dalam pembuatan APG dapat mengurangi investasi awal karena peralatan yang diperlukan lebih sedikit.
Dalam skala industri, APG disintesis melalui sintesis Fischer, yaitu reaksi asetalisasi dengan katalis asam. Pada sintesis langsung, glukosa kering direaksikan
langsung dengan fatty alcohol [5]. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian potensi ekonomi APG dari dekanoldan
D-glukosa dengan menggunakan karbon aktif sebagai adsorben untuk meningkatkan kecerahan APG. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dikaji potensi ekonomi secara
sederhana. Sebelum melakukan kajian tersebut, perlu diketahui harga bahan baku yang digunakan dalam produksi dan harga jual APG.
Dibutuhkan 1 Ldekanol, 180 gramD-glukosa dan 29,4 gramkarbon aktif untuk menghasilkan 409,2 gramAPG dengan transmisi 44,90. Dekanol yang digunakan
sebagai bahan baku dapat digunakan kembali setelah melalui proses distilasi sehingga menghemat biaya produksi. Sehingga diperkirakan biaya produksi APG adalah
sebagai berikut:
Biaya bahan baku : • Biaya pembeliandekanol
= 1 L = Rp 19.148L [31]
• Biaya pembelian D-glukosa = Rp 665.000kg
[32] = 0,18 kg x Rp 665.000kg
= Rp 119.700 • Biaya pembelian karbon aktif
= Rp 1.905.000 kg [32]
= 0,0294 kg x Rp 1.905.000 kg = Rp 56.007
• Biaya listrik pada hot plate = 0,5 kWh x Rp 1.352 kWh x 2 jam = Rp 1.352
[33] Total biaya bahan baku
= Rp 196.207
19
Harga jual APG = Rp 239.187kg x 0,4092 kg [34]
= Rp 97.875
Dapat dilihat bahwa harga bahan baku pembuatan APG dengan menggunakan dekanol dan D-glukosa serta menggunakan karbon aktif untuk meningkatkan
kecerahan, jauh berbeda dengan harga bahan jual APG secara komersil. Hal ini disebabkan karena pembuatan APG ini masih dalam skala kecil, sumber karbohidrat
yang digunakan D-glukosa, dekanolyang digunakan tidak dilakukan recycle, serta penggunaan karbon aktif p.a. Tentu hal ini tidak membawa nilai ekonomis dalam
pembuatan APG. Namun dari segi produksi, peningkatkan kecerahan dengan menggunakan karbon aktifdinilai ekonomis karena dapat mengurangi penggunaan
bleachingagent .
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN