4.1.2 Keadaan Penduduk
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Penduduk di Desa Pantai Cermin Kiri berjumlah 3659 orang dengan rumah tangga yang tersebar di setiap dusun. Berdasarkan golongan umur sampel
penduduk Desa Pantai Cermin Kiri dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Pantai Cermin Kiri Tahun 2014
Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Persentase
Laki-Laki Perempuan
1800 1859
49,2 50,8
Total 3659
100,0 Sumber: Kantor Kecamatan Pantai Cermin, 2014
Dari Tabel 3 dapat dilihat penduduk di Desa Pantai Cermin Kiri pada tahun 2014 berjumlah 3659 jiwa atau 902 kepala keluarga. Dan berdasarkan jenis
kelamin jumlah penduduk perempuan sebanyak 1859 jiwa 50,8 dari total penduduk sebanyak 3659 jiwa dan penduduk laki-laki berjumlah 1800 jiwa
49,2.
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Dilihat dari kelompok umur ternyata kelompok umur usia poduktif di Desa Pantai Cermin Kiri cukup besar. Berikut gambaran jumlah penduduk menurut
kelompok umur di Desa Pantai Cermin Kiri:
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Pantai Cermin Kiri Tahun 2014
Kelompok Umur Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
60 Tahun 181
4,95 17-59Tahun
1097 29,98
13-16 Tahun 1212
33,12 6-12 Tahun
757 20,69
0-5 Tahun 412
11,26 Total
3659 100,00
Sumber: Kantor Kecamatan Pantai Cermin, 2014
Tabel 4 di atas menjelaskan bahwa kelompok umur yang mempunyai jumlah paling besar adalah kelompok umur 13-16 tahun ke atas yaitu 1212 33,12 dari
total 3659 jiwa penduduk. Dan jumlah yang paling sedikit berada pada kelompok umur 60 tahun yaitu sebesar 181 jiwa 4,95. Sedangkan umur 17-59 tahun
berjumlah 1097 jiwa 29,98 , umur 6-12 tahun berjumlah 757 jiwa 20,69 dan umur 0-5 tahun berjumlah 412 jiwa 11,26.
c. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Berdasarkan jumlah penduduk menurut agama dapat dilihat dari Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Desa Pantai Cermin Kiri Tahun 2014
Agama Jumlah Jiwa
Persentase
Islam 3333
91,09 Kristen Protestan
217 5,93
Katolik 8
0,22 Budha
101 2,76
Total 3659
100,00
Sumber: Kantor Kecamatan Pantai Cermin, 2014
Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Pantai Cermin Kiri memeluk agama Islam yaitu sebanyak 3333 jiwa 91,09, memeluk agama
kristen sebanyak 217 jiwa 5,93, memeluk agama Budha sebanyak 101 jiwa 2,76 dan memeluk agama katolik sebanyak 8 jiwa 0,22.
4.1.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di suatu desa sangat dibutuhkan demi perkembangan desa tersebut. Untuk mencapai desa ini dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Di Desa Pantai Cermin Kiri, sarana dan prasarana yang dibutuhkan penduduk, seperti sarana ibadah, kesehatan,
pendidikan, transportasi, dan lain-lain telah tersedia. Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 6. Sarana dan Prasarana No
Sarana dan Prasarana Jumlah Unit
1 Sekolah
a. SD
2 2
Kesehatan a.
Poskesdes b.
Posyandu 1
2 3
Tempat Peribadahan a.
Mesjid b.
Gereja 3
3 4
Transportasi a.
Jalan Baik b.
Jalan Rusak 2 km
6 km Sumber: Kantor Kecamatan Pantai Cermin, 2014
4.1.4 Keadaan Sosial Ekonomi
a. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian
Di Desa Pantai Cermin Kiri Mata Pencaharian penduduk mayoritas adalah petani yang terdiri dari salak, karet, padi, cabe dan lain-lain. Sebagian lagi
masyarakat di desa ini adalah swasta dan PNS. Adapun jumlah kepala keluarga KK menurut kelompok mata pencaharian di Desa Pantai Cermin Kiri dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian di Desa Pantai Cermin Kiri 2014
No. Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk
1. Petani
246 2.
PNS 58
3. TNIPolri
3 4.
Karyawan 77
5. Wiraswasta
554
6. Jasa
15
7. Nelayan
221
8.
Buruh 78
9. Lainnya
2404 Sumber: Kantor Kepala Desa Pantai Cermin Kiri, 2014
4.2 Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel menggambarkan kondisi, keadaan serta status dari petani. Karakteristik seorang responden didalam suatu penelitian akan sangat
membantu untuk memperoleh informasi tentang keadaan usahataninya terutama dalam peningkatan produksi usahataninya.
Karakteristik petani usahatani kepiting pada penelitian ini, terdiri dari umur usahatani, umur petani sampel, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani,
jumlah tanggungan keluarga, luas lahan, produksi, produktivitas, akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.
Tabel 8. Karakteristik Petani Sampel Didesa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Berdagai 2015
No Uraian
Range Rataan
1 Umur Petani Sampel Tahun
29-65 43,33
2 Tingkat Pendidikan Tahun
06-12 10,40
3 Jumlah Tanggungan Jiwa
1-8 3,53
4 Luas Tambak Ha
0,24-0.4 0,37
5 Benih Kg
100-150 137,67
6 Produksi Kg
80-118 106,17
Umur petani kepiting di Desa Pantai Cermin Kiri berkisar antara 29-65 tahun dengan rata-rata umur 43,33 tahun. Berdasarkan data umur yang diperoleh, pada
umumnya petani kepiting berada pada usia produktif sehingga mempunyai kemampuan lebih baik dalam berfikir dan bertindak untuk merencanakan suatu
kegiatan. Tingkat umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahatani yang dikerjakannya. Pada umumnya petani yang
berumur muda dan sehat jasmaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat sedangkan semakin tua umur petani maka kemampuan kerjanya relatif menurun,
produktifitas kerja petani kepiting juga terbatas setelah melewati tahap jenuh dalam mengerjakan usahataninya. Sementara itu petani yang masih muda
memiliki tingkat adopsi yang lebih tinggi terhadap ide-ide baru yang disampaikan oleh para ahli atau penyuluh pertanian, dan cepat menerima perkembangan
teknologi yang berhubungan dengan usahatani yang petani kopi kerjakan. Petani muda ini juga lebih berani mengambil resiko meskipun masih kurang memiliki
pengalaman yang cukup dibanding dengan petani usia tua. Oleh karena itu, usia sangat mempengaruhi kemampuan petani untuk mengambil keputusan untuk
usahatani nya. Pendidikan formal merupakan salah satu factor yang penting dalam
mengelola usahatani dimana respon petani terhadap teknologi yang sedang berkembang sangat bergantung dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan petani maka semakin mudah untuk mengadopsi teknologi dalam menjalankan usahataninya. Tingkat pendidikan petani di daerah penelitian
berkisar 6 – 12 tahun dengan rata-rata 10,40. Dari datya ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan petani sampel di daerrah penelitian tergolong sedang untuk
mengadopsi teknologi. Jumlah tanggungan keluarga dalam daerah penelitian akan berpengaruh
terhadap distribusi pendapatan dan ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga Jumlah tanggungan keluarga di daerah penelitian berkisar 1 - 8 orang demgan
rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebanyak 3 orang. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, maka akan semakin banyak pula tenaga kerja dalam
keluarga. Besarnya luas pengolahan lahan petani kepiting merupakan sesuatu yang
sangat penting dalam proses produksi ataupun usahatani. Dalam usahatani, pengusahaan lahan yang sempit sudah pasti tidak efisien dibandingkan dengan
pengusahaan lahan yang luas. Luas lahan usahatani yang dikelola akan
berpengaruh terhadap jumlah penerimaan, pendapatan, dan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani tersebut. Besarnya produksi kepiting juga
dipengaruhi oleh luasnya lahan tambak yang dimiliki petani kepiting. Dan hal ini juga akan meningkatkan besarnya biaya yang dikeluarkan terhadap tenaga kerja.
Luas lahan tambak petani kepiting berkisar antara 0,24 Ha sampai 0.4 Ha dengan rata-rata luas lahan tambak 0,37 Ha. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa luas
lahan yang diusahakan oleh petani di daerah penelitian masih tergolong sangat kecil.
Banyaknya benih kepiting yang diusahakan pada usahatani kepiting juga sangat berpengaruh terhadap hasil produksi kepiting. Semakin banyak benih yang
diusahakan maka akan semakin besar pula hasil produksi yang didapat. Benih kepiting petani sampel di daerah penelitian berkisar antara 100kg – 150kg dengan
rata-rata 137,67kg, dari data tersebut dapat dilihat bahwa benih kepiting yang diusahakan oleh petani masi tergolong kecil jika dibandingkan dengan luas lahan
tambak yang di pakai.
32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Biaya Produksi Usahatani Kepiting
Petani sebagai pelaksana usahatani mengharapkan produksi yang besar untuk menghasilkan pendapatan yang besar pula. Dipandang dari sudut efisiensi, semakin
luas lahan yang diusahakan maka akan semakin tinggi produksi dan pendapatan per satuan luasnya. Dalam proses produksi dikeluarkan biaya-biaya yang mendukung
terjadinya proses produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung,. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap Fixed Cost
dimana penggunaanya tidak habis dalam satu masa produksi. Biaya yang termasuk biaya tetap adalah sewa lahan, penyusutan alat dan bangunan. Selain biaya tetap
terdapat juga biaya tidak tetap Variable Cost dimana penggunaanya habis dalam satu masa produksi. Biaya yang termasuk kedalam biaya tidak tetap adalah benih,
pakan, dan tenaga kerja.
5.1.1 Biaya Tetap
Biaya tetap yang dianalisis oleh peneliti adalah biaya penyusutan alat dan sewa lahan Tambak.
1. Penyusutan Peralatan
Penyusutan biaya peralatan yang dihitung meliputi penyusutan peralatan diantaranya terdiri atas keramba, gunting, ember, tang dan keranjang . Dimana, untuk