menyebabkan runoff yang memiliki kemampuan untuk mengaduk beberapa logam berat Nwabueze 2011. Berdasarkan persyaratan mutu dan keamanan
pangan daging kerang beku SNI 3460.1-2009, persyaratan maksimum kandungan timbal Pb yaitu 1 mgkg, merkuri Hg 0,5 mgkg dan kadmium Cd
1 mgkg BSN 2009.
2.7.1 Timbal Pb
Timbal Pb adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral
lain, terutama seng dan tembaga. Pencemaran Pb dapat terjadi di udara, air, maupun tanah Panjaitan 2009. Timbal Pb dan persenyawaannya dapat berada
di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia diantaranya adalah air buangan limbah industri dan dari pertambangan
biji timah hitam. Senyawa Pb dalam perairan berada dalam bentuk ion Pb
2+
dan Pb
4-
. Ikan dapat mengadsorbsi Pb dari permukaan tubuh dan makanan yang dikonsumsinya. Kerang dapat mengakumulasi Pb dalam jumlah besar
Siagian 2004. Termakannya senyawa timbal dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan gejala keracunan, diantaranya iritasi gastrointestinal akut, rasa
logam pada mulut, muntah, sakit perut, dan diare Darmono 1995.
2.7.2 Kadmium Cd
Kadmium Cd merupakan logam berwarna putih keperakan menyerupai alumunium. Logam ini banyak bercampur dengan logam lain terutama Zn dan Hg.
Kadmium memiliki sifat yang tahan panas sehingga digunakan untuk campuran pembuatan keramik, enamel, dan plastik, serta sangat tahan terhadap korosi
sehingga dapat digunakan untuk melapisi pelat baja dan besi. Kadmium Cd dalam air laut berbentuk senyawa klorida CdCl
2
, sedangkan dalam air tawar berbentuk karbonat CdCO
3
. Pada air payau yang biasanya terdapat di muara sungai, kedua senyawa tersebut jumlahnya berimbang Darmono 1995. Kadmium
dilepaskan di udara, tanah dan air oleh aktivitas manusia. Organisme-organisme yang hidup bebas dan dapat dimakan seperti kekerangan, krustase, dan jamur
adalah akumulator alami kadmium IPCS 1992 diacu dalam Codex 1995. Kadmium Cd masuk ke dalam tubuh hewan melalui dua jalur, yaitu
saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Kadmium dari saluran pencernaan
diabsorpsi melalui saluran dinding usus dan diangkut melalui pembuluh darah serta didistribusikan dalam jaringan terutama ginjal dan hati, dimana kurang lebih
50 dari logam tersebut terakumulasikan. Moluska seringkali mengakumulasi Cd pada kelenjar pencernaannya Laurenco et al. 2009. Keracunan kadmium dapat
mengakibatkan efek yang kronis dan akut. Efek akut ditunjukkan dengan gejala diare, kejang perut dan pusing, sedangkan efek kronis biasanya mengakibatkan
kerusakan pada ginjal dan kerusakan pada sistem syaraf Darmono 1995.
2.7.3 Merkuri Hg