Gambar 1 Morfologi kerang pisau Solen spp Habitat kerang pisau berupa pasir berlumpur dengan arus air laut yang
lemah. Kerang pisau bersembunyi atau menggali secara vertikal pada substrat berpasir dan sedikit keluar pada saat pasang surut. Kerang pisau banyak
ditemukan di sepanjang perairan pantai selatan Pamekasan, Madura dengan ciri pantai yang landai dan datar sehingga jika air laut surut jarak air dengan garis
pantai dapat mencapai 200-300 m Nurjanah et al. 2008.
2.2 Komposisi Kimia Kerang Pisau Solen spp
Komposisi kimia kerang sangat beraneka ragam. Hal ini dapat tergantung pada spesies, jenis kelamin, umur, musim, dan habitat. Kandungan gizi kerang
pisau dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kandungan gizi kerang pisau Solen spp
Jenis gizi Basis basah
bb Basis
kering bk AKG 19-20th
Satuan Pria
Wanita Kalori
61,84 kkal 349,66 kal
2550 1900
Kkalhari Protein
9,79 55,34
50 42
ghari Karbohidrat 4,95
27,98 130
100 gkaphari
Lemak 0,32
1,82 54
54 ghari
Abu 2,63
14,87 ~
~ ~
Air 82,31
~ ~
~
Sumber : Nurjanah et al. 2008
2.3 Penangkapan, Pengolahan dan Pemasaran Kerang Pisau Solen spp
Proses penangkapan lorjuk cukup sulit karena diperlukan alat khusus dan kelihaian nelayan. Nelayan umumnya menggunakan linggis untuk menggali pasir
tempat lorjuk berada dan harus menunggu air surut. Kelompok nelayan di sekitar Pantai Kenjeran Surabaya beberapa tahun terakhir menemukan teknik baru
dengan cara menaburkan serpihan batu gamping dan air sabun di area fishing ground pada saat air pasang. Lorjuk akan muncul sendiri ke atas permukaan
sehingga mudah ditangkap dalam waktu tidak terlalu lama Ditjen PPHP 2010.
Lorjuk biasanya disajikan dalam bentuk olahan. Proses untuk menghasilkannya sebagai berikut: lorjuk segar hasil tangkapan dicuci bersih,
direbus selama 1,5 jam hingga cangkang mengelupas sendiri. Lorjuk setelah itu dijemur selama 4 jam, dikupas dan dagingnya dikeringkan lagi selama 6 jam.
Daging yang benar-benar kering dapat diolah lebih lanjut. Lorjuk biasanya digoreng atau diolah menjadi kacang goreng lorjuk, soto lorjuk, petis lorjuk,
bothok lorjuk dan rengginang lorjuk Ditjen PPHP 2010. Lorjuk memiliki rendemen kecil, namun pedagang tetap tergiur untuk
terus mencari lorjuk. Alasan pedagang tetap mencari lorjuk karena nilai jual produknya sangat tinggi. Lorjuk segar hanya senilai Rp. 8000kg, lorjuk setengah
kering Rp. 80.000kg dan lorjuk kering Rp. 280.000kg sedangkan lorjuk goreng dipasarkan dengan harga sekitar Rp. 300.000kg. Kebutuhan pedagang lorjuk
sebagian besar hanya bisa dipenuhi oleh nelayan dari lorjuk segar dan setengah kering saja, oleh karena itu keuntungan terbesar berada di tangan para pedagang
tersebut. Kemampuan produksi pedagang pun tergantung pada hasil tangkap nelayan Ditjen PPHP 2010.
2.4 Lemak