Karakteristik Kerang Pisau Solen spp Rendemen

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Kerang Pisau Solen spp

Kerang pisau yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Pantai Kejawanan, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Kerang ini memiliki nama lokal antara lain ”lorjuk” untuk daerah Jawa Timur, ”ambal” untuk darah Sarawak dan ”embet” untuk daerah Cirebon. Kerang pisau ini memiliki ciri-ciri simetris bilateral dengan kedua cangkang yang panjang dan tubuhnya kecil memanjang. Salah satu ujung tubuhnya berbentuk runcing seperti mata pisau. Kulit cangkangnya berwarna kuning kehijauan. Bentuk morfologi kerang pisau dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Morfologi kerang pisau Solen spp hasil penelitian Pengukuran morfometrik kerang pisau dilakukan terhadap 30 sampel. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran panjang, lebar, tebal dan berat untuk menentukan rendemen. Hasil rata-rata pengukuran morfometrik dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Morfometrik kerang pisau Solen spp Parameter Nilai Panjang cm 4,75 ± 0,61 Lebar cm 0,83 ± 0,11 Tebal cm 0,87 ± 0,15 Bobot utuh gram 2,27 ± 0,65 Hasil pengukuran morfometrik ini senada dengan hasil pengukuran yang dilakukan Trisyani dan Irawan 2008 yang menyatakan bahwa secara keseluruhan panjang cangkang lorjuk 1,8-6,9 cm dengan bobot 0,16-9,6 gram. Hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda dengan hasil pengukuran penelitian sebelumnya kerang pisau yang menyatakan ukuran panjang kerang pisau antara 3-4 cm dan lebar 0,5-1 cm Nurjanah et al. 2008.

4.2 Rendemen

Rendemen adalah persentase antara berat suatu bagian yang dapat dimanfaatkan dibandingkan dengan berat bahan utuh. Rendemen paling besar adalah bagian daging yaitu sebesar 41,02, diikuti bagian cangkang sebesar 35,49, dan bagian jeroan sebesar 23,49. Nilai rendemen cangkang ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa rendemen kerang pisau bagian daging 60,79, cangkang 34,50 dan sisa air 4,71 Nurjanah et al. 2008. Rendemen daging kerang pisau pada penelitian ini lebih besar daripada rendemen kerang hijau yaitu sebesar 27,75 Sobana 2005 dan simping sebesai 30,91 Meida 2003. Perbedaan rendemen ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis, bentuk tubuh, dan umur Suzuki 1981. Bagian yang umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat adalah bagian daging kerang pisau sebagai bahan pangan, namun bagian cangkang juga dapat dimanfaatkan karena umumnya cangkang kerang kaya akan kalsium dan fosfor. Jenis-jenis kerang, udang, kerang, cumi-cumi, insekta dan fungi merupakan sumber kitin dan kitosan Okuzumi dan Fujii 2000.

4.3 Komposisi Kimia