D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini.
1. Jadwal SurveiObservasi
Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu menyusun jadwal penelitian. Adapun yang termasuk dalam jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN
JANUARI FEBRUARI
I II
III IV
I II
III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen
pembimbing
5 Pengumpulan data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
Universitas Sumatera Utara
2. Rencana Isi
Rencana isi terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan, hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, rencana isi tugas akhir ini disusun sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei observasi
dan rencana isi.
BAB II : KEBUN
PERCOBAAN USU
TAMBUNAN A
KECAMATAN SALAPIAN
KABUPATEN LANGKAT
Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha,
kinerja usaha terkini, serta rencana usaha .
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN
UPAH PADA
KEBUN PERCOBAAN
USU TAMBUNAN
A KECAMATAN
SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, sistem pencatatan
dan perhitungan gaji dan upah, sistem pembayaran gaji dan upah, sistem pengawasan internal gaji dan upah,
penerapan sistem pengawasan internal gaji dan upah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran yang
bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan, dimana di harapkan dapat memberikan
masukan yang bermanfaat bagi Kebun Percobaan USU
Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
BAB II KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN
KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas
Kebun USU ini diawali dengan persetujuan penyerahan kebun Tambunan A kepada Universitas Sumatera Utara kepada Menteri Dalam Negeripada tahun
1981 seluas kurang lebih 604.00 ha, namun pada berita acara Perjanjian Penyerahan Pengelolaan Tanah Perusahaan Daerah PDSU dengan pihak
Universitas Sumatera Utara USU, pada tahun 1981 luas kebun ini tercatat 634,50 Ha disebutkan didalamnya terdapat tanah garapanokupasi masyarakat
dengan ijintanpa ijin 97,20 Ha yang ditegaskan akan menjadi kewajiban pihak USU menyelesaikannya.
Utang Rakyat Untuk Biaya Pembangunan Kebun pada tahun 1983, USU melalui Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi P2T yang dipimpin oleh dr
Darwin Dalimunthe membangun sarana dan prasarana dikebun Tambunan A, dari Utang Asia Development Bank ADB yang menelan biaya US 6.873.905,00
yang ekivalen Rp 4.124.343.000,70 saat itu namun yang setara dengan Rp 61.865.145.010,00 saat ini.
Pada tahun 1984 sd tahun 1995 Kebun ini ditanami kelapa sawit seluas 130.00 Ha yang pada tahun 2000 sudah menghasilkan. Pada tahun 1997 sd 1998
kembali ditanami kelapa sawit yaitu pada areal 27 dan 28 serta areal kuta tengger seluas 158.00 Ha yang dananya berasal dari dana hasil penanaman terdahulu
Universitas Sumatera Utara
tahun tanam 1984 sd 1995 yang sudah berproduksi dan pada tahun 2000, hasilnya menurut rencana digunakan untuk biaya :
1. Pengolaan Kebun Kelapa Sawit.
2. Perluasan Kebun Kelapa Sawit.
3. Perawatan Sarana dan Prasarana.
4. Percobaan Mahasiswa maupun Staff Pengajar.
5. Ganti Rugi Lahan.
6. Pendidikan Pascasarjana Staff Pengajar di IPB Bogor.
7. Klinik Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Pada Tahun 1996, USU memohon Hak Pakai Kepada BPN atas sebidang tanah yang langsung dikuasai oleh Negara seluas 565.50 Ha yang menjadi areal
kebun Tambunan A yang dijawab oleh BPN Kabupaten Langkat bahwa yang dikuasai USU secara nyata dilapangan hanya kurang lebih 390,34 Ha sesuai
gambar situasi khusus No: 1401IV96 tanggal 22 April 1966 dan kurang lebih 174,82 Ha merupakan garapan masyarakat yang harus diselesaikan pihak USU
sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku. Pada tahun 2003 Rektor USU menyatakan bahwa luas Kebun Tambunan
A adalah 615,70 Ha sebagaiman yang disebut dalam peta bidang tanah No: 3022003 tanggal 9 Mei Tahun 2003 yang diperoleh dari pemerintah Provinsi.
Meskipun diakui bahwa diatas tanah tersebut masih terdapat tanah garapan dimana 8 delapan persil dianataranya telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik atas
nama penggarap, namun dinyatakan bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan
Universitas Sumatera Utara
garapan, tuntutan maupuan gugatan dari pihak manapun mengenai tanah yang digarap.
Pada Tahun 2003 Kepala BPN pusat memutuskan pemberian Hak Pakai atas nama USU atas tanah Negara seluas 634,50 Ha, dimana setelah melakukan
pengukuran luas seluruhnya adalah 615,70 Ha sebagaimana diuraikan dalam peta bidang tanah No: 3022003 tanggal 9 Mei 2003 yang terdiri dari tanah Hak Milik
seluas 11.2252 Ha, tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha tanah jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha, sedang sisanya seluas 378,62 Ha
dkuasi oleh USU. Bahwa terhadap 8 delapan bidang Hak Milik seluas 11,2252 Ha dikeluarkan dari pemberian Hak Pakai ini untuk terlebih dahulu diganti
rugikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedang jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha tidak dapat diberikan Haknya. Terhadap tanah garapan
masyarakat seluas 176,5648 Ha dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak Universitas.
Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555,1848 Ha. Surat Pernyataan Rektor USU No: 2614JO5TU2003 tanggal 7 Juli 2003
yang merujuk pada peta bidang tanah No: 3022003 tanggal 9 Mei Tahun 2003 yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Sumatere Utara, Perusahaan Daerah
Sumatera Utara pada tanggal 1 Juli 1981, telah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dengan surat No: 593,43485AGR tanggal 7 April 1981 dan telat
tercatat sebagai asset USU cq Departemen Pendidikan R.I yang telah digunakan sebagai kebun percontohankebun percobaan Universitas Sumatera Utara. Diatas
tanah tersebut pada saat ini masih menjadi tanah garapan masyarakat dan
Universitas Sumatera Utara
diantaranya telah diterbitkan 8 delapan sertifikat Hak Milik atas nama penggarap. Selanjutnya dinyatakan bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan
masalah tanah yang digarap oleh masyarakat. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No: 27HPBPN2003 tanggal 31
Juli 2003 atas pemberian Hak Pakai atas nama Departemen Pendidikan Nasional RI atas tanah sebagai berikut :
- Bahwa tanah Negara bekas perkrbunan Tambunan A yang
diserahkan pengelolaannya kepada Universitas Sumatera Utara adalah seluas 634,5 Ha, setelah dilakukan pengukuran luas
seluruhnya adalah 615,7 Ha, sebagaimana diurakan dalam peta bidang tanah No: 03022003 tanggal 9 Mei 2003 yang terdiri
dari tanah Hak Milik seluas 11,2252 Ha, tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha, tanah jalan, sungai dan
sempadan sungai seluas 49,29 Ha, sedang sisanya seluas 378,62 Ha dikuasai oleh Departemen Pendidikan Nasional RI Universitas
Sumatera Utara digunakan sebagai Kebun PercontohanPercobaan bahwa terhadap 8 Delapan bidang Hak Milik seluas 11,2252 Ha
dikeluarkan dari pemberian Hak Pakai ini untuk terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan jalan, sungai
dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha tidak dapat diberikan haknya. Terhadap tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha
dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Nasional cq Universitas Sumatera Utara. Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555.1848 Ha.
Pada tahun 2004, tim penyelesaian masalah tanah Kebun Percobaan USU Tambunan A yang diketahui camat, melaporkan bahwa tanah garapan masyarakat
dan tanah masyarakat diareal kebun percobaan USU adalah sebagai berikut : -
Sertifikat Hak Milik seluas 7,2754 Ha belum ada kesepakatan.Pemilik Surat Keputusan Camat adalah seluas 16.606
Ha. Pemilik Surat Keterangan Kepala Desa 34.00 Ha. Luas garapan yang menguasai lahan tanpa keterangan adalah seluas
135.1981 Ha.. Saat ini masih ada yang tidak masuk dalam daftar inventarisasi tersebut seluas 84.00 Ha yang berlokasi didesa Lau
Tepu yang diklaim dan secara fisik dikuasai oleh kelompok Tani Lau Tepu Simalem LASIMA.
- Surat Bupati Langkat No: 593-781Pol PP2004 tanggal 25
Februari 2004 kepada camat Salapian memutuskan agar pihak camat melakukan inventarisasi dilapangan sekaligus mengadakan
musyawarah dalam rangka penyelesaian masalah sebagai tindak lanjut pernyataan Rektor No: 2614JO5TU2003 tanggal 7 Juli
2003 dan keputusan kepala BPN No: 27HPBPN2003 tanggal 31 Juli 2003.
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan diatas, areal kebun yang tersisa dari konsesi awal seluas 634,50 Ha pada tahun 1981 sesungguhnya hanyalah
tinggal 104, 70 Ha pada tahun 2006. Produksi
Buah Kelapa
Sawit TBS=
Tandan Buah
Segar Menurut survai yang dilakukan, produksi TBS dari kebun percobaan Tambunan A
berkisar antara 250 Ton sampai 400 TonBulan, yang harganya berkisar antara Rp 500-600Kg.
Kebun Percobaan Tambunan A yang seyogianya digunakan untuk praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian Surat Permohonan Rektor USU tanggal
2 Maret 1981 No: 1810PT05F.81 untuk memperoleh areal kurang lebih 604 Ha untuk praktikum Mahasiswa Pertanian yang ditujukan kepada Gubernur Kepala
Daerah TK I Sumatera Utara, dan diteruskan kepada Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur dengan surat tanggal 9 Maret No: 73153.
Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian
Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
Visi, Misi, Nilai Budaya Kebun Percobaan USU Tambunan A Visi
-Menjadi Industri dan Perusahaan yang berdaya saing.
Misi
-Mempersiapkan Pembelajaran
yang professional
dalam menerapkan,
mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni serta berdaya saing.
-Memperluas dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajraan dan modernisasi.
-Mengembangkan dan Menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktifitas dan daya saing
masyarakat.
Nilai Budaya -
Profesional, Kesetaraan, Kemakmuran, Kejujuran, Integritas, dan Kerjasama.
B. Struktur Organisasi