Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

Oleh :

ADE ZUKHRUF SABULLAH HSB 112102104

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ADE ZUKHRUF SABULLAH HSB

NIM : 112102104

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN

USU TAMBUNAN A KECAMATAN

SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT Tanggal : 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Mutia Ismail, MM, Ak NIP. 19680501 199502 2 001

Tanggal : 2015 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP . 19511114 198203 1 002

Tanggal : 2015 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ADE ZUKHRUF SABULLAH HSB

NIM : 112102104

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL

GAJI DAN UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A

KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

Medan, februari 2015

ADE ZUKHRUF S. HSB NIM: 112102104


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul

Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat” ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasi sebesar – besarnya kepada:

1. Allah SWT atas berkat rahmat, hidayah, karunia dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. R u s t a m,M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Ir. Edy Aswari selaku Manager dan M.E Syahrum, serta seluruh staff dan pegawai Kebun Percobaan USU Tambunan A yang telah memberikan bantuan bimbingan serta arahan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

8. Kedua orang tua saya tercinta, H. Akhir Hasibuan dan Alm. Dewani Lubis yang telah memberikan curahan kasih sayang dan perhatian, pengorbanan,

bimbingan serta do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Untuk teman spesial saya Putri Hanna Sakinah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk saya.

10.Untuk teman saya Ardy alias Apoy, Hardin, Awal, Anto, Lek, Emen,

Takdir, Alvi, Mar i’e, Idin, Tarida, Fatiya, Renny, Mila, Salomon, Husen,

Mada, dan seluruh teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, khususnya D-III Akuntansi Grup B di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(6)

Penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa maupun dalam hal penyajian. Oleh karena itu dengan berbesar hati, penulis menerima saran maupun kritik yang bersifat membangun dari para pembaca, guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Februari 2015 Penulis,

ADE ZUKHRUF S. HSB NIM. 112102104


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... .. vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D.Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT .. 9

A.Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... 16

C.Job Description ... 16

D.Jaringan Usaha... 19

E. Kinerja Usaha Terkini ... 20


(8)

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN USU

TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT ... 22

A.Pengertian Gaji dan Upah ... 22

B.Unsur-unsur Gaji dan Upah ... 23

C.Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah ... 29

D.Sistem Pembayaran Gaji dan Upah ... 32

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 34

F. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 36

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

A.Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40


(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.1 Jadwal Penelitian dan penyusunan tugas akhir ... 5 2.1 Job Description Kebun Percobaan USU Tambunan A

Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat ... 17 3.1 Penetapan Tunjangan Jabatan pada Kebun Percobaan USU


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Logo Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan

Salapian Kabupaten Langkat ... 15 2.2 Struktur Organisasi Kebun Percobaan USU Tambunan A


(11)

Perubahan iklim bisnis di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis, tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, baik dalam kegiatan operasional maupun dalam mencapai tujuan perusahaan. Didalam menjalankan tugasnya, tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan iklim bisnis di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis, tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, baik dalam kegiatan operasional maupun dalam mencapai tujuan perusahaan. Didalam menjalankan tugasnya, tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani.

Pada dasarnya dalam melaksanakan kegiatannya setiap perusahaan pasti tidak terlepas dari keberadaan tenaga kerja / karyawan yang dibutuhkan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh karyawan antara lain menyusun rencana dan tujuan perusahaan yang akan dicapai, melaksanakan kegiatan dan pengawasan operasional perusahaan sampai tercapainya tujuan perusahaan. Agar setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, maka pemimpin perusahaan harus memberikan imbalan atau balas jasa dalam bentuk uang berupa gaji dan upah yang layak, tunjangan, insentif, bonus yang disesuaikan dengan keahlian dan tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas yang mereka emban. Hal ini untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan serta untuk mencapai tujuan perusahaan.


(13)

Sistem gaji dan upah sangat rentan dengan kesalahan, keteledoran, serta penyelewengan. Oleh karena itu, tidak ada satu pihak pun yang diperbolehkan terlibat didalamnya terkecuali hanya bagian penggajian saja. Dengan kata lain, sistem pengawasan menghendaki adanya pemisahan fungsi yang salah satunya adalah yang berhubungan dengan prosedur penentuan gaji dan upah, pembayaran serta pencatatan.

Banyak perusahaan yang menggunakan sistem payroll yaitu dengan cara membuat daftar gaji dan upah karyawan. Sistem ini dilakukan sebagai bukti yang jelas tentang rincian gaji / upah yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya berdasarkan jabatan atau golongan karyawan tersebut. Hal ini menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan atas pencatatan jumlah penggajian dan pengupahan. Adapun kesalahan pencatatan yang sering terjadi dalam perusahaan mengenai gaji dan upah yaitu :

1. memperbesar dana untuk penggajian dan pengupahan dengan memasukkan nama karyawan yang fiktif.

2. menahan gaji dan upah yang tidak diambil oleh karyawan yang berhak untuk menerimanya.

3. sengaja tidak mencatat pengurangan atas gaji atau upah karyawan.

Dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan selain memberikan gaji dan upah perusahaan juga harus memberikan fasilitas seperti rumah dinas, seragam dinas. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan tunjangan disetiap gajian serta memberikan bonus pada pertengahan ataupun akhir tahun. Tetapi jika kesejahteraan karyawan diabaikan, maka kegiatan operasional perusahaan akan


(14)

terbengkalai dan menyebabkan banyaknya karyawan yang mogok kerja dan akan terjadi demo yang dilakukan oleh karyawan.

Kebun USU ini diawali dengan persetujuan penyerahan kebun Tambunan A kepada Universitas Sumatera Utara oleh Menteri Dalam Negeri melalui surat tanggal tahun 1981 seluas kurang lebih 604.00 Ha, namun pada berita acara Perjanjian Penyerahan Pengelolaan Tanah Perusahaan Daerah (PDSU) dengan Pihak Universitas Sumatera Utara (USU), pada tahun 1981 luas kebun ini tercatat 634,50 Ha disebutkan didalamnya terdapat tanah garapan/okupasi masyarakat dengan ijin / tanpa ijin seluas 97,20 Ha yang ditegaskan akan menjadi kewajiban pihak USU untuk menyelesaikannya.

Utang Rakyat UntukBiaya Pembangunan KebunTahun 1983, USU melalui Projek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) yang dipimpin dr. Darwin Dalimunthe membangun sarana dan Prasarana dikebun Tambunan A, dari utang Asian Development Bank (ADB) yang menelan biaya US$ 6.873.905,00 yang ekivalen Rp 4.124.343.000,70 saat itu namun yang setara dengan Rp 61.865.145.010,00 saat ini.

Padatahun 1984 s/d tahun 1995 Kebun ini ditanami kelapa sawit seluas 130.00 Ha yang pada tahun 2000 sudah menghasilkan. Pada tahun 1997s/d tahun 1998 kembali ditanami kelapa sawit yaitu pada areal 27 dan 28 serta areal Kuta Tenggerseluas 158.00 Ha yang dananya berasal dari dana hasil penanaman terdahulu (TahunTanam 1984 s/d 1995) yang sudah berproduksi dan pada tahun 2000.


(15)

Melihat pentingnya sistem pengawasan dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis termotivasi untuk melihat lebih nyata penerapan pengawasan gaji dan upah yang diterapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A. Hal ini dilakukan agar pengawasan gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A lebih akurat. Oleh karena itu, penulis akan membahas masalah gaji dan upah ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat”.

B. Rumusan Masalah

Sistem pengawasan gaji dan upah memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dalam perusahaan. Selain itu sistem pengawasan gaji dan upah dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah, apakah sistem pengawasan intern gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kabun telah diterapkan secara efektif ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mempunyai tujuan dan manfaat. 1. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti akan menyajikan tujuan diantaranya :


(16)

a. untuk mengetahui apakah pengawasan intern gaji dan upah yang diterapkan Kebun Percobaan USU Tambunan A telah efektif,

b. untuk mengetahui prosedur penggajian karyawan serta penghitungan gaji dan upah,untuk mengetahui pihak-pihak yang terkait dalam pengawasan intern gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A .

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi peneliti tetapi juga bermanfaat juga bagi perusahaan dan peneliti lainnya.

a. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan jika dikemudian hari dimintai pandangannya terhadap pengawasan intern gaji dan upah Kebun Percobaan USU Tambunan A.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan untuk memperbaiki pengawasan intern gaji dan upah.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian di masa mendatang.


(17)

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini.

1. Jadwal Survei/Observasi

Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu menyusun jadwal penelitian. Adapun yang termasuk dalam jadwal penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JANUARI FEBRUARI

I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen

pembimbing 5 Pengumpulan data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir


(18)

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan, hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, rencana isi tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi.

BAB II : KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A

KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN

LANGKAT

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha .

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN

UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN USU

TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN


(19)

Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, sistem pencatatan dan perhitungan gaji dan upah, sistem pembayaran gaji dan upah, sistem pengawasan internal gaji dan upah, penerapan sistem pengawasan internal gaji dan upah.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan, dimana di harapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat


(20)

BAB II

KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

A. Sejarah Ringkas

Kebun USU ini diawali dengan persetujuan penyerahan kebun Tambunan A kepada Universitas Sumatera Utara kepada Menteri Dalam Negeripada tahun 1981 seluas kurang lebih 604.00 ha, namun pada berita acara Perjanjian Penyerahan Pengelolaan Tanah Perusahaan Daerah (PDSU) dengan pihak Universitas Sumatera Utara (USU), pada tahun 1981 luas kebun ini tercatat 634,50 Ha disebutkan didalamnya terdapat tanah garapan/okupasi masyarakat dengan ijin/tanpa ijin 97,20 Ha yang ditegaskan akan menjadi kewajiban pihak USU menyelesaikannya.

Utang Rakyat Untuk Biaya Pembangunan Kebun pada tahun 1983, USU melalui Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) yang dipimpin oleh dr Darwin Dalimunthe membangun sarana dan prasarana dikebun Tambunan A, dari Utang Asia Development Bank (ADB) yang menelan biaya US$ 6.873.905,00 yang ekivalen Rp 4.124.343.000,70 saat itu namun yang setara dengan Rp 61.865.145.010,00 saat ini.

Pada tahun 1984 s/d tahun 1995 Kebun ini ditanami kelapa sawit seluas 130.00 Ha yang pada tahun 2000 sudah menghasilkan. Pada tahun 1997 s/d 1998 kembali ditanami kelapa sawit yaitu pada areal 27 dan 28 serta areal kuta tengger


(21)

(tahun tanam 1984 s/d 1995) yang sudah berproduksi dan pada tahun 2000, hasilnya menurut rencana digunakan untuk biaya :

1. Pengolaan Kebun Kelapa Sawit. 2. Perluasan Kebun Kelapa Sawit. 3. Perawatan Sarana dan Prasarana.

4. Percobaan Mahasiswa maupun Staff Pengajar. 5. Ganti Rugi Lahan.

6. Pendidikan Pascasarjana Staff Pengajar di IPB Bogor. 7. Klinik Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Pada Tahun 1996, USU memohon Hak Pakai Kepada BPN atas sebidang tanah yang langsung dikuasai oleh Negara seluas 565.50 Ha yang menjadi areal kebun Tambunan A yang dijawab oleh BPN Kabupaten Langkat bahwa yang dikuasai USU secara nyata dilapangan hanya kurang lebih 390,34 Ha (sesuai gambar situasi khusus No: 14/01/IV/96 tanggal 22 April 1966) dan kurang lebih 174,82 Ha merupakan garapan masyarakat yang harus diselesaikan pihak USU sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku.

Pada tahun 2003 Rektor USU menyatakan bahwa luas Kebun Tambunan A adalah 615,70 Ha sebagaiman yang disebut dalam peta bidang tanah No: 3/02/2003 tanggal 9 Mei Tahun 2003 yang diperoleh dari pemerintah Provinsi. Meskipun diakui bahwa diatas tanah tersebut masih terdapat tanah garapan dimana 8 (delapan) persil dianataranya telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik atas nama penggarap, namun dinyatakan bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan


(22)

garapan, tuntutan maupuan gugatan dari pihak manapun mengenai tanah yang digarap.

Pada Tahun 2003 Kepala BPN pusat memutuskan pemberian Hak Pakai atas nama USU atas tanah Negara seluas 634,50 Ha, dimana setelah melakukan pengukuran luas seluruhnya adalah 615,70 Ha sebagaimana diuraikan dalam peta bidang tanah No: 3/02/2003 tanggal 9 Mei 2003 yang terdiri dari tanah Hak Milik seluas 11.2252 Ha, tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha tanah jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha, sedang sisanya seluas 378,62 Ha dkuasi oleh USU. Bahwa terhadap 8 (delapan) bidang Hak Milik seluas 11,2252 Ha dikeluarkan dari pemberian Hak Pakai ini untuk terlebih dahulu diganti rugikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedang jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha tidak dapat diberikan Haknya. Terhadap tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak Universitas. Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555,1848 Ha.

Surat Pernyataan Rektor USU No: 2614/JO5/TU/2003 tanggal 7 Juli 2003 yang merujuk pada peta bidang tanah No: 3/02/2003 tanggal 9 Mei Tahun 2003 yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Sumatere Utara, Perusahaan Daerah Sumatera Utara pada tanggal 1 Juli 1981, telah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dengan surat No: 593,4/3485/AGR tanggal 7 April 1981 dan telat tercatat sebagai asset USU cq Departemen Pendidikan R.I yang telah digunakan sebagai kebun percontohan/kebun percobaan Universitas Sumatera Utara. Diatas


(23)

diantaranya telah diterbitkan 8 (delapan) sertifikat Hak Milik atas nama penggarap. Selanjutnya dinyatakan bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan masalah tanah yang digarap oleh masyarakat.

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No: 27/HP/BPN/2003 tanggal 31 Juli 2003 atas pemberian Hak Pakai atas nama Departemen Pendidikan Nasional RI atas tanah sebagai berikut :

- Bahwa tanah Negara bekas perkrbunan Tambunan A yang diserahkan pengelolaannya kepada Universitas Sumatera Utara adalah seluas 634,5 Ha, setelah dilakukan pengukuran luas seluruhnya adalah 615,7 Ha, sebagaimana diurakan dalam peta bidang tanah No: 03/02/2003 tanggal 9 Mei 2003 yang terdiri dari tanah Hak Milik seluas 11,2252 Ha, tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha, tanah jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha, sedang sisanya seluas 378,62 Ha dikuasai oleh Departemen Pendidikan Nasional RI Universitas Sumatera Utara digunakan sebagai Kebun Percontohan/Percobaan bahwa terhadap 8 (Delapan) bidang Hak Milik seluas 11,2252 Ha dikeluarkan dari pemberian Hak Pakai ini untuk terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha tidak dapat diberikan haknya. Terhadap tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan


(24)

Nasional cq Universitas Sumatera Utara. Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555.1848 Ha.

Pada tahun 2004, tim penyelesaian masalah tanah Kebun Percobaan USU Tambunan A yang diketahui camat, melaporkan bahwa tanah garapan masyarakat dan tanah masyarakat diareal kebun percobaan USU adalah sebagai berikut :

- Sertifikat Hak Milik seluas 7,2754 Ha belum ada kesepakatan.Pemilik Surat Keputusan Camat adalah seluas 16.606 Ha. Pemilik Surat Keterangan Kepala Desa 34.00 Ha. Luas garapan yang menguasai lahan tanpa keterangan adalah seluas 135.1981 Ha.. Saat ini masih ada yang tidak masuk dalam daftar inventarisasi tersebut seluas 84.00 Ha yang berlokasi didesa Lau Tepu yang diklaim dan secara fisik dikuasai oleh kelompok Tani Lau Tepu Simalem (LASIMA).

- Surat Bupati Langkat No: 593-781/Pol PP/2004 tanggal 25 Februari 2004 kepada camat Salapian memutuskan agar pihak camat melakukan inventarisasi dilapangan sekaligus mengadakan musyawarah dalam rangka penyelesaian masalah sebagai tindak lanjut pernyataan Rektor No: 2614/JO5/TU/2003 tanggal 7 Juli 2003 dan keputusan kepala BPN No: 27/HP/BPN/2003 tanggal 31 Juli 2003.


(25)

Dari perhitungan diatas, areal kebun yang tersisa dari konsesi awal seluas 634,50 Ha pada tahun 1981 sesungguhnya hanyalah tinggal 104, 70 Ha pada tahun 2006.

Produksi Buah Kelapa Sawit (TBS= Tandan Buah Segar) Menurut survai yang dilakukan, produksi TBS dari kebun percobaan Tambunan A berkisar antara 250 Ton sampai 400 Ton/Bulan, yang harganya berkisar antara Rp 500-600/Kg.

Kebun Percobaan Tambunan A yang seyogianya digunakan untuk praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian (Surat Permohonan Rektor USU tanggal 2 Maret 1981 No: 1810/PT05/F.81 untuk memperoleh areal kurang lebih 604 Ha untuk praktikum Mahasiswa Pertanian yang ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah TK I Sumatera Utara, dan diteruskan kepada Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur dengan surat tanggal 9 Maret No: 7315/3).

Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat


(26)

Visi, Misi, & Nilai Budaya Kebun Percobaan USU Tambunan A Visi

-Menjadi Industri dan Perusahaan yang berdaya saing. Misi

-Mempersiapkan Pembelajaran yang professional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni serta berdaya saing.

-Memperluas dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajraan dan modernisasi.

-Mengembangkan dan Menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktifitas dan daya saing masyarakat.

Nilai Budaya

-Profesional, Kesetaraan, Kemakmuran, Kejujuran, Integritas, dan Kerjasama. B. Struktur Organisasi

Sebuah Perusahaan/Instansi yang besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan – batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktivitas akan berjalan secara sistematis dan terkoordinir dengan baik dan benar.


(27)

Gambar 2.2

STRUKTUR ORGANISASI

KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT Adm. Produksi /

Pelaksana Penimbangan

1.Abdi Kurniawan

Mandor Panen

1.Keliman 2.Azlin Hrp. 3.Subekti

Kepala Unit

Ir. Eddy Aswari, SH, MM.

Kebersihan Gedung, Taman,

Masjid, Kantor, Kolam

1. Mutik

Teknisi / Supir

1.M Sutrisno 2.Bambang

Irawan

R E K T O R

PEMBANTU REKTOR V.

ASISTEN TATA USAHA & UMUM

M. E. Syahrum

ASISTEN TANAMAN Reh Ucina Sitepu, SP

Kasir /Arsip

Plt.Sub.Bag. Adm Keuangan Kord.Sub.Bag. Adm. Pem. Tanaman

Sutris Yusriadi, SE.

Kord.Sub.Bag. Adm. Produksi Tanaman

Sugiharto

Adm. Pemtan / Karyawan Semprot/Widing/Pupuk 1. Susilawati 2. Sutiem 3. Normina 4. Arsyah 5. Masniar Keamanan 1.Junaijar 2.Ponidi Ginting 3.Andika 4.Puasadi 5.Suwito 6.Suwarno 7.Sugiono 8.Suhendra 9.Agus Syahputra

Tenaga Ahli Bid. Tanaman

Ir. Ashweer Anwar

PENGAWAS LAPANGAN Serasi


(28)

Dalam struktur organisasi Kebun Percobaan USU Tambunan A, sumber wewenangnya berasal dari Manager Kebun Percobaan USU Tambunan A selanjutnya didelegasikan kepada Staff/Pegawai yang terkait. Adapun bagiannya adalah : Rektor, Pembantu Rektor v, Kepala Unit, Tenaga Ahli Bidang Tanaman, Asisten Tata Usaha & Umum, Pengawas Lapangan, Asisten Tanaman.

C. Job Description Rektor

- Bertanggung jawab atas semua Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan dalam melaksanakan kepengurusan perusahaan.

- Memberi nasihat kepada Pegawai/Staff termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

- Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Maka ditetapkan Bagan Organisasi dan fungsi sebagai berikut:


(29)

Tabel 2.1 Job DescriptionKebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

Bagian Uraian Kegiatan

Pembentu Rektor V Bertanggung jawab dan pengawasan pelaksanaan perusahaan.

Kepala Unit Bertanggung jawab mengelola bidang Tanaman, produksi, Teknik dan Teknologi Tanaman, Pengolahan Tanaman hasil produksi dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya.

Tenaga Ahli Bidang Tanaman Membantu dalam melaksanakan pekerjaan Tanaman Semusim/Tahunan yang berhubungan dengan mesin-mesin/instalasi listrik, traksi dan dinas sipil/bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produksi dan kinerja lingkungan.


(30)

Bagian Uraian Kegiatan

Asisten Tata Usaha & Umum Bertanggung jawab pada penggajihan/upah Karyawan/Staff dan yang mengelola bidang Pengadaan, Keuangan dan Tata Usaha.

Pengawas Lapangan Bertanggung jawab atas terciptanya Kondisi yang aman diperusahaan serta mencegah terjadinya kehilangan buah hasil produksi, Bagian ini langsung berhubungan dengan pihak keamanan.

Asisten Tanaman Membantu melaksanakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaannya di bidang-bidang Tanaman, Teknik/Teknologi Tanaman Semusim, Keuangan, Personalia & Umum, Pemasaran & Pengadaan dan memberikan saran-saran perbaikannya.

Kebersihan Gedung, Masjid, Taman, Kantor, Kolam

Bagian Ini bertanggung jawab atas kebersihan ruang Kantor, Masjid, dll.

Kord.Sub.Bag.Adm, Produksi Tanaman

Membantu dalam menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan, yang berhubungan dengan produksi.


(31)

Bagian Uraian Kegiatan Kord.Sub.Bag. Adm. Pem.

Tanaman

Membantu dalam menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan, yang berhubungan dengan produksi, pemelihraan, investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi, pupuk, bahan pertanian dari gudang ke lapangan dan hasil tanaman ke pabrik kebun Tanaman.. Adm. Produksi / Pelaksana

Penimbangan

Membantu serta bertanggung jawab penimbangan buah sawit yang telah di panen dan langsung disimpan ke pabrik hasil produksi. Mandor Panen Bertanggung jawab atas karyawan dilapangan

dan mengecek hasil panen. Adm. Pemtan / Karyawan

Semprot/Widing/Pupuk

Bertanggung jawab atas kesehatan atau pemeliharaan tanaman, kebersihan buah dan pengawasan pemeliharaan yang berkaitan dengan hasil panen yang bagus.

D. Jaringan Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Kebun Percobaan USU Tambunan A, perusahaan terus berupaya agar tujuan


(32)

yang telah digariskan oleh perusahaan dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Sebagai Kebun Percobaan, kebun USU Tambunan A hanya memiliki jaringan usaha dibidang tanaman kelapa sawit.Kebun Percobaan USU Tambunan A yang seyogianya digunakan untuk praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian (Surat Permohonan Rektor USU tanggal 2 Maret 1981 No: 1810/PT05/F.81. Kini telah menjadi kebun yang mampu menghasilakan produksi sebesar 250 Ton sampai 400 Ton/Bulan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja Usaha Terkini Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat pada tahun 2014 adalah menurunkan harga pokok produksi dan meningkatkan komuditas produk untuk meningkatkan daya saing, melakukan efesiensi dan efektifitas di segala lini usaha, meningkatkan hasil produksi ( CPO ) dan melakukan penetrasi pasar dan mengembangkan industry hilir yang berbasis CPO dan mencegah dampak negative eksternal (Iklim,Pasar Global,Dll) yang mempengaruhi Turunnya hasil dari produksi.


(33)

F. Rencana Usaha

Rencana optimalisasi aset untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan akan diteruskan ditahun 2014, dengan menyusun pola pengelolaan yang menguntungkan dengan melibatkan mitra strategis.

Mengembangkan areal perkebunan kelapa sawit dan menyelesaikan masalah tanah yang di garap oleh masyarakat utuk meningkatkan produksi dan mengoptimalkan/mengembangkan pabrik kelapa sawit untuk peningkatan produktifitas TBS (Tandan Buah Segar) dan untuk mengurangi/efisiensi biaya pengolahan.


(34)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

Dalam bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengawasan gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dengan teori yang didapatkan peneliti. Perbandingan antara teori yang didapat dengan yang diperoleh dilapangan akan dibuat dalam bentuk topik penelitian. Topik penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengawasan intern gaji dan upah pada perusahaan ini.

A. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah gaji dan upah biasanya digunakan sebagai alat balas jasa atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan secara bulanan sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian ataupun mingguan. Pengertian gaji pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah merupakan sejumlah uang tunai yang dibayarkan kepada seluruh karyawan yang telah melaksanan pekerjaan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan melalui Rapat


(35)

Umum Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan jumlah jam kerja per hari.

Menurut Mulyadi (2001:373) pengertian gaji adalah pembayaran dan penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tepat setiap bulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Menurut Hasibuan (2003:119) pengertian gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayar walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarka kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.

Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa gaji merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai balas jasa kepada karyawan pada suatu periode tertentu.Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A pengertian gaji dan upah yang digunakan sudah cukup baik dan dapat mensejahterakan para karyawannya.


(36)

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Sistem gaji dan upah dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi organisasi. Penggajian juga menuntut keseimbangan antara keuntungan biaya perusahaan dengan harapan dari para karyawan. Biaya gaji seharusnya pada tingkat yang memastikan adanya efektifitas maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan, target dan kinerja kerja mereka. Penggajian dan pengupahan merupakan faktor yang penting karena mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang bekerja pada suatu perusahaan. Unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut:

1. Gaji pokok

Yaitu sejumlah uang yang diterima karyawan yang telah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan pangkat / golongan, jabatan dan masa kerja.

2. Lembur

Dalam perusahaan karyawan bekerja melebihi batas waktu kerja maksimal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengajuan lembur dilakukan di masing-masing divisi / bagian dalam bentuk surat perintah kerja lembur. Lembur dilakukan dengan ketentuan karyawan harus menandatangani daftar hadirkaryawan.Rata-rata jumlah lembur di Kebun Percobaan USU Tambunan A adalah :


(37)

mbur awanyangLe JumlahKary

r KerjaLembu luruhanJam

JumlahKese

=

9 1620

= 180 Jam

Dengan ketentuan bahwa jam kerja lembur tidak boleh lewat dari 180 jam sesuai yang telah ditetapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A Kabupaten Langkat.

3. Premi

Yaitu imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang telah termasuk dalam karyawan lembur yang bekerja melebihi jam serta target kerja setiap hari kerja karyawan tersebut.

4. Bonus

Yaitu imbalan tambahan yang diberikan kepada seluruh karyawan karena perusahaan memperoleh laba / keuntungan atau dengan kata lain perusahaan mengalami bonafit pada tahun fiskal. Bonus biasanya diberikan pada per tengahan tahun.

5. Cuti

Cuti adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan jika karyawan tersebut tidakmengambil masa cuti yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cuti terdiri dari 2 bentuk yaitu :


(38)

a. cuti panjang : ditetapkan 125%  gaji pokok b. cuti tahunan : ditetapkan 60%  gaji pokok 6. Tunjangan

Tunjangan merupakan imbalan tambahan yang diberikan kepada karyawan dengantujuan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja serta untuk mensejahterakan karyawan.

a. Tunjangan Pokok

Tunjangan pokok terdiri dari tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan dan tunjangan keagamaan.

1) tunjangan jabatan

tunjangan ini ditetapkan berdasarkan besarnya pangkat atau golongan dari masing-masing karyawan. berikut ini adalah penetapan tunjanganjabatan pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat


(39)

Tabel 3.1

Penetapan Tunjangan Jabatan pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

Golongan Penetapan Tunjangan Jabatan III A

III B III C III D IV A IV B IV C IV D

146 %  Gaji pokok 139 %  Gaji pokok 133 %  Gaji pokok 127 %  Gaji pokok 114 %  Gaji pokok 107 %  Gaji pokok 107 %  Gaji pokok 101 %  Gaji pokok

2) tunjangan kesehatan

adanya pemberian fasilitas kesehatan serta pemberian dana buat bantuanrumah sakit (Jamkesmas),


(40)

3) tunjangan keagamaan

tunjangan ini diberikan pada saat mendekati hari keagamaan (tunjanganhari raya).

b. Tunjangan Khusus

Tunjangan khusus ditetapkan melalui surat edaran Direksi, sesuai golongan. Adapun yang termasuk dalam tunjangan khusus adalah sebagai berikut :

1) Perumahan : Ditetapkan 25 %  Gaji pokok karyawan, 2) Listrik : Ditetapkan 25 %  Kompensasi Tunj. Sewa

Rumah,

3) Air : Ditetapkan 15 %  Kompensasi Tunj. Sewa Rumah,

4) Transport : Ditetapkan 35 %  Gaji pokok karyawan(khusus karyawan kanpus atau yang berada diperkotaan),

5) Catu Beras : Untuk pekerja 15 Kg / bln, Untuk istri 10 Kg / bln, Untuk anak (maksimal 3 org anak) 8 Kg / bln Harga rata-rata nilai catu beras dipergunakan untuk menghitung : a) uang lembur,

b) uang pensiun pekerja yang pertama kali dipensiunkan, c) uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja.


(41)

7. Potongan-potongan

Potongan adalah suatu nilai yang memotong jumlah gaji pokok + tunjangan, lembur dan premi. Potongan digunakan karena adanya hutang-hutang karyawan diperusahaan. Potongan dicantumkan guna mengetahui besarnya jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan.

Berikut ini adalah jenis-jenis potongan : a. iuran astek,

b. iuran pensiun, c. pph psl 21, d. iuran koperasi, e. iuran mtsi, f. iuran spbun, g. asuransi, h. sewa rumah, i. hutang lainnya.

Menurut Ruky (2001:10), unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut :

a. imbalan langsung terdiri dari : 1) upah/gaji pokok,

2) tunjangan tunai sebagai suplemen gaji dan upah yang diterima setiap bulan atau minggu,


(42)

4) bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja atau kinerja perusahaan,

5) insentif sebagai penghargaan untuk prestasi, 6) sejenis pembagian catu

b. imbalan tidak langsung

1) fasilitas/kemudahan seperti transportasi, pemeliharaan, kesehatan,

2) bantuan dan santunan untuk musibah, 3) bantuan biaya pendidikan,

4) iuran jamsostek, 5) iuran dana pensiun, 6) premi asuransi.

Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan, bahwa unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat telah diterapkan dengan baik dan layak demi meningkatkan efektifitas kegiatan operasional serta menigkatkan kesejah teraan karyawanya.

C. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah

Sistem pencatatanyang diterapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah Sistem Payroll, dimana data-data tentang gaji dan upah dicatat dalam bentuk daftar gaji dan upah secara


(43)

terperinci oleh para staf akuntansi dengan maksud sebagai bukti yang menerangkan bahwa gaji dan upah dibayarkan kepadakaryawan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kesalahan kelebihan dalam pemberiangaji dan upah.Perhitungan terhadap gaji dan upah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kegiatan yang telah dikerjakannya. Berikut ini adalah daftar perhitungan gaji dan upah karyawan pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.

a. Gaji Pokok xxx

b. Tunjangan / Lembur & Premi

1) Nilai Catu xxx

2) Khusus xxx

3)Sewa Rumah xxx

4) Transport xxx

5)Pensiun + Jamsostek xxx 6)Listrik & Air xxx

7)Pemondokan xxx

8)Cuti xxx


(44)

10) Rektif / Lainnya xxx 11) PPh Psl. 21 xxx 12) Komp. BBM xxx

13) Lembur xxx

14) Premi xxx

Jumlah Tunjangan xxx

c. Jumlah Bruto xxx

d. Potongan

1) Nilai Catu xxx

2) Pensiun + Jamsostek xxx 3) Iuran Astek xxx 4) Iuran Pensiun xxx 5) PPh Psl. 21 xxx 6) Koperasi Kopkar xxx 7) Koperasi Tenera xxx 8) Koperasi Serba Usaha xxx 9) Biaya Berobat xxx


(45)

10) Biaya Kaca Mata xxx 11) Iuran MTSI xxx 12) Iuran STM xxx 13) Iuran SPBUN xxx 14) Assuransi xxx 15) Sewa Rumah xxx 16)BNI / Agro xxx 17) Hutang Lainnya xxx

Jumlah Potongan xxx e. Jumlah Dibayar Rp. xxx

D. Sistem Pembayaran Gaji dan Upah

Untuk penyerahan gaji dan upah, Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat menerapkan adanya Remisi dan penyerahannya dilakukan dengan transfer ke rekening karyawan di bank yang bekerja sama dengan Kebun Percobaan USU Tambunan A dalam hal ini yaitu Bank Mandiri. Remisi yang terdapat Kebun Percobaan USU Tambunan A dilakukan 1 kali dalam sebulan. Hal ini dilakukan untuk membayar gaji dan upah karyawan untuk bulan yang lalu dengan catatan dilakukan tutup buku setiap akhir


(46)

bulan. Adapun remisi yang diterapkan di Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah remisi 100 % : sering disebut dengan remisi besar yang biasanya pelaksanaannya pada awal bulan (tgl.3 s/d tgl.6). Cara menghitung remisi ini adalah 100 %  Gaji pokok karyawan + Total Tunjangan - Potongan.

Prosedur penggajian pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah :

1. menyusun daftar hadir karyawan

daftar hadir karyawan berisikan absensi kehadiran karyawan, jam masuk kerja dan jam keluar kerja karyawan,

2. menyiapkan daftar gaji dan upah

daftar gaji dibuat untuk mengetahui gaji pokok, jumlah tunjangan, upah lembur, serta tunjangan lainnya,

3. menyiapkan slip gaji dan upah

slip gaji dibuat berisikan jumlah gaji dan upah bersih yang dibayarkan kepada karyawan. Slip gaji ini digunakan sebagai bukti penyerahan gaji dan upah kepada karyawan,

4. rekening karyawan

rekening karyawan dibank digunakan sebagai alat bukti pentransferan gaji dan upah dilakukan.


(47)

Menurut Hall (2001:7) pelaksanaan pembayaran gaji dan upah adalah : 1. menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran kotor,

pengurangan, pembayaran lembur, pembayaran bersih,

2. memasukkan daftar gaji kedalam catatan pembayaran gaji pegawai, 3. menyiapkan cek pembayaran,

4. mengirimkan cek pembayaran ke bagian pengeluaran kas dan satu salinan daftar gaji kebagian utang dagang,

5. menyiapkan time card, salinan daftar gaji.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pembayaran gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A dilakukan dengan baik dan dengan cara yang singkat.Hal ini dikarenakan adanya rekening karyawan di Bank yang mempermudah proses pembayaran gaji dan upah.

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pengawasan intern gaji dan upah adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan transaksi gaji dan upah yang diterapkan oleh suatu satuan usaha guna mendapatkan kepastian yang layak bahwa transaksi gaji da upah telah dilaksanakan. Ada dua pengertian pengawasan intern, yaitu :


(48)

1. dalam arti luas

pengawasan tidak hanya meliputi pemeriksaan tahap akhir pimpinan, tetapi meliputi semua bagian yang berwewenang untuk mengadakan pemeriksaan,

2. dalam arti sempit

pengawasan intern merupakan pengecekkan/pemeriksaan jumlah angka yang tertera dalam daftar pemeriksaan masalah.

Pengawasan terhadap gaji dan upah yang dilakukan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat adalah mulaidari pembuatan daftar gaji dan upah, pemeriksaan, serta mengoreksi daftar gaji dan upah, penanda tanganan hingga penyerahan gaji dan upah kepada karyawan. Pengawasan dilakukan guna menghindari adanya jumlah gaji yang lebih yang dapat merugikan perusahaan.

Melibatkan Struktur Organisasi

Gaji dan upah dikerjakan oleh Karyawan Pelaksana (Bawahan). Setelah selesai diperiksa oleh Asisten Urusan dan apabila ada kesalahan atas pengoreksian Asisten Urusan, maka data yang salah tersebut harus segera diganti dan diperbaiki karena apabila tidak diganti Asisten Urusan tidak mau memparaf data gaji tersebut dan dapat menyebabkan terlambatnya penyerahan gaji dan upah kepada karyawan. Setelah data tersebut diperbaiki dan telah benar langsung diparaf oleh Asisten Urusan kemudian setelah diparaf, dikoreksi oleh Kepala Pusat dan telah benar maka akan diparaf oleh Kepala Urusan dan diajukan kepada kepala bagian


(49)

setelah diperiksa dikoreksi dan ternyata benar jumlahnya, maka kepala bagian akan memparaf daftar gaji tersebut lalu diserahkan kepada dewan direksi untuk disetujui dan diparaf, setelah itu diserahkan ke bagian keuangan untuk dilaporkan ke bank untuk ditransfer ke masing-masing rekening karyawan atau diserahkan langsung kepada karyawan tersebut.

Menurut Mulyadi (2002:181) pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan.

Menurut Harahap (2001:117) pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisien dan mengajak untuk mentaati kebijakan perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:341)menyatakan bahwa Pengawasan Intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pengawasan intern merupakan suatu proses yang dilaksanakan dengan penuh ketelitian guna menghindari adanya kesalahan dalam pencatatan, serta diperoleh suatu efisiensi tentang proses penggajian dan pengupahan.


(50)

F. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah

Pada dasarnya suatu sistem pengawasan intern yang baik tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan langsung dengan bagian akuntansi dan keuangan. Sistem pengawasan intern meliputi pengawasan anggaran, analisis statistik, suatu staf pemeriksaan intern, penyelidikan waktu. Sistem pengawasan intern dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. pengawasan manajerial

meliputi struktur organisasi dan semua metode, ukuran dan prosedur terutama yang menyangkut efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan masalah keuangan melainkan berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah dikeluarkannya otorisasi pimpinan terhadap transaksi - transaksi,

2. pengawasan akuntansi

meliputi struktur organisasi dan semua prosedur dan catatan yang berhubungan langsung dengan pengamanan harta dan dapat dipercayainya catatan keuangan, dan karenanya hendaknya disusunsedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai bahwa:

a. transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi pimpinan baik otorisasi yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, b. transaksi dicatat seperlunya, sehingga memungkinkan penyusunan


(51)

Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat sudah sesuai dengan teori yang Peneliti sajikan dan sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sudah efektif.


(52)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah memaparkan uraian tugas diatas, berdasarkan penjelasan uraian tugas tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. pengawasan intern gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat telah efektif,

2. pengawasan terhadap gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat tidak dilaksanakan oleh Bagian Satuan Pengawas Intern dan hanya dilakukan oleh pihak pelaksana penggajian saja yaitu pada bagian SDM,

3. unsur-unsur gaji dan upah telah terpenuhi dengan baik dengan adanya pemberian tunjangan-tunjangan, bonus, upah lembur, serta fasilitas lainnya,

4. sistem dan prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan sebaik- baiknya dengan menggunakan sistem Payroll, sertasistem penyerahan gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dilakukan dengan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan.


(53)

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis pada tugas akhir ini sebagai masukan bagi Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah yang efektif harus selalu ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan agar pelaksanaan penggajian tidak terlambat,

2. seharusnya dalam pelaksanaan pengawasan intern pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah pihak-pihak yang berkompeten atau yang lebih tahu mengenai masalah pengawasan intern yaitu satuan pengawasan intern,

3. sebaiknya pemberian unsur-unsur gaji dan upah harus tetap dipertahankan karena dengan dipenuhinya unsur-unsur gaji dan upah, maka karyawan dapat termotifasi untuk bekerja dan mencapai target kerja serta kesejahteraan karyawan terjamin


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Hall James A, (2001) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Harahap, (2001) Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Penerbit Pustaka Quantum, Jakarta

Hasibuan, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi, (2002), Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

_______, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Ruky, Achmad S, (2001), Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Penerbit Gramedia, Jakarta.


(1)

setelah diperiksa dikoreksi dan ternyata benar jumlahnya, maka kepala bagian akan memparaf daftar gaji tersebut lalu diserahkan kepada dewan direksi untuk disetujui dan diparaf, setelah itu diserahkan ke bagian keuangan untuk dilaporkan ke bank untuk ditransfer ke masing-masing rekening karyawan atau diserahkan langsung kepada karyawan tersebut.

Menurut Mulyadi (2002:181) pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan.

Menurut Harahap (2001:117) pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisien dan mengajak untuk mentaati kebijakan perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:341)menyatakan bahwa Pengawasan Intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pengawasan intern merupakan suatu proses yang dilaksanakan dengan penuh ketelitian guna menghindari adanya kesalahan dalam pencatatan, serta diperoleh suatu efisiensi tentang proses penggajian dan pengupahan.


(2)

F. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah

Pada dasarnya suatu sistem pengawasan intern yang baik tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan langsung dengan bagian akuntansi dan keuangan. Sistem pengawasan intern meliputi pengawasan anggaran, analisis statistik, suatu staf pemeriksaan intern, penyelidikan waktu. Sistem pengawasan intern dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. pengawasan manajerial

meliputi struktur organisasi dan semua metode, ukuran dan prosedur terutama yang menyangkut efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan masalah keuangan melainkan berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah dikeluarkannya otorisasi pimpinan terhadap transaksi - transaksi,

2. pengawasan akuntansi

meliputi struktur organisasi dan semua prosedur dan catatan yang berhubungan langsung dengan pengamanan harta dan dapat dipercayainya catatan keuangan, dan karenanya hendaknya disusunsedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai bahwa:

a. transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi pimpinan baik otorisasi yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, b. transaksi dicatat seperlunya, sehingga memungkinkan penyusunan

laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang berlaku.


(3)

Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat sudah sesuai dengan teori yang Peneliti sajikan dan sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sudah efektif.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah memaparkan uraian tugas diatas, berdasarkan penjelasan uraian tugas tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. pengawasan intern gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat telah efektif,

2. pengawasan terhadap gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat tidak dilaksanakan oleh Bagian Satuan Pengawas Intern dan hanya dilakukan oleh pihak pelaksana penggajian saja yaitu pada bagian SDM,

3. unsur-unsur gaji dan upah telah terpenuhi dengan baik dengan adanya pemberian tunjangan-tunjangan, bonus, upah lembur, serta fasilitas lainnya,

4. sistem dan prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan sebaik- baiknya dengan menggunakan sistem Payroll, sertasistem penyerahan gaji dan upah pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dilakukan dengan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan.


(5)

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis pada tugas akhir ini sebagai masukan bagi Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah yang efektif harus selalu ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan agar pelaksanaan penggajian tidak terlambat,

2. seharusnya dalam pelaksanaan pengawasan intern pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah pihak-pihak yang berkompeten atau yang lebih tahu mengenai masalah pengawasan intern yaitu satuan pengawasan intern,

3. sebaiknya pemberian unsur-unsur gaji dan upah harus tetap dipertahankan karena dengan dipenuhinya unsur-unsur gaji dan upah, maka karyawan dapat termotifasi untuk bekerja dan mencapai target kerja serta kesejahteraan karyawan terjamin


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hall James A, (2001) Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Harahap, (2001) Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Penerbit Pustaka Quantum, Jakarta

Hasibuan, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi, (2002), Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

_______, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Ruky, Achmad S, (2001), Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Penerbit Gramedia, Jakarta.