Botani Tanaman Ptilotus axillaris

19

2.2. Botani Tanaman Ptilotus axillaris

Tanaman Ptilotus axillaris termasuk kedalam: Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales Famili : Amaranthaceae Genus : Ptilotus Spesies : Ptilotus axillaris Ptilotus spp. terdiri dari sekitar 100 spesies tanaman yang sebagian besar adalah spesies endemik Australia yang hidup di kawasan agak kering hingga kering Williams et al., 1989. Sebagian kecil spesies dari Ptilotus spp. ditemukan di kawasan Tasmania dan Malaysia Anonim, 2008. Pada umumnya Ptilotus spp. merupakan tanaman herba semusim atau dwimusiman Bennel dan Williams, 1992, namun juga terdapat Ptilotus spp. yang merupakan tanaman tahunan Williams dan Jones, 1994. Ptilotus spp. memiliki nama lokal mulla-mulla atau pussy tails karena bentuk bunganya yang menyerupai buntut kucing Anonim, 2008. Ptilotus spp. memiliki ciri morfologi yang beragam, ada yang memiliki batang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah P. axillaris, Gambar 3, memiliki batang tumbuh tegak P. exaltatus, Gambar 4a atau merupakan tanaman semak pendek berkayu Kok Kiong et al., 2007. Gambar 3. Ptilotus axillaris Koleksi Nurseri UQ Gatton Campus 20 Tanaman P. axillaris umumnya berbunga pada saat musim dingin hingga musim semi Wrigley dan Fagg, 1979 dan Galbraith, 1977 dalam Williams, 1995. Tanaman P. axillaris adalah tanaman yang memproduksi banyak bunga majemuk yang bertekstur lembut, berwarna putih atau merah muda, memiliki batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah dan dinilai potensial untuk dijadikan tanaman hias pot gantung Harrison et al., 2007. Beberapa spesies Ptilotus spp. memiliki bunga majemuk berukuran besar dan berbulu dinilai menarik sebagai tanaman hias dalam bentuk segar maupun tanaman hias kering Williams, 1989. Salah satu keunggulan Ptilotus spp. adalah vase life yang panjang dan toleransi sebagian besar Ptilotus spp. pada kondisi lingkungan yang kering Harrison et al., 2007. P. exaltatus dapat tumbuh dan berbunga dengan baik dibawah suhu harian minimum 20°C dan sinar matahari penuh Bennel, 1984 tidak dipublikasikan dalam Williams, 1992. Sebuah riset pasar yang dilakukan oleh CNF Centre for Native Floriculture diketahui bahwa pasar tanaman hias di Jepang menyukai bentuk dan warna bunga tanaman P. macrocephalus Gambar 4b yang berwarna kehijauan Johnston dan Joyce, 2006. Melalui penelitian reproduksi biologi dan kecocokan silang antarspesies Ptilotus spp yang sudah dilakukan, diketahui P. nobilis, P. exaltatus, P. macrocephalus dan P. schwartzii potensial untuk dijadikan bunga potong. P. nobilis dan P. exaltatus juga potensial dijadikan tanaman hias pot seperti Gambar 4. a. Ptilotus exaltatus cv. Joey www.tmato.com; b. Ptilotus macrocephalus www.pinkertonforest.com. b a 21 halnya P. helipteoides, P. latifolius, P. spicatus dan P. axillaris Harrison et al., 2007. Selanjutnya melalui penelitian tingkat molekuler yang telah dilakukan, diajukan usulan untuk merubah nama P. exaltatus menjadi P. nobilis karena dinilai merupakan spesies yang sama namun memiliki warna yang berbeda Kok Kiong et al., 2007. Baru terdapat sejumlah kecil kultivar Ptilotus spp. yang sudah dibudidayakan secara komersial sebagai bunga potong, yaitu P. exaltatus cv. Pink feather dan P. obovatus cv. Cobtus yang merupakan hasil seleksi The University of Sydney Plant Breeding Institute. Kultivar P. exaltatus cv. Musk sticks sudah diperkenalkan kepada usaha nurseri di Australia, namun produksi komersial Ptilotus spp. masih terbatas meskipun budidayanya relatif mudah dilakukan dan bunga yang dihasilkan banyak Harrison et al., 2007.

2.3. Fisiologi Pembungaan