Fisiologi Pembungaan TINJAUAN PUSTAKA

21 halnya P. helipteoides, P. latifolius, P. spicatus dan P. axillaris Harrison et al., 2007. Selanjutnya melalui penelitian tingkat molekuler yang telah dilakukan, diajukan usulan untuk merubah nama P. exaltatus menjadi P. nobilis karena dinilai merupakan spesies yang sama namun memiliki warna yang berbeda Kok Kiong et al., 2007. Baru terdapat sejumlah kecil kultivar Ptilotus spp. yang sudah dibudidayakan secara komersial sebagai bunga potong, yaitu P. exaltatus cv. Pink feather dan P. obovatus cv. Cobtus yang merupakan hasil seleksi The University of Sydney Plant Breeding Institute. Kultivar P. exaltatus cv. Musk sticks sudah diperkenalkan kepada usaha nurseri di Australia, namun produksi komersial Ptilotus spp. masih terbatas meskipun budidayanya relatif mudah dilakukan dan bunga yang dihasilkan banyak Harrison et al., 2007.

2.3. Fisiologi Pembungaan

Corbesier dan Coupland 2006 menyebutkan sedikitnya terdapat empat faktor yang mempengaruhi pembungaan. Dua faktor bersifat endogen yaitu giberelin dan autonomous. Dua faktor lain bersifat eksogen yaitu fotoperiode panjang hari dan vernalisasi. Empat faktor pembungaan tersebut dapat mengaktifkan gen FLOWERING LOCUS T FT dan gen SUPRESSOR OF OVEREXPRESSION OF CO1 SOC1 atau yang disebut floral integrator. SOC1 dan FT akan bekerja mendorong ekspresi gen APETALA1 AP1 dan LEAFY LFY yang berfungsi dalam pembentukan primordia bunga Gambar 5. Thomas dan Vince-Prue 1997 dalam Thomas 2006 menyatakan vernalisasi memungkinkan tanaman berbunga setelah tanaman mendapatkan perlakuan suhu rendah, sedangkan fotoperiode memungkinkan terjadinya induksi pembungaan karena adanya sinyal perbedaan panjang hari yang diterima tanaman. Thomas 2006 menyebutkan Arabidopsis thaliana merupakan tanaman hari panjang dan adalah salah satu contoh yang jelas bahwa tanaman merespon perbedaan panjang hari. Menurut Vince-Prue 2002 respon tanaman terhadap panjang hari adalah adanya sinyal pembungaan oleh floral stimulus yang ditranslokasi dari daun ke meristem apikal. Floral stimulus menginduksi 22 pembungaan dan merubah meristem apikal yang vegetatif menjadi generatif. Tanaman kemudian akan membentuk kuncup bunga. Salisbury 1992 menyebutkan florigen adalah stimulus berupa senyawa kimia yang dapat menginduksi pembungaan tanaman. Konsep florigen pertama kali diperkenalkan oleh seorang peneliti Rusia bernama Chailakhyan pada tahun 1937. Chailakhyan melakukan percobaan menyambung tanaman terinduksi pembungaan pada tanaman tanpa-induksi pembungaan dan diletakkan di bawah kondisi hari panjang non induktif, hasilnya tanaman tanpa-induksi berbunga. Pengamatan yang dilakukan Chailakhyan menunjukkan terdapat senyawa kimia pembawa sinyal induksi pembungaan yang melintasi sambungan yang diduga adalah florigen. Penelitian yang bertujuan untuk mengekstrak florigen dari tanaman sudah banyak dilakukan namun hingga kini belum berhasil. Menurut Corbesier and Coupland 2006 perkembangan lebih lanjut dari banyak penelitian dan tinjauan dalam jurnal mengenai pembungaan dan florigen menduga gen FT adalah florigen yang selama ini dicari oleh para peneliti. Menurut Bernier 1988 dalam Corbesier and Coupland 2006 sinyal induksi pembungaan oleh suhu rendah diterima pucuk tanaman, sedangkan sinyal induksi pembungaan oleh perbedaan panjang hari diterima oleh daun tanaman FD LFY SOC1 Photoperiodic pathway Autonomous pathway Vernalization pathway Gibberellin pathway Circadian clock Light quality GI CO FT FD AP1 Flower morphogenesis Ambient temperature FLC Gambar 5. Model Sederhana Empat Jalur Kontrol Pembungaan pada Arabidopsis- thaliana Corbesier dan Coupland, 2006. 23 yang sudah mencapai kompetensi atau kematangan untuk tanggap. Erwin 2005 menambahkan stimulus pembungaan dari daun ke meristem pucuk juga akan diterima setelah meristem pucuk mencapai kompetensi. Salisbury 1992 menyatakan waktu tanaman untuk mencapai kompetensi bergantung pada spesies tanaman tersebut. Sebagai contoh yaitu, tanaman henbane akan dapat tanggap terhadap perlakuan hari panjang setelah tanaman berumur 10 sampai 30 hari, sedangkan Motum dan Goodwin 1986 mengemukakan tanaman kangaroo paw akan dapat berbunga setelah umbi tanaman mencapai ukuran tertentu.

2.4. Panjang Hari dan Pembungaan