57 juga lebih baik dari penampakan tanaman pada suhu 3520°C dan suhu 3520°C
→ 2510°C, yaitu memiliki warna bunga yang lebih kuat, batang yang tumbuh tegak dan terlihat kompak.
G. leontopiodes dapat tumbuh dan berbunga pada kisaran suhu yang diberikan dalam perlakuan, akan tetapi kualitas bunga dan penampakan tanaman
akan menurun pada suhu yang lebih tinggi. Suhu 2510°C pada perlakuan P5, P6, P7 dan P8 diduga adalah suhu yang lebih sesuai untuk pertumbuhan dan
pembungaan tanaman G. leontopiodes. Diantara perlakuan P5, P6, P7 dan P8, perlakuan P5 2510°C SD atau P6 2510°C LD adalah perlakuan yang lebih
mudah untuk diterapkan karena tidak memerlukan transfer suhu atau panjang hari.
4.7.2. Perlakuan yang Diduga Sesuai untuk Pembungaan dan Pertumbuhan Ptilotus axillaris
Saat muncul kuncup bunga P. axillaris tidak dipengaruhi oleh perlakuan Tabel 3, begitu pula halnya dengan saat mekar bunga P. axillaris Tabel 6,
namun perlakuan nyata mempengaruhi jumlah total bunga per tanaman P. axillaris, diduga perlakuan mempengaruhi inisiasi pembungaan P. axillaris
dalam hal meningkatkan jumlah bunga yang dihasilkan oleh tanaman. Persentase jumlah tanaman P. axillaris yang memiliki bunga mekar,
jumlah bunga mekar dan total bunga P. axillaris lebih banyak terdapat pada tanaman dengan perlakuan dengan suhu 2510°C dan 2510°C → 3520°C Tabel
5 dan Tabel 8, sedangkan penampakan tanaman pada suhu 2510°C dan 2510°C → 3520°C juga terlihat lebih menarik dan kompak dibandingkan dengan tanaman
pada perlakuan dengan suhu 3520°C dan 3520°C → 2510°C Gambar Lampiran 8 dan Gambar Lampiran 9.
Tanaman P. axillaris dapat tumbuh dan berbunga pada kisaran suhu yang diberikan dalam perlakuan, akan tetapi penampakan tanaman akan kurang
menarik jika tanaman berada pada suhu yang lebih tinggi. Suhu 2510°C dan 2510°C → 3520°C diduga sebagai suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan
pembungaan P. axillaris, namun jumlah bunga mekar dapat lebih banyak apabila tanaman diberikan suhu 2510°C → 3520°C. Suhu rendah diduga melambatkan
58 laju respirasi dan meningkatkan timbunan fotosintat sehingga pada saat suhu
menjadi hangat pembungaan dapat terjadi serempak. Pemberian perlakuan suhu rendah juga diperlukan untuk pembungaan tanaman azalea. Pettersen dan
Kristoffersen 1969 menyebutkan azalea membutuhkan suhu rendah selama beberapa saat sebelum kemudian diberikan suhu yang lebih tinggi untuk
mendapatkan mekarnya bunga yang lebih cepat dan serempak. Perlakuan yang diduga sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan P. axillaris adalah perlakuan
P5, P6, P7, P8, P13, P14, P15 dan P16, diantara perlakuan tersebut perlakuan tanpa adanya transfer seperti P5 2510°C SD dan P6 2510°C LD.
4.8. Daerah di Indonesia yang Diduga Sesuai untuk Budidaya