Thalassia hemprichii ditemukan dalam ukuran yang masih kecil, sehingga penutupan dari spesies ini kurang optimal meskipun berada dalam jumlah kehadiran
yang tinggi dibanding jenis lamun lainnya.
4.2.4. Indeks nilai penting lamun
Indeks nilai penting lamun adalah suatu gambaran bersarnya pengaruh atau dominansi suatu jenis lamun dalam komunitasnya. Nilai INP dipengaruhi langsung
oleh kerapatan, penutupan, dan frekuensi lamun Gambar 8.
Gambar 8. Indeks nilai penting lamun
Nilai INP tertinggi pada tiga stasiun amatan berkisar antara 1,76-1,34 dari spesies Cymodocea rotundata. Biota ini berpengaruh besar bagi jenis lamun lainnya
di tiga stasiun amatan, dicirikan dengan frekuensi jenis yang cukup tinggi pada wilayah intertidal stasiun pengamatan. Individu ini memiliki toleransi yang tinggi
terhadap perubahan kondisi lingkungan yang cukup signifikan, seperti halnya fauna intertidal yang mampu bertahan terhadap kondisi pasang surut air. Karena
kemampuan inilah morfologi Cymodocea rotundata terkadang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain yang karakteristik lingkungannya berbeda. Kelemahan
dari biota ini adalah ketidakcocokan untuk hidup di daerah dengan ketinggian air saat surut yang sangat rendah mendekati kering www.Encyclopedia of Life.com.
Thalassia hemprichii seringkali ditemukan bersama dengan Cymodocea rotundata di wilayah yang dekat dengan terumbu karang, seperti dipaparkan oleh Dwintasari
2009 dalam penelitiannya di Pulau Pramuka dan Kiswara et al. 1994 di wilayah Bali dan Lombok.
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
Sehat Kurang sehat
Miskin
INP
Thalassia hemprichii Cymodocea rotundata
Halophila ovalis
4.2.5. Biomassa lamun
Biomassa lamun merupakan fungsi dari ukuran tumbuhan dan kerapatan lamun. Pengamatan biomassa lamun terdiri dari dua jenis, berat basah dan berat
kering. Setiap bagian pengamatan dipisahkan menjadi 3 bagian yakni akar, batang, dan daun. Hasil pengamatan tersaji dalam Tabel 5.
Tabel 5. Biomassa lamun Lokasi
Berat Basah gm2 Berat Kering gm2
akar batang
daun akar
batang daun
Sehat 297,73
808,80 696,00 116,53 241,73
177,47 Kurang sehat
266,67 280,53 214,80
48,8 49,33
42,67 Miskin
172,80 260,27 162,00
51,87 64,80
36,93
Berdasarkan hasil pengamatan berat basah, nilai tertinggi pada ketiga stasiun didominasi oleh bagian batang. Biomassa batang lebih berat dikarenakan
batangrizoma digunakan sebagai tempat menyimpan hasil fotosintesis dan unsur hara. Selisih biomassa di tiga lokasi berbeda tersaji pada Gambar 9
Gambar 9. Persentase selisih biomassa
akar 14.30
batang 44,76
daun 40.93
Persentasi Selisih Biomassa Lamun Sehat
akar 37.22
batang 35.07
daun 27.71
Persentasi Selisih Biomassa Lamun Kurang Sehat
akar 27.39
batang 44.28
daun 28.33
Persentasi Selisih Biomassa Lamun Miskin
Biomassa lamun di bawah substrat yang lebih besar daripada biomassa lamun di atas substrat juga dikarenakan lamun banyak menyerap nutrien dari dasar perairan
dibandingkan dengan kolom perairan. Berbeda dengan biomassa, produksi lamun di bawah substrat lebih kecil jika dibandingkan dengan produksi lamun di atas substrat.
Biomassa dan produksi lamun dipengaruhi oleh nutrien dan cahaya Tomascik et al. 1997. Selain itu, biomassa dan produksi lamun tergantung pada spesies dan kondisi
fisika perairan seperti kecerahan, sirkulasi, kedalaman, suhu, dan angin.
4.3. Kondisi Ikan 4.3.1. Kelimpahan secara spasial dan temporal