3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Perairan Karang Lebar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Stasiun pengamatan tersebar pada tiga titik di perairan karang lebar yang dianggap
mewakili kondisi penutupan lamun berdasarkan KepMenLH No. 200 tahun 2004. Penelitian dibagi ke dalam tiga tahap yakni, tahap pertama diawali penelitian
pendahuluan untuk menentukan metode pengumpulan dan analisis data serta penentuan titik sampling yang dilaksanakan pada bulan Februari 2011. Tahap kedua
adalah pengumpulan data dan informasi berupa studi lapang, studi literatur, dan laboratorium, pada bulan Maret hingga April 2011. Tahap terakhir adalah
pengolahan data sesuai analisis data yang telah ditentukan. Analisis laboratorium dilakukan di dua tempat terpisah, meliputi Laboratorium BioMikro untuk analisis
kebiasaan makan, sedangkan analisis berat kering lamun dilakukan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Gambar 2. Lokasi penelitian
Peta Lokasi Penelitian
12
3.2. Disain Sampling
Sampling bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian, meliputi data ikan jenis, jumlah, ukuran, dan kebiasaan makan ikan,
data lamun jenis lamun, presentasi penutupan, kerapatan, dan biomassa lamun, serta parameter lingkungan kecerahan, kedalaman, suhu, substrat, dan pH.
Pengambilan data masing-masing parameter dilakukan pada tiga titik hamparan lamun dengan kondisi persen penutupan lamun yang berbeda. Selain itu, titik
sampling juga ditentukan berdasarkan keterwakilan karakteristik lamun di daerah Karang Lebar. Penentuan lokasi pengamatan dengan penutupan yang berbeda
mengacu pada Kepmen LH No. 200 tahun 2004 tentang status kondisi ekosistem lamun. Penentuan kriteria tertera dalam Tabel 1
Tabel 1. Status padang lamun
Kondisi Penutupan
KayaSehat ≥ 60
Kurang KayaKurang Sehat 30-59,9
Miskin ≤ 29,9
Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.200 tahun 2004
Sampling ikan dan parameter lingkungan dilaksanakan dalam interval 2 minggu selama 2 bulan. Pengamatan selama 2 bulan dilakukan agar didapatkan
repetisi siklus pergantian bulan. Repetisi pergantian siklus bulan ini didasari adanya pengaruh fase bulan dalam aktivitas reproduksi ikan-ikan Siganidae Munira 2010
yang merupakan salah satu penghuni lamun. Sampling ikan dilakukan dengan cara penangkapan langsung, sementara pengambilan data lamun dilakukan sebanyak satu
kali dengan menggunakan transek garis dan transek kuadrat seperti yang disebutkan dalam English et al. 1994.
3.3. Metode Pengambilan Data