Metode observasi langsung Metode Pengambilan Data

12

3.2. Disain Sampling

Sampling bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian, meliputi data ikan jenis, jumlah, ukuran, dan kebiasaan makan ikan, data lamun jenis lamun, presentasi penutupan, kerapatan, dan biomassa lamun, serta parameter lingkungan kecerahan, kedalaman, suhu, substrat, dan pH. Pengambilan data masing-masing parameter dilakukan pada tiga titik hamparan lamun dengan kondisi persen penutupan lamun yang berbeda. Selain itu, titik sampling juga ditentukan berdasarkan keterwakilan karakteristik lamun di daerah Karang Lebar. Penentuan lokasi pengamatan dengan penutupan yang berbeda mengacu pada Kepmen LH No. 200 tahun 2004 tentang status kondisi ekosistem lamun. Penentuan kriteria tertera dalam Tabel 1 Tabel 1. Status padang lamun Kondisi Penutupan KayaSehat ≥ 60 Kurang KayaKurang Sehat 30-59,9 Miskin ≤ 29,9 Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.200 tahun 2004 Sampling ikan dan parameter lingkungan dilaksanakan dalam interval 2 minggu selama 2 bulan. Pengamatan selama 2 bulan dilakukan agar didapatkan repetisi siklus pergantian bulan. Repetisi pergantian siklus bulan ini didasari adanya pengaruh fase bulan dalam aktivitas reproduksi ikan-ikan Siganidae Munira 2010 yang merupakan salah satu penghuni lamun. Sampling ikan dilakukan dengan cara penangkapan langsung, sementara pengambilan data lamun dilakukan sebanyak satu kali dengan menggunakan transek garis dan transek kuadrat seperti yang disebutkan dalam English et al. 1994.

3.3. Metode Pengambilan Data

Pengumpulan data dalam penelitian diperoleh dengan tiga metode yang berbeda. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.3.1. Metode observasi langsung

Metode ini merupakan metode yang umum digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati dan mengukur langsung objek 13 yang akan diamati. Data yang diambil menggunakan metode observasi ini meliputi : a. Kondisi fisika kimia perairan Data fisika dan kimia perairan diambil untuk menggambarkan kondisi lingkungan tempat pengamatan dilakukan. Parameter yang diamati beserta metode dan satuan ukurannya dituangkan dalam Tabel 2 . Tabel 2. Parameter fisika dan kimia perairan. No Parameter Satuan AlatMetode Pengukuran FISIKA 1 Suhu ºC Termometer raksapemuaian In situ 2 Kedalaman M Tongkat berskalavisual In situ 3 Kecerahan M Secchi diskvisual In situ 4 Tipe Substrat - Visual In situ 5 Salinitas Ppm Refraktometer In situ KIMIA 1 pH pH universal In situ b. Lamun Data lamun yang diambil dengan metode observasi langsung adalah penutupan, jenis lamun, dan jumlah tegakan per spesies. Selain itu, dilakukan juga pengumpulan sample lamun per spesies untuk analisis laboratorium. Langkah- langkah pengamatan lamun adalah sebagai berikut : 1 Pada setiap stasiun pengamatan diletakkan tiga buah transek garis dengan posisi sejajar satu sama lain Gambar 3. Posisi padang lamun yang telah ditentukan di awal dicatat dalam GPS Geographic Positioning System sebagai pedoman dalam sampling selanjutnya. Gambar 3. Teknik penempatan transek garis dan transek kuadrat 14 2 Pada tiap transek garis ditempatkan sebuah transek kuadrat dengan ukuran 50 x 50 cm yang disekat menjadi 25 bagian dengan ukuran masing petak 10x10 cm Gambar 4. Jarak antar transek kuadarat diseragamkan dan disesuaikan dengan luas padang lamun yang diamati. 10 cm 50 cm Gambar 4. Petak pengambilan contoh lamun 3 Dalam tiap transek kuadrat yang telah ditempatkan, dilihat jenis dan kerapatan lamun. Kerapatan diketahui dengan menghitung jumlah tegakan lamun per spesies yang sama. Selain kerapatan, dihitung pula persen penutupan lamun pada tiap transek kuadrat. Penghitungan persen penutupan lamun dapat dipermudah dengan bantuan kamera bawah air. 4 Identifikasi jenis lamun berpedoman pada CRC Reef Research Centre 2004 serta McKenzie and Yoshida 2009. Sedangkan penentuan persen penutupan lamun mengacu pada kelas dominansi yang dikembangkan Saito dan Atobe 1970 in English et al. 1994. Kelas dominansi tersaji dalam Tabel 3 Tabel 3. Kelas dominansi penutupan Kelas Jumlah substrat yang tertutup penutupan substrat Titik Tengah M 5 12 hingga semua 50 - 100 75 4 14 hingga 12 25 – 50 37,5 3 18 hingga 14 12,5 - 25 18,75 2 116 hingga 18 6,25 - 12,5 9,38 1 116 6,25 3,13 Absent Sumber: Saito dan Atobe 1970 in English et al. 1994 5 Pengambilan contoh lamun untuk perhitungan biomassa dilakukan pada petak yang telah ditentukan Gambar 4. Cara yang dipaparkan dalam English et al. 15 1994 ini ditujukan untuk meminimalisir kerusakan lamun akibat pencabutan tanaman. Lamun yang telah diambil kemudian dikeringkan dari air dan pasir agar berat basah dapat diketahui. Setelah ditimbang berat basah, lamun disimpan untuk penimbangan berat kering dalam skala laboratorium. Data lamun yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan data analisis yang ditentukan. c. Ikan Observasi langsung terhadap ikan sebagai makrofauna yang hidup di lamun dilakukan melalui cara penangkapan menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring 2 cm dan 0.5 cm, lengkap dengan pemberat dan pelampung. Sedangkan jaring kantung yang digunakan adalah jaring halus untuk menangkap larva atau juvenile. Pengamatan dilakukan dua kali sehari siang dan malam, mengikuti pola pasang surut air. Hal ini dilakukan karena adanya pola dan perbedaan komposisi ikan dalam lamun pada siang dan malam hari. Penangkapan dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1 Padang lamun yang telah dipilih sebagai area pengamatan dilingkari menggunakan jaring insang. Pelingkupan dilakukan menggunakan bantuan kapal dan nelayan agar proses pelingkupan lebih cepat dan ikan tidak keluar dari area yang akan dilingkupi. 2 Area lamun yang telah dilingkari kemudian ditepuk bagian dalamnya. Hal ini dilakukan agar ikan yang terlingkari ketakutan dan menabrak jaring. Khusus ikan berukuran kecil juvenile, penangkapan dilakukan dengan menggunakan jaring halus. Ikan yang telah didapat kemudian disortir berdasarkan jenis dan ukurannya untuk diidentifikasi serta diukur panjang dan bobot. Panjang ikan diukur menggunakan papan berskala, dengan ketelitian 0,1 cm. Jenis pengukuran yang dilakukan adalah panjang total, mulai dari ujung mulut hingga ke ujung ekor. Sementara bobot ikan diukur menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Penentuan kategori stadia ikan didasarkan pada panjang maksimum dan panjang ikan pertama kali matang gonad yang didapatkan dari www.fishbase.org . Sampel ikan yang diambil untuk analisis laboratorium dimasukkan ke dalam kantong plastik bening yang telah diisi formalin 10 hingga memenuhi permukaan sampel ikan. Data hasil dicatatkan untuk diolah dengan data analisis. 16

3.3.2. Analisis laboratorium