5 Tabel 1. Parameter fisika kimia air dan alat serta metode yang digunakan.
Parameter Satuan
Interval Pengukuran
hari Metode
Alat
Suhu
o
C 10
- Termometer
DO mgl
10 Winkler
Botol BOD, gelas ukur, syring, erlenmeyer
pH Unit
10 Phenat
pH tester TAN
mgl 10
Titrimetri Spektofotometer
Alkalinitas mgl CaCO
3
10 Titrimetri
Gelas ukur, syring, erlenmeyer Kesadahan
mgl CaCO
3
10 Titrimetri
Gelas ukur, syring, erlenmeyer
2.4 Pengelolaan Budidaya Pengelolaan budidaya teknologi 1 dan teknologi 2 memiliki kesamaan
antara lain yaitu penebaran, sampling, pencegahan penyakit, dan pemanenan.
2.4.1 Penebaran
Benih ikan lele yang ditebar berukuran 12-13 cm dengan padat penebaran 120 ekorm
3
. Benih berasal dari daerah Kampung Lele Desa Babakan, Bogor. Sebelum ditebar ke kolam pemeliharaaan, benih yang baru tiba dimasukkan ke
dalam kolam sortir terlebih dahulu selama sehari. Benih diangkut menggunakan drum plastik dari kolam sortir ke kolam pemeliharaan selanjutnya benih ditebar di
kolam pemeliharaan. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari.
2.4.2 Sampling
Sebelum penebaran ikan terlebih dahulu dilakukan pengukuran panjang dan bobot ikan melalui pengambilan contoh secara acak dari tempat penampungan
ikan sementara atau kolam stok sebanyak 30 ekor. Setelah itu setiap 10 hari sekali pengukuran diulang kembali dengan mengambil 30 ekor contoh secara acak dari
setiap kolam, pengukuran meliputi kualitas air dan bobot ikan. Ikan diambil secara acak di tiga titik pengambilan dari setiap kolam menggunakan serokan kemudian
ikan dimasukkan ke dalam ember berukuran 10 liter. Setelah itu ikan ditimbang seberat 1 kg, kemudian jumlah ikan dalam 1 kg dihitung.
2.4.3 Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara pemberian obat berupa antibiotik dan vitamin C ascorbic acid pada teknologi 1 dan teknologi 2 ketika
6 nafsu makan ikan berkurang, pemberian dilakukan dengan cara dilarutkan ke
dalam air, dosis yang digunakan yaitu 1 gramkg pakan diberikan pada 4 hari diawal pemeliharaan pada teknologi 1 dan 3 gramkg pakan pada saat sehari
sebelum pakan beralih ke pakan limbah RPA pada teknologi 2. Setiap 1 kg pakan dicampur ke dengan 250 ml air selanjutnya pakan direndam selama 5-10 menit,
setelah itu pakan dapat diberikan ke ikan lele.
2.4.4. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah sebagian besar bobot rata-rata ikan mencapai ukuran 6-10 ekorkg atau ukuran daging. Sehari sebelum pemanenan
ikan tidak diberi makan atau dipuasakan, hal ini bertujuan agar tidak mengurangi penyusutan bobot ikan ketika sampai ke pembeli dan mencegah penurunan
kualitas air selama pengangkutan akibat kotoran ikan. Panen dilakukan pada saat pagi atau sore hari. Kolam pemeliharaan disurutkan menggunakan pompa selama
2-3 jam, air bekas pemeliharaan dibuang ke saluran air. Sambil menunggu kolam surut, dilakukan juga pemanenan dengan menggunakan jaring, hal ini bertujuan
untuk menghemat waktu. Setelah kolam surut, ikan lele akan berkumpul di sudut kolam yang rendah atau di kamalir. Pemanenan dapat dilakukan dengan menyerok
ikan dan kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik untuk kemudian diangkut ke wadah penyortiran.
Wadah penyortiran berupa terpal yang pinggirnya dibatasi dengan kayu atau paralon 2 inci, ikan disortir dan dimasukkan ke kolam penampungan
sementara berdasarkan ukurannya yaitu ukuran daging 6-10 ekorkg, ukuran BS 5- 4 ekorkg, ukuran SS 3 ekorkg, ukuran sortiran 11 ekorkg dan ikan kuning.
Setelah disortir berdasarkan ukurannya ikan kemudian diserok dan ditimbang bobotnya, kemudian ikan dimasukkan ke dalam drum plastik dan siap untuk
ditransportasikan.
2.4.5 Paket teknologi budidaya 1 2.4.5.1 Persiapan kolam