mendukung persinyalan berdasar QoS dan routing eksplisit. CR-LDP adalah protokol yang bekerja di atas TCP atau UDP.
2.5. Differentiated Service Dalam Jaringan MPLS Dengan Rekayasa Trafik
Differentiated Services Diffserv merupakan diferensiasi layanan dengan membagi trafik atas kelas-kelas, dan memperlakukan setiap kelas secara berbeda
[16]. Terdapat tiga layanan yang disediakan yaitu layanan premium, layanan assured dan layanan best-effort. Tujuan utama dari arsitektur DiffServ ini adalah untuk
menyediakan frame yang terukur untuk mendukung tersedianya kualitas layanan. Terdapat dua metode implementasi kualitas layanan dalam MPLS yaitu
menggunakan EXP Infered Label Switching Path E-LSP dan menggunakan Label Infered Label Switching Path L-LSP [3]. Dengan E-LSP, satu LSP dapat membawa
secara simultan beberapa kelas trafik yang berbeda. Sedangkan dengan L-LSP, satu LSP hanya dapat membawa satu kelas trafik saja.
Identifikasi kelas dilakukan dengan memasang kode DiffServ, disebut Differentiated Service Code Point DSCP ke dalam paket IP dan dilakukan dengan
tidak menambah header baru, tetapi dengan menggantikan field TOS Type of Service di header IP dengan field DS Differentiated Service field. DiffServ dalam
jaringan MPLS dilakukan dengan cara berikut: a.
Pada ingress LSR, header MPLS dimasukkan ke dalam paket. DSCP pada paket IP dipetakan ke Class of Service CoS atau Experimental Field Exp
field pada header MPLS. DSCP yang mempunyai panjang 6 bit, dan CoS
Universitas Sumatera Utara
yang mempunyai panjang hanya 3 bit, memungkinkan beberapa informasi dalam DSCP akan hilang pada saat pemetaan. Hanya 3 bit paling kiri yang
berisi informasi berguna, yang nantinya akan disalin ke CoS. 3 bit paling kiri tersebut terdiri dari 2 bit paling kiri yaitu kelas layanan service class dan 1
bit sisanya yaitu antrian layanan service queue. b.
Proses penyeleksian paket berdasar pada field DS atau dinamakan klasifikasi Behaviour Aggregate Classification BA dilakukan berdasarkan CoS.
c. Kemudian pada egress LSR, header MPLS dibuang.
Perlu diperhatikan bahwa MPLS itu sendiri tidak dapat menyediakan diferensiasi layanan, sehingga perlu dilengkapi dengan teknologi lain yang mampu
untuk mengklasifikasikan paket dalam kelas-kelas yang berbeda yaitu menggunakan mekanisme Diffserv [28]. Sedangkan kualitas layanan dalam MPLS untuk mengatasi
kemacetan dan penyeimbangan beban dilakukan dengan cara rekayasa trafik. Kombinasi penggunaan Diffserv dalam rekayasa trafik dengan mekanisme MPLS
diharapkan mampu menyediakan jaminan kualitas layanan. Ide kombinasi ini adalah mendefinisikan kelas-kelas trafik yang prioritasnya telah dialokasikan untuk
ditempatkan pada LSP [29].
2.6. Telkom sebagai Pengguna Teknologi Tera Router dengan