Pertanyaan Penelitian Hipotesis Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pendahuluan

biaya yang besar Glancy dkk, 1996; Malik dkk, 2000; Murray dkk, 1997; Darpo dkk, 2006. Penelitian mengenai perubahan EKG dalam hal ini dispersi interval QT pada penderita GGTA di Indonesia masih sedikit, sementara dispersi QT dapat dipakai sebagai prediktor untuk kejadian aritmia maupun kematian mendadak dalam kasus ini. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh HD terhadap perubahan dispersi QT serta faktor apa saja yang turut mempengaruhinya, pada penderita GGTA sebelum dan setelah satu siklus HD.

I.2. Pertanyaan Penelitian

a. Apakah dijumpai perubahan dispersi QT pada penderita GGTA sebelum dan setelah satu siklus hemodialisis. b. Keadaan apa saja yang diduga mempengaruhi perubahan dispersi QT pada keadaan ini

I.3. Hipotesis Penelitian

- Dispersi QT akan berubah memanjang pada penderita GGTA setelah satu siklus hemodialisis.

I.4. Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui pengaruh satu siklus HD terhadap perubahan dispersi QT pada penderita GGTA yang mendapat terapi HD regular. - Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang turut mempengaruhi dispersi QT pada keadaan ini.

I.5. Manfaat Penelitian

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perubahan dispersi QT pada penderita GGTA dengan HD serta faktor apa saja yang mempengaruhinya. - Hasil penelitian akan memberikan manfaat terhadap pengobatan penderita dimana dapat memberikan kewaspadaan terhadap terjadinya aritmia yang mengancam nyawa. Universitas Sumatera Utara BAB II Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pendahuluan

Gagal ginjal tahap akhir GGTA memerlukan terapi pengganti ginjal untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu terapi pengganti ginjal adalah hemodialisis HD. Tehnik dialisis telah mengalami kemajuan, namun pasien GGTA dengan HD kronik tetap mempunyai resiko kematian yang tinggi akibat PKV termasuk didalamnya aritmia ventrikular dan kematian mendadak. Pasien HD mempunyai beberapa faktor yang mengakibat hal ini, antara lain adalah malnutrisi, diabetes melitus, anemia, gangguan kalium, hiperparatiroid dan PKV sebelumnya. Suatu studi epidemiologi menyimpulkan munculnya aritmia ventrikular secara klinis akan meningkatkan kerentanan seseorang untuk terjadinya kematian khususnya pada orang dengan penyakit jantung sebelumnya. Terlebih lagi adanya beban volume yang berlebihan dan metabolisme yang tidak normal seperti asidosis metabolik dan gangguan elektrolit akan mempengaruhi fungsi jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Pada dialisis yang dilakukan secara berulang, pasien akan menghadapi pergeseran yang besar khususnya dalam hal volume cairan, keseimbangan asam basa, kadar elektrolit kalium, magnesium, fosfat yang memberikan konstribusi terhadap kejadian aritmia Meier dkk, 2001; Howse dkk, 2002. Berbagai penelitian telah mengindikasikan hal-hal yang mungkin sebagai penyebab kematian pada pasien HD antara lain: inflamasi, keadaan uremia, beban volume, keseimbangan autonomik, perpindahan elektrolit yang cepat dan henti jantung. Selain itu faktor resiko tradisional maupun non-tradisional yang dimiliki oleh penderita GGTA dengan HD juga dikatakan memberikan konstribusi besar terhadap kematian Covic dkk, 2002; Stewart dkk, 2005.

II.2. Epidemiologi