Dari kesemua klasifikasi anemia tersebut, anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi di seluruh dunia.Hal ini karena
tubuh manusia mempunyai kemampuan terbatas dalam mengabsorpsi besi dan kehilangan zat besi yang berlebihan akibat perdarahan sering terjadi Hoffbrand,
2006.
2.4. Anemia Defisiensi Besi 2.4.1. Definisi
Anemia defisiensi besi adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya atau pengurangan produksi
sel darah merah karena kurangnya zat besi dalam tubuh Wijaya, 2007.
2.4.2. Etiologi
Anemia defisiensi besi terjadi bila jumlah zat besi yang diabsorpsi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau terjadinya kehilangan zat besi yang
berlebihan dari tubuh. Hal ini bisa diakibatkan oleh kurangnya pemasukan zat besi, berkurangnya sediaan zat dalam makanan, meningkatnya kebutuhan akan zat
besi atau kehilangan darah yang kronis Wijayanti, 2005. Defisiensi zat besi terjadi jika kecepatan kehilangan atau penggunaan elemen tersebut melampaui
kecepatan asimilasinya. Walaupun pada kebanyakan negara berkembang anemia akibat kurangnya zat besi dalam diet dapat terjadi, tetapi ditemukan penyebab
paling sering kejadian anemia pada negara berkembang adalah akibat kehilangan besi dari tubuh seringnya diakibatkan kehilangan darah melalui saluran cerna atau
saluran kemih McPhee, 2006. Kehilangan zat besi, dapat terjadi secara fisiologis atau patologis.
Kehilangan secara fisiologis terjadi pada wanita usia reproduktif melalui
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menstruasi yaitu kira-kira 20 mg besi per bulan. Semasa kehamilan pula, kira-kira 500-1000 mg besi hilang dari ibukepada fetus, plasenta dan perdarahan sewaktu
partus Provan, 2004.Kehilangan zat besi secara patologis pula paling sering terjadi akibat perdarahan saluran cerna.Prosesnya sering tiba-tiba.Perdarahan
akibat cacing tambang dan Schistosoma merupakan penyebab tertinggi terjadinya perdarahan saluran cerna dan seterusnya mengakibatkan anemia defisiensi besi
Wijaya, 2007. Pada orang dewasa, penyebab lain yang mengakibatkan perdarahan saluran cerna adalah tukak peptik, hernia hiatus, gastritis akibat
konsumsi alkohol dan obat-obatan OAINS, hemoroid, kelainan vaskular contohnya angiodisplasia, penyakit inflamasi usus dan neoplasma. Perdarahan
pada saluran urogenital juga boleh menyebabkan anemia defisiensi besi contohnya neoplasma, proses inflamasi atau batu saluran kemih Beutler, 2000.
Penyebab anemia defisiensi besi yang seterusnya adalah kebutuhan zat besi yang relatif meningkat.Peningkatan kebutuhan zat besi saat bayi, remaja, saat
hamil dan menyusukan serta wanita menstruasi meningkatkan risiko anemia pada kelompok ini.Bayi dan remaja membutuhkan zat besi yang tinggi untuk
pertumbuhan.Setiap peningkatan berat badan 1 kg membutuhkan peningkatan sebanyak 35-45 mg zat besi Lanzkowsky, 2005. Kebutuhan zat besi yang sangat
tinggi pada laki-laki dalam masa pubertas disebabkan peningkatan volume darah, massa otot dan myoglobin. Pada wanita pula, kebutuhan zat besi setelah
menstruasi sangat tinggi karena jumlah darah yang hilang, rata-rata 20 mg zat besi tiap bulan, akan tetapi pada beberapa individu ada yang mencapai sehingga 58 mg
Wijaya, 2007. Penurunan absorpsi zat besi juga dapat mengakibatkan terjadinya anemia
defisiensi besi. Anemia defisiensi besi merupakan komplikasi umum dari gastrektomi parsial atau total karena penurunan dari keasaman lambung dan
peningkatan kecepatan transit usus mengganggu absorpsi dari zat besi Greer, 2003. Pasien dengan diare kronik atau malabsorpsi usus halus juga dapat
menderita defisiensi zat besi, terutama jika duodenum dan jejunum proksimal ikut terlibat.Penyakit seperti enteropati diinduksi gluten dan gastritis atropik
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
disebabkan autoimun atau infeksi helicobacter pylori turut menjadi faktor predisposisi kepada defisiensi besi akibat gangguan absorpsi Hoffbrand, 2006.
Penyebab seterusnya adalah asupan zat besi yang tidak adekuat. Tetapi, tanpa ada penyebab lain contohnya kehilangan darah yang signifikan atau infestasi
cacing tambang, etiologi ini jarang menimbulkan anemia defisiensi besi kecuali pada anak yang sedang membesar dan orang yang sepanjang hidupnya tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, hanya makan bijirin dan sayuran sahaja. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah bahan
makanan yang berasal dari daging hewan.Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi secara bersamaan pada waktu makan
juga boleh menyebabkan absorpsi zat besi semakin berkurang Warrell, 2003.
2.4.3. Gejala dan Tanda