Pencegahan Anemia Defisiensi Besi 1. Definisi

Pada anak-anak, anemia defisiensi besi dapat berkomplikasi kepada gangguan dalam perkembangan fisik dan mental.Ada bukti menyatakan bahwa anemia defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan pada perilaku dan fungsi intelektual anak Lissauer, 2007. Anemia defisiensi besi menyebabkan gangguan perkembangan neurologik pada bayi dan menurunkan prestasi belajar pada anak usia sekolah karena zat besi telah dibuktikan berperan penting dalam fungsi otak dan penelitian pada hewan coba menunjukkan berlakunya perubahan dalam fungsi neurotransmitter dan perilaku pada hewan coba yang kekurangan zat besi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan di Chile, Indonesia, India dan USA didapatkan bahwa anemia defisiensi besi secara konklusifnya mengganggu perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif pada anak usia sekolah. Anak-anak yang diberikan suplementasi besi merasa kurang lelah dan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi semasa pembelajaran juga meningkat.Nilai IQ Intelligent Quotient pada anak yang mengalami kurang zat besi ditemukan dengan jelas lebih rendah berbanding anak yang tidak mengalami anemia defisiensi besi WHO, 2001. Terdapat 3 proses yang menjadi dasar penyebab gangguan kognitif pada anemia defisiensi besi. Penyebab pertama ialah gangguan pembentukan myelin.Mielinisasi memerlukan besi yang cukup dan tidak dapat berlangsung baik bila oligodendrosit yaitu sel yang memproduksi myelin mengalami kekurangan besi.Mielin ini penting untuk kecepatan penghantaran rangsang.Penyebab yang kedua ialah gangguan metabolisme neurotransmitter.Hal ini terjadi karena gangguan sintesa serotonin, norepinefrin, dan dopamin.Dopamin mempunyai efek pada perhatian, penglihatan, daya ingatan, motivasi dan kontrol motorik.Penyebab seterusnya ialah gangguan metabolisme energi protein.Gangguan ini terjadi karena besi merupakan ko-faktor pada ribonukleotida reduktase yang penting untuk fungsi dan metabolisme lemak dan energi otak. Semakin dini usia dan lama saat terjadi anemia dan semakin luas otak yang terkena, akan menyebabkan gangguan fungsi kognitif semakin permanen dan sulit diperbaiki Lubis, 2008.

2.4.5. Pencegahan

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Upaya pencegahan anemia defisiensi besi haruslah melibatkan semua sektor dan organisasi terutamanya sektor kesehatan, industri, sosial, pendidikan dan komunikasi. Sektor ini juga harus bekerjasama dengan organisasi masyarakat untuk memastikan proses ini lebih efisien. Prinsip dari upaya pencegahan anemia defisiensi besi adalah untuk membasmi kemiskinan, meningkatkan akses terhadap diet yang bervariasi dan memperbaiki perkhidmatan kesehatan dan sanitasi. Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan pendekatan berbasis medis dan pendekatan berbasis pangan. Pendekatan berbasis medis yang paling sering dilakukan di negara berkembang adalah pemberian suplementasi besi atau tablet besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program suplementasi disamping anak usia pra sekolah, anak usia sekolah, serta bayi. Dosis suplementasi besi yang harus diberikan adalah berdasarkan usia dan kondisi seseorang. Bagi anak usia sekolah dimana prevalensi anemia melebihi 40, dosis yang dianjurkan oleh WHO adalah 2 mgkgBBhari selama 3 bulan. Salah satu masalah dari upaya ini adalah kesukaran untuk berhubungan dengan kelompok berisiko melalui perkhidmatan kesehatan.Oleh itu, diperlukan usaha yang lebih dari semua organisasi untuk menjangkau kelompok- kelompok ini. Pendekatan berbasis pangan pula bertujuan untuk memperbaiki dan mengekalkan status zat besi suatu populasi yaitu meliputi perubahan perilaku dan sikap untuk meningkatkan konsumsi mikronutrien melalui makanan.Upaya ini bisa dilakukan dengan mempromosikan dan meningkatkan akses terhadap makanan yang kaya zat besi contohnya daging dan organ dari sapi, ikan, dan makanan laut serta sayur-sayuran hijau. Selain itu, dengan menambahkan makanan yang merupakan perangsang bagi absorpsi besi contohnya buah-buahan dan sayuran- sayuran yang merupakan sumber vitamin A dan C serta asam folat, absorpsi dan utilisasi besi di usus halus dapat ditingkatkan. Edukasi mengenai nutrisi yang efektif juga diperlukan dalam pendekatan ini.Informasi mengenai kesehatan dan nutrisi perlu didedahkan kepada anggota masyarakat supaya mereka lebih bijak dalam memilih makanan seterusnya dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi besi. Pengkayaan atau fortifikasi makanan juga merupakan salah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara satu cara terampuh dalam pencegahan defisiensi zat besi. Program fortifikasi yang efektif memerlukan kerjasama dari pihak kerajaan, industri makanan dan pengguna.Strategi dalam program ini adalah dengan mengidentifikasi makanan yang sering dikonsumsi dan mudah didapatkan oleh populasi target. Di negara industri, produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum, roti, makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung, dan produk susu seperti susu formula bayi dan makanan sapihan WHO, 2001. 2.5. Prestasi Belajar 2.5.1. Definisi

Dokumen yang terkait

Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hiburan Hill Park di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

2 52 128

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Hubungan Infeksi Ascaris lumbricoides dengan Status Gizi pada Siswa-Siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

1 55 52

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI I Hubungan Kadar Hemoglobin Siswa Dengan Prestasi Belajar Di Sekolah Dasar Negeri I Bentangan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI I Hubungan Kadar Hemoglobin Siswa Dengan Prestasi Belajar Di Sekolah Dasar Negeri I Bentangan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN MANAJEMEN GURU DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 22

PENDAHULUAN Hubungan Kebiasaan Sarapan Dan Kadar Hemoglobin Dengan Prestasi Belajar Siswi Smp Negeri 3 Wonogiri.

0 1 6

Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hiburan Hill Park di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 20

Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hiburan Hill Park di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 12