satu cara terampuh dalam pencegahan defisiensi zat besi. Program fortifikasi yang efektif memerlukan kerjasama dari pihak kerajaan, industri makanan dan
pengguna.Strategi dalam program ini adalah dengan mengidentifikasi makanan yang sering dikonsumsi dan mudah didapatkan oleh populasi target. Di negara
industri, produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum, roti, makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung, dan produk susu seperti susu
formula bayi dan makanan sapihan WHO, 2001.
2.5. Prestasi Belajar 2.5.1. Definisi
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.Prestasi belajar merupakan taraf hasil belajar yang ditunjukkan seseorang
setelah mendapatkan pendidikan atau latihan Wijayanti, 2005.
2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri siswa dan
faktor eksternal yang bersumber dari luar diri siswa.Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ialah faktor kesehatan.Kesehatan jasmani dan
rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, karena anak akan mudah capek,
mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat, dan pikirannya terganggu Nurkholis, 2006.
Faktor yang kedua ialah inteligensi dan bakat.Inteligensi adalah kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari
pengalaman.Inteligensi dan bakat merupakan aspek kejiwaan psikis yang besar
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.Seseorang yang mempunyai inteligensi baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik dan
sebaliknya Wijayanti, 2005.Bakat juga mempengaruhi dalam menentukan keberhasilan belajar. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak
sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak yang suka mengganggu kelas, berbuat
kacau dan tidak mahu belajar sehingga nilainya rendah Nurkholis, 2006. Faktor yang ketiga ialah minat dan motivasi.Minat dan motivasi merupakan
aspek kejiwaan psikis.Minat dapat terjadi karena daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari.Sedangkan motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan.Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar.Motivasi mendorong timbulnya perilaku
dan mempengaruhi serta mengubah perilaku sehingga fungsi motivasi adalah mendorong timbulnya suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul
perbuatan seperti belajar. Motivasi berperan sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.Motivasi juga
berperan sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu
kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Cara belajar yang baik harus ada istirahat untuk memberikan kesempatan kepada mata, otak serta
organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. Faktor- faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
siswa.Faktor ini meliputi faktor keluarga yaitu tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua, perhatian serta bimbingan dari orang tua serta keadaan rumah
tangga.Selain itu, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar, kualitas guru, metode pegajarannya, kesesuaian kurikulum
dengan kemampuan anak serta keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah.Faktor masyarakat dan lingkungan tempat tinggal juga turut
berperan.Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak.Maka
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif bagi anak tersebut
Nurkholis, 2006.
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka hal yang telah diteliti adalah hubungan kadar hemoglobin dengan prestasi akademik siswa-siswi SD. Negeri
No. 101837 Suka Makmur. Hubungan kadar hemoglobin dengan prestasi akademik siswa-siswi SD. Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang tahun 2011 adalah berdasarkan kerangka konsep berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
3.2. Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur dan Hasil
Ukur. Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
Prestasi akademik Kadar hemoglobin
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara