Konsep Koping TINJAUAN PUSTAKA

menyenangkan, kontrol diri, membuat jarak, penilaian secara positif, menerima tanggung jawab, lari dari kenyataan menghindar. Sedangkan strategi koping berfokus pada masalah dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan yang dapat menyelesaikan masalah seperti merencanakan problem solving dan meningkatkan dukungan sosial, teknik lain dalam mengatasi stres adalah relaksasi, retrukturisasi kognitif, meditasi, terapi multi model dan lain-lain.

2.2 Konsep Koping

2.2.1 Pengertian Koping Koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber individu Lazarus Folkman, 1984. 2.2.2 Mekanisme koping Dalam kehidupan sehari-hari, individu menghadapi pengalaman yang mengganggu equilibirium kognitif dan afektifnya. Individu dapat mengalami perubahan hubungan dengan orang lain dalam harapannya terhadap diri sendiri secara negatif. Munculnya ketegangan dalam kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah mekanisme koping yang bertujuan meredakan ketegangan tersebut. Equilibrium merupakan proses keseimbangan yang terjadi akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap kondisi yang akan menyebabkan sakit. Proses menjaga keseimbangan dalam tubuh manusia terjadi secara dinamis dimana Universitas Sumatera Utara manusia berusaha menghadapi segala tantangan dari luar sehingga keadaan seimbang dapat tercapai Lazarus Folkman, 1984. Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. Apabila mekanisme koping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut. Mekanisme koping terbentuk melalui proses belajar dan mengingat, yang dimulai sejak awal timbulnya stresor dan saat mulai disadari dampak stresor tersebut. Kemampuan belajar ini tergantung pada kondisi eksternal dan internal, sehingga yang berperan bukan hanya bagaimana lingkungan membentuk stresor tetapi juga kondisi temperamen individu, persepsi, serta kognisi terhadap stresor tersebut Lazarus Folkman, 1984. Efektivitas koping memiliki kedudukan sangat penting dalam ketahanan tubuh dan daya penolakan tubuh terhadap gangguan maupun serangan penyakit fisik maupun psikis. Jadi, ketika terdapat stresor yang lebih berat dan bukan yang biasa diadaptasi, individu secara otomatis melakukan mekanisme koping, yang sekaligus memicu perubahan neurohormonal. Kondisi neurohormonal yang terbentuk akhirnya menyebabkan individu mengembangkan dua hal baru : perubahan perilaku dan perubahan jaringan organ. Mekanisme koping menunjuk pada baik mental maupun perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Mekanisme koping merupakan suatu proses di mana individu berusaha untuk menanggani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan Universitas Sumatera Utara perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya Lazarus Folkman, 1984. Menurut Lazarus Folkman 1984, penanganan stres atau koping terdiri dari dua bentuk, yaitu : a. Koping yang berfokus pada masalah problem-focused koping adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau koping dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres b. Koping yang berfokus pada emosi emotion-focused koping adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif. Hasil penelitian membukt ikan bahwa individu menggunakan kedua cara tersebut untuk mengatasi berbagai masalah yang menekan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan sehari-hari. Faktor yang menentukan strategi mana yang paling banyak atau sering digunakan sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan sejauhmana tingkat stres dari suatu kondisi atau masalah yang dialaminya. Contoh: seseorang cenderung menggunakan problem-solving focused koping dalam menghadapai masalah-masalah yang menurutnya bisa dikontrol seperti masalah yang berhubungan dengan sekolah atau pekerjaan; sebaliknya ia akan cenderung menggunakan strategi emotion-focused koping ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang menurutnya sulit dikontrol seperti masalah-masalah yang Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan penyakit yang tergolong berat seperti kanker atau HIV AIDS. Penggolongan mekanisme koping menurut Folkman dan Lazarus adalah: a. Planful problem solving Problem-focused Individu berusaha menganalisa situasi untuk memperoleh solusi dan kemudian mengambil tindakan langsung untuk menyelesaikan masalah. b. Confrontative koping Problem focus Individu mengambil tindakan asertif yang sering melibatkan kemarahan atau mengambil resiko untuk merubah situasi. c. Seeking social support Problem or emotion- focused Usaha individu untuk memperoleh dukungan emosional atau dukungan informasional. d. Distancing Emotion – focused Usaha kognitif untuk menjauhkan diri sendiri dari situasi untuk menciptakan pandangan yang positif terhadap masalah yang dihadapi. e. Escape – Avoidanceting Emotion – focused Menghindari masalah dengan cara berkhayal atau berfikir dengan penuh harapan tentang situasi yang dihadapi atau mengambil tindakan untuk menjauhi masalah yang dihadapi. f. Self Control Emotion – focused Usaha individu untuk menyesuaikan diri dengan perasaan apapun dalam hubungannya dengan masalah. Universitas Sumatera Utara g. Accepting Responcibility Emotion – Focused Mengakui peran diri sendiri dalam masalah dan berusaha untuk memperbaikinya. h. Possitive Reappraisal Emotion – focused Usaha individu untuk menciptakan arti yang positif dari masalah yang dihadapi.

2.3 Konsep Menstruasi