objek penelitian tidak dipublikasikan saat pengumpulan data dan pembahasan hasil penelitian.
4.5 Instrumen Penelitian dan Pengukuran Validitas-Reliabilitas 4.5.1 Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner yang didasarkan pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terdiri
dari tiga bagian, yaitu kuesioner karakteristik calon respondensubjek yang berisi identitas calon responden dan karakteristik gejala dysmenorrhea,
kuesioner tentang stres, dan kuesioner mengenai koping.
a. Kuesioner Karakteristik RespondenSubjek
Kuesioner data demografi meliputi: data karakteristik responden usia, agama, suku, dan data obstetri responden usia
menarche, lama pendarahan menstruasi, sifat nyeri haid yang dirasakan. Data demografi responden bertujuan untuk mengetahui
karakteristik calon responden dan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase demografi terhadap gejala dysmenorrhea.
b. Kuesioner Stres
Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkatan stres siswi. Kuesioner ini terdiri dari 24 pernyataan, serta cara pengisian
dengan cheklist √ pada tabel jawaban yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
c. kuesioner Koping
kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi koping siswi dalam menghadapi dysmenorrhea. Kuesioner ini terdiri dari 8
pertanyaan yang berbentuk skala dikotomy dengan cara pengisian dengan cheklist
√ pada jawaban yang tersedia.
4.5.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Nursalam, 2009. Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas isi, dimana
instrument penelitian ini berdasarkan pada tinjauan pustaka. Dan telah dikonsultasikan kepada dosen Keperawatan Maternitas dan dosen
Keperawatan Jiwa yang memiliki keahlian atau kompetensi sesuai dengan topik penelitian ini.
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan Nursalam, 2009.
Kuesioner penelitian ini akan diuji dengan reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisa data dari satu kali pengetesan Arikunto,
2006. Pada penelitian ini pengujian reliabilitas yaitu digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya 1 dan 0. Uji reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
menggunakan rumus K-R 21 karena instrument terdiri dari 24 pertanyaan atau dengan jumlah butir pertanyaan genap untuk pernyataan tentang stres
dan untuk pernyataan tentang koping terdiri dari 8 pertanyaan Arikunto, 2006. Instrumen dikatakan reliabel bila bernilai 0,632 Arikunto, 2006.
Hasil uji reliabilitas dilakukan sebelum pengambilan data, setelah uji validitas. Uji reliabilitas ini dilakukan kepada responden yang memenuhi
kriteria seperti responden yang sebenarnya sebanyak 20 orang, agar hasil distribusi skor nilai mendekati kurva normal Notoatmodjo, 2010. Dan uji
reliabilitas dilakukan di SMP Kartika I-II kecamatam Medan Helvetia dengan alasan bahwa di kecamatan Medan Helvetia memiliki jumlah remaja
terbanyak kedua sekota Medan. Dan didapat hasil uji reliabilitas instrumen stress yaitu 0.68. Hasil uji reliabilitas instrumen koping yaitu 0,79.
4.6 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mengikuti langkah-langkah pengumpulan data yaitu: pertama mengajukan permohonan izin pelaksanaan
penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU dan mengirimkan izin tersebut ke institusi tempat penelitian. Setelah mendapatkan izin
dari institusi tempat penelitian, pengumpulan data dilaksanakan. Peneliti menentukan calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Setelah mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan
kepada calon responden mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
penelitian, lalu calon responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan informed concent untuk ikut serta dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
Peneliti mengambil data dari responden dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Responden juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang
pertanyaan yang tidak dipahami. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data, dan ada data yang kurang
lengkap dapat segera dilengkapi. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisa.
4.7 Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian analisa data dilakukan melalui tahapan editing untuk mengecek dan memastikan bahwa kuesioner telah diisi oleh
responden sesuai dengan petunjuk. Kemudian dilanjutkan dengan koding dan memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah dalam
menganalisa data. Selanjutnya peneliti memasukan data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi.
Untuk menganalisa karakteristik responden, dianalisa dengan menggunakan skala nominal dan ditampilkan dalam distribusi frekuensi.
Sedangkan data mengenai stres siswi dikategorikan atas 6 kelas interval dan koping siswi dikategorikan 2 kelas interval. Untuk menilai data tentang stres siswi
dalam menghadapi dysmenorrhea yaitu : -
Stres tahap pertama : jika terdapat salah satu tanda pada tahap pertama tanpa diikuti salah satu tanda dari tahap selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
- Stres tahap kedua : jika ditemukan salah satu tanda pada tahap kedua,
tanpa ada tanda pada tahap tahap selanjutnya dan dengan atau tanpa tanda pada tahap satu.
- Stres tahap ketiga : jika ditemukan salah satu tanda pada tahap ketiga,
tanpa ada tanda pada tahap selanjutnya dan dengan atau tanpa tanda pada tahap satu dan dua.
- Stres tahap keempat : jika ditemukan salah satu tanda pada tahap
keempat, tanpa ada tanda pada tahap selanjutnya dan dengan atau tanpa tanda pada tahap satu, dua dan tiga.
- Stres tahap kelima : jika ditemukan salah satu tanda pada tahap kelima,
tanpa ada tanda pada tahap keenam dan dengan atau tanpa tanda pada tahap satu sampai empat.
- Stres tahap keenam : jika ditemukan salah satu tanda pada tahap keenam
dengan atau tanpa ada tanda pada tahap sebelumnya.
Koping siswi dikategorikan atas 2 kelas interval. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 8. Berdasarkan rumus statistik
menurut Sudjana 1992 untuk menentukan panjang kelas dengan rumus sebagai berikut:
Dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi 8 dikurang dengan nilai terendah 0 dan dibagi atas 2 kategori kelas yaitu koping positif, dan
Universitas Sumatera Utara
koping negatif, maka diperoleh panjang kelas 4. Maka koping digolongkan menjadi 2 kelas interval sebagai berikut:
- 0-4 = koping negatif
- 5-8 = koping positif
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Bagian ini menguraikan hasil penelitian terhadap 73 siswi yang mengalami dysmenorrhea di SMP Negeri 35 Medan. Penyajian data meliputi
karakteristik responden, stres yang dialami remaja dalam menghadapi dysmenorrhea, dan koping remaja dalam menghadapi dysmenorrhea.
5.1.1 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini jumlah siswi terbanyak yaitu berumur 14 tahun sebanyak 51 orang, dengan agama terbanyak adalah agama Islam yaitu 62 orang,
berdasarkan latar belakang suku yang paling banyak responden suku Jawa yaitu sebanyak 43 orang. Adapun usia menarche responden terbanyak pada usia 12
tahun yaitu sebanyak 42 orang. Lama pendarahan menstruasi yang dialami responden terbanyak dalam rentang 3-5 hari sebanyak 40 orang. Sifat nyeri haid
yang dialami responden paling banyak adalah hilang-timbul yaitu sebanyak 56 orang. Dan intensitas nyeri yang dialami responden terbanyak adalah sedang
dengan jumlah siswi yang mengalami sebanyak 61 orang. Untuk data yang lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara