Karakteristik Demografi Responden Pembahasan

Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase tahapan stres yang dialami responden dalam menghadapi dysmenorrhea n=73 Tahapan Stres Frekuensi n Persentase 1. Tahapan pertama 2 2,7 2. Tahapan kedua 31 42,5 3. Tahapan ketiga 15 20,5 4. Tahapan keempat 8 11,0 5. Tahapan kelima 11 15,1 6. Tahapan keenam 6 8,2

6.2 Koping Remaja Dalam Menghadapi Dysmenorrhea

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koping remaja dalam menghadapi dysmenorrhea yang terbanyak adalah koping positif dengan jumlah responden sebanyak 65 orang 89. Dan jumlah responden yang memiliki koping negatif sebanyak 8 orang 11. Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase koping remaja dalam menghadapi dysmenorrhea n=73 Koping Frekuensi n Persentase 1. Koping positif 2. Koping negatif 65 8 89 11

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik Demografi Responden

Jika dilihat berdasarkan data demografi, karakteristik responden beragam. Menurut Arikunto 2006 suatu penelitian yang baik, sebaiknya menggunakan responden yang beragam sehingga bisa mewakili semua unsur yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang mengalami dysmenorrhea. Hasil penelitian menunjukkan usia menarche terbanyak 12 tahun. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu oleh Dewi 2010 ditemukan hasil usia menarche mayoritas 10 – 13 tahun. Dan menurut Moeliono 2003 dalam Hafni 2006 mengatakan bahwa sebagian wanita mulai mentruasi di usia 10 – 15 tahun. Menurut Suwarno 2004 dalam Hafni 2006, sebuah penelitian di Perancis misalnya, telah membuktikan bahwa usia menarche pada rata-rata remaja Perancis makin menurun pada tahun-tahun terakhir. Menurut penelitian tersebut, kalau kecendrungan tersebut diproyeksikan ke masa depan, usia rata-rata menarche pada wanita Perancis pada tahun 2030 akan menjadi 11 tahun. Perbandingan antara penelitian-penelitian sebelumnya itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia menarche yang dialami siswi SMP Negeri 35 Medan berada pada rentang usia menarche pada penelitian sebelumnya. Intensitas nyeri yang dialami responden yang terbanyak terdapat pada intensitas nyeri sedang. Llewellyn 2001 menyebutkan bahwa 75 wanita mengalami dysmenorrhea dengan intensitas nyeri ringan sampai sedang. Hal ini dipengaruhi oleh jenis dysmenorrhea yang dialami responden, yaitu dysmenorrhea primer dimana nyeri haid terjadi beberapa waktu setelah menarche menurut Wiknjosastro 1999 setelah 12 bulan atau lebih, dan menurut Sinclair 2009 dimulai 6-12 bulan setelah menarche. Dan menurut Manuaba 2001 jika wanita mengalami dysmenorrhea sedang, memerlukan istirahat dan akan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, dan kadang-kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan sifat nyeri yang dirasakan responden didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri yang hilang timbul dan hanya sedikit responden yang merasakan nyeri menetap. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis dysmenorrhea yang dialami responden yaitu dysmenorrhea primer. Dimana pada dysmenorrhea primer nyeri yang dialami tidak lama, berbeda dengan dysmenorrhea sekunder yang cenderung berlangsung lebih lama Sinclair, 2009. Hasil ini sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Kasdu 2005 tentang sifat nyeri dysmenorrhea yang hilang timbul. Hanya saja Kasdu 2005 menggambarkan gejala dysmenorrhea yang dirasakan wanita yaitu nyeri yang dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul.

5.2.2 Stres Yang Dialami Remaja Dalam Menghadapi Dysmenorrhea