BAB 5 PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil penelitian tabel 2 diperoleh mean dan standar deviasi tinggi die stone pada masing-masing kelompok yaitu kelompok kontrol sebesar 10 ±
0,0508 mm, pada perendaman 10 menit yaitu 9,975 ± 0,0106 mm, perendaman 15 menit yaitu 9,953 ± 0,0192 mm, perendaman 20 menit yaitu 9,88 ± 0,0910 mm dan pada
perendaman 25 menit yaitu 9,83 ± 0,0926 mm. Pada tabel 3 terlihat mean dan standar deviasi diameter alas die stone pada masing-masing kelompok yaitu kelompok kontrol
sebesar 8,36 ± 0,0053 mm, pada perendaman 10 menit yaitu 8,34 ± 0,02 mm, perendaman 15 menit yaitu 8,3175 ± 0,0367 mm, perendaman 20 menit yaitu 8,25 ±
0,0661 mm dan pada perendaman 25 menit yaitu 8,215 ± 0,0374 mm. Disini terlihat penurunan nilai rata-rata tinggi dan diameter alas die stone pada masing-masing
kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan dimensi dari hasil cetakan alginat dimana telah terjadinya penyerapan air imbibisi yang selanjutnya
mengalami swelling mengembang sehingga hasil isian cetakan alginat berupa die stone
menjadi kecil.
1
Pada penelitian ini dengan uji Mann-Whitney terlihat perbedaan yang bermakna pada kelompok perlakuan awal yaitu pada perendaman 10 menit terhadap kontrol
dengan nilai signifikansi p= 0,0001 p ≤0,05, dimana hal ini menunjukkan bahwa
terjadi perubahan dimensi hasil cetakan alginat setelah direndam dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10. Sejalan dengan hasil penelitian Siswomiharjo 1994,
mendapatkan bahwa ada perubahan dimensi hasil cetakan alginat yang direndam dalam larutan desinfektan air sirih 25 pada perendaman 10 menit.
11
Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Panza, dkk 2006 yang menyatakan
bahwa tidak tampak perubahan dimensi bahan cetak alginat setelah direndam dalam larutan desinfektan sodium hipoklorit 1 selama 10 menit.
26
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan perubahan dimensi yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perendaman 15 menit dengan
nilai signifikansi p= 0,0001 p ≤0,05. Walaupun demikian hasil penelitian ini mirip
dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Panza, dkk 2006 yang menyatakan bahwa perendaman bahan cetak alginat dalam larutan desinfektan sodium hipoklorit 1
selama 15 menit akan tampak terjadinya perubahan dimensi yang signifikan.
26
Hasil penelitian ini juga serupa dengan hasil penelitian Oderinu, dkk 2007 pada penelitiannya yang menyatakan bahwa adanya perubahan dimensi yang signifikan
pada hasil cetakan alginat setelah direndam dalam larutan sodium hipoklorit 1 selama 20 dan 30 menit.
27
Sementara dari hasil uji Mann-Whitney lampiran 9 yaitu hasil persentase perbedaan perubahan dimensi antara tinggi dengan diameter alas die stone pada masing-
masing kelompok perendaman 10, 15, 20 dan 25 menit yang menunjukkan nilai p ≥
0,05 yang artinya tidak ada perbedaan perubahan dimensi yang bermakna antar masing- masing kelompok perbandingan. Sehingga pada penelitian ini menunjukkan bahwa
terjadi perubahan dimensi yang hampir sama besar antara tinggi dan diameter alas die stone
. Pada penelitian ini perendaman dilakukan paling lama sampai 25 menit,
mengingat efektifitas ekstrak buah mengkudu dimulai dari 3 menit dan semakin lama direndam maka semakin besar efektifitasnya. Toshio dkk 1999 mengatakan bahwa
perubahan dimensi pada bahan cetak yang direndam kedalam larutan desinfektan akan sangat berarti apabila terjadi perubahan dimensi lebih dari 0,2, yang mana hal ini
diluar batas toleransi klinik.
5
Sesuai dengan hal tersebut persentase perubahan dimensi terbesar pada tinggi dan diameter alas die stone yaitu pada perendaman 25 menit
sebesar 0,017 tabel 4 dan 5 yang artinya masih dalam batas toleransi klinik 0,2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini masih bisa diterima
penggunaannya pada praktik kedokteran gigi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN