yang dalam, dan juga dapat digunakan untuk mencetak bagian gigi dan mulut berdasarkan kuadran tanpa undercut yang dalam. Reversible Hydrocolloid juga sering
digunakan untuk mendapatkan hasil cetakan model pada pembuatan gigi tiruan sebagaian cekat oleh karena bahan ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.
1,2
2. Irreversible Hydrocolloids alginat
Alginat adalah bahan cetak yang berasal dari ekstrak rumput laut tertentu yang berwarna coklat algae. Substansi alami ini kemudian diidentifikasi sebagai suatu
bentuk polimer linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan atau yang disebut juga dengan asam alginik. Manipulasi bahan ini sangat mudah dan tanpa menggunakan
alat khusus yaitu dengan cara mengaduk bahan cetak alginat dengan pw ratio sesuai dengan petunjuk pabrik. Alginat merupakan bahan cetak yang penggunaanya paling
luas dalam kedokteran gigi klinis. Bahan ini biasa dipakai sebagai cetakan pendahuluan untuk membuat studi model model diagnostik pada perawatan konservasi, prostodonti
dan orthodonti.
1-4
3. Elastomer
Elastomer adalah bahan cetak yang fleksibel dan menyerupai karet setelah proses setting time pengerasan berlangsung. Kebanyakan bahan cetak ini adalah
sistem dua komponen yang dikemas dalam bentuk pasta. Kedua pasta yang yang berbeda warna dikeluarkan dalam panjang yang sama pada kertas pengaduk dan diaduk
sampai terbentuk warna homogen. Bahan ini tidak digunakan sebagai pembuatan cetakan model studi, akan tetapi memiliki tingkat keakuaratan yang sangat tinggi.
Bahan cetak elastomer yang pertama kali yaitu polysulfides, kemudian diikuti dengan silikon kondensasi, polyether dan silikon addisi.
1,2
2.2 Alginat Irreversible Hydrocolloid
Irreversible hydrocolloid atau yang biasa dikenal dengan alginat merupakan
bahan cetak yang memiliki daya alir yang cukup tinggi sehingga dapat menghasilkan cetakan yang cukup akurat, oleh karena itu bahan ini yang paling sering digunakan di
Universitas Sumatera Utara
klinik dokter gigi. Selain itu bahan ini juga memiliki keuntungan dengan harganya relatif murah jika dibandingkan dengan bahan cetak yang lainnya dan mempunyai rasa
yang menyenangkan bagi pasien.
1,2
Penggunaan bahan cetak ini beragam, mulai dari untuk membuat cetakan pada pembuatan gigitiruan sebagian lepasan dengan cantolan, cetakan pendahuluan untuk
gigitiruan penuh, dan studi model pada perawatan orthodonti. Akan tetapi bahan ini tidak cukup akurat untuk membuat cetakan gigitiruan sebagaian cekat.
2
Adapun komposisi dari bahan cetak alginat yang meliputi komponen bubuk, persentase berat dan fungsi masing-masing ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Komponen bahan cetak alginat.
6
Komponen Persentase berat
Fungsi Sodium alginate
18 Reaktan
Kalsium sulfat dihidrat
14 Reaktan Sodium fosfat
2 Reaktan
Potasium sulfat 10
Membuat permukaan model gipsum yang baik
Bahan pengisi misalnya tanah
diatoma 56
Bahan pengisi untuk mengontrol pengerasan gel
Sodium silikofluorit 4
Sebagai kontrol pH
Proses gelasi bahan ini yaitu bubuk alginat yang dicampur dengan air akan menghasilkan bentuk pasta. Dua reaksi utama terjadi ketika bubuk bereaksi dengan air
selama proses setting. Tahap pertama, sodium fosfat bereaksi dengan kalsium sulfat yang menyediakan waktu pengerjaan yang adekuat.
2
2Na
3
PO
4
+ 3CaSO
4
Ca
3
PO
4 2
+ 3Na
2
SO
4
Universitas Sumatera Utara
Tahap kedua, setelah sodium fosfat telah bereaksi, sisa kalsium sulfat bereaksi dengan sodium alginat membentuk kalsium alginat yang tidak larut, yang dengan air
akan membentuk gel.
1-3
H
2
O Na alginat + CaSO4 Ca alginat + Na
2
SO
4
bubuk gel
Metode praktis dalam mengendalikan waktu gelasi yaitu dengan mengamati waktu dari mulai pengadukan sampai bahan tersebut tidak lagi kasar atau lengket bila
disentuh dengan ujung jari yang bersih, kering serta bersarung tangan. Kemungkinan waktu optimal adalah antara 3 dan 4 menit pada temperataur ruangan 20
C. Normalnya, pabrik jenis alginat yang mengeras dengan cepat 1-2 menit dan yang
mengeras dengan kecepatan normal 2,5-4 menit.
2,4
Kekuatan gel alginat meningkat beberapa menit setelah gelasi awal terjadi. Kebanyakan alginat meningkat elastisitasnya dengan berlalunya waktu, meminimalkan
distorsi bahan selama cetakan dibuka, sehingga dapat mencetak sempurna bagian undercut
.
6
Alginat memiliki sifat viskoelastisitas yang tergantung pada kecepatan-regangan. Maka ketahanan terhadap sobekan akan meningkat bila cetakan dikeluarkan dengan
sentakan tiba-tiba. Oleh karena itu kecepatan mengeluarkan cetakan harus disesuaikan antara gerakan cepat dengan kenyamanan pasien.
6
Sebagai keakurasian dari bahan ini yaitu sebagian besar cetakan alginat tidak mampu menghasilkan detail yang halus, lain halnya dengan elastomer. Surfaktan dapat
digunakan untuk mendapatkan permukaan yang halus, tetapi dengan ditambahkannya selapis larutan di atas permukaan cetakan akan bisa mengaburkan keakuratannya. Untuk
menjamin hasil cetakan dalam pembuatan model studi dapat diperoleh dengan baik, maka cetakan harus dilakukan dengan benar.
7
Perubahan dimensi merupakan sifat dari hidrokoloid dan harus dipertimbangkan oleh dokter gigi karena perubahan dimensi apapun yang terjadi setelah cetakan
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan dari mulut menyebabkan model cetakan tidak akurat. Seperti diharapkan dari struktur hidrokoloid, sebagian besar volume gel ditempati oleh air. Bila kandungan
air dalam gel dikurangi, gel akan mengerut yang disebut dengan sineresis, dan bila gel menyerap air gel akan mengembang atau yang lebih dikenal dengan imbibisi.
1,2
Proses sineresis ini adalah salah satu sifat khas dari gel. Eksudat yang muncul selama dan setelah sineresis bukanlah air murni. Tetapi dapat berupa asam atau basa
tergantung dari komposisi gel. Pada keadaan apapun dan kapanpun air atau cairan dikeluarkan dari jalinan gel oleh penguapan atau sineresis, gel akan mengkerut.
15
Sementara itu temperatur penyimpanan dan kontaminasi kelembaban udara merupakan faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginat.
Bahan yang sudah disimpan selama satu bulan pada 65 C tidak dapat digunakan dalam
perawatan gigi, karena bahan tersebut tidak dapat mengeras sama sekali atau mengeras terlalu cepat. Simpan persediaan alginat pada lingkungan yang dingin dan kering.
15,16
2.3 Stabilitas Dimensi Pada Bahan Cetak Alginat