Jenis Desain Definisi Operasional Grup perendaman selama 10 menit Grup perendaman selama 15 menit

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis

Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium.

3.2 Desain

Penelitian Penelitian ini menggunakan post test only control group design sebagai rancangan penelitian. 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai Juli 2014.

3.3.2 Tempat

Penelitian 1. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU, Medan. 2. Departemen IMTKG Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan. 3.4 Sampel dan Besar Sampel : 3.4.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah die stone yang merupakan hasil isian dental stone pada hasil cetakan alginat.

3.4.2 Besar Sampel.

Dengan menggunakan rumus frederer berikut: 20,24 t-1 r-1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara Keterangan : Berdasarkan rumus frederer ini akan digunakan t = 5 karena akan dilakukan perlakuan yang berbeda pada masing-masing grup yaitu grup tanpa perendaman kontrol dan grup perendaman 10, 15, 20 dan 25 menit, maka besar sampel pada masing-masing grup adalah: t-1 r-1 ≥ 15 5-1 r-1 ≥ 15 4r-1 ≥ 15 4r ≥ 19 r ≥ 5 Dari hasil perhitungan sampel untuk masing-masing grup cetakan alginat yaitu 5 buah, maka peneliti mengambil besar sampel 8 buah untuk setiap grup cetakan. 3.5 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi 3.5.1 Kriteria Pada Hasil Cetakan

3.5.1.1 Kriteria Inklusi Pada Hasil Cetakan

1. Hasil cetakan alginat dengan permukaan halus 2. Cetakan master die terletak ditengah-tengah ring tube t = jumlah perlakuan r = jumlah pengulangan Universitas Sumatera Utara

3.5.1.2 Kriteria Eksklusi Pada Hasil Cetakan

1. Hasil cetakan alginat yang sobek 2. Permukaan hasil cetakan alginat yang poreus 3. Cetakan yang terlepas dari ring cetak 4. Cetakan yang tidak mencakup keseluruhan master die

3.5.2 Kriteria Pada Die Stone

3.5.2.1 Kriteria Inklusi Pada Die Stone

1. Die stone dengan permukaan halus 2. Die stone yang utuh

3.5.2.2 Kriteria Eksklusi Pada Die Stone

1. Die stone yang poreus 2. Die stone yang retak 3. Die stone yang tidak mencakup keseluruhan hasil cetakan.

3.6 Variabel

Penelitian 3.6.1 Variabel Bebas Waktu perendaman hasil cetakan dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10 yaitu 10, 15, 20 dan 25 menit.

3.6.2 Variabel

Tergantung Perubahan dimensi hasil cetakan alginat.

3.6.3 Variabel

Terkendali 1. Rasio alginat dan air 2,1 gr 5 ml 2. Rasio gips cetak dengan air 5 gr 1,5 ml Universitas Sumatera Utara 3. Besarnya takaran ml larutan ekstrak buah mengkudu sebagai bahan rendam hasil cetakan alginat 4. Pencetakan menggunakan ring tube dan master die 5. Pengambilan cetakan dilakukan menggunakan alat bantu pencetakan. 6. Buah mengkudu yang masih mengkal sebanyak 12 kg. 7. Larutan ekstrak buah mengkudu 10.

3.6.4 Variabel Tidak Terkendali

1. Kecepatan pengadukan bahan cetak alginat 2. Kecepatan pengadukan dental stone 3. Cara melepaskan cetakan dari master die 4. Cara melepaskan die stone dari hasil cetakan 5. Temperatur ruangan.

3.7 Definisi Operasional

1. Perubahan dimensi adalah perubahan ukuran hasil cetakan alginat karena terjadinya penyerapan larutan imbibisi yang diketahui dari perbedaan hasil pengukuran tinggi dan diameter alas die stone pada grup kontrol dengan grup perendaman 10, 15, 20 dan 25 menit dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10. 2. Larutan ekstrak buah mengkudu 10 adalah larutan hasil pengenceran dari ekstrak kental buah mengkudu dengan aquadest 1:10. 3. Hasil cetakan alginat adalah hasil cetakan dari bahan cetak alginat. Universitas Sumatera Utara 4. Lama perendaman hasil cetakan alginat adalah lamanya hasil cetakan alginat yang direndam dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10 yaitu selama 10, 15, 20 dan 25 menit. 3.8 Alat dan Bahan Penelitian 3.8.1 Alat Penelitian

A. Alat

Pembuatan Die stone 1. Master die kuningan dengan ukuran tinggi 10 mm, diameter alas 8,36 mm, diameter puncak 6,58 mm. 21 Gambar 2. Master die 2. Ring tube kuningan yang tidak berlubang-lubang pada dindingnya dengan ukuran diameter dalam 10 mm dan tinggi 15 mm. 21 Gambar 3. Ring tube 1. Rubber bowl, spatula dan sendok takar alginat 2. Timbangan digital dengan angka ketelitian 0,001 g made in Japan Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Timbangan digital. 3. spuit 10 ml. Gambar 5. Spuit. 6. Alat bantu pencetakan Gambar 6. Alat bantu pencetakan. Universitas Sumatera Utara 7. Wadah plastik 30ml sebagai tempat merendam hasil cetakan. Gambar 7. Wadah plastik 8. Stopwatch Nixon, Made in China Gambar 8. Stopwatch 9. kaliper digital Krisbow Brand Model KW 06-351 dengan ketelitian 0,01 mm Gambar 9. Kaliper digital Universitas Sumatera Utara

B. Alat Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu

1. Timbangan 2. Lemari pengering Gambar 10. Lemari pengering 1. Blender 2. Toples 3. Perkolator Gambar 11. Perkolator 4. Electronic balance Ohyo jp26000, Japan dan vacum rotary evaporator Heidolph vv 2000, Germany Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Electronic balance dan vacum rotary evaporator

3.8.2 Bahan

Penelitian A. Bahan Pembuatan Die stone 1. Bahan cetak alginat Aroma Fine Plus Normal Set, Tokyo-Japan Gambar 13. Bahan cetak alginat 2. Dental stone Snow Rock, Korea Gambar 14. Dental stone Universitas Sumatera Utara

B. Bahan Pembuatan Ekstrak Buah mengkudu

1. Buah mengkudu: masih mengkal Gambar 15. Buah mengkudu 2. Etanol 70 3. Aquadest Gambar 16. Aquadest 3.9 Prosedur Penelitian 3.9.1 Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. Buah mengkudu yang mengkal dan daging buah masih keras, sebanyak 12 kg dicuci bersih. Buah ditiriskan dan dibuang pada bagian mata buah, kemudian dipotong tipis-tipis, dipisahkan antara daging buah dengan bijinya. Kemudian dimasukkan kedalam lemari pengering dengan suhu 40-50 о C. Proses pengeringan terjadi sekitar lima hari dan kekeringan buah mengkudu ditandai dengan potongan buah mudah dipatahkan dengan tangan. Universitas Sumatera Utara Gambar 17. Proses pengeringan buah mengkudu Daging buah yang kering selanjutnya dibuat serbuk simplisia dengan cara dihancurkan dengan alat blender. Simplisia yang dihasilkan sebanyak 1,2 kg, lalu serbuk disimpan dalam kantong plastik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain. Gambar 18. Simplisia serbuk buah mengkudu Pembuatan ekstrak etanol dilakukan secara perkolasi yaitu proses penyarian bahan aktif yang terdapat pada serbuk simplisia dengan menggunakan pelarut etanol. Sebanyak 1,2 kg serbuk simplisia dimasukkan kedalam wadah tertutup, lalu dilarutkan dengan pelarut etanol 70 sampai seluruh permukaan simplisia menjadi basah. Massa tersebut disimpan dan kemudian dibiarkan sekurang-kurangnya selama 3 jam. Universitas Sumatera Utara Gambar 19. Proses maserasi Kemudian pindahkan massa sedikit demi sedikit kedalam perkolator alat penyari sambil diratakan dengan hati-hati. Tuangi cairan etanol 70 secukupnya sampai cairan mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan etanol, perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml tiap menit, cairan ditambahkan berulang-ulang secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan etanol diatas simplisia. Penyarian dihentikan hingga diperoleh sebanyak 2.500 ml. Gambar 20. Proses penyarian perkolasi Universitas Sumatera Utara Selanjutnya hasil penyarian diuapkan dengan bantuan alat penguap rotary evaporator pada temperatur tidak lebih dari 40 о C. Gambar 21. Proses penguapan hasil dari penyarian Lalu dikeringkan dengan alat penangas hingga diperoleh 120 ml ekstrak kental. 22,23 a b Gambar 22. a Proses pengentalan ekstrak buah mengkudu b Ekstrak kental buah mengkudu

3.9.2 Pembuatan Larutan Ekstrak Buah Mengkudu Konsentrasi 10.

Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan larutan ekstrak buah mengkudu 10 maka dilakukan pengenceran larutan ekstrak kental buah mengkudu dengan aquadest berdasarkan rumus pengenceran: 24 Keterangan: M1= konsentrasi larutan sebelum pengenceran M2= konsentrasi larutan setelah pengenceran V1= volume larutan sebelum pengenceran V2= volume larutan setelah pengenceran Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh: M1.V1=M2.V2 100 x 3ml = 10 x 3+V2 V2= 27ml Maka diperlukan 27ml aquadest untuk dilakukan pengenceran sehingga didapat larutan ekstrak buah mengkudu 10. Pengenceran dilakukan setiap sebelum perendaman untuk masing-masing kelompok perlakuan.

3.9.3 Pembuatan Hasil Cetakan Alginat dan Perlakuan a.

Grup kontrol Dibuat 8 cetakan untuk kelompok kontrol dengan cara : 1. Bahan cetak alginat dan air diaduk dengan rasio PW 2,1 gr 5 ml pada rubber bowl dengan menggunakan spatula sampai homogen. 2. Bahan cetak dimasukkan kedalam ring yang sudah diberi tanda sebelumnya . 3. Lakukan pencetakan pada master die yang telah dipasang pada alat bantu pencetakan dimana posisi master die berada ditengah-tengah ring tube dan biarkan selama lima menit sampai bahan cetak mengeras. M1.V1 = M2.V2 Universitas Sumatera Utara Gambar 23. Pencetakan alginat dengan alat bantu pencetakan 4. Setelah bahan cetak mengeras, master die dilepas. Gambar 24. Hasil cetakan alginat

b. Grup perendaman selama 10 menit

Dibuat 8 cetakan untuk grup perendaman selama 10 menit dengan cara : 1. Bahan cetak alginat dan air diaduk dengan rasio PW 2,1 gr 5 ml pada rubber bowl dengan menggunakan spatula sampai homogen. 2. Bahan cetak dimasukkan kedalam ring yang sudah diberi tanda sebelumnya . 3. Lakukan pencetakan pada master die yang telah dipasang pada alat bantu pencetakan dimana posisi master die berada ditengah-tengah ring tube dan biarkan selama lima menit sampai bahan cetak mengeras. 4. Setelah cetakan mengeras, master die dilepas. Universitas Sumatera Utara 5. Sepuluh hasil cetakan alginat direndam dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10 sebanyak 30ml tiap-tiap wadah selama 10 menit. Gambar 25. Perendaman hasil cetakan alginat

c. Grup perendaman selama 15 menit

Dibuat 8 cetakan untuk grup perendaman selama 15 menit dengan cara : 1. Bahan cetak alginat dan air diaduk dengan rasio PW 2,1 gr 5 ml pada rubber bowl dengan menggunakan spatula sampai homogen. 2. Bahan cetak dimasukkan kedalam ring yang sudah diberi tanda sebelumnya . 3. Lakukan pencetakan pada master die yang telah dipasang pada alat bantu pencetakan dimana posisi master die berada ditengah-tengah ring tube dan biarkan selama lima menit sampai bahan cetak mengeras. 4. Setelah cetakan mengeras, master die dilepas. 5. Sepuluh hasil cetakan direndam dalam larutan ekstrak buah mengkudu 10 sebanyak 30ml tiap-tiap wadah selama 15 menit.

d. Grup perendaman selama 20 menit

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Beberapa Konsentasi Ekstrak Daun dan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Ulat Tritip Plutella xyU>stella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium

1 26 52

Uji Aktivitas Beberapa Konsentrasi Ekstrak Daun Dan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Ulat Tritip Plutella Xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium

2 59 52

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Dari Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis DAN Pseudomonas aeruginosa

17 134 75

Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Alginat Setelah Direndam Ke Dalam Air Ozon

4 52 47

Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Jenis Silikon Setelah Direndam Kedalam Campuran Larutan Desinfektan Iodine 1% Dan Isoprofil Alkohol

4 84 55

Ekstraksi Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun Tumbuhan Senduduk (Melastoma malabathricum.L) Serta Pengujian Efek Sediaan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Bakar

5 76 85

Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Elastomer Setelah Direndam Kedalam Larutan Daun Sirih 25%

4 46 44

Efektivitas berkumur ekstrak daun neem terhadap penurunan jumlah bakteri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan

3 49 76

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Cetak 2.1.1 Pengertian Bahan Cetak - Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Bahan Cetak Alginat Setelah Direndam Dalam Larutan Ekstrak Buah Mengkudu 10% (Morinda citrifollia L.)

0 0 13

Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Bahan Cetak Alginat Setelah Direndam Dalam Larutan Ekstrak Buah Mengkudu 10% (Morinda citrifollia L.)

0 0 15