perubahan dimensi atau stabilitas dimensi adalah proses pengerutan atau shrinkage yang dapat menyebabkan hilangnya komponen air.
4
Bahan cetak alginat dapat mengembang jika terjadi penyerapan air dan bahan cetak alginat dapat berubah jika bahan cetak
alginat mengeras. Faktor lain yang juga mempengaruhi stabilitas dimensi bahan cetak alginat adalah distortion atau creep yang akan terjadi jika bahan cetak alginat tidak
mengalami recovery elastic atau perubahan elastisitas saat bahan cetak alginat mengeras dan undercut dihilangkan.
4,6,7
Beberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan stabilitas dimensi dari bahan cetak alginat seperti adanya tekanan di daerah terlokalisir. Salah satu penyebab
dihasilkannya tekanan tersebut adalah adanya tekanan pada sendok cetak selama pada periode gelasi. Dibebaskannya tekanan internal menyebabkan terjadinya sineresis dan
perubahan dimensi.
1-4,7
Perubahan panas juga menyebabkan perubahan dimensi. Untuk alginat, cetakan mengerut sedikit karena perbedaan panas antara temperatur rongga mulut 35
C dan temperatur ruangan 23
C. Bahkan perubahan yang kecil ini dapat menyebabkan cetakan mengalami perubahan dimensi dan distorsi.
7
2.4 Desinfeksi Hasil Cetakan
Kebutuhan akan disinfeksi hasil cetakan telah berkembang luas. Operator secara terus-menerus terkena mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi seperti pilek,
pneumonia, tuberkulosis, herpes dan hepatitis. Terutama sejak munculnya AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrom, kesadaran akan adanya jalur infeksi silang ini
dapat muncul dari pasien ke dokter gigi, perawat dan teknisi laboratorium. Mikroorganisme yang terdapat di rongga mulut dapat berpindah ke dokter, personil
laboratorium dan pasien lainnya melalui cetakan atau model.
1,5
Kebanyakan laboratorium teknik gigi tidak akan menerima hasil cetakan kecuali ada garansi dari dokter gigi bahwa hasil cetakan itu telah dilakukan desinfeksi. Hal ini
menghadapkan dokter gigi pada suatu problem yang serius dimana pengambilan cetakan yang akurat menjadi problem yang sulit. Seluruh perhatian dan perlakuan yang
diberikan pada pengambilan cetakan untuk mendapatkan cetakan dengan kualitas yang
Universitas Sumatera Utara
baik dapat hancur total bila terjadi distorsi hasil cetakan selama dilakukan prosedur desinfeksi. Hal ini tergantung pada dokter gigi untuk memilih bahan cetak yang paling
sesuai dan prosedur desinfeksi yang berhubungan dengan bahan yang diinginkan.
5
Bahan desinfektan yang paling sering digunakan dikedokteran gigi dan yang beredar di pasaran ada beberapa macam yaitu sodium hipoklorida, iodophor,
phenylphenol , dan glutaraldehyde.
Untuk desinfeksi bahan cetak alginat, O’Brien J 2002,
menyarankan untuk melakukan perendaman di dalam larutan sodium hipoklorit atau iodophor.
2
Banyak laporan mengatakan bahwa penyimpanan cetakan alginat dalam kantung tertutup selama dua jam setelah dilakukan semprotan desinfektan larutan 1
sodium hipoklorit atau larutan 2 glutaraldehyde tidak menyebabkan perubahan
keakurasian cetakan.
5
2.5 Herbal
Sebagai Antibakteri
Tanaman herbal adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebgai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Hal ini dapat diartikan
sebagai suatu tanaman yang memiliki zat aktif yang berfungsi mengobati oleh karena penyebabnya seperti bakteri dan mikroorganisme yang lainnya.
13
Belakangan ini tanaman herbal sering digunakan karena tanaman herbal memiliki kelebihan yaitu mudah didapat, lebih ekonomis, serta menunjukkan efek
samping yang relatif rendah
.
17
Beberapa tanaman herbal yang bersifat sebagai antibakteri sehingga sering digunakan sebagai pengobatan maupun pencegahan
penyakit, salah satunya seperti yang dikatakan oleh Rosidah 2012, daun jambu biji adalah tanaman yang memiliki sifat antibakteri karena zat aktif yang terkandung di
dalamnya yaitu tanin. Tanin bersifat antibakteri dengan cara melakukan perusakan terhadap membran sel. Alkaloid, falvonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus .
18
Pasaraeng 2013 mengatakan bahwa rimpang kunyit merupakan tanaman herbal sebagai antibakteri karena tanaman ini mengandung kurkumin. Kurkumin dalam
rimpang kunyit merupakan kelompok persenyawaan fenolik. Beberapa senyawa fenolik yang bersifat sebagai antimikroba adalah senyawa fenol gingerol, zingeberen halogen
Universitas Sumatera Utara
dan etiloksida. Sebagai senyawa fenolik mekanisme kerja kurkumin sebagai antibakteri mirip dengan persenyawaan fenol lainnya yaitu menghambat metabolisme bakteri
dengan cara merusak membran sitoplasma dan mendenasturasi protein sel yang menyebabkan kebocoran nutrien dari sel sehingga sel bakteri mati atau terhambat
pertumbuhannya .
19
Pada praktik kedokteran gigi bahan herbal juga dapat digunakan sebagai bahan desinfektan untuk mencegah kontaminasi silang antara dokter, perawat dan teknisi
laboratorium melalui hasil cetakan dari mulut pasien. Banyak laporan penelitian mengatakan bahwa ekstrak daun sirih dapat digunakan sebgai bahan desinfektan pada
hasil cetakan karena bersifat antibakteri dengan konsentrasi 25 baik dengan cara direndam maupun disemprot, Novitasari RDA 2013.
10
Air rebusan daun jambu biji dengan konsentrasi 25 juga dapat digunakan sebagai bahan desinfektan pada hasil
cetakan karena zat aktif yang dikandungnya Batubara IH 2013 .
8
Komponen zat aktif pada tanaman herbal tersebut juga dapat ditemukan pada buah mengkudu seperti tanin, saponin dan flavonoid. Kandungan inilah yang dikenal
sebagai zat antibakteri.
12
2.6 Buah Mengkudu Sebagai Antibakteri