dikeluarkan dari mulut menyebabkan model cetakan tidak akurat. Seperti diharapkan dari struktur hidrokoloid, sebagian besar volume gel ditempati oleh air. Bila kandungan
air dalam gel dikurangi, gel akan mengerut yang disebut dengan sineresis, dan bila gel menyerap air gel akan mengembang atau yang lebih dikenal dengan imbibisi.
1,2
Proses sineresis ini adalah salah satu sifat khas dari gel. Eksudat yang muncul selama dan setelah sineresis bukanlah air murni. Tetapi dapat berupa asam atau basa
tergantung dari komposisi gel. Pada keadaan apapun dan kapanpun air atau cairan dikeluarkan dari jalinan gel oleh penguapan atau sineresis, gel akan mengkerut.
15
Sementara itu temperatur penyimpanan dan kontaminasi kelembaban udara merupakan faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginat.
Bahan yang sudah disimpan selama satu bulan pada 65 C tidak dapat digunakan dalam
perawatan gigi, karena bahan tersebut tidak dapat mengeras sama sekali atau mengeras terlalu cepat. Simpan persediaan alginat pada lingkungan yang dingin dan kering.
15,16
2.3 Stabilitas Dimensi Pada Bahan Cetak Alginat
Seperti hidrokoloid lainnya, alginat mengandung air sekitar 80 dan rentan terhadap distorsi yang disebabkan oleh pengembangan yang terkait dengan imbibisi
penyerapan air atau pengkeruran yang terkait dengan sineresis penguapan air.
1
Menurut Anusavice KJ 2004, stabilitas dimensi bahan cetak alginat dipengaruhi oleh peristiwa sineresis dan imbibisi. Sineresis adalah suatu keadaan
dimana bahan cetak alginat, saat berbentuk gel akan mengalami kehilangan air karena proses penguapan dari permukaan bahan cetak alginat atau keluarnya air dari bahan
cetak alginat. Selain itu adanya eksudat atau benda-benda asing pada permukaan gel juga akan mempengaruhi sebelum proses sineresis atau setelah proses sineresis. Bila
proses sineresis dan imbisisi terjadi, maka mengakibatkan perubahan stabilitas dimensi dari bahan cetak alginat.
1
Menurut Craig 2006, perubahan dimensi bahan cetak alginat berhubungan dengan kontraksi yang terjadi selama proses pengerasan setting time dari bahan cetak
alginat, ini berhubungan dengan cross-linking yang terjadi di dalam rantai polimer atau di antara rantai polimer alginat. Selain kontraksi, hal lain yang dapat mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
perubahan dimensi atau stabilitas dimensi adalah proses pengerutan atau shrinkage yang dapat menyebabkan hilangnya komponen air.
4
Bahan cetak alginat dapat mengembang jika terjadi penyerapan air dan bahan cetak alginat dapat berubah jika bahan cetak
alginat mengeras. Faktor lain yang juga mempengaruhi stabilitas dimensi bahan cetak alginat adalah distortion atau creep yang akan terjadi jika bahan cetak alginat tidak
mengalami recovery elastic atau perubahan elastisitas saat bahan cetak alginat mengeras dan undercut dihilangkan.
4,6,7
Beberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan stabilitas dimensi dari bahan cetak alginat seperti adanya tekanan di daerah terlokalisir. Salah satu penyebab
dihasilkannya tekanan tersebut adalah adanya tekanan pada sendok cetak selama pada periode gelasi. Dibebaskannya tekanan internal menyebabkan terjadinya sineresis dan
perubahan dimensi.
1-4,7
Perubahan panas juga menyebabkan perubahan dimensi. Untuk alginat, cetakan mengerut sedikit karena perbedaan panas antara temperatur rongga mulut 35
C dan temperatur ruangan 23
C. Bahkan perubahan yang kecil ini dapat menyebabkan cetakan mengalami perubahan dimensi dan distorsi.
7
2.4 Desinfeksi Hasil Cetakan