Terdapat pembayaran Rp100.000.000,00 dari Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan
                                                                                Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
37 menggunakan  formulir  Surat  Setoran  Bukan  Pajak.  Pada  tanggal  pelaporan  31  Desember  2014
cadangan premi peserta bayi yang akan dilahirkan pada bulan Desember 2014 dan cadangan biaya ekses khusus untuk Komisioner dicatat sebagai akun Piutang Lainnya.
Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 26 Piutang Bukan Pajak
Uraian 31 Desember 2014    31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
Piutang Penerimaan Negara
Bukan Pajak 56.081.612.020
47.176.671.490 8.904.940.530
18,88 Piutang Lainnya
190.346.296 190.346.296  100,00
Total 56.271.958.316
47.176.671.490 9.095.286.826
19,28
Mutasi Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 27 Mutasi Piutang Bukan Pajak
Saldo per 31 Desember 2013 47.176.671.490
Mutasi Tambah:
- Penambahan Putusan Piutang Denda Pelanggaran Persaingan Usaha
17.801.000.000 - Penambahan Piutang Lainnya atas nama PT BNI
Life Insurance 190.346.296
- Koreksi Saldo Piutang Nomor Putusan 03KPPU- L2011 atas nama KSO PT Citra Bangun Adigraha
dan PT Bima Putra Bangsa 36.000.000
- Reklasifikasi Piutang ke Utang Lebih Bayar 226.666.700
Mutasi Kurang:
-
Pembayaran Piutang Denda Pelanggaran Persaingan Usaha
9.158.726.170
Saldo per 31 Desember 2014 56.271.958.316
Mutasi dalam Tabel 30 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan piutang bukan pajak sebagai berikut:
1.  Terdapat  penambahan  Piutang  Bukan  Pajak  berupa  penambahan  putusan  yang  telah  inkracht
pada TA 2014 sebesar Rp17.801.000.000,00;
2.  Terdapat  penambahan  Piutang  Lainnya  atas  nama  PT  BNI  Life  Insurance  sebesar
Rp190.346.296,00;
3.  Terdapat  Koreksi  Saldo  Piutang  Nomor  Putusan  03KPPU-L2011  atas  nama  KSO  PT  Citra Bangun  Adigraha    dan  PT  Bima  Putra  Bangsa  yang  telah  berkekuatan  hukum  tetap  inkracht
pada  tanggal  30  Juli  2012  sebesar  Rp36.000.000,00  berdasarkan  Laporan  Hasil  Pemeriksaan
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
38
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang
Bukan Pajak Rp43.912.718.751,00
Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Usaha TA 2014; 4.  Terdapat reklasifikasi dari akun Piutang Bukan Pajak menjadi akun Utang kepada Pihak Ketiga
sebesar Rp226.666.700,00. Hal ini disebabkan karena terjadi kelebihan setoran piutang bukan
pajak  yang  dibayarkan  oleh  pelaku  usaha  yang  dikenai  sanksi  denda  pelanggaran  persaingan usaha berdasarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 08KPPU-L2004 dan
Putusan Nomor 27KPPU-L2009; dan 5.  Terdapat  pengurangan  Piutang  Bukan  Pajak  berupa  pembayaran  piutang  denda  di  bidang
persaingan usaha dari pelaku usaha pada TA 2014 sebesar Rp9.158.726.170,00. Nilai tersebut
terdiri atas pembayaran yang langsung lunas dan pembayaran dengan cara mengangsur; Rincian piutang bukan pajak dapat dilihat pada Daftar Piutang Bukan Pajak Lampiran XXI.
C.2.1.1.1  Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Saldo  Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  –  Piutang  Bukan  Pajak  Komisi  Pengawas  Persaingan
Usaha  per  31  Desember  2014  dan  2013  masing-masing  sebesar  Rp43.912.718.751,00  dan Rp44.837.671.490,00.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan terkait dengan perhitungan penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak:
1.  Terkait  dengan mekanisme  penagihan  piutang,  dalam  Perdirjen  Perbendaharaan  Nomor  PER- 85PB2011 pasal 5 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa:
1  Surat Penagihan SPn wajib diterbitkan untuk setiap timbulnya piutang PNBP. 2  Timbulnya piutang PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 apabila:
b.  penyetoran penerimaan PNBP ditetapkan secara angsuran; c.  wajib  bayar  sampai  dengan  tanggal  jatuh  tempo  pembayaran  belum  melunasi
penyetoran penerimaan PNBP yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya  dalam  pasal  8  dan  pasal  9  Perdirjen  tersebut  dijelaskan  bahwa  setiap  kewajiban
penyetoran  atas  piutang  PNBP  sampai  dengan  tanggal  jatuh  tempo  pembayaran  pada  SPn yang belum diselesaikan penyetorannya, pihak terutang wajib diberikan Surat Penagihan kedua
dan ketiga. Sejak  tahun  2013,  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  telah  mengimplementasikan  Standar
Prosedur  Operasi  SOP  Penatausahaan  Piutang  Denda  Persaingan  Usaha  yang  diwadahi dalam Keputusan Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 186SJKepXII2011
tentang Penetapan Standard Operating Procedure di Lingkungan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.  Dalam  SOP  tersebut  diatur  mengenai  mekanisme  penagihan  piutang  denda
pelanggaran persaingan usaha sebagai berikut: 
Surat  Pemberitahuan  I  diterbitkan  paling  lambat  3  tiga  hari  kerja  sejak  timbulnya  piutang dan diberikan tenggang waktu pelunasan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja;
 Surat  Pemberitahuan  II  diterbitkan  bagi  setiap  pelaku  usaha  yang  belum  menyelesaikan
kewajibannya  membayar  denda  sampai  dengan  jatuh  tempo  pembayaran  pada  Surat
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
39 Pemberitahuan I dengan tenggang waktu pelunasan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja;
 Dalam  hal  sampai  dengan  tanggal  jatuh  tempo  pembayaran  setelah  diterbitkan  Surat
Pemberitahuan  II  pelaku  usaha  belum  melakukan  pembayaran,  diterbitkan  Surat Pemberitahuan III sebagai Surat Pemberitahuan terakhir. Tenggang waktu pelunasan paling
lambat 30 tiga puluh hari kerja; dan 
Apabila  sampai  dengan  tanggal  jatuh  tempo  pembayaran  setelah  diberikan  Surat Pemberitahuan  III  pihak  terhutang  belum  melakukan  pembayaran,  maka  dilakukan
permohonan eksekusi piutang ke Pengadilan Negeri. 2.  Penilaian  kualitas  piutang  denda  pelanggaran  persaingan  usaha  mengikuti  aturan  yang
ditetapkan  dalam  PMK  Nomor  69PMK.062014.  Penggolongan  kualitas  piutang  merupakan salah satu dasar untuk menentukan besaran tarif penyisihan piutang. Penilaian kualitas piutang
dilakukan  dengan  mempertimbangkan  jatuh  tempo  dan  perkembangan  upaya  penagihan  yang dilakukan  pemerintah.  Kualitas  piutang  didasarkan  pada  kondisi  piutang  pada  tanggal
pelaporan. Kualitas piutang ditetapkan dalam 4 empat golongan, yaitu kualitas lancar, kualitas kurang  lancar,  kualitas  diragukan,  dan  kualitas  macet.  Piutang  denda  pelanggaran  persaingan
usaha  digolongkan  dalam  kualitas  lancar  apabila  belum  dilakukan  pelunasan  sampai  dengan tanggal  jatuh  tempo  yang  ditetapkan.  Kualitas  kurang  lancar  apabila  dalam  jangka  waktu  1
satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan I tidak dilakukan pelunasan. Kualitas diragukan  apabila  dalam  jangka  waktu  1  satu  bulan  terhitung  sejak  tanggal  Surat
Pemberitahuan  II  tidak  dilakukan  pelunasan.  Kualitas  macet  apabila  dalam  jangka  waktu  1 satu  bulan  terhitung  sejak  tanggal  Surat  Pemberitahuan  III  tidak  dilakukan  pelunasan  atau
piutang telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri. Berdasarkan  Peraturan  Direktur  Jenderal  Perbendaharaan  Nomor  PER-82PB2011  tentang
Pedoman  Akuntansi  Penyisihan  Piutang  Tak  Tertagih  Pada  Kementerian  NegaraLembaga, terdapat  Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  atas  Piutang  Bukan  Pajak  Komisi  Pengawas
Persaingan Usaha sebesar Rp43.912.718.751,00. Besarnya saldo penyisihan piutang tidak tertagih
atas Piutang Bukan Pajak dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 28 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
43.912.718.751 44.837.671.490
924.952.739 2,06
Nilai  tersebut  diperoleh  berdasarkan  penggolongan  kualitas  Piutang  Pendapatan  Negara  Bukan Pajak  sebagaimana  diatur  dalam  PMK  Nomor  69PMK.062014.  Berdasarkan  PMK  Nomor  69
Tahun  2014  tersebut,  piutang  bukan  pajak  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  sejumlah
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
40
Piutang Bukan Pajak Netto
Rp12.359.239.565,00
Rp56.271.958.316,00 terdiri atas: a  Piutang Kualitas Lancar sebesar Rp12.421.346.296,00;
b  Piutang Kualitas Kurang Lancar sebesar Rp0,00; c  Piutang Kualitas Diragukan sebesar Rp0,00; dan
d  Piutang Kualitas Macet sebesar Rp43.850.612.020,00.
Berdasarkan  pengelompokan  tersebut  dapat  dihitung  penyisihan  piutang  bukan  pajak  Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebagai berikut:
Tabel 29 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Pengelompokan Piutang
Nilai Rp
Penyisihan Jumlah
Rp Kualitas Lancar
12.421.346.296 0,50
62.106.731 Kualitas Kurang
Lancar 10,00
Kualitas Diragukan 50,00
Kualitas Macet 43.850.612.020
100,00 43.850.612.020
Jumlah 43.912.718.751
Perhitungan  lengkap  Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  atas  Piutang  Bukan  Pajak  Denda Pelanggaran  di  Bidang  Persaingan  Usaha  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  TA  2014  dapat
dilihat dalam Daftar Piutang Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha Lampiran XXI.
C.2.1.1.2 Piutang Bukan Pajak Netto
Saldo  Piutang  Bukan  Pajak  Netto  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  berjumlah
Rp12.359.239.565,00.  Data mengenai  saldo  Piutang Bukan  Pajak  Netto  dapat  dilihat  pada  tabel
di bawah ini:
Tabel 30 Saldo Piutang Bukan Pajak Netto
Uraian Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Piutang Bukan Pajak
56.271.958.316 47.176.671.490
9.095.286.826 19,28
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Bukan Pajak
43.912.718.751 44.837.671.490
924.952.739 2,06
Jumlah 12.359.239.565
2.339.000.000 10.020.239.565
428,40
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
41
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi
Rp473.550.899,00
C.2.1.2   Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Selain  berasal  dari  denda  pelanggaran  di  bidang  persaingan  usaha,  potensi  penerimaan  Komisi Pengawas Persaingan Usaha juga berasal dari:
1.  Denda ikatan dinas yang dikenakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha kepada para pegawai yang  mengundurkan  diri  dari  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  selama  masa  ikatan  dinas
pegawai  yang  bersangkutan  belum  berakhir.  Para  pegawai  tersebut  wajib  membayar  ke  kas negara  sesuai  dengan  perjanjian  kerja  yang  telah  disepakati  sebelumnya  dengan  Komisi
Pengawas Persaingan Usaha; dan 2.  Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
atas  Laporan  Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013  yaitu  terdapat penetapan jumlah Staf Pengelola Anggaran yang melebihi Standar Biaya Tahun Anggaran 2013
serta  kelebihan  pembayaran  honorarium  kegiatan Tim  Penyelarasan  ProgramKegiatan Komisi Pengawas  Persaingan  Usaha.  Berdasarkan  temuan-temuan  tersebut,  Badan  Pemeriksa
Keuangan  merekomendasikan  kepada  Ketua  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  agar memerintahkan
Sekretaris Jenderal
Komisi Pengawas
Persaingan Usaha
untuk menginstruksikan  kepada  petugas  pengelola  keuangan  Tahun  2013  agar  mengembalikan
honorarium sebesar
Rp208.560.000,00 ke
kas Negara
dan Tim
Penyelarasan ProgramKegiatan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013  agar  mengembalikan
kelebihan  honorarium  sebesar  Rp12.800.000,00  ke  kas  Negara.  Rekomendasi  tersebut  telah
ditindaklanjuti,  sehingga  sesuai  dengan  Surat  Keterangan  Tanggung  Jawab  Mutlak  SKTJM yang  telah  disepakati  sebelumnya  dengan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha,  petugas
pengelola  keuangan  Tahun  2013  dan  Tim  Penyelarasan  ProgramKegiatan  Komisi  Pengawas Persaingan Usaha menyetorkan pengembalian honorarium ke kas Negara.
Beberapa hal yang dapat dijelaskan terkait Piutang tersebut diatas adalah sebagai berikut: 1.  Pengelolaan dan pencatatan Piutang yang berasal dari Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti
Rugi berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013  mengikuti  peraturan  yang  berlaku  yang
diterbitkan  oleh  Kementerian  Keuangan  sebagaimana  telah  dijelaskan  dalam  C.2.1.1  Piutang Bukan Pajak;
2.  Berdasarkan  masa  jatuh  tempo,  Piutang  Denda  Ikatan  Dinas  dan  Tuntutan  Ganti  Rugi berdasarkan  hasil  temuan  pemeriksaan  oleh  Badan  Pemeriksa  Keuangan  atas  Laporan
Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013  dapat  dikategorikan  menjadi  2 dua  golongan,  yaitu  piutang  jangka  pendek  dan  piutang  jangka  panjang.  Penggolongan
piutang jangka pendek atau piutang jangka panjang ditentukan oleh jangka waktu pembayaran piutang  yang  disepakati  antara  debitur  dengan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  dalam
bentuk  Surat  Pernyataan  Kesediaan  Pembayaran  Biaya  Ikatan  Dinas  dan  Surat  Keterangan Tanggung Jawab Mutlak;
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
42 3.  Piutang  yang  berasal  dari  Denda  Ikatan  Dinas  dan  Tuntutan  Ganti  Rugi  berdasarkan  hasil
temuan  pemeriksaan  oleh  Badan  Pemeriksa  Keuangan  atas  Laporan  Keuangan  Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 yang digolongkan ke dalam piutang jangka pendek
dibukukan di neraca sebagai akun Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti  Rugi  aset  lancar.  Sedangkan  Piutang  yang  berasal  dari  Denda  Ikatan  Dinas  dan
Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas  Laporan  Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013  yang  digolongkan
ke  dalam  piutang  jangka  panjang  dibukukan  di  neraca  sebagai  akun  Tagihan  Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Aset Lainnya;
4.  Pengukuran  Piutang  sesuai  dengan  Buletin  Teknis  Akuntansi  Piutang,  dilakukan  sebagai berikut:
a.  Disajikan  sebagai  aset  lancar  sebesar  nilai  yang  jatuh  tempo  dalam  tahun  berjalan  dan yang  akan  ditagih  dalam  12  dua  belas  bulan  ke  depan  berdasarkan  surat  ketentuan
penyelesaian yang telah ditetapkan; b.  Disajikan sebagai piutang jangka panjang terhadap nilai yang akan dilunasi di atas 12 dua
belas  bulan  berikutnya.  Perhitungan  penyisihan  piutang  untuk  Denda  Ikatan  Dinas  dan Tuntutan  Ganti  Rugi  berdasarkan  hasil  temuan  pemeriksaan  oleh  Badan  Pemeriksa
Keuangan  atas  Laporan  Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun  2013 mengacu kepada PMK Nomor 69PMK.062014.
Saldo  Bagian  Lancar  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  per  31  Desember
2014 dan 2013 sebesar Rp473.550.899,00 dan Rp177.522.930,00.
Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 31 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Keterangan Per 31
Desember 2014 Per 31
Desember 2013 Kenaikan
Penurunan Jumlah
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti
Rugi yang berasal dari Piutang Denda Ikatan Dinas
393.320.657 177.522.930
215.797.727  121,56
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti
Rugi yang berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
TA 2013 80.230.242
80.230.242  100,00
Total 473.550.899
177.522.930 296.027.969  166,75
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
43 Mutasi  Bagian  Lancar  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  per  31  Desember
2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 32 Mutasi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Saldo per 31 Desember 2013 177.522.930
Mutasi Tambah:
- Penambahan Piutang Denda Ikatan Dinas 302.000.000
- Reklasifikasi dari Tagihan TPTGR Jangka Panjang
1.090.908 - Penambahan Piutang Berdasarkan Hasil
Temuan BPK 165.612.512
Mutasi Kurang:
- Pembayaran Piutang Denda Ikatan Dinas 87.293.181
- Pembayaran Piutang  Berdasarkan Hasil Temuan BPK
85.382.270
Saldo per 31 Desember 2014 473.550.899
Mutasi  dalam  Tabel  35  terjadi  karena  transaksi  penambahan  dan  pengurangan  Bagian  Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi sebagai berikut:
1.  Terdapat penambahan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
berupa penambahan Piutang Denda Ikatan Dinas sebesar Rp302.000.000,00;
2.  Terdapat  penambahan  berupa  reklasifikasi  dari  Tagihan  TPTGR  jangka  panjang  sebagai
Bagian Lancar di TA 2014 sebesar Rp1.090.908,00;
3.  Terdapat penambahan berupa penambahan piutang berdasarkan temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang
dikatagorikan sebagai Piutang Jangka Pendek sebesar Rp165.612.512,00;
4.  Terdapat  pengurangan  berupa  pembayaran  piutang  denda  ikatan  dinas  sebesar
Rp87.293.181,00; dan
5.  Terdapat  pengurangan  berupa  pembayaran  piutang  berdasarkan  hasil  temuan  BPK  sebesar
Rp85.382.270,00.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti per 31 Desember 2014 sebesar
Rp473.550.899,00  dengan  rincian  yang  dapat  dilihat  dalam  Daftar  Tagihan  Tuntutan
PerbendaraanTuntutan Ganti Rugi  Lampiran XXII.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
44
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian
Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi
Rp171.855.965,00
C.2.1.2.1     Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  –  Bagian  Lancar  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan Ganti  Rugi  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  sebesar
Rp171.855.965,00  dan  Rp165.072.930,00.  Sesuai  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor
69PMK.062014  berdasarkan  umur  tagihan,  piutang  denda  ikatan  dinas  pada  Komisi  Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dapat digolongkan ke dalam empat kelompok kualitas piutang dengan
rincian sebagai berikut:
a  Piutang Kualitas Lancar sebesar Rp291.070.329,00; b  Piutang Kualitas Kurang Lancar sebesar Rp10.000.000,00;
c  Piutang Kualitas Diragukan sebesar Rp6.159.913,00; dan d  Piutang Kualitas Macet sebesar Rp166.320.657,00.
Berikut ini disajikan perhitungan mengenai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih atas  Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi TA 2014 yaitu:
Tabel 33 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Uraian
Per 31 Desember 2014
Penyisihan Jumlah
Rp Kualitas Lancar
291.070.329 0,50
1.455.352 Kualitas Kurang
Lancar 10.000.000
10,00 1.000.000
Kualitas Diragukan 6.159.913
50,00 3.079.956
Kualitas Macet 166.320.657
100,00 166.320.657
Jumlah 473.550.899
171.855.965
Perhitungan  lengkap  Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  –  Bagian  Lancar  Tagihan  Tuntutan PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  dapat  dilihat  dalam  Daftar  Piutang  Tagihan  Tuntutan
PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi  Lampiran XXII.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi
Netto Rp301.694.934,00
C.2.1.2.2     Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto
Dengan  demikian  saldo  Bagian  Lancar  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi
Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Netto  sebesar  Rp301.694.934,00  yang  dapat  dilihat  dalam
tabel berikut ini:
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
45
Tabel 34 Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto
Uraian Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan Tuntutan Ganti
Rugi 473.550.899
177.522.930 296.027.969
166,75
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan Tuntutan Ganti
Rugi 171.855.965
165.072.930 6.783.035
4,11
Jumlah 301.694.934
12.450.000 289.244.934
2.323,25
Persediaan Rp542.679.021,00
C.2.1.3  Persediaan
Saldo persediaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing  adalah  sebesar  Rp542.679.021,00  dan  Rp828.308.728,00.  Saldo  tersebut  berdasarkan atas  hasil  opname  fisik  sesuai  dengan  Berita  Acara  Opname  Fisik  Nomor  002BA-KPPU
PUSATBA-HOFXII2014. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan supplies pada tanggal
neraca  yang  diperoleh  dengan  maksud  untuk  mendukung  kegiatan  operasional  dan  untuk  dijual, danatau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 35 Persediaan
No. Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
1 Barang Konsumsi
401.437.336 390.968.267
10.469.069 2,68
2 Barang Untuk
Pemeliharaan 15.831.400
8.136.849 7.694.551
94,56
3 Suku Cadang
0,00
4 Pita cukai, materai,
dan leges 144.000
144.000  100,00
5 Barang lainnya
untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat 92.561.034
379.918.579 287.357.545  75,64
6 Bahan Baku
231.000 192.000
39.000 20,31
7 Persediaan Lainnya
32.474.251 49.093.033
16.618.782  33,85
Jumlah 542.679.021
828.308.728 285.629.707  34,48
Semua jenis persediaan pada tanggal neraca berada dalam kondisi baik.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
46
Barang  lainnya  untuk  dijual  atau  diserahkan  kepada  masyarakat  sebesar  Rp92.561.034,00
merupakan  barang  yang  akan  diserahkan  kepada  masyarakat  dalam  rangka  sosialisasi  dan publikasi yang berkaitan dengan praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat.
Aset Tetap Rp8.118.105.932,00
C.2.2 Aset Tetap Saldo  Aset  Tetap  per  31  Desember  2014  dan  2013  adalah  sebesar  Rp8.118.105.932,00  dan
Rp9.035.489.642,00.
Aset  Tetap  adalah  aset  berwujud  yang  mempunyai masa  manfaat  lebih  dari  12  dua  belas  bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Adapun rincian Aset Tetap Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 36 Aset Tetap
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Peralatan dan Mesin 24.536.645.401
24.255.526.071 281.119.330
1,16 Aset Tetap Lainnya
1.705.165.655 1.865.512.429
160.346.774 8,60
Akumulasi Penyusutan 18.123.705.124
17.085.548.858  1.038.156.266 6,08
Total 8.118.105.932
9.035.489.642 917.383.710  10,15
Peralatan dan Mesin Rp24.536.645.401,00
C.2.2.1   Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013
sebesar Rp24.536.645.401,00 dan Rp24.255.526.071,00.
Adapun rincian Peralatan dan Mesin Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 37 Peralatan dan Mesin
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Peralatan dan Mesin 24.536.645.401
24.255.526.071 281.119.330
1,16 Akumulasi Penyusutan
18.120.181.686 17.083.434.795
1.036.746.891 6,07
Total 6.416.463.715
7.172.091.276 755.627.561
10,54
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
47 Mutasi Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 38 Mutasi Peralatan dan Mesin
Saldo per 31 Desember 2013 24.255.526.071
Mutasi Tambah:
- Pembelian 1.407.748.317
- Pembelian yang berasal dari nilai kapitalisasi
70.868.942 - Koreksi Perubahan NilaiKuantitas
36.743.275
Mutasi Kurang:
- Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 71.863.276
- Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset 763.130.000
- Usulan Penghapusan 70.164.000
- Reklasifikasi ke Aset Lainnya 329.083.928
Saldo per 31 Desember 2014 24.536.645.401
Akum. Penyusutan 18.120.181.686
Nilai Buku per 31 Desember 2014 6.416.463.715
Mutasi  pada  Tabel  41  terjadi  karena  transaksi  penambahan  dan  pengurangan  peralatan  dan mesin yang berupa:
a.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  modal  berupa  Alat  Angkutan,  Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan
Non Senjata Api, dan Peralatan Komputer sebesar Rp1.407.748.317,00;
b.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  barang  yang  dikapitalisasi  ke  Aset
Tetap – Peralatan dan Mesin sebesar Rp70.868.942;
c.  Penambahan  nilai  pada  Saldo  Awal  atas  koreksi  nilai  perolehan  pada  26  unit  Meja  Rapat
sebesar Rp36.743.275,00;
d.  Pengurangan  karena  adanya  koreksi  pencatatan  nilaikuantitas  berupa  Alat  Rumah  Tangga
sebesar Rp71.863.276,00;
e.  Pengurangan  karena  adanya  koreksi  nilai  Tim  Penertiban  Aset  atas  17  unit  Filling  Cabinet
sebesar Rp763.130.000,00;
f.  Pengurangan  karena  adanya  usulan  penghapusan  barang  rusak  berat  kepada  Pengelola
Barang berupa Komputer Unit dan Peralatan Komputer sebesar Rp70.164.000,00; dan
g.  Pengurangan  karena  adanya  Reklasifikasi  ke  Aset  Lainnya  berupa  Alat  Kantor  dan  Rumah Tangga,  Alat  Studio  dan  Komunikasi,  Alat  Kedokteran,  dan  Peralatan  Komputer  sebesar
Rp329.083.928,00;
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
48
Aset Tetap Lainnya Rp1.705.165.655,00
C.2.2.2     Aset  Tetap Lainnya Saldo  Aset  Tetap  Lainnya  per  31  Desember  2014  dan  2013  sebesar  Rp1.705.165.655,00  dan
Rp1.865.512.429,00. Tabel 39
Aset Tetap Lainnya Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
Aset Tetap Dalam Renovasi
66.038.907 224.577.681
158.538.774 70,59
Aset Tetap Lainnya 1.639.126.748
1.640.934.748 1.808.000
0,11 Akumulasi
Penyusutan 3.523.438
2.114.063 1.409.375
66,67
Total 1.701.642.217
1.863.398.366 161.756.149
8,68
Mutasi Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 40 Mutasi Aset Tetap Lainnya
Saldo per 31 Desember 2013 1.865.512.429
Mutasi Tambah: - Pembelian
66.038.907
Mutasi Kurang: - Reklasifikasi ke Aset Lainnya
1.808.000
- Transfer Keluar 224.577.681
Saldo per 31 Desember 2014 1.705.165.655
Akum. Penyusutan 3.523.438
Nilai Buku per 31 Desember 2014 1.701.642.217
Mutasi pada Tabel 43 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya yang berupa:
a.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  barang  yang  dikapitalisasi  ke  Aset
Tetap lainnya berupa Aset Tetap Dalam Renovasi sebesar Rp66.038.907;
b.  Pengurangan  karena  adanya  Reklasifikasi  ke  Aset  Lainnya  berupa  Bahan  Perpustakaan
Tercetak sebesar Rp1.808.000,00; dan
c.  Pengurangan karena adanya transfer keluar Aset Tetap Lainnya dalam Renovasi, yaitu proses Serah  Terima  Aset  Renovasi  Gedung  dan  Bangunan  milik  Kementerian  Sekretariat  Negara
dengan  mekanisme  Transfer  Keluar  pada  Aset  Tetap  berupa  4  paket  pekerjaan  renovasi
gedung sebesar Rp224.577.681,00.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
49
Akumulasi  Penyusutan Aset Tetap
Rp18.123.705.124,00
C.2.2.3 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing
Rp18.123.705.124,00 dan Rp17.085.548.858,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian  atas  penyesuaian  nilai  sehubungan  dengan  penurunan  kapasitas  dan  manfaat
Aset Tetap. Rangkuman  Akumulasi  Penyusutan  Aset  Tetap  per  31  Desember  2014  dengan  rincian  sebagai
berikut:
Tabel 41 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap
Nilai Perolehan Akm. Penyusutan
Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin
24.536.645.401 18.120.181.686
6.416.463.715 2
Aset Tetap dalam Renovasi
66.038.907 66.038.907
3 Aset Tetap Lainnya
1.639.126.748 3.523.438
1.635.603.310
Total 26.241.811.056
18.123.705.124 8.118.105.932
Piutang Jangka Panjang
Rp55.468.766,00
C.2.3   Piutang Jangka Panjang
Saldo  Piutang  Jangka  Panjang  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  dan
2013 masing-masing sebesar Rp55.468.766,00 dan Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 42
Piutang Jangka Panjang Nama Perkiraan
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan
Jumlah
Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi 61.102.058
6.445.462 54.656.596
847,99 Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi 5.633.292
6.445.462 812.170
12,60
Total 55.468.766
55.468.766 100,00
Piutang jangka  panjang  adalah  piutang  yang  akan jatuh  tempo  atau  akan  direalisasikan lebih  dari 12  dua  belas  bulan  sejak  tanggal  pelaporan.  Termasuk  dalam  Piutang  Jangka  Panjang  adalah
Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  dan  Penyisihan  Piutang  Tidak  Tertagih  - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
50
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
Tuntutan Ganti Rugi Rp61.102.058,00
Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan.
C.2.3.1 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Saldo  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  per  31  Desember  2014  dan  2013
masing-masing Rp61.102.058,00 dan Rp6.445.462,00.
Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 43 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Keterangan Per 31 Desember
2014 Per 31
Desember 2013 Kenaikan
Penurunan Jumlah
Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi yang berasal dari Piutang Denda Ikatan Dinas
5.354.554 6.445.462  1.090.908
16,93
Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi yang berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha TA 2013 55.747.504
55.747.504 100,00
Total 61.102.058
6.445.462 54.656.596
847,99
Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  TA
2014 sebesar Rp61.102.058,00 terdiri dari: 1.  Piutang  Denda  ikatan  dinas  sebesar  Rp5.354.554,00  terdiri  dari  piutang  denda  ikatan  dinas
atas  nama  Bayu  Seta  Aji  sesuai  Surat  Perjanjian  Kerja  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha Nomor  04.14SPKDEII2007.  Pengurusan  piutang  tersebut  telah  beralih  kepada  Panitia
Urusan  Piutang  Negara  dan  penyelenggaraannya  dilakukan  oleh  KPKNL  Jakarta  III  sesuai dengan surat Nomor SP3N-08PUPNC.10.012010.
2.  Piutang  Tagihan  Tuntutan  Ganti  Rugi  berdasarkan  hasil  temuan  pemeriksaan  oleh  Badan Pemeriksa  Keuangan  atas  Laporan  Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Tahun
2013 sebesar Rp55.747.504,00 yang belum jatuh tempo pembayarannya.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
51 Mutasi Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:
Tabel 44 Mutasi Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Saldo per 31 Desember 2013 6.445.462
Mutasi Tambah:
- Penambahan Piutang Berdasarkan Hasil Temuan BPK
55.747.504
Mutasi Kurang:
- Reklasifikasi kepada Bagian Lancar Tagihan TPTGR
1.090.908
Saldo per 31 Desember 2014 61.102.058
Mutasi  dalam Tabel  47  terjadi karena  transaksi  penambahan  dan  pengurangan  Tagihan  Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi sebagai berikut:
1.  Terdapat penambahan piutang berdasarkan temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang dikatagorikan sebagai
Piutang Jangka Panjang sebesar Rp55.747.504,00;
2.  Terdapat  pengurangan  berupa  reklasifikasi  kepada  Bagian  Lancar  Tagihan  TPTGR  jangka
pendek di TA 2014 sebesar Rp1.090.908,00.
Rincian  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  Tahun  2014  dapat  dilihat  dalam Daftar Piutang Denda Ikatan Dinas Lampiran XXII.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
Tuntutan Ganti Rugi Rp5.633.292,00
C.2.3.1.1  Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember  2014  dan  2013  sebesar  Rp5.633.292,00  dan  Rp6.445.462,00.  Sesuai  dengan  PMK
Nomor  69PMK.062014  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  dapat  dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 45 Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
Tuntutan Ganti Rugi Uraian
Nilai Penyisihan
Jumlah Rp
Kualitas Lancar 55.747.504
0,50 278.738
Kualitas Kurang Lancar 10,00
Kualitas Diragukan 50,00
Kualitas Macet 5.354.554
100,00 5.354.554
Jumlah 61.102.058
5.633.292
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
52
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
Tuntugan Ganti Rugi Netto
Rp55.468.766,00
Perhitungan lengkap
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih
– Tagihan
Tuntutan PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  disajikan  dalam  Daftar  Piutang  Tagihan  Tuntutan
PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Lampiran XXII.
C.2.3.1.2  Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto
Saldo  Tagihan  Tuntutan  PerbendaharaanTuntutan  Ganti  Rugi  Netto  Komisi  Pengawas
Persaingan Usaha sebesar Rp55.468.766,00 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 46
Saldo Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan
Jumlah
Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi 61.102.058
6.445.462 54.656.596  847,99
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -  Tagihan
Tuntutan PerbendaharaanTuntutan
Ganti Rugi 5.633.292
6.445.462 812.170  12,60
Jumlah 55.468.766
55.468.766  100,00
Aset Lainnya Rp6.878.242.861,00
C.2.4   Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 berupa
Aset Tak Berwujud sebesar Rp6.878.242.861,00 dan Rp6.566.995.261,00 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 47 Aset Lainnya
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Aset Tak Berwujud 6.878.242.861
6.566.995.261 311.247.600
4,74
Jumlah 6.878.242.861
6.566.995.261 311.247.600
4,74
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah  Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
53
Aset Tak Berwujud Rp6.878.242.861,00
C.2.4.1  Aset Tak Berwujud
Saldo  Aset  Tak Berwujud  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  dan  2013
masing-masing sebesar Rp6.878.242.861,00 dan Rp6.566.995.261,00. Tabel 48
Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
6.878.242.861 6.566.995.261
311.247.600 4,74
Aset Tak Berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik  serta  dimiliki  untuk  digunakan  dalam  menghasilkan  barang  atau  jasa  atau  digunakan  untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Mutasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 49 Mutasi Aset Tak Berwujud
Saldo per 31 Desember 2013 6.566.995.261
Mutasi Tambah: - Pembelian
311.247.600
Mutasi Kurang: - Reklasifikasi ke Aset Lainnya
Saldo per 31 Desember 2014 6.878.242.861
Rincian mutasi Aset Tak Berwujud pada Tahun Anggaran 2014 berupa: 1.  Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja modal berupa pembelian Aplikasi Paket
Mesin Antrian sebesar Rp9.350.000,00;
2.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  modal  berupa  pembelian  Microsoft
Windows 7 dan Microsoft Windows 8.1 sebesar Rp29.436.000,00;
3.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  barang  berupa  pembelianpembuatan
Aplikasi Persidangan sebesar Rp37.500.000,00;
4.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  barang  berupa  pembelianpembuatan
Aplikasi Website KPD sebesar Rp123.476.600,00; dan
5.  Penambahan  dari  pembelian  yang  berasal  dari  belanja  barang  berupa  pembelianpembuatan
Aplikasi Perjalanan Dinas sebesar Rp111.485.000,00.
Sebagai informasi, dapat kami sampaikan pula bahwa dalam Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan  Usaha  TA  2014  terdapat  Aset  Tak  Berwujud  berupa  hasil  kajian  sebesar
Rp6.317.994.404,00.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
54
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Rp239.593.231,00
C.2.5 Kewajiban Jangka Pendek
Saldo Kewajiban Jangka Pendek Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan
2013 sebesar Rp239.593.231,00 dan Rp23.121.289,00 berupa Utang Kepada Pihak Ketiga.
Kewajiban  Jangka  Pendek  adalah  kewajiban  yang  diselesaikan  dalam  waktu  kurang  dari  12  dua belas  bulan  setelah  tanggal  pelaporan.  Kewajiban  Jangka  Pendek  Komisi  Pengawas  Persaingan
Usaha per 31 Desember 2013 terdiri dari Utang kepada Pihak Ketiga.
C.2.5.1 Utang Kepada Pihak Ketiga
Saldo Utang kepada Pihak Ketiga Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan
2013  masing-masing  sebesar  Rp239.593.231,00  dan  Rp23.121.289,00  berupa  tagihan  atas
layanan daya dan jasa untuk pemakaian bulan Desember 2014 dan kelebihan setoran pembayaran denda persaingan usaha yang harus dikembalikan kepada pelaku usaha.
Pada  Laporan  Keuangan  TA  2014  dilakukan  jurnal reklasifikasi  dari  akun  Piutang  Bukan Pajak  ke
akun  Utang  Kepada  Pihak  Ketiga  Lainnya  sebesar  Rp226.666.700,00.  Hal  ini  disebabkan  karena
terjadi  kelebihan  setoran  piutang  bukan  pajak  yang  dibayarkan  oleh  pelaku  usaha  yang  dikenai sanksi  denda  pelanggaran  persaingan  usaha  berdasarkan  Putusan  Komisi  Pengawas  Persaingan
Usaha  Nomor  30KPPU-L2010,  Putusan  Nomor  08KPPU-L2004,  dan  Putusan  Nomor  27KPPU- L2009.
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
55
Tabel 50 Utang kepada Pihak Ketiga
No. Uraian
Jumlah
1. Tagihan Langganan Listrik Januari 2014
-  Tagihan Listrik KPD Medan 3.087.700
2. Tagihan Langganan Telepon Januari 2014
-  Tagihan Telkom KPD Medan 2.739.114
-  Tagihan Telepon dan Internet Balikpapan 2.615.153
-  Tagihan Telepon dan Internet KPD Makassar 1.749.146
-  Tagihan Telepon dan Internet KPD Batam 2.315.829
3. Tagihan Langganan Air Januari 2014
-  Tagihan PAM KPD Medan 417.889
4. Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan
Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan 30KPPU-L2010
1.700
5. Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan
Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan 08KPPU-L2004
176.666.700 6.
Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku
Usaha dengan Nomor Putusan 27KPPU-L2009 50.000.000
Total 239.593.231
Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  akan  melakukan  pengurusan  pengembalian  kelebihan
setoran  Piutang  Bukan  Pajak  kepada  pelaku  usaha  sebesar  Rp226.668.400,00  kepada  Kantor
Pelayanan  Perbendaharaan  Negara  KPPN  Jakarta  VI  dan  Direktorat  Pengelolaan  Kas  Negara, Kementerian  Keuangan.  Sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku,  sebelum melakukan  pengurusan
pengembalian  tersebut,  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  akan  berkoordinasi  terlebih  dahulu dengan  masing-masing  Pelaku  Usaha  mengingat  putusan  yang  dijatuhkan  merupakan  putusan
tanggung renteng.
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar Rp12.964.020.289,00
C.2.6.   Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas  Dana  Lancar  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  terdiri  dari Cadangan  Piutang,  Cadangan  Persediaan  dan  Dana  yang  harus  disediakan  untuk  pembayaran
Utang  Jangka  Pendek  dengan  saldo  sebesar  Rp12.964.020.289,00.  Adapun  rincian Ekuitas  Dana
Lancar  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  dan  2013  dapat  dilihat  pada tabel berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
56
Tabel 51 Ekuitas Dana Lancar
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Cadangan Piutang 12.660.934.499
2.351.450.000 10.309.484.499
438,43 Cadangan
Persediaan 542.679.021
828.308.728 285.629.707
34,48 Dana yang harus
disediakan untuk pembayaran Utang
Jangka Pendek 239.593.231
23.121.289 216.471.942
936,25
Total 12.964.020.289
3.156.637.439 9.807.382.850
310,69
Ekuitas Dana Lancar adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara nilai Aset Lancar  dengan  Kewajiban  LancarJangka  Pendek,  terdiri  atas  Cadangan  Piutang  dan  Cadangan
Persediaan.
Cadangan Piutang Rp12.660.934.499,00
C.2.6.1   Cadangan Piutang
Cadangan Piutang Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing  sebesar  Rp12.660.934.499,00  dan  Rp2.351.450.000,00.  Saldo  cadangan  piutang  dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 52 Cadangan Piutang
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Cadangan Piutang 12.660.934.499
2.351.450.000 10.309.484.499
438,43
Cadangan Persediaan
Rp542.679.021,00
C.2.6.2   Cadangan Persediaan
Cadangan  Persediaan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  dan  2013
sebesar Rp542.679.021,00 dan Rp828.308.728,00. Akun ini merupakan jumlah ekuitas dana lancar
dalam bentuk persediaan.
Tabel 53 Cadangan Persediaan
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
542.679.021 828.308.728
285.629.707 34,48
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
57
Dana  yang  harus disediakan
untuk pembayaran  Utang
Jangka Pendek
Rp239.593.231,00
C.2.6.3   Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Dana  yang  harus  disediakan  untuk  pembayaran  Utang  Jangka  Pendek  Komisi  Pengawas Persaingan  Usaha  per  31  Desember  2014  dan  2013  masing-masing  sebesar  Rp239.593.231,00
dan Rp23.121.289,00.
Tabel 54 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Kenaikan Penurunan Jumlah
239.593.231 23.121.289
216.471.942 936,25
Ekuitas Dana Investasi
Rp15.051.817.559,00
C.2.7   Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi adalah dana yang diinvestasikan dalam aset tetap dan aset lainnya. Saldo
Ekuitas  Dana  Investasi  TA  2014  dan  2013  masing-masing  sebesar  Rp15.051.817.559,00  dan Rp15.602.484.903,00.
Tabel 55 Ekuitas Dana Investasi
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
8.118.105.932 9.035.489.642
917.383.710 10,15
Diinvestasikan Dalam Aset
Lainnya 6.933.711.627
6.566.995.261 366.716.366
5,58
Total 15.051.817.559
15.602.484.903 550.667.344
3,53
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Rp8.118.105.932,00
C.2.7.1    Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Ekuitas  Dana  Diinvestasikan  Dalam  Aset  Tetap  per  31  Desember  2014  dan  2013  masing-masing
sebesar  Rp8.118.105.932,00  dan  Rp9.035.489.642,00.  Akun  ini  merupakan  jumlah  ekuitas  dana
yang diinvestasikan dalam bentuk aset tetap.
Tabel 56 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
8.118.105.932 9.035.489.642
917.383.710 10,15
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
58
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Rp6.933.711.627,00
C.2.7.2    Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Ekuitas Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
sebesar  Rp6.933.711.627,00  dan  Rp6.566.995.261,00.  Akun  ini  merupakan  akun  jumlah  ekuitas
dana yang diinvestasikan dalam bentuk aset lainnya.
Tabel 57 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Nama Perkiraan Per 31 Desember
2014 Per 31 Desember
2013 Kenaikan Penurunan
Jumlah
Diinvestasikan Dalam Aset
Lainnya 6.933.711.627
6.566.995.261 366.716.366
5,58
Catatan Penting Lainnya
C.3  CATATAN PENTING LAINNYA
1.  Lokasi dan Status Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam  menjalankan  kegiatan  operasionalnya,  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha
menggunakan  gedung  milik  Kementerian  Sekretariat  Negara  yang  bertempat  di  Jalan  Ir.  H. Juanda  Nomor  36,  Jakarta  Pusat.  Izin  penggunaan  sementara  gedung  milik  Kementerian
Sekretariat Negara tertuang di dalam Perjanjian Penggunaan Sementara Tanah dan Bangunan Milik  Kementerian  Sekretariat  Negara  Republik  Indonesia  antara  Kementerian  Sekretariat
Negara  Republik  Indonesia  dengan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  Nomor  PERJ- 15KemensetnegSesmen102013 tanggal 18 Oktober 2013. Perjanjian penggunaan sementara
tanah  dan  bangunan  gedung  kantor  tersebut  berlaku  selama  2  dua  tahun  sejak  tanggal perjanjian ditandatangani.
2.  Restrukturisasi Organisasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam  rangka meningkatkan  kinerja  dan  efektivitas  pelaksanaan  tugas  pokok  serta  wewenang
Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  dalam  menegakkan  Undang-Undang  Nomor  5  Tahun 1999  Tentang  Larangan  Praktek  Monopoli  dan  Persaingan  Usaha  Tidak  Sehat,  maka  pada
Tahun  Anggaran  2014  dilakukan  restrukturisasi  organisasi  Sekretariat  Komisi  Pengawas Persaingan Usaha. Perubahan besar yang terjadi di tubuh Komisi Pengawas Persaingan Usaha
ini  memberikan  dampak  positif,  karena  restrukturisasi  memang  harus  dilakukan  untuk pembenahan  organisasi  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha.  Adapun  dasar  hukum
restrukturisasi  organisasi  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  tertuang  kedalam  Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 01 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Sesuai  dengan  struktur  organisasi  baru  KPPU  yag  diatur  di  dalam  Peraturan  KPPU  Nomor  1
tahun 2014 diatur struktur organisasi baru yaitu: a.  Komisioner;
b.  Sekretariat  Jenderal  terdiri  dari  Biro  Perencanaan  dan  Keuangan;  Biro  Hukum,  Hubungan
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
59 Masyarakat dan Kerja Sama; Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia; dan Unit Data dan
Informasi. c.  Deputi  Bidang  Pencegahan  terdiri  dari  Direktorat  Pengkajian,  Kebijakan  dan  Advokasi  dan
Direktorat Merger; d.  Deputi  Bidang  Penegakan  Hukum  terdiri  dari  Direktorat  Investigasi,  Direktorat  Penindakan
dan Direktorat Persidangan. e.  Satuan Pengawas Internal;
f.  Kantor Perwakilan Daerah; g.  Kelompok Kerja
h.  Kelompok Staf Ahli; dan i.  Kelompok  Jabatan  Fungsional  terdiri  dari  Peneliti,  Analis  Kebijakan,  Investigator,  Panitera
dan Auditor. Dalam  Laporan  Hasil  Pemeriksaan  BPK  atas  Kinerja  Kegiatan  Penanganan  Perkara  pada
KPPU Tahun 2013 sampai dengan Semester I Tahun 2014 Nomor 11LHPXV022015 tanggal 11  Februari  2015  disebutkan  bahwa  perubahan  struktur  organisasi  KPPU  pada  tahun  2014
belum  diatur  di  dalam  Keputusan  Presiden  Keppres  Nomor  75  Tahun  1999  tentang  KPPU. Upaya  yang  telah  dilakukan  KPPU  untuk menyelesaikan  permasalahan  kelembagaan  tersebut
yaitu: a.  Surat  Ketua  KPPU  Nomor  08KI2014  tanggal  29  Januari  2014  tentang  Permohonan
Evaluasi Jabatan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenPAN-RB untuk menindaklanjuti hasil rapat antara Kementerian Keuangan, KemenPAN
RB  dan  Badan  Kepegawaian  Negara  BKN  dan  KPPU  tanggal  28  Januari  2014.  Rapat tersebut  membahas  permohonan  penyesuaian  nomenklatur  dan  grading  jabatan  pada
Sekretariat KPPU. b.  Surat  Ketua  KPPU  Nomor  203KIX2014  tanggal  30  September  2014  telah  meminta
MenPAN-RB  untuk  menetapkan  kelembagaan  Sekretariat  KPPU  yang  menjamin akuntabilitas  regulasi  melalui  penyempurnaan  kembali  Keppres  Nomor  75  Tahun  1999
disesuaikan dengan format tata kelola kelembagaan Instansi Pemerintah. c.  Surat  Plh.  Sekretaris  Jenderal  Sekretariat  KPPU  Nomor  16SJII2015  tanggal  10  Februari
2015 tentang Undangan Diskusi dalam rangka skema revisi Keppres Nomor 75 Tahun 1999 tentang KPPU sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 80 Tahun 2008.
d.  Surat  Ketua  KPPU  Nomor  18KII2015  tanggal  13  Februari  2015  kepada  Menteri Perencanaan  Pembangunan  Nasional  tentang  Permohonan  Pemrakarsa  Rancangan
Peraturan Presiden, agar Bappenas menjadi pemrakarsa untuk mengajukan usul rancangan Perpres  sesuai  dengan  Pasal  1  angka  14  Peraturan  Pemerintah  Nomor  87  Tahun  2014
tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan  bahwa  prakarsa  perlu  dilakukan  oleh  MenteriPimpinan  Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian. e.  Surat Ketua KPPU Nomor 23KIII2015 tanggal 6 Maret 2015 tentang Usulan Penyelesaian
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
60 Kelembagaan  Sekretariat  KPPU  kepada  MenPAN-RB,  bahwa  dengan  tetap  mendorong
proses  amandemen  UU  Nomor  5  Tahun  1999  tentang  Larangan  Praktek  Monopoli  dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagai solusi akhir penataan dan penguatan kelembagaan
KPPU secara keseluruhan, KPPU mengharapkan KemenPAN-RB untuk dapat merumuskan kelembagaan  Sekretariat  KPPU  melalui  perubahan  kedua  atas  Keppres  Nomor  75  Tahun
1999  tentang  KPPU.  Langkah  ini  diharapkan  dapat  menjadi  solusi  antara  untuk mengantisipasi implementasi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara secara
efektif sehingga keberlangsungan kinerja lembaga serta kesejahteraan pegawai KPPU dapat tetap terjamin.
Struktur  organisasi  KPPU  belum  diakui  sebagai  bagian  dari  Lembaga  Pemerintah.  Status kelembagaan  dan  struktur  organisasi  KPPU  menentukan  status  pegawai,  hak,  dan  kewajiban
pegawai KPPU. Selain itu, kejelasan status kelembagaan KPPU dan struktur organisasinya juga akan berpengaruh kepada dasar hukum pembayaran belanja pegawai kepada seluruh pegawai
KPPU, maupun pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi KPPU. Sebagai lembaga non struktural, Sekretariat  KPPU  berperan  memberikan  dukungan  terhadap  pelaksanaan  tugas  dan  fungsi
lembaga. Tugas dan tanggung jawab ini merupakan tugas-tugas aparatur Negarapemerintahan sehingga
tata kelola
kelembagaannya seharusnya
diatur secara
legitimate oleh
Negarapemerintah. Hingga saat ini, Sekretariat KPPU masih belum diakui sebagai bagian dari lembaga  pemerintah  sehingga  tata  kelola  organisasi  tidak  mendapatkan  pembinaan  dari
Kementerian yang membidangi Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hal ini  berdampak  kepada  tidak  diakuinya  eselonisasi  dan  pimpinan  sekretariat  tidak  mempunyai
legitimasi sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian.
Pengungkapan Penting Lainnya
D.
PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1.
TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  merupakan  entitas  pelaporan  yang  mempunyai  1  satu satuan  kerja.  Pada  TA  2014  telah  dilaksanakan  tindak  lanjut  atas  rekomendasi  BPK  terhadap
temuan  hasil  pemeriksaan  Laporan  Keuangan  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  TA  2013. Tindak lanjut  tersebut  disajikan  dalam  Daftar Temuan  dan  Monitoring  Penyelesaian  Tindak  Lanjut
Temuan BPK sebagaimana tercantum dalam  Lampiran XXIII.
D.2    INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL
Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat  hak  danatau  kewajiban  timbul.  Informasi  pendapatan  dan  belanja  secara  akrual  tingkat
pemerintah  pusat  merupakan  suplemen  yang  dilampirkan  pada  Laporan  Keuangan  Pemerintah Pusat Tahunan, secara berjenjang dari mulai UAKPA sampai dengan UAPA.
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan  – Pos-pos Neraca
61 
Transaksi pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha secara akrual Tahun Anggaran
2014 sebesar Rp 0,00.
 Kewajiban  Komisi  Pengawas  Persaingan  Usaha  secara  akrual  Tahun  Anggaran  2014
sebesar Rp12.924.831,00.
Rincian belanja akrual terlampir dalam Belanja Akrual Lampiran XXIV.
D.3    REKENING PEMERINTAH
Komisi Pengawas Persaingan Usaha memiliki rekening Bendahara Pengeluaran pada Bank Rakyat
Indonesia  BRI  Cabang  Jakarta  Veteran  Nomor  0329.01-001617.30.7.  Rekening  tersebut  telah
mendapat izin  dari Kepala  KPPN  Jakarta I  atas  nama  Menteri  Keuangan  RI  sesuai  dengan  Surat Nomor  S-1904WPB.11KP.012007  tanggal  27  Agustus  2007  perihal  Persetujuan  Pembukaan
Rekening.
L L
L A
A A
M M
M P
P P
I I
I R
R R
A A
A N
N N
D D
D A
A A
F F
F T
T T
A A
A R
R R
L L
L A
A A
M M
M P
P P
I I
I R
R R
A A
A N
N N
Lampiran I
Rincian Pendapatan Denda atas Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha Lampiran
II Rincian Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Lainnya
Tahun Anggaran Yang Lalu TAYL Lampiran
III Rincian Pendapatan Pelunasan Piutang
Lampiran IV
Rincian Pendapatan Anggaran Lain-Lain Lampiran
V Daftar Putusan Perkara KPPU dengan Putusan Bersalah dari Tahun 2000 s.d 2014
Lampiran VI
Daftar  Putusan  Perkara  KPPU  dengan  Putusan  Tidak  Terbukti  dari  Tahun  2000  s.d 2014
Lampiran VII
Daftar  Putusan  Perkara  KPPU  dengan  Putusan  Tidak  Dilanjutkan  ke  Pemeriksaan dari Tahun 2000 s.d 2014
Lampiran VIII
Daftar  Putusan  Perkara  KPPU  yang  Telah  Diajukan  Keberatan  oleh  Pelaku  Usaha Terlapor dan KPPU dinyatakan kalah  dari Tahun 2000 s.d 2014
Lampiran IX
Daftar Putusan Perkara KPPU yang perkara masih dalam proses keberatan di tingkat Pengadilan Negeri dari Tahun 2000 s.d 2014
Lampiran X
Daftar  Putusan  Perkara  KPPU  yang  perkara  masih  dalam  proses  Kasasi  di  tingkat Mahkamah Agung dari Tahun 2000 s.d 2014
Lampiran XI
Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran
XII Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat KPPU dari Tahun 2000
s.d 2014 Lampiran
XIII Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat Pengadilan Negeri dari
Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran
XIV Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat Mahkamah Agung dari
Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran
XV Data Putusan Perkara KPPU yang Sudah Inkracht dan dicatat di Buku Piutang posisi
31 Desember 2014 Lampiran
XVI Data Putusan Perkara KPPU yang Sudah Lunas posisi 31 Desember 2014
Lampiran XVII
Data  Putusan  Perkara  KPPU  yang  Pembayarannya  Dilakukan  Secara  Mengangsur posisi 31 Desember 2014
Lampiran XVIII
Data  Denda  Persaingan  Usaha  yang  Tidak  Dibayar  Sama  Sekali  s.d  31  Desember 2014  posisi 31 Desember 2014
Lampiran XIX
Putusan  KPPU  yang  dikuatkan  putusannya  di  tingkat  MA  namun  belum  dicatat  di Buku Piutang posisi 31 Desember 2014
Lampiran XX
Daftar  Putusan  Perkara  KPPU  yang  Dalam  Proses  Peninjauan  Kembali  Posisi  31 Desember 2014
Lampiran XXI
Daftar Piutang Bukan Pajak Lampiran
XXII Daftar  Piutang Tagihan Tuntutan PerbendaraanTuntutan Ganti Rugi
Catatan atas Laporan Keuangan - Lampiran
Lampiran I
Rincian Pendapatan Denda atas Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha No.
Uraian Tanggal SSBP
Hasil Rekon Tanggal
Penerimaan Bank
Jumlah Rp
                