Terdapat pembayaran Rp100.000.000,00 dari Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 37 menggunakan formulir Surat Setoran Bukan Pajak. Pada tanggal pelaporan 31 Desember 2014 cadangan premi peserta bayi yang akan dilahirkan pada bulan Desember 2014 dan cadangan biaya ekses khusus untuk Komisioner dicatat sebagai akun Piutang Lainnya. Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 26 Piutang Bukan Pajak Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak 56.081.612.020 47.176.671.490 8.904.940.530 18,88 Piutang Lainnya 190.346.296 190.346.296 100,00 Total 56.271.958.316 47.176.671.490 9.095.286.826 19,28 Mutasi Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 27 Mutasi Piutang Bukan Pajak Saldo per 31 Desember 2013 47.176.671.490 Mutasi Tambah: - Penambahan Putusan Piutang Denda Pelanggaran Persaingan Usaha 17.801.000.000 - Penambahan Piutang Lainnya atas nama PT BNI Life Insurance 190.346.296 - Koreksi Saldo Piutang Nomor Putusan 03KPPU- L2011 atas nama KSO PT Citra Bangun Adigraha dan PT Bima Putra Bangsa 36.000.000 - Reklasifikasi Piutang ke Utang Lebih Bayar 226.666.700 Mutasi Kurang: - Pembayaran Piutang Denda Pelanggaran Persaingan Usaha 9.158.726.170 Saldo per 31 Desember 2014 56.271.958.316 Mutasi dalam Tabel 30 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan piutang bukan pajak sebagai berikut: 1. Terdapat penambahan Piutang Bukan Pajak berupa penambahan putusan yang telah inkracht pada TA 2014 sebesar Rp17.801.000.000,00; 2. Terdapat penambahan Piutang Lainnya atas nama PT BNI Life Insurance sebesar Rp190.346.296,00; 3. Terdapat Koreksi Saldo Piutang Nomor Putusan 03KPPU-L2011 atas nama KSO PT Citra Bangun Adigraha dan PT Bima Putra Bangsa yang telah berkekuatan hukum tetap inkracht pada tanggal 30 Juli 2012 sebesar Rp36.000.000,00 berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 38 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak Rp43.912.718.751,00 Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Usaha TA 2014; 4. Terdapat reklasifikasi dari akun Piutang Bukan Pajak menjadi akun Utang kepada Pihak Ketiga sebesar Rp226.666.700,00. Hal ini disebabkan karena terjadi kelebihan setoran piutang bukan pajak yang dibayarkan oleh pelaku usaha yang dikenai sanksi denda pelanggaran persaingan usaha berdasarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 08KPPU-L2004 dan Putusan Nomor 27KPPU-L2009; dan 5. Terdapat pengurangan Piutang Bukan Pajak berupa pembayaran piutang denda di bidang persaingan usaha dari pelaku usaha pada TA 2014 sebesar Rp9.158.726.170,00. Nilai tersebut terdiri atas pembayaran yang langsung lunas dan pembayaran dengan cara mengangsur; Rincian piutang bukan pajak dapat dilihat pada Daftar Piutang Bukan Pajak Lampiran XXI. C.2.1.1.1 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp43.912.718.751,00 dan Rp44.837.671.490,00. Beberapa hal yang perlu dijelaskan terkait dengan perhitungan penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak: 1. Terkait dengan mekanisme penagihan piutang, dalam Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER- 85PB2011 pasal 5 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa: 1 Surat Penagihan SPn wajib diterbitkan untuk setiap timbulnya piutang PNBP. 2 Timbulnya piutang PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 apabila: b. penyetoran penerimaan PNBP ditetapkan secara angsuran; c. wajib bayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran belum melunasi penyetoran penerimaan PNBP yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya dalam pasal 8 dan pasal 9 Perdirjen tersebut dijelaskan bahwa setiap kewajiban penyetoran atas piutang PNBP sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran pada SPn yang belum diselesaikan penyetorannya, pihak terutang wajib diberikan Surat Penagihan kedua dan ketiga. Sejak tahun 2013, Komisi Pengawas Persaingan Usaha telah mengimplementasikan Standar Prosedur Operasi SOP Penatausahaan Piutang Denda Persaingan Usaha yang diwadahi dalam Keputusan Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 186SJKepXII2011 tentang Penetapan Standard Operating Procedure di Lingkungan Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Dalam SOP tersebut diatur mengenai mekanisme penagihan piutang denda pelanggaran persaingan usaha sebagai berikut:  Surat Pemberitahuan I diterbitkan paling lambat 3 tiga hari kerja sejak timbulnya piutang dan diberikan tenggang waktu pelunasan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja;  Surat Pemberitahuan II diterbitkan bagi setiap pelaku usaha yang belum menyelesaikan kewajibannya membayar denda sampai dengan jatuh tempo pembayaran pada Surat Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 39 Pemberitahuan I dengan tenggang waktu pelunasan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja;  Dalam hal sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran setelah diterbitkan Surat Pemberitahuan II pelaku usaha belum melakukan pembayaran, diterbitkan Surat Pemberitahuan III sebagai Surat Pemberitahuan terakhir. Tenggang waktu pelunasan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja; dan  Apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran setelah diberikan Surat Pemberitahuan III pihak terhutang belum melakukan pembayaran, maka dilakukan permohonan eksekusi piutang ke Pengadilan Negeri. 2. Penilaian kualitas piutang denda pelanggaran persaingan usaha mengikuti aturan yang ditetapkan dalam PMK Nomor 69PMK.062014. Penggolongan kualitas piutang merupakan salah satu dasar untuk menentukan besaran tarif penyisihan piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi piutang pada tanggal pelaporan. Kualitas piutang ditetapkan dalam 4 empat golongan, yaitu kualitas lancar, kualitas kurang lancar, kualitas diragukan, dan kualitas macet. Piutang denda pelanggaran persaingan usaha digolongkan dalam kualitas lancar apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Kualitas kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan I tidak dilakukan pelunasan. Kualitas diragukan apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan II tidak dilakukan pelunasan. Kualitas macet apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan III tidak dilakukan pelunasan atau piutang telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82PB2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian NegaraLembaga, terdapat Penyisihan Piutang Tidak Tertagih atas Piutang Bukan Pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebesar Rp43.912.718.751,00. Besarnya saldo penyisihan piutang tidak tertagih atas Piutang Bukan Pajak dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 28 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah 43.912.718.751 44.837.671.490 924.952.739 2,06 Nilai tersebut diperoleh berdasarkan penggolongan kualitas Piutang Pendapatan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 69PMK.062014. Berdasarkan PMK Nomor 69 Tahun 2014 tersebut, piutang bukan pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha sejumlah Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 40 Piutang Bukan Pajak Netto Rp12.359.239.565,00 Rp56.271.958.316,00 terdiri atas: a Piutang Kualitas Lancar sebesar Rp12.421.346.296,00; b Piutang Kualitas Kurang Lancar sebesar Rp0,00; c Piutang Kualitas Diragukan sebesar Rp0,00; dan d Piutang Kualitas Macet sebesar Rp43.850.612.020,00. Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat dihitung penyisihan piutang bukan pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebagai berikut: Tabel 29 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Pengelompokan Piutang Nilai Rp Penyisihan Jumlah Rp Kualitas Lancar 12.421.346.296 0,50 62.106.731 Kualitas Kurang Lancar 10,00 Kualitas Diragukan 50,00 Kualitas Macet 43.850.612.020 100,00 43.850.612.020 Jumlah 43.912.718.751 Perhitungan lengkap Penyisihan Piutang Tidak Tertagih atas Piutang Bukan Pajak Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dapat dilihat dalam Daftar Piutang Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha Lampiran XXI. C.2.1.1.2 Piutang Bukan Pajak Netto Saldo Piutang Bukan Pajak Netto Komisi Pengawas Persaingan Usaha berjumlah Rp12.359.239.565,00. Data mengenai saldo Piutang Bukan Pajak Netto dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 30 Saldo Piutang Bukan Pajak Netto Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Piutang Bukan Pajak 56.271.958.316 47.176.671.490 9.095.286.826 19,28 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak 43.912.718.751 44.837.671.490 924.952.739 2,06 Jumlah 12.359.239.565 2.339.000.000 10.020.239.565 428,40 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 41 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Rp473.550.899,00 C.2.1.2 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Selain berasal dari denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, potensi penerimaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha juga berasal dari: 1. Denda ikatan dinas yang dikenakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha kepada para pegawai yang mengundurkan diri dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha selama masa ikatan dinas pegawai yang bersangkutan belum berakhir. Para pegawai tersebut wajib membayar ke kas negara sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati sebelumnya dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha; dan 2. Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 yaitu terdapat penetapan jumlah Staf Pengelola Anggaran yang melebihi Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 serta kelebihan pembayaran honorarium kegiatan Tim Penyelarasan ProgramKegiatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan merekomendasikan kepada Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk menginstruksikan kepada petugas pengelola keuangan Tahun 2013 agar mengembalikan honorarium sebesar Rp208.560.000,00 ke kas Negara dan Tim Penyelarasan ProgramKegiatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 agar mengembalikan kelebihan honorarium sebesar Rp12.800.000,00 ke kas Negara. Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti, sehingga sesuai dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak SKTJM yang telah disepakati sebelumnya dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, petugas pengelola keuangan Tahun 2013 dan Tim Penyelarasan ProgramKegiatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha menyetorkan pengembalian honorarium ke kas Negara. Beberapa hal yang dapat dijelaskan terkait Piutang tersebut diatas adalah sebagai berikut: 1. Pengelolaan dan pencatatan Piutang yang berasal dari Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 mengikuti peraturan yang berlaku yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sebagaimana telah dijelaskan dalam C.2.1.1 Piutang Bukan Pajak; 2. Berdasarkan masa jatuh tempo, Piutang Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 dapat dikategorikan menjadi 2 dua golongan, yaitu piutang jangka pendek dan piutang jangka panjang. Penggolongan piutang jangka pendek atau piutang jangka panjang ditentukan oleh jangka waktu pembayaran piutang yang disepakati antara debitur dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam bentuk Surat Pernyataan Kesediaan Pembayaran Biaya Ikatan Dinas dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak; Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 42 3. Piutang yang berasal dari Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 yang digolongkan ke dalam piutang jangka pendek dibukukan di neraca sebagai akun Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi aset lancar. Sedangkan Piutang yang berasal dari Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 yang digolongkan ke dalam piutang jangka panjang dibukukan di neraca sebagai akun Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Aset Lainnya; 4. Pengukuran Piutang sesuai dengan Buletin Teknis Akuntansi Piutang, dilakukan sebagai berikut: a. Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 dua belas bulan ke depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan; b. Disajikan sebagai piutang jangka panjang terhadap nilai yang akan dilunasi di atas 12 dua belas bulan berikutnya. Perhitungan penyisihan piutang untuk Denda Ikatan Dinas dan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 mengacu kepada PMK Nomor 69PMK.062014. Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp473.550.899,00 dan Rp177.522.930,00. Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 31 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Keterangan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi yang berasal dari Piutang Denda Ikatan Dinas 393.320.657 177.522.930 215.797.727 121,56 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi yang berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 80.230.242 80.230.242 100,00 Total 473.550.899 177.522.930 296.027.969 166,75 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 43 Mutasi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 32 Mutasi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Saldo per 31 Desember 2013 177.522.930 Mutasi Tambah: - Penambahan Piutang Denda Ikatan Dinas 302.000.000 - Reklasifikasi dari Tagihan TPTGR Jangka Panjang 1.090.908 - Penambahan Piutang Berdasarkan Hasil Temuan BPK 165.612.512 Mutasi Kurang: - Pembayaran Piutang Denda Ikatan Dinas 87.293.181 - Pembayaran Piutang Berdasarkan Hasil Temuan BPK 85.382.270 Saldo per 31 Desember 2014 473.550.899 Mutasi dalam Tabel 35 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi sebagai berikut: 1. Terdapat penambahan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi berupa penambahan Piutang Denda Ikatan Dinas sebesar Rp302.000.000,00; 2. Terdapat penambahan berupa reklasifikasi dari Tagihan TPTGR jangka panjang sebagai Bagian Lancar di TA 2014 sebesar Rp1.090.908,00; 3. Terdapat penambahan berupa penambahan piutang berdasarkan temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang dikatagorikan sebagai Piutang Jangka Pendek sebesar Rp165.612.512,00; 4. Terdapat pengurangan berupa pembayaran piutang denda ikatan dinas sebesar Rp87.293.181,00; dan 5. Terdapat pengurangan berupa pembayaran piutang berdasarkan hasil temuan BPK sebesar Rp85.382.270,00. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti per 31 Desember 2014 sebesar Rp473.550.899,00 dengan rincian yang dapat dilihat dalam Daftar Tagihan Tuntutan PerbendaraanTuntutan Ganti Rugi Lampiran XXII. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 44 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Rp171.855.965,00 C.2.1.2.1 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 sebesar Rp171.855.965,00 dan Rp165.072.930,00. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69PMK.062014 berdasarkan umur tagihan, piutang denda ikatan dinas pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dapat digolongkan ke dalam empat kelompok kualitas piutang dengan rincian sebagai berikut: a Piutang Kualitas Lancar sebesar Rp291.070.329,00; b Piutang Kualitas Kurang Lancar sebesar Rp10.000.000,00; c Piutang Kualitas Diragukan sebesar Rp6.159.913,00; dan d Piutang Kualitas Macet sebesar Rp166.320.657,00. Berikut ini disajikan perhitungan mengenai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih atas Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi TA 2014 yaitu: Tabel 33 Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Uraian Per 31 Desember 2014 Penyisihan Jumlah Rp Kualitas Lancar 291.070.329 0,50 1.455.352 Kualitas Kurang Lancar 10.000.000 10,00 1.000.000 Kualitas Diragukan 6.159.913 50,00 3.079.956 Kualitas Macet 166.320.657 100,00 166.320.657 Jumlah 473.550.899 171.855.965 Perhitungan lengkap Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi dapat dilihat dalam Daftar Piutang Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Lampiran XXII. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Netto Rp301.694.934,00 C.2.1.2.2 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Dengan demikian saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Komisi Pengawas Persaingan Usaha Netto sebesar Rp301.694.934,00 yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 45 Tabel 34 Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi 473.550.899 177.522.930 296.027.969 166,75 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi 171.855.965 165.072.930 6.783.035 4,11 Jumlah 301.694.934 12.450.000 289.244.934 2.323,25 Persediaan Rp542.679.021,00 C.2.1.3 Persediaan Saldo persediaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing adalah sebesar Rp542.679.021,00 dan Rp828.308.728,00. Saldo tersebut berdasarkan atas hasil opname fisik sesuai dengan Berita Acara Opname Fisik Nomor 002BA-KPPU PUSATBA-HOFXII2014. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan supplies pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, danatau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 35 Persediaan No. Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah 1 Barang Konsumsi 401.437.336 390.968.267 10.469.069 2,68 2 Barang Untuk Pemeliharaan 15.831.400 8.136.849 7.694.551 94,56 3 Suku Cadang 0,00 4 Pita cukai, materai, dan leges 144.000 144.000 100,00 5 Barang lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat 92.561.034 379.918.579 287.357.545 75,64 6 Bahan Baku 231.000 192.000 39.000 20,31 7 Persediaan Lainnya 32.474.251 49.093.033 16.618.782 33,85 Jumlah 542.679.021 828.308.728 285.629.707 34,48 Semua jenis persediaan pada tanggal neraca berada dalam kondisi baik. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 46 Barang lainnya untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat sebesar Rp92.561.034,00 merupakan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat dalam rangka sosialisasi dan publikasi yang berkaitan dengan praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat. Aset Tetap Rp8.118.105.932,00 C.2.2 Aset Tetap Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp8.118.105.932,00 dan Rp9.035.489.642,00. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Adapun rincian Aset Tetap Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 36 Aset Tetap Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Peralatan dan Mesin 24.536.645.401 24.255.526.071 281.119.330 1,16 Aset Tetap Lainnya 1.705.165.655 1.865.512.429 160.346.774 8,60 Akumulasi Penyusutan 18.123.705.124 17.085.548.858 1.038.156.266 6,08 Total 8.118.105.932 9.035.489.642 917.383.710 10,15 Peralatan dan Mesin Rp24.536.645.401,00 C.2.2.1 Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp24.536.645.401,00 dan Rp24.255.526.071,00. Adapun rincian Peralatan dan Mesin Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 37 Peralatan dan Mesin Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Peralatan dan Mesin 24.536.645.401 24.255.526.071 281.119.330 1,16 Akumulasi Penyusutan 18.120.181.686 17.083.434.795 1.036.746.891 6,07 Total 6.416.463.715 7.172.091.276 755.627.561 10,54 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 47 Mutasi Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 38 Mutasi Peralatan dan Mesin Saldo per 31 Desember 2013 24.255.526.071 Mutasi Tambah: - Pembelian 1.407.748.317 - Pembelian yang berasal dari nilai kapitalisasi 70.868.942 - Koreksi Perubahan NilaiKuantitas 36.743.275 Mutasi Kurang: - Koreksi Pencatatan NilaiKuantitas 71.863.276 - Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset 763.130.000 - Usulan Penghapusan 70.164.000 - Reklasifikasi ke Aset Lainnya 329.083.928 Saldo per 31 Desember 2014 24.536.645.401 Akum. Penyusutan 18.120.181.686 Nilai Buku per 31 Desember 2014 6.416.463.715 Mutasi pada Tabel 41 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin yang berupa: a. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja modal berupa Alat Angkutan, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan Non Senjata Api, dan Peralatan Komputer sebesar Rp1.407.748.317,00; b. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja barang yang dikapitalisasi ke Aset Tetap – Peralatan dan Mesin sebesar Rp70.868.942; c. Penambahan nilai pada Saldo Awal atas koreksi nilai perolehan pada 26 unit Meja Rapat sebesar Rp36.743.275,00; d. Pengurangan karena adanya koreksi pencatatan nilaikuantitas berupa Alat Rumah Tangga sebesar Rp71.863.276,00; e. Pengurangan karena adanya koreksi nilai Tim Penertiban Aset atas 17 unit Filling Cabinet sebesar Rp763.130.000,00; f. Pengurangan karena adanya usulan penghapusan barang rusak berat kepada Pengelola Barang berupa Komputer Unit dan Peralatan Komputer sebesar Rp70.164.000,00; dan g. Pengurangan karena adanya Reklasifikasi ke Aset Lainnya berupa Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio dan Komunikasi, Alat Kedokteran, dan Peralatan Komputer sebesar Rp329.083.928,00; Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 48 Aset Tetap Lainnya Rp1.705.165.655,00 C.2.2.2 Aset Tetap Lainnya Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp1.705.165.655,00 dan Rp1.865.512.429,00. Tabel 39 Aset Tetap Lainnya Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Aset Tetap Dalam Renovasi 66.038.907 224.577.681 158.538.774 70,59 Aset Tetap Lainnya 1.639.126.748 1.640.934.748 1.808.000 0,11 Akumulasi Penyusutan 3.523.438 2.114.063 1.409.375 66,67 Total 1.701.642.217 1.863.398.366 161.756.149 8,68 Mutasi Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 40 Mutasi Aset Tetap Lainnya Saldo per 31 Desember 2013 1.865.512.429 Mutasi Tambah: - Pembelian 66.038.907 Mutasi Kurang: - Reklasifikasi ke Aset Lainnya 1.808.000 - Transfer Keluar 224.577.681 Saldo per 31 Desember 2014 1.705.165.655 Akum. Penyusutan 3.523.438 Nilai Buku per 31 Desember 2014 1.701.642.217 Mutasi pada Tabel 43 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya yang berupa: a. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja barang yang dikapitalisasi ke Aset Tetap lainnya berupa Aset Tetap Dalam Renovasi sebesar Rp66.038.907; b. Pengurangan karena adanya Reklasifikasi ke Aset Lainnya berupa Bahan Perpustakaan Tercetak sebesar Rp1.808.000,00; dan c. Pengurangan karena adanya transfer keluar Aset Tetap Lainnya dalam Renovasi, yaitu proses Serah Terima Aset Renovasi Gedung dan Bangunan milik Kementerian Sekretariat Negara dengan mekanisme Transfer Keluar pada Aset Tetap berupa 4 paket pekerjaan renovasi gedung sebesar Rp224.577.681,00. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 49 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp18.123.705.124,00 C.2.2.3 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing Rp18.123.705.124,00 dan Rp17.085.548.858,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap. Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 41 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin 24.536.645.401 18.120.181.686 6.416.463.715 2 Aset Tetap dalam Renovasi 66.038.907 66.038.907 3 Aset Tetap Lainnya 1.639.126.748 3.523.438 1.635.603.310 Total 26.241.811.056 18.123.705.124 8.118.105.932 Piutang Jangka Panjang Rp55.468.766,00 C.2.3 Piutang Jangka Panjang Saldo Piutang Jangka Panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp55.468.766,00 dan Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 42 Piutang Jangka Panjang Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 61.102.058 6.445.462 54.656.596 847,99 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 5.633.292 6.445.462 812.170 12,60 Total 55.468.766 55.468.766 100,00 Piutang jangka panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 50 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Rp61.102.058,00 Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. C.2.3.1 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Saldo Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing Rp61.102.058,00 dan Rp6.445.462,00. Komposisi perbandingan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 43 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Keterangan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi yang berasal dari Piutang Denda Ikatan Dinas 5.354.554 6.445.462 1.090.908 16,93 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi yang berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 55.747.504 55.747.504 100,00 Total 61.102.058 6.445.462 54.656.596 847,99 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar Rp61.102.058,00 terdiri dari: 1. Piutang Denda ikatan dinas sebesar Rp5.354.554,00 terdiri dari piutang denda ikatan dinas atas nama Bayu Seta Aji sesuai Surat Perjanjian Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 04.14SPKDEII2007. Pengurusan piutang tersebut telah beralih kepada Panitia Urusan Piutang Negara dan penyelenggaraannya dilakukan oleh KPKNL Jakarta III sesuai dengan surat Nomor SP3N-08PUPNC.10.012010. 2. Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013 sebesar Rp55.747.504,00 yang belum jatuh tempo pembayarannya. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 51 Mutasi Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 44 Mutasi Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Saldo per 31 Desember 2013 6.445.462 Mutasi Tambah: - Penambahan Piutang Berdasarkan Hasil Temuan BPK 55.747.504 Mutasi Kurang: - Reklasifikasi kepada Bagian Lancar Tagihan TPTGR 1.090.908 Saldo per 31 Desember 2014 61.102.058 Mutasi dalam Tabel 47 terjadi karena transaksi penambahan dan pengurangan Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi sebagai berikut: 1. Terdapat penambahan piutang berdasarkan temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang dikatagorikan sebagai Piutang Jangka Panjang sebesar Rp55.747.504,00; 2. Terdapat pengurangan berupa reklasifikasi kepada Bagian Lancar Tagihan TPTGR jangka pendek di TA 2014 sebesar Rp1.090.908,00. Rincian Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Tahun 2014 dapat dilihat dalam Daftar Piutang Denda Ikatan Dinas Lampiran XXII. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Rp5.633.292,00 C.2.3.1.1 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp5.633.292,00 dan Rp6.445.462,00. Sesuai dengan PMK Nomor 69PMK.062014 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 45 Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Uraian Nilai Penyisihan Jumlah Rp Kualitas Lancar 55.747.504 0,50 278.738 Kualitas Kurang Lancar 10,00 Kualitas Diragukan 50,00 Kualitas Macet 5.354.554 100,00 5.354.554 Jumlah 61.102.058 5.633.292 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 52 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan Tuntugan Ganti Rugi Netto Rp55.468.766,00 Perhitungan lengkap Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi disajikan dalam Daftar Piutang Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Lampiran XXII. C.2.3.1.2 Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Saldo Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebesar Rp55.468.766,00 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 46 Saldo Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi Netto Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 61.102.058 6.445.462 54.656.596 847,99 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan PerbendaharaanTuntutan Ganti Rugi 5.633.292 6.445.462 812.170 12,60 Jumlah 55.468.766 55.468.766 100,00 Aset Lainnya Rp6.878.242.861,00 C.2.4 Aset Lainnya Saldo Aset Lainnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 berupa Aset Tak Berwujud sebesar Rp6.878.242.861,00 dan Rp6.566.995.261,00 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 47 Aset Lainnya Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Aset Tak Berwujud 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600 4,74 Jumlah 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600 4,74 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 53 Aset Tak Berwujud Rp6.878.242.861,00 C.2.4.1 Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.878.242.861,00 dan Rp6.566.995.261,00. Tabel 48 Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600 4,74 Aset Tak Berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Mutasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 49 Mutasi Aset Tak Berwujud Saldo per 31 Desember 2013 6.566.995.261 Mutasi Tambah: - Pembelian 311.247.600 Mutasi Kurang: - Reklasifikasi ke Aset Lainnya Saldo per 31 Desember 2014 6.878.242.861 Rincian mutasi Aset Tak Berwujud pada Tahun Anggaran 2014 berupa: 1. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja modal berupa pembelian Aplikasi Paket Mesin Antrian sebesar Rp9.350.000,00; 2. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja modal berupa pembelian Microsoft Windows 7 dan Microsoft Windows 8.1 sebesar Rp29.436.000,00; 3. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja barang berupa pembelianpembuatan Aplikasi Persidangan sebesar Rp37.500.000,00; 4. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja barang berupa pembelianpembuatan Aplikasi Website KPD sebesar Rp123.476.600,00; dan 5. Penambahan dari pembelian yang berasal dari belanja barang berupa pembelianpembuatan Aplikasi Perjalanan Dinas sebesar Rp111.485.000,00. Sebagai informasi, dapat kami sampaikan pula bahwa dalam Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 terdapat Aset Tak Berwujud berupa hasil kajian sebesar Rp6.317.994.404,00. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 54 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Rp239.593.231,00 C.2.5 Kewajiban Jangka Pendek Saldo Kewajiban Jangka Pendek Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp239.593.231,00 dan Rp23.121.289,00 berupa Utang Kepada Pihak Ketiga. Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban Jangka Pendek Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2013 terdiri dari Utang kepada Pihak Ketiga. C.2.5.1 Utang Kepada Pihak Ketiga Saldo Utang kepada Pihak Ketiga Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp239.593.231,00 dan Rp23.121.289,00 berupa tagihan atas layanan daya dan jasa untuk pemakaian bulan Desember 2014 dan kelebihan setoran pembayaran denda persaingan usaha yang harus dikembalikan kepada pelaku usaha. Pada Laporan Keuangan TA 2014 dilakukan jurnal reklasifikasi dari akun Piutang Bukan Pajak ke akun Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya sebesar Rp226.666.700,00. Hal ini disebabkan karena terjadi kelebihan setoran piutang bukan pajak yang dibayarkan oleh pelaku usaha yang dikenai sanksi denda pelanggaran persaingan usaha berdasarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 30KPPU-L2010, Putusan Nomor 08KPPU-L2004, dan Putusan Nomor 27KPPU- L2009. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 55 Tabel 50 Utang kepada Pihak Ketiga No. Uraian Jumlah 1. Tagihan Langganan Listrik Januari 2014 - Tagihan Listrik KPD Medan 3.087.700 2. Tagihan Langganan Telepon Januari 2014 - Tagihan Telkom KPD Medan 2.739.114 - Tagihan Telepon dan Internet Balikpapan 2.615.153 - Tagihan Telepon dan Internet KPD Makassar 1.749.146 - Tagihan Telepon dan Internet KPD Batam 2.315.829 3. Tagihan Langganan Air Januari 2014 - Tagihan PAM KPD Medan 417.889 4. Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan 30KPPU-L2010 1.700 5. Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan 08KPPU-L2004 176.666.700 6. Kelebihan Setoran Pembayaran Denda Persaingan Usaha yang harus dikembalikan kepada Pelaku Usaha dengan Nomor Putusan 27KPPU-L2009 50.000.000 Total 239.593.231 Komisi Pengawas Persaingan Usaha akan melakukan pengurusan pengembalian kelebihan setoran Piutang Bukan Pajak kepada pelaku usaha sebesar Rp226.668.400,00 kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta VI dan Direktorat Pengelolaan Kas Negara, Kementerian Keuangan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebelum melakukan pengurusan pengembalian tersebut, Komisi Pengawas Persaingan Usaha akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan masing-masing Pelaku Usaha mengingat putusan yang dijatuhkan merupakan putusan tanggung renteng. EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Rp12.964.020.289,00 C.2.6. Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 terdiri dari Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek dengan saldo sebesar Rp12.964.020.289,00. Adapun rincian Ekuitas Dana Lancar Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 56 Tabel 51 Ekuitas Dana Lancar Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Cadangan Piutang 12.660.934.499 2.351.450.000 10.309.484.499 438,43 Cadangan Persediaan 542.679.021 828.308.728 285.629.707 34,48 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek 239.593.231 23.121.289 216.471.942 936,25 Total 12.964.020.289 3.156.637.439 9.807.382.850 310,69 Ekuitas Dana Lancar adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara nilai Aset Lancar dengan Kewajiban LancarJangka Pendek, terdiri atas Cadangan Piutang dan Cadangan Persediaan. Cadangan Piutang Rp12.660.934.499,00 C.2.6.1 Cadangan Piutang Cadangan Piutang Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing sebesar Rp12.660.934.499,00 dan Rp2.351.450.000,00. Saldo cadangan piutang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 52 Cadangan Piutang Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Cadangan Piutang 12.660.934.499 2.351.450.000 10.309.484.499 438,43 Cadangan Persediaan Rp542.679.021,00 C.2.6.2 Cadangan Persediaan Cadangan Persediaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp542.679.021,00 dan Rp828.308.728,00. Akun ini merupakan jumlah ekuitas dana lancar dalam bentuk persediaan. Tabel 53 Cadangan Persediaan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah 542.679.021 828.308.728 285.629.707 34,48 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 57 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Rp239.593.231,00 C.2.6.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp239.593.231,00 dan Rp23.121.289,00. Tabel 54 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah 239.593.231 23.121.289 216.471.942 936,25 Ekuitas Dana Investasi Rp15.051.817.559,00 C.2.7 Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi adalah dana yang diinvestasikan dalam aset tetap dan aset lainnya. Saldo Ekuitas Dana Investasi TA 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp15.051.817.559,00 dan Rp15.602.484.903,00. Tabel 55 Ekuitas Dana Investasi Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 8.118.105.932 9.035.489.642 917.383.710 10,15 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 6.933.711.627 6.566.995.261 366.716.366 5,58 Total 15.051.817.559 15.602.484.903 550.667.344 3,53 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp8.118.105.932,00 C.2.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Ekuitas Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp8.118.105.932,00 dan Rp9.035.489.642,00. Akun ini merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk aset tetap. Tabel 56 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 8.118.105.932 9.035.489.642 917.383.710 10,15 Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 58 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Rp6.933.711.627,00 C.2.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Ekuitas Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.933.711.627,00 dan Rp6.566.995.261,00. Akun ini merupakan akun jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk aset lainnya. Tabel 57 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Nama Perkiraan Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Kenaikan Penurunan Jumlah Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 6.933.711.627 6.566.995.261 366.716.366 5,58 Catatan Penting Lainnya C.3 CATATAN PENTING LAINNYA 1. Lokasi dan Status Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha menggunakan gedung milik Kementerian Sekretariat Negara yang bertempat di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 36, Jakarta Pusat. Izin penggunaan sementara gedung milik Kementerian Sekretariat Negara tertuang di dalam Perjanjian Penggunaan Sementara Tanah dan Bangunan Milik Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia antara Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor PERJ- 15KemensetnegSesmen102013 tanggal 18 Oktober 2013. Perjanjian penggunaan sementara tanah dan bangunan gedung kantor tersebut berlaku selama 2 dua tahun sejak tanggal perjanjian ditandatangani. 2. Restrukturisasi Organisasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha Dalam rangka meningkatkan kinerja dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok serta wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam menegakkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, maka pada Tahun Anggaran 2014 dilakukan restrukturisasi organisasi Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Perubahan besar yang terjadi di tubuh Komisi Pengawas Persaingan Usaha ini memberikan dampak positif, karena restrukturisasi memang harus dilakukan untuk pembenahan organisasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Adapun dasar hukum restrukturisasi organisasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha tertuang kedalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 01 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Sesuai dengan struktur organisasi baru KPPU yag diatur di dalam Peraturan KPPU Nomor 1 tahun 2014 diatur struktur organisasi baru yaitu: a. Komisioner; b. Sekretariat Jenderal terdiri dari Biro Perencanaan dan Keuangan; Biro Hukum, Hubungan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 59 Masyarakat dan Kerja Sama; Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia; dan Unit Data dan Informasi. c. Deputi Bidang Pencegahan terdiri dari Direktorat Pengkajian, Kebijakan dan Advokasi dan Direktorat Merger; d. Deputi Bidang Penegakan Hukum terdiri dari Direktorat Investigasi, Direktorat Penindakan dan Direktorat Persidangan. e. Satuan Pengawas Internal; f. Kantor Perwakilan Daerah; g. Kelompok Kerja h. Kelompok Staf Ahli; dan i. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Peneliti, Analis Kebijakan, Investigator, Panitera dan Auditor. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Kinerja Kegiatan Penanganan Perkara pada KPPU Tahun 2013 sampai dengan Semester I Tahun 2014 Nomor 11LHPXV022015 tanggal 11 Februari 2015 disebutkan bahwa perubahan struktur organisasi KPPU pada tahun 2014 belum diatur di dalam Keputusan Presiden Keppres Nomor 75 Tahun 1999 tentang KPPU. Upaya yang telah dilakukan KPPU untuk menyelesaikan permasalahan kelembagaan tersebut yaitu: a. Surat Ketua KPPU Nomor 08KI2014 tanggal 29 Januari 2014 tentang Permohonan Evaluasi Jabatan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenPAN-RB untuk menindaklanjuti hasil rapat antara Kementerian Keuangan, KemenPAN RB dan Badan Kepegawaian Negara BKN dan KPPU tanggal 28 Januari 2014. Rapat tersebut membahas permohonan penyesuaian nomenklatur dan grading jabatan pada Sekretariat KPPU. b. Surat Ketua KPPU Nomor 203KIX2014 tanggal 30 September 2014 telah meminta MenPAN-RB untuk menetapkan kelembagaan Sekretariat KPPU yang menjamin akuntabilitas regulasi melalui penyempurnaan kembali Keppres Nomor 75 Tahun 1999 disesuaikan dengan format tata kelola kelembagaan Instansi Pemerintah. c. Surat Plh. Sekretaris Jenderal Sekretariat KPPU Nomor 16SJII2015 tanggal 10 Februari 2015 tentang Undangan Diskusi dalam rangka skema revisi Keppres Nomor 75 Tahun 1999 tentang KPPU sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 80 Tahun 2008. d. Surat Ketua KPPU Nomor 18KII2015 tanggal 13 Februari 2015 kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Permohonan Pemrakarsa Rancangan Peraturan Presiden, agar Bappenas menjadi pemrakarsa untuk mengajukan usul rancangan Perpres sesuai dengan Pasal 1 angka 14 Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan bahwa prakarsa perlu dilakukan oleh MenteriPimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian. e. Surat Ketua KPPU Nomor 23KIII2015 tanggal 6 Maret 2015 tentang Usulan Penyelesaian Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 60 Kelembagaan Sekretariat KPPU kepada MenPAN-RB, bahwa dengan tetap mendorong proses amandemen UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagai solusi akhir penataan dan penguatan kelembagaan KPPU secara keseluruhan, KPPU mengharapkan KemenPAN-RB untuk dapat merumuskan kelembagaan Sekretariat KPPU melalui perubahan kedua atas Keppres Nomor 75 Tahun 1999 tentang KPPU. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi antara untuk mengantisipasi implementasi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara secara efektif sehingga keberlangsungan kinerja lembaga serta kesejahteraan pegawai KPPU dapat tetap terjamin. Struktur organisasi KPPU belum diakui sebagai bagian dari Lembaga Pemerintah. Status kelembagaan dan struktur organisasi KPPU menentukan status pegawai, hak, dan kewajiban pegawai KPPU. Selain itu, kejelasan status kelembagaan KPPU dan struktur organisasinya juga akan berpengaruh kepada dasar hukum pembayaran belanja pegawai kepada seluruh pegawai KPPU, maupun pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi KPPU. Sebagai lembaga non struktural, Sekretariat KPPU berperan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga. Tugas dan tanggung jawab ini merupakan tugas-tugas aparatur Negarapemerintahan sehingga tata kelola kelembagaannya seharusnya diatur secara legitimate oleh Negarapemerintah. Hingga saat ini, Sekretariat KPPU masih belum diakui sebagai bagian dari lembaga pemerintah sehingga tata kelola organisasi tidak mendapatkan pembinaan dari Kementerian yang membidangi Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hal ini berdampak kepada tidak diakuinya eselonisasi dan pimpinan sekretariat tidak mempunyai legitimasi sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian. Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan entitas pelaporan yang mempunyai 1 satu satuan kerja. Pada TA 2014 telah dilaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi BPK terhadap temuan hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013. Tindak lanjut tersebut disajikan dalam Daftar Temuan dan Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIII. D.2 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat hak danatau kewajiban timbul. Informasi pendapatan dan belanja secara akrual tingkat pemerintah pusat merupakan suplemen yang dilampirkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahunan, secara berjenjang dari mulai UAKPA sampai dengan UAPA. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 61  Transaksi pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha secara akrual Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 0,00.  Kewajiban Komisi Pengawas Persaingan Usaha secara akrual Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp12.924.831,00. Rincian belanja akrual terlampir dalam Belanja Akrual Lampiran XXIV. D.3 REKENING PEMERINTAH Komisi Pengawas Persaingan Usaha memiliki rekening Bendahara Pengeluaran pada Bank Rakyat Indonesia BRI Cabang Jakarta Veteran Nomor 0329.01-001617.30.7. Rekening tersebut telah mendapat izin dari Kepala KPPN Jakarta I atas nama Menteri Keuangan RI sesuai dengan Surat Nomor S-1904WPB.11KP.012007 tanggal 27 Agustus 2007 perihal Persetujuan Pembukaan Rekening. L L L A A A M M M P P P I I I R R R A A A N N N D D D A A A F F F T T T A A A R R R L L L A A A M M M P P P I I I R R R A A A N N N Lampiran I Rincian Pendapatan Denda atas Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha Lampiran II Rincian Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Tahun Anggaran Yang Lalu TAYL Lampiran III Rincian Pendapatan Pelunasan Piutang Lampiran IV Rincian Pendapatan Anggaran Lain-Lain Lampiran V Daftar Putusan Perkara KPPU dengan Putusan Bersalah dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran VI Daftar Putusan Perkara KPPU dengan Putusan Tidak Terbukti dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran VII Daftar Putusan Perkara KPPU dengan Putusan Tidak Dilanjutkan ke Pemeriksaan dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran VIII Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Diajukan Keberatan oleh Pelaku Usaha Terlapor dan KPPU dinyatakan kalah dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran IX Daftar Putusan Perkara KPPU yang perkara masih dalam proses keberatan di tingkat Pengadilan Negeri dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran X Daftar Putusan Perkara KPPU yang perkara masih dalam proses Kasasi di tingkat Mahkamah Agung dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran XI Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran XII Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat KPPU dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran XIII Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat Pengadilan Negeri dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran XIV Daftar Putusan Perkara KPPU yang Telah Inkracht di Tingkat Mahkamah Agung dari Tahun 2000 s.d 2014 Lampiran XV Data Putusan Perkara KPPU yang Sudah Inkracht dan dicatat di Buku Piutang posisi 31 Desember 2014 Lampiran XVI Data Putusan Perkara KPPU yang Sudah Lunas posisi 31 Desember 2014 Lampiran XVII Data Putusan Perkara KPPU yang Pembayarannya Dilakukan Secara Mengangsur posisi 31 Desember 2014 Lampiran XVIII Data Denda Persaingan Usaha yang Tidak Dibayar Sama Sekali s.d 31 Desember 2014 posisi 31 Desember 2014 Lampiran XIX Putusan KPPU yang dikuatkan putusannya di tingkat MA namun belum dicatat di Buku Piutang posisi 31 Desember 2014 Lampiran XX Daftar Putusan Perkara KPPU yang Dalam Proses Peninjauan Kembali Posisi 31 Desember 2014 Lampiran XXI Daftar Piutang Bukan Pajak Lampiran XXII Daftar Piutang Tagihan Tuntutan PerbendaraanTuntutan Ganti Rugi Catatan atas Laporan Keuangan - Lampiran Lampiran I Rincian Pendapatan Denda atas Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha No. Uraian Tanggal SSBP Hasil Rekon Tanggal Penerimaan Bank Jumlah Rp

1. CV International

09-01-2014 09-01-2014 21.600.000

2. PT Citra Bangkit Indonesia

09-01-2014 09-01-2014 10.000.000

3. PT Heroperkasa Primamakmur

09-01-2014 09-01-2014 40.000.000

4. CV Global Inc

09-01-2014 09-01-2014 58.800.000

5. PT Supin Raya

20-01-2014 20-01-2014 10.000.000

6. PT Citra Bangkit Indonesia

12-02-2014 12-02-2014 10.000.000

7. Yoga Iriananda PS

12-02-2014 12-02-2014 50.000.000

8. PT Heroperkasa Primamakmur

12-02-2014 12-02-2014 40.000.000

9. PT Supin Raya

18-02-2014 18-02-2014 10.000.000

10. PT Wahgo International Coorporation

04-03-2014 04-03-2014 59.978.717

11. PT Heroperkasa Primamakmur

10-03-2014 10-03-2014 40.000.000

12. PT Citra Bangkit Indonesia

10-03-2014 10-03-2014 10.000.000

13. PT Arung Benua Nusantara

13-03-2014 13-03-2014 250.000.000

14. PT Riyan Dasri

13-03-2014 13-03-2014 175.000.000

15. PT Supin Raya

20-03-2014 20-03-2014 10.000.000

16. Jacob Tjandra

24-03-2014 24-03-2014 50.000.000

17. PT Fara Mutiara

25-03-2014 25-03-2014 50.000.000

18. Roberto Nainggolan

26-03-2014 26-03-2014 200.000.000

19. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

07-04-2014 07-04-2014 50.000.000

20. PT Chandratex Indo Artha

07-04-2014 07-04-2014 75.000.000

21. PT Heroperkasa Primamakmur

08-04-2014 08-04-2014 40.000.000

22. PT Citra Bangkit Indonesia

08-04-2014 08-04-2014 10.000.000

23. PT Wahgo International Coorporation

08-04-2014 08-04-2014 59.978.717 Catatan atas Laporan Keuangan - Lampiran

24. Azis Purwanto

15-04-2014 15-04-2014 50.000.000

25. PT Bunda Global Pertama

15-04-2014 15-04-2014 100.000.000

26. PT Supin Raya

21-04-2014 21-04-2014 10.000.000

27. Ir. Willer Marpaung

25-04-2014 25-04-2014 250.000.000

28. PT Seranggong Karya

29-04-2014 29-04-2014 5.000.000

29. PT PLN Persero

02-05-2014 02-05-2014 1.000.000.000

30. PT Kamara idola

05-05-2014 05-05-2014 22.000.000

31. PT Tiara Kencana

05-05-2014 05-05-2014 114.000.000

32. PT Ilong Prayatna

05-05-2014 05-05-2014 30.000.000

33. PT Chandratex Indo Artha

08-05-2014 08-05-2014 75.000.000

34. PT Citra Bangkit Indonesia

09-05-2014 09-05-2014 10.000.000

35. PT Heroperkasa Primamakmur

09-05-2014 09-05-2014 40.000.000

36. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

12-05-2014 12-05-2014 50.000.000

37. PT Wahgo International Coorporation

13-05-2014 13-05-2014 59.978.717

38. PT Bhakti Wira Husada

16-05-2014 16-05-2014 144.000.000

39. PT Supin Raya

22-05-2014 22-05-2014 10.000.000

40. PT Chandratex Indo Artha

09-06-2014 09-06-2014 75.000.000

41. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

16-06-2014 16-06-2014 50.000.000

42. PT Supin Raya

19-06-2014 19-06-2014 10.000.000

43. PT Wahgo International Coorporation

19-06-2014 19-06-2014 59.978.717

44. PT Trigels Indonesia

07-07-2014 07-07-2014 100.000.000

45. PT Chandratex Indo Artha

07-07-2014 07-07-2014 75.000.000

46. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

11-07-2014 11-07-2014 50.000.000

47. PT Wahgo International Coorporation

22-07-2014 22-07-2014 59.978.717

48. PT Supin Raya

22-07-2014 22-07-2014 10.000.000

49. PT Chandratex Indo Artha

07-08-2014 07-08-2014 75.000.000

50. PT Wahgo International Coorporation

12-08-2014 12-08-2014 59.978.717 Catatan atas Laporan Keuangan - Lampiran

51. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

12-08-2014 12-08-2014 50.000.000

52. PT Supin Raya

28-08-2014 28-08-2014 10.000.000

53. PT Chandratex Indo Artha

08-09-2014 08-09-2014 75.000.000

54. PT Wahgo International Coorporation

11-09-2014 11-09-2014 59.978.717

55. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

11-09-2014 11-09-2014 50.000.000

56. PT Supin Raya

15-09-2014 15-09-2014 70.000.000

57. PT Baresa Jaya Bersama

16-09-2014 16-09-2014 30.000.000

58. PT Baresa Jaya Bersama

22-09-2014 22-09-2014 5.000.000

59. PT Syari Yulia Aryza

23-09-2014 23-09-2014 10.000.000

60. PT Bumi Manguns Karya

06-10-2014 06-10-2014 10.000.000

61. PT Avia Jaya Indah

06-10-2014 06-10-2014 200.000.000

62. Kuswandi

07-10-2014 07-10-2014 25.000.000

63. PT Merangin Karya Sejati

07-10-2014 07-10-2014 20.000.000

64. PT Chandratex Indo Artha

07-10-2014 07-10-2014 75.000.000

65. PT Bungo Pantai Bersaudara

09-10-2014 09-10-2014 40.000.000

66. PT Uskarindo Prima

09-10-2014 09-10-2014 25.000.000

67. PT Anugrah Artha Abadi Nusa

13-10-2014 13-10-2014 50.000.000

68. PT Rimbo Peraduan

13-10-2014 13-10-2014 65.000.000

69. PT Juhdi Sakti Engineering

13-10-2014 13-10-2014 432.000.000

70. PT Yanaprima Hastapersada Tbk

14-10-2014 14-10-2014 1.000.000.000

71. PT Wahgo International Coorporation

15-10-2014 15-10-2014 59.978.717

72. PT Sang Naga Berlian

16-10-2014 16-10-2014 211.539.000

73. PT Tiara Marga trakindo

21-10-2014 21-10-2014 1.000.000.000

74. PT Supin Raya

28-10-2014 28-10-2014 70.000.000

75. PT Bumi Manguns Karya

03-11-2014 03-11-2014 10.000.000

76. PT Mutiara Lautan Indah

05-11-2014 05-11-2014 130.000.000

77. PT Chandratex Indo Artha

05-11-2014 05-11-2014 75.000.000