9
memfasilitasi terjadinya diskusi, mendorong seseorang untuk mengungkapkan ide atau gagasan. Carin Sund 1975: 307 mengemukakan untuk menimbulkan kreativitas dalam
pembelajaran perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: 1 mengembangkan kepercayaan yang tinggi dan meminimalisir ketakutan; 2 mendorong
terjadinya komunikasi secara bebas; 3 mengadakan pembatasan tujuan dan penilaian secara
individu oleh siswa; 4 pengendalian tidak terlalu ketat 5. Sikap Ilmiah
Salah satu aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA di sekolah adalah aspek
sikap. Martin
2005: 12
mengemukakan bahwa
“attitudes are
mental predispositions towards people, objects, subjects, events, and so on
”, yang berarti bahwa sikap merupakan kecenderungan mental terhadap orang, objek, subjek, kejadian, dan
sebagainya. Sikap yang dikembangkan dalam IPA merupakan sikap ilmiah yang biasa disebut
dengan scientific attitude. Harlen 2000:73 menyatakan bahwa sikap ilmiah merupakan komponen dalam kegiatan inkuiri. Sikap ilmiah menurut Carin dan Sund 1970: 2 adalah
“certain beliefs, values, opinions, for example, suspending judgement until enough data has been collected relative to the problem. Constantly endeavoring to be objective
.” Sikap ilmiah
berkaitan dengan kepercayaan
tertentu, nilai-nilai,
opini-opini, misalnya,
melakukan penilaian setelah semua data terkumpul, berusaha untuk bersikap objektif. Pengelompokandimensi sikap ilmiah yang dikembangkan oleh Harlen 2000: 150
meliputi : 1 sikap ingin tahu, 2 sikap respek terhadap fakta, 3 sikap fleksibel dalam cara berpikir, 4 sikap berpikir kritis, dan 5 sikap peka terhadap lingkungan sekitar.
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Kualitas pembelajaran IPA ditentukan salah satunya oleh kualitas guru yang membelajarkan IPA. Sebagaimana kita tahu, guru merupakan sebuah profesi. Hal ini berarti
bahwa ada keterampilan unik yang hanya dimiliki oleh seorang guru. Pengetahuan tentang bagaimana membelajarkan IPA dengan menggunakan LKS yang menuntun siswa melakukan
penyelidikan inquiry merupakan hal yang harus guru pahami dan penting untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPA
untuk mendukung
implementasi kurikulum
2013 yang
berorientasikan pendekatan ilmiah scientific approach, yang mengedepankan pembelajaran
10
siswa aktif student centered dan berorientasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi Higher Order Thinking.
Dari kenyataan tersebut maka permasalahan yang kemudian diidentifikasi di
sebagian besar SMPMTs Kabupaten Magelang antara lain: a. Pembelajaran yang ada di lapangan masih kurang sesuai dengan arahan dari
kurikulum 2013 yang mengamanatkan pembelajaran IPA secara terpadu. b. LKS yang dipergunakan oleh guru masih tipe cook book resep sehingga siswa hanya
melakukan apa yang ada di LKS, dan ada juga yang hanya sekedar menyampaikan tugas apa yang dikerjakan secara lisan.
c. Guru masih mengalami kebingungan dalaam mengimplementasikan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran IPA.
d. Sebagian besar Lembar Kegiatan Siswa LKS masih berupa latihan soal, bukan penuntun penemuan konsep melalui kegiatan penyelidikan atau inkuiri.
e. Sebagian besar guru IPA SMPMTs Kabupaten Magelang belum terampil dalam mengembangkan
LKS sebagai
pendukung pembelajaran
dengan penuntun
pembentukan konsep dengan berproses ilmiah. f.
Kreativitas sebagian besar guru IPA SMPMTs Kabupaten Magelang masih belum dikembangkan dalam hal pengembangan ataupun pembuatan LKS penggunaannya
dalam pembelajaran IPA. g. Sebagian besar guru merasa kesulitan dalam mengembangkan LKS IPA Terpadu.
Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana upaya peningkatan kemampuan guru IPA SMPMTs Kabupaten Magelang melalui workshop
pengembangan dan pengimplementasian LKS IPA SMP yang berpendekatan guided inquiry agar dapat mendukung implementasi kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan scientific,
termasuk membelajarkan IPA dengan berinkuiri. Mengingat masalah tersebut penting untuk segera diatasi maka perlu dilaksanakan workshop pengembangan LKS IPA SMP
berpendekatan guided inquiry sebagai upaya pengembangan thinking skill dan sikap ilmiah siswa untuk mendukung implementasi kurikulum 2013.
11
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan Kegiatan