B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti membuat identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Tuntutan pengukuran Kinerja Keuangan pemerintah daerah perlu
dilakukan untuk meningkatkan Kinerja Keuangan karena sebagian besar pemerintah daerah di Indonesia masih buruk dalam Kinerja Keuangan.
2. Anggaran seringkali dibuat lebih kecil dari potensi pendapatan yang
mungkin dapat diperoleh. Hal ini dilakukan agar realisasi anggaran pendapatan lebih besar jumlanya dari anggaran pendapatan yang telah
dbuat, serta anggaran belanja dibuat lebih besar dari potensi realisasi yang dapat dicapai. Hal ini berakibat terjadi inefisiensi anggaran
3. Penggunaan analisis Kinerja Keuangan masih kurang pada lembaga publik
khususnya pemerintah daerah, padahal lembaga komersial telah menerapkan dan memanfaatkan analisis Kinerja Keuangan sebagai cara
evaluasi kinerja perusahaan. 4.
Para pengguna laporan keuangan kebanyakan tidak mampu memahami akuntansi dan kurang dapat memahami serta mengintepretasikan Laporan
Realisasi Anggaran, sehingga perlu analisis Kinerja Keuangan yang dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan para pengguna laporan keuangan
dalam memahami dan mengintepretasikan Laporan Realisasi Anggaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian terfokus pada apa
yang diteliti. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Kinerja Keuangan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Klaten. Periode yang
dilakukan adalah tahun 2008-2012. Penelitian ini mengambil data dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Klaten, serta Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Klaten periode 2008-2012 sebagai
sumber analisis mengenai Kinerja Keuangan APBD Kabupaten Klaten
D. Rumusan Masalah