Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
33
2 Pemilihan
petanikelompok tani
peserta Pelatihan
Penumbuhan Kebersamaan
bukan merupakan
kelompok tani
yang utuh,namun
perwakilan dari beberapa kelompok tani.
3 Pemilihan petani peserta Pelatihan
Penguatan Kelembagaan
bukan pengurus kelompok tani yang telah
mendapatkan pelatihan penumbuhan kelembagaan
danatau belum
mengikuti Pelatihan
Penguatan Kelembagaan tahun 2015.
4 Lokasi
kelompok tani
sasaran, kelompok tani yang menjadi sasaran
kegiatan tidak berada dalam satu wilayahdesa.
3.3. Integrasi Tanaman Penyegar – Ternak
A. Ruang Lingkup
1 Kegiatan integrasi tanaman kakao
dengan ternak
tahun 2016
dilaksanakan di provinsi Sulawesi Selatan
Kab. Bukukumba,
kab. Soppeng, Provinsi Sulawesi Tenggara
Kab. Konawe, Kab. Kolaka Timur, Provinsi
Maluku Utara
Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera
Selatan, Provinsi Sulawesi Barat
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
34
Kab. Majene, Kab. Polewali Mandar, Provinsi DI.Yogyakarta.
2 Kegiatan integrasi tanaman kakao
dengan ternak meliputi persiapan, penyusunan juklak,juknis, pertemuan
kelompok tani, pengadaan ternak kambing, alat pengolah limbah kakao,
kandang dan tanaman hijauan ternak, pengawalan, pembinaan, pelaporan.
3 Kelompok
sasaran adalah
petanikelompok tani yang berada di lokasi sentra produksi kakao yang
dijadikan lokasi Integrasi tanaman kakao dan ternak.
B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Integrasi Tanaman Kakao dengan Ternak adalah :
1 Tingkat Pusat :
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan dengan
tugas-tugas sebagai berikut : a
Membuat pedoman
teknis pelaksanaan
kegiatan integrasi
tanaman kakao dengan ternak. b
Sosialisasi pedoman ke daerah. c
Pembinaan koordinasi
dan pengawalan kegiatan,
d Monitoring dan evaluasi,
e Penyusunan laporan.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
35
2 Tingkat Provinsi
Dilaksanakan oleh
Dinas yang
membidangi bidang
perkebunan dengan tugas-tugas sebagai berikut :
a Membentuk tim penanggung jawab
kegiatan integrasi tanaman kakao dengan ternak,
b Melakukan koordinasi dengan dinas
yang membidangi peternakan, c
Membuat petunjuk pelaksanaan kegiatan integrasi tanaman kakao
dengan ternak, d
Sosialisasi petunjuk pelaksanaan kegiatan,
e Pengadaan
ternak kambing,
pengadaan alat pengolah limbah kakao, pengadaan kandang dan
pengadaan tanaman hijau ternak,
f Pembinaan teknis, koordinasi, dan
pengawalan kegiatan, g
Membuat Berita
Acara Serah
Terima BAST Barang Pengadaan Dana
Tugas Pembantuan
TP untuk belanja MAK 526 format
terlampir. h
Monitoring dan evaluasi, i
Penyusunan dan
pembahasan laporan.
3 Tingkat KabupatenKota dilaksanakan
oleh Dinas yang menangani bidang
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
36
Perkebunan dengan
tugas-tugas sebagai berikut :
a Membentuk tim penanggung jawab
kegiatan integrasi tanaman kakao dengan ternak,
b Melakukan koordinasi dengan dinas
yang membidangi peternakan, c
Membuat petunjuk
teknis pelaksanaan kegiatan,
d Melakukan
sosialisasi kepada
petanikelompok tani
calon penerima bantuan dalam rangka
penyamaan persepsi
dalam pelaksanaan kegiatan,
e Melakukan
inventarisasi, identifikasi
dan seleksi
calon petanikelompok tani,
f Menetapkan calon petani dan calon
lokasi kegiatan, g
Bimbingan, pengawalan,
monitoring dan Evaluasi kegiatan, h
Membuat Berita
Acara Serah
Terima BAST Barang Pengadaan Dana
Tugas Pembantuan
TP satker mandiri format terlampir
i Penyusunan laporan kegiatan.
j Lokasi, Jenis dan Volume
Lokasi, jenis dan volume kegiatan integrasi tanaman kakao dengan
ternak seperti pada lampiran
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
37
C. Simpul Kritis
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan integrasi tanaman kakao dengan ternak,
diprediksi adanya simpul-simpul kritis sebagai berikut:
1 Ketersediaan bibit kambing kurang
sesuai spesifikasi teknis; 2
Kurangnya kemampuan petani dalam budidaya ternak.
3.4. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Tanaman Penyegar Indikasi Geografis