Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iv
I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1 B.  Sasaran Nasional
3 C.  Tujuan
4
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN 6
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan 6
B. Spesifikasi Teknis
12
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
19
A. Ruang Lingkup
19 B.
Pelaksana Kegiatan 22
C. Lokasi, Jenis dan Volume
26 D.
Simpul Kritis 28
IV. PROSES PENGADAAN DAN
PENYALURAN BANTUAN 40
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN 42
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
iii
VI. MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN 44
VII. PEMBIAYAAN
47 VIII.  PENUTUP
48 LAMPIRAN
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lokasi Pengembangan Kakao
Tahun 2016 50
Lampiran 2. Lokasi Pengembangan Kopi Tahun
2016 54
Lampiran 3. Lokasi Pengembangan teh Tahun
2016 56
Lampiran 4. Pemberdayaan dan Kelembagaan
Tahun 2016 57
Lampiran 5. Lokasi Kegiatan Integrasi Tanaman
dengan ternak Tahun 2016 60
Lampiran 6. Koordinasi Pelaksanaan
KegiatanTahun 2016 63
Lampiran 7. Standar Mutu Benih Kakao
64 Lampiran 8.
Standar Mutu Benih kopi 67
Lampiran 9. Standar Mutu Benih Teh
69 Lampiran 10.  Rencana Kerja Dana Tugas
Pembantuan 70
Lampiran 11.  Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dana Tugas Pembantuan
71 Lampiran 12
Rencana Kerja Dana Tugas Pembantuan Ditjen. Perkebunan
72
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
v
Lampiran 13.  Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dana Tugas Pembantuan
73 Lampiran 14.  Surat Pernyataan
74
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
1
I.  PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Komoditas tanaman penyegar kakao, kopi, teh  merupakan  komoditas  sosial,  dalam
arti  usaha  perkebunan  tersebut  hampir 95  diusahakan  oleh  perkebunan  rakyat
dengan melibatkan sekitar 2 juta KK.
Indonesia sebagai
produsen tanaman
penyegar termasuk dalam 3 tiga besar di dunia  kakao  dan  kopi  dan  nomor  7
tujuh  besar  dunia  teh.  Dengan  kondisi politik
ekonomi yang
cukup stabil,
menjadikannya  berpeluang  besar  sebagai pemasok kebutuhan bahan baku baik untuk
industri domestik maupun global.
Kegiatan pengembangan
tanaman penyegar  pada  tahun    2016  dilaksanakan
melalui kegiatan
Tugas Pembantuan.
Adapun kegiatan
utamanya berupa
peremajaan,  rehabilitasi,  intensifikasi  dan perluasan tanaman.
Di  tingkat  lapangan  terdapat  berbagai permasalahan
yang dihadapi
dalam pengembangan  pengembangan  tanaman
penyegar di Indonesia antara lain : 1  penurunan  tingkat  produktivitas  yang
disebabkan  sebagian  besar  tanaman  tua, kurang  perawatan  dan  serangan  hama
penyakit,
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
2
2 rendahnya
mutu hasil
karena penanganan  pasca  panen  yang  belum
sesuai dengan
ketentuan yang
dipersyaratkan,  3  sebagian  besar  hasil tanaman  penyegar  yang  dihasilkan  masih
belum,  4  meningkatnya  harga  agro  input seperti  pupuk  dan  pestisida,  5  masih
terbatasnya
kemitraan antara
pengusahaindustri dengan
petani pekebun,  6  akses  terhadap  permodalan
untuk  pengembangan  komoditi  ini  masih terbatas.
Memperhatikan kondisi serta permasalahan yang  terjadi,  maka  kebijakan  dan  strategi
dalam  pengembangan  tanaman  penyegar diarahkan pada :
1 Peningkatan  produksi  dan produktivitas
tanaman  penyegar    berkelanjutan melalui  perbaikan  mutu  tanaman,
penerapan  Good  Agricultural  Practices GAP,
pengendalian OPT
dan penyediaan benih unggul bermutu serta
sarana produksi. 2
Peningkatan  mutu  melalui  penerapan SNI,  dan  penerapan  Good  Handling
Practices GHP 3
Pengembangan  SDM  untuk  petani  dan petugas.
Salah satu
model pemberdayaan petani dan kelembagaan
yang  dikembangkan  adalah  melalui
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
3
Sistem  Kebersamaan  Ekonomi  SKE berdasarkan manajemen kemitraan.
4 Pengembangan
kelembagaan dan
kemitraan  usaha  antara  petani  dan pengusaha  yang  saling  menguntungkan
dan berkelanjutan
perlu segera
dibangun dan dikembangkan, 5
Perlindungan  hak  untuk  produk-produk suatu
komoditas yang
memiliki spesifikasi lokasi Indikasi GeografisIG
Melalui  dana  Tugas  Pembantuan  TP provinsi  dan  kabupaten      tahun    2016
dianggarkan  kegiatan  yang  meliputi:        1 Pengembangan
Tanaman Penyegar
Intensifikasi,  Peremajaan,  Perluasan  dan Integrasi  dengan  ternak  2  Pemberdayaan
Pekebun  Tanaman  Penyegar  Pelatihan Penumbuhan
KebersamaanDinamika Kelompok,  dan      Pelatihan  Penguatan
Kelembagaan  di  wilayah  pengembangan tanaman  penyegar,  4  Koordinas  Indikasi
Geografis, Penguatan Substasiun
B. Sasaran Nasional
1. Sasaran kegiatan:
a Pengembangan  tanaman  penyegar
adalah  perbaikan  tanaman  melalui peremajaan,
intensifikasi dan
perluasan  kebun  serta  integrasi dengan ternak.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
4
b Indikasi
Geografis IG
adalah terlaksananya
sosialisasi dan
fasilitasi sertifikasi
Indikasi Geografis  IG  komoditas  tanaman
penyegar c
Pemberdayaan Petani
dan Penguatan
Kelembagaan adalah
terlaksananya  pemberdayaan  petani yang  tergabung  dalam  kelompok
tani tanaman  penyegar.
C. Tujuan
Tujuan dari
kegiatan pengembangan
tanaman penyegar
Tahun 2016
dan kegiatan pendukung lainnya adalah :
1. Meningkatkan
produksi dan
produktivitas tanaman
penyegar melalui  penerapan  teknologi  budidaya
dan perluasan areal. 2.
Meningkatkan pendapatan
petani tanaman penyegar  di lokasi kegiatan.
3. Mendukung  pengembangan  kawasan
tanaman penyegar. 4.
Memfasilitasi  proses  sertifikasi  Indikasi GeografisIG
komoditas tanaman
penyegar. 5.
Meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap petani;
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
5
6. Menumbuhkan
kelembagaan petani
yang  produktif  dan  berfungsi  melayani anggotanya.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
6
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN