Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
19
III. PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1.Pelaksanaan Fisik
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pengembangan tanaman penyegar meliputi persiapan,
identifikasi dan seleksi CPCL serta penetapan
kelompok sasaran;
pengadaan benih dan sarana produksi; pembinaan, pengendalian, pengawalan
dan pendampingan; monitoring, evaluasi dan pelaporan.
1
Persiapan a
Sosialisasi Sosialisasi dilakukan dalam rangka
menyamakan persepsi, membangun komitmen,
transparansi dan
akuntabilitas pelaksanaan kegiatan, sosialisasi
dilakukan kepada
petugas dan petanikelompok tani. b
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Juklak
dan Petunjuk
Teknis Juknis
Berdasarkan Pedoman Teknis yang disusun oleh Pusat, maka dinas
yang membidangi
perkebunan provinsi menyusun Juklak kegiatan
pengembangan tanaman
kakao. Dinas yang membidangi perkebunan
kabupaten menyusun
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
20
Juknis kegiatan
pengembangan tanaman kakao.
c Pembentukan Tim Teknis tingkat
Provinsi dan Kabupatenkota Dalam
melaksanakan kegiatan
pengembangan tanaman
kakao, dinas yang membidangi perkebunan
membentuk tim teknis baik di tingkat
provinsi maupun
kabupatenkota. 2
Identifikasi dan Seleksi CPCL serta Penetapan Kelompok Sasaran
Dinas kabupatenkota
yang membidangi perkebunan bersama-
sama dengan
dinas perkebunan
provinsi melakukan
identifikasi, inventarisasi CPCL dan penetapan
kelompok sasaran. Untuk kegiatan yang dananya pada DIPA Provinsi,
maka
penetapan petani
pesertakelompok sasaran oleh kepala dinas
Provinsi yang
membidangi perkebunan atas usulan kepala dinas
kabupatenkota yang
membidangi perkebunan
3 Proses Pengadaan
Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres No. 54 Tahun
2010 beserta perubahannya 172
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
21
Tahun 2014 dan yang terakhir dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 4
Tahun 2015
tentang Pengadaan
BarangJasa Pemerintah
serta Pedoman Pengadaan. Khusus untuk
Papua dan Papua Barat mengacu pada Perpres No. 84 Tahun 2012. Disamping
itu juga mengacu pada pedoman Pengadaan dan Penatausahaan Barang
lingkup Satker Direktorat Jenderal Perkebunan;
4 Pembinaan,
Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan.
Pengawalan dan pendampingan perlu dilakukan untuk menjamin bantuan
diterima oleh petanikelompok tani dan kegiatan dilaksanakan sesuai
jadwal
yang telah
ditetapkan, sehingga bantuan benar- benar dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Pengawalan dan
pendampingan dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Perkebunan dan
Dinas PropinsiKabupatenKota
yang membidangi perkebunan dan instansi
terkait. 5
Pelaporan Pelaporan
kegiatan dilaksanakan
secara berjenjang oleh dinas yang
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Penyegar 2016
22
membidangi perkebunan di tingkat kabupaten ke dinas yang membidangi
perkebunan di
tingkat provinsi,
selanjutnya dari provinsi dilaporkan ke tingkat pusat Direktorat Jenderal
Perkebunan dan dilaporkan secara berkala.
B. Pelaksana Kegiatan