Gambar 3. Pelaksanaan haiking dalam kegiatan ekstrakurikuler
2. Pemahaman Siswa tentang Kompas dalam Kegiatan Haiking
Sub-variabel pemahaman siswa tentang kompas dalam kegiatan haiking dimaksudkan untuk mengungkap seberapa besar pemahaman
siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA Nahdlatul Muslimin Undaan tentang kompas. Berdasarkan hasil pengamatan melalui
angket menunjukan bahwa pemahaman siswa tentang kompas dapat dikategorikan menjadi dua yaitu paham dan tidak paham. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4 dan gambar 4 sebagai berikut: Tabel 4
Pemahaman Siswa tentang Kompas dalam Kegiatan Haiking Kategori
Jumlah Paham
64 75.29
Tidak Paham 21
24.70 Jumlah
85 100
Skor rata-rata 3.96
Sumber: Hasil Analisis Penelitian Tahun 2011
75 25
Paham
Tidak Paham
Gambar 4. Pemahaman Siswa tentang Kompas dalam Kegiatan Haiking Berdasarkan analisis dari tabel 4 dan gambar 4, dapat diketahui
bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA Nahdlatul Muslimin Undaan sebagian besar memahami kompas dengan
baik, yaitu sebesar 75.29 termasuk dalam kriteria paham dan sebesar 24.70 siswa termasuk dalam kriteri tidak paham, dengan skor rata-rata
3.96. skor 0-2.5 dikatakan tidak paham dan 2.5-5 dikatakan paham. Sehingga menunjukan bahwa rata-rata siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di MA Nahdlatul Muslimin Undaan memahami kompas melalui kegiatan haiking.
a Pengetahuan siswa mengenai kompas
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada sub variabel ini menunjukan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka di MA Nahdlatul Muslimin Undaan mengetahui apa itu kompas, hal ini dikarenakan dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat
materi kompas yang disampaikan kepada siswa, selain itu dalam
pramuka juga terdapat banyak kegiatan yang menuntut siswanya memahami kompas yang salah satunya adalah kegiatan haiking.
b Persiapan sebelum melakukan kegiatan haiking
Pada sub varibel ini hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis yaitu pada pelaksanaan kegiatan haiking masih banyak siswa
yang hanya menggantungkan kepada temanya, hal ini disebabkan karena pihak sekolah hanya mempunyai 7 buah kompas, jadi para
siswa harus bergantian dalam penggunaan kompas tersebut, jadi disini siswa yang kurang aktif hanya menggantungkan kepada teman satu
kelompoknya. c
Penggunaan kompas dalam kegiatan haiking Pada sub variabel in hasil pengamatan yang dilakukan oleh
penulis hampir sama pada sub variabel sebelumnya, kendala yang dialami dari pihak sekolah yaitu hanya memiliki kompas yang kurang
memadai, hal ini berdampak pada penggunaan kompas dalam kegiatan haiking masih kurang maksimal dan mengakibatkan masih
banyak siswa yang hanya menggantungkan kemampuan peta kepada temanya.
d Penguasaan kompas dalam kegiatan haiking
Hasil pengamatan pada sub varibel ini yaitu masih banyak siswa yang belum mampu menguasai kompas dilapangan yaitu pada
kegiatan haiking, hal ini disebabkan karena pada pelaksanaan haiking setiap kelompok hanya dibekali satu kompas, jadi penggunaan
kompas pada kegiatan tersebut harus secara bergantian yang berdampak pada penguasaan siswa terhadap kompas di lapangan
kurang maksimal, hanya sebagian siswa dari setiap kelompok saja yang dianggap mampu menguasai kompas dilapangan secara baik.
Gambar 5. Penggunaan kompas dalam kegiatan haiking
3. Pemahaman Siswa tentang Interaksi Sosial dalam Kegiatan