Pembuatan Larutan Ekstrak Daun Salam 25

3. Aquadest 4. Bahan cetak alginat GC Aroma Fine Plus Normal Set, Japan Gambar 19. Alginat 5. Dental stone tipe III Moldano, Germany Gambar 20. Dental stone

3.9 Prosedur Penelitian

3.9.1 Pembuatan Larutan Ekstrak Daun Salam 25

Untuk memperoleh larutan ekstrak daun salam 25 dilakukan dengan cara maserasi berdasarkan Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia 22 dan Sediaan Galenik 23 yaitu dengan cara sebagai berikut. a. Daun salam dikumpulkan sebanyak ±3,75 kg disortasi yaitu memisahkan dengan benda-benda asing. Kemudian dicuci bersih lalu ditiriskan dan disebarkan di atas kertas perkamen hingga airnya terserap, setelah itu bahan ditimbang. Universitas Sumatera Utara b. Kemudian dimasukkan ke dalam lemari pengering dengan suhu 40-50°C. Proses pengeringan dilakukan sampai daun salam mudah diremukkan ± 1 minggu. Bahan yang telah kering diserbuk dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk. Serbuk disimpan dalam kantung plasik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain a b Gambar 21. a Daun salam dikeringkan dalam lemari pengering, b Serbuk daun salam c. Untuk mendapatkan ekstrak daun salam 25, maka dilakukan : Sebanyak 1 kg daun salam yang telah diserbukkan dimasukkan kedalam wadah tertutup, lalu dilarutkan dengan 7.500 ml pelarut etanol destilasi 96. Larutan tersebut disimpan dalam botol kedap cahaya dan terlindung dari cahaya matahari dan sesekali diaduk dengan kaca pengaduk selama 5 hari, lalu disaring. Universitas Sumatera Utara a b Gambar 22. a Serbuk daun salam yang direndam dalam etanol destilasi 96, b Ekstrak daun salam yang sedang disaring Kemudian ampas ditambahkan pelarut etanol secukupnya sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 10.000 ml, kemudian dienap tuang selama 2 hari. d. Hasil ekstraksi diuapkan dengan bantuan alat penguap rotary evaporator pada temperatur tidak lebih 40°C. Lalu dikeringkan dengan alat penangas selama 2 hari sehingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 226 ml. Gambar 23. Ekstrak dikentalkan dengan alat penangas e. Kemudian dilakukan pengenceran ekstrak kental daun salam dengan menggunakan akuades, yaitu setiap 2,5 ml ekstrak daun salam diencerkan dengan akuades 7,5 ml untuk mendapatkan larutan ekstrak daun salam 25. Pengenceran dilakukan setiap akan melakukan penelitian sebanyak 30 ml sebagai media perendaman.

3.9.2 Pengambilan Cetakan dengan Bahan Cetak Alginat