Gypsum Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

alami yang paling sering ditemukan dalam tanaman, flavonoid memiliki kemampuan sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Minyak atsiri memiliki kemampuan antibakteri dan antifungal, serta antioksidan. 14 Dalam kedokteran gigi sendiri, daun salam digunakan di bidang konservatif dan endodontik dalam perawatan pulpitis. Dimana dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa Eugenia polyantha Wight dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus sp dalam sampel yang dibilas dengan larutan Eugenia polyantha Wight 100, 75, dan 50. 14 Selain itu, daun salam juga digunakan dalam prostodontik sebagai bahan pembersih gigi tiruan. Ekstrak daun salam 40, 60, dan 80 dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans pada basis gigi tiruan resin akrilik. 14 Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sumono dan Wulan pada tahun 2009, membuktikan bahwa berkumur dengan air rebusan daun salam dapat mengurangi jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. Semakin tinggi konsentrasi rebusan daun salam, jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. semakin sedikit. 20 Pada penelitian yang dilakukan oleh Andini, dkk pada tahun 2010, dapat disimpulkan bahwa perendaman cetakan polyvinyl siloxane dalam ekstrak daun salam Eugenia polyantha 25 selama 3 menit telah dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans. 15

2.5 Gypsum

Ada beberapa bahan yang dapat dipakai sebagai bahan untuk die atau model seperti stone gips, epoxy resin, polyurethane, dan silverplated method . Gips dipergunakan sebagai bahan pengisi cetakan dalam berbagai jenis seperti model plaster, dental stone dan high-expansion dental stone. 5 Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat CaSO 4 ● 2H 2 O murni. 2 Terdapat 5 jenis gipsum yang terdaftar oleh Spesifikasi ADA No. 25 berdasarkan sifat-sifat yang dihasilkan oleh masing-masing gipsum, yaitu 2 : Universitas Sumatera Utara a. Impression plaster Tipe I. Plaster jenis ini terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash, dalam pembuatan gigi tiruan penuh. b. Model plaster Tipe II. Disebut juga plaster laboratorium, digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan cukup. c. Dental stone Tipe III. Stone tipe ini lebih disukai untuk pembuatan model yang digunakan pada konstruksi protesa, karena stone tersebut memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan setelah proses selesai. d. Dental stone, Kekuatan Tinggi Tipe IV. Memiliki rata-rata kekerasan lebih tinggi dari stone tipe III. e. Dental stone, Kekuatan Tinggi, Ekspansi Tinggi Tipe V. Memiliki kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan stone tipe IV. Kekuatan ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh rasio W:P. Produk gipsum agak peka terhadap perubahan kelembaban relatif dari lingkungan. Bahkan kekerasan permukaan dari model plaster dan stone mungkin berfluktuasi sedikit dengan kelembaban atmosfer relatif. Karena itu, adalah penting bahwa semua jenis produk gypsum disimpan dalam atmosfer kering. 2 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Teori

Bahan Cetak Kaku Elastis - Impression compound - Zinc oxide eugenol - Plaster of Paris Hidrokoloid Elastomer Agar reversible - Polisulfid - Polieter - Silikon kondensasi - Silikon adisi polyvinylsiloxane Alginat irreversible Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka konsep