31
F. Keaktifan
Banyak cara untuk mencapai keberhasilan dalam proses mengajar, misalnya banyak praktek dan juga kita harus mau belajar dari pengalaman
orang-orang yang sukses dalam menjalankan tugas sebagai guru. Mengetahui dasar-dasar mengajar dan menjalankannya dengan baik juga merupakan salah
satu upaya untuk keberhasilan dalam interaksi belajar-mengajar, demikian banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya yaitu keaktifan.
Menurut Sriyono 1991:75 yang dimaksud keaktifan di sini adalah pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar siswa-siswanya aktif,
jasmani maupun rokhani. Keaktifan jasmani maupun rokhani meliputi : a. Keaktifan indera.
Para siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin.
b. Keaktifan akal. Akal para siswa harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah,
mempertimbangkan, menyusun pendapat, dan mengambil keputusan. c. Keaktifan ingatan.
Pada waktu pembelajaran siswa harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru, dan kemudian menyimpannya dalam otak,
dan pada suatu saat siswa siap dan mampu mengutarakan kembali. d. Keaktifan emosi.
Siswa hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya, karena sesungguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil belajar siswa.
32
Pada penelitian ini penulis mengamati keaktifan siswa dengan menuliskan beberapa indikator, indikator keaktifan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3.
G. Keterampilan Proses
Setelah keaktifan, pada penelitian ini penulis juga mengamati keterampilan proses siswa, proses menurut Syah 2003:109 berarti cara-cara
atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Keterampilan adalah
kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawentahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Jadi keterampilan
berproses dalam pembelajaran adalah suatu kecakapan yang diperoleh akibat langkah-langkah strategi pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah
laku. Indikator keterampilan proses yang diamati pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5.
H. Hasil Belajar
Winkel 1999:34 berpendapat bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang di mana setiap kegiatan belajar
dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Sedangkan Menurut Gagne
33
dalam Nasution S, 2005:131, hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan atau kemampuan seseorang, di mana
proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap. Jadi, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar meliputi aspek pembentukan
watak seseorang siswa, juga perubahan diri dari tidak tahu menjadi tahu, yang dilakukannya secara bertahap.
I. Pembelajaran Logika Matematika
Logika matematika merupakan materi yang sebagian besar disampaikan oleh guru berupa dogma-dogma, sehingga siswa hanya bisa menghafal materi
itu tanpa dapat mereka fahami makna maupun kegunaan yang terkandung di dalamnya, materi logika matematika dalam silabus pengajaran sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. 2. Kompetensi Dasar
a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
b. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.
c. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan
kesimpulan dan pemecahan masalah.
34
3. Indikator a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor.
b. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor. c. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk.
d. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk. f. Memeriksa keekuivalenan antara dua pernyataan majemukpernyataan
berkuantor. g.Membuktikan keekuivalenan antara dua pernyataan majemukpernyataan
berkuantor. h. Membuat pernyataan yang ekuivalen dengan pernyataan
majemukpernyataan berkuantor. i. Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip
logika matematika. j. Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan.
J. Kerangka Berpikir