52
kelas kontrol diuji secara statistik, yaitu hasil belajar dari kelas eksperimen dengan menggunakan strategi Multi Level Learning MLL yang kompetitif
berbantuan CD interaktif dengan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
1. Hasil Uji coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan di luar jangkauan kelas yang akan diteliti yang kebetulan terjadi rehab kelas di SMA Negeri 3 brebes
sehingga dengan terpaksa ada 2 kelas yaitu kelas X-3 dan X-4 diletakkan digedung laboratorium MIPA sebelah utara jalan, dari 2 kelas tersebut
dipilih acak diperoleh kelas X-3 dengan harapan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel. Setelah diuji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan program SPSS versi 13, di diskripsikan sebagai berikut:
a. Jumlah item uji coba adalah 20 soal, terdiri dari atas 20 soal pilihan ganda dengan lima option.
b. Untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid dilihat nilai korelasi product moment untuk dk = 43 – 1 = 42 untuk alpha 5 adalah 0,304.
Jadi, hanya soal pilihan ganda nomer 6, 7, 9, 11, dan 15 saja yang tidak valid. Soal yang tidak valid dibuang.
Sedangkan soal yang reliabel dilihat pada output SPSS sebagai berikut:
Sumber : Data terolah
Tabel 3 Reliabel Statistik
.931 20
Cronbachs Alpha
N of Items
53
pada nilai alpha = 0,931 dicocokkan dengan nilai r product moment adalah 0,304 ternyata alpha lebih dari r tabel, artinya signifikan atau reliabel.
Selanjutnya perhitungan taraf pembeda suatu item, yaitu daya beda antara siswa kelompok atas dengan kelompok bawah diperoleh: KA = 192, KB =
33, NKA+NKB x Skor Maximal = 860, diperoleh indeks diskriminasi atau ID = 0,40, jadi soal semuanya cukup membedakan. Rumus dan
Kriteria ID pada halaman 40. Selanjutnya tingkat kesukaran instrumen tes digunakan rumus
JS B
P =
. Keterangan:
P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes Arikunto, 1999:208.
Menurut ketentuan indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Soal dengan P antara 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan P antara 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c. Soal dengan P antara 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Walaupun demikian ada yang berpendapat bahwa soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks kesukaran 0,30
sampai dengan 0,70 Arikunto, 1999:210. Untuk menghindari kerancuan setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing indeks kesukaran
diklasifikasikan sebagai berikut:
54
a. Soal dengan 0,00 P 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan 0,30 P 0,70 adalah soal sedang.
c. Soal dengan 0,70 P 1,00 adalah soal mudah. Dari hasil yang diolah dengan menggunakan software Excel, dari 20 item
soal uji coba diperoleh:
Tabel 4 Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji coba
No. Soal No.
Indeks Kesukaran P
Klasifikasi Kesukaran
1. Soal 1
0,5 Sedang
2. Soal 2
0,7 Mudah
3. Soal 3
0,6 Sedang
4. Soal 4
0,4 Sedang
5. Soal 5
0,5 Sedang
6. Soal 6
0,7 Mudah
7. Soal 7
0,4 Sedang
8. Soal 8
0,6 Sedang
9. Soal 9
0,7 Mudah
10. Soal 10
0,4 Sedang
11. Soal 11
0,8 Mudah
12. Soal 12
0,5 Sedang
13. Soal 13
0,6 Sedang
14. Soal 14
0,6 Sedang
15. Soal 15
0,7 Mudah
16. Soal 16
0,5 Sedang
17. Soal 17
0,6 Sedang
18. Soal 18
0,5 Sedang
19. Soal 19
0,6 Sedang
20. Soal 20
0,5 Sedang
Pengolahan data tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 23.
55
Tabel di atas menunjukkan dari 20 item soal diperoleh 5 soal mudah, 15 soal sedang, dan tidak ada soal yang sukar. Demikian pula uji coba
Instrumen keaktifan dan keterampilan Proses, dilakukan uji coba pada kelas X-3, dengan cara mengajarkan Pembelajaran Multi Level Learning
MLL yang kompetitif dengan bantuan CD interaktif, hanya pada satu kali pertemuan atau satu Kompetensi Dasar. Dari 20 instrumen baik
keaktifan maupun keterampilan proses yang berisi 5 option, ada 3 instrumen yang tidak reliabel yaitu 8, 13, dan 19 pada keaktifan dan 2
instrumen tidak reliabel yaitu 12, dan 19 pada keterampilan proses, kemudian dilakukan revisi option bersama-sama dengan 2 pengamat
lampiran 2.
2. Pengujian Hipotesis