44
D. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis nomor 1 yaitu hasil belajar strategi Multi Level Learning
yang kompetitif berbantuan CD interaktif dapat mencapai ketuntasan belajar, dengan menggunakan uji satu variabel, ketuntasan belajar
dipilih uji t dengan rumus: t
= n
S X
μ −
Sugiyono, 2002:98.
Dimana :
X
= rata-rata hasil belajar μ
= Nilai ketuntasan belajar minimal S
= standar deviasi n
= banyak siswa Untuk ketuntasan belajar diambil hipotesis sebagai berikut:
Ho : μ 65 rata-rata hasil belajar mencapai tuntas belajar
H1 : μ 65 rata-rata hasil belajar tidak mencapai tuntas belajar
μ: Rata-rata hasil belajar matematika dengan strategi Multi Level Learning.
Kriteria ketuntasan belajar dalam penelitian ini untuk variabel hasil belajar dengan menggunakan strategi Multi Level Learning sebesar 65 , menerima
atau menolak hipotesis baca pada tabel One-sample Statistics dan One-sample Test.
Jika nilai t
hitung
-t
tabel
maka Ho ditolak, yang berarti hasil belajar menggunakan strategi Multi Level Learning mencapai tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal 65. Untuk menguji hipotesis nomor 2, 3, dan 4 ditunjukkan lewat alur kerja
sebagai berikut:
45
Gambar 2 Alur Kerja Pengujian Hipotesis
Untuk hipotesis 2 yaitu pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi
pembelajaran Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif, dan hipotesis 3 yaitu pengaruh keterampilan proses terhadap
hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning
yang kompetitif berbantuan CD interaktif, dengan analisis regresi sederhana:
X Y
β α
+ =
estimasi dengan rumus:
Yˆ
= a + bX, dengan a =
α
dan b = β
Keterangan:
Yˆ
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = harga Y bila X = 0 harga konstan
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
Keaktifan Siswa X
1
Keterampilan Proses siswa X
2
Hasil Belajar Y
r
x1y
r
x2y
r
x1x2y
46
pada variabel independen. Bila b + maka naik, bila b - maka terjadi penurunan.
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu . Harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus:
a =
2 2
2
Xi Xi
n XiYi
Xi Xi
Yi ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
∑
b =
2 2
Xi Xi
n Yi
Xi XiYi
n ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
Sugiyono,2002:245.
Untuk menguji keberartian: H
o
:
=
β regresi tidak berarti
H
1
:
≠
β regresi berarti
Jika H ditolak, maka model diterima.
Untuk menguji kelinearan: H
o
:
=
β persamaan tidak linear
H
1
:
≠
β persamaan adalah linear
dimana ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ =
b a
β , jika H
ditolak, maka regresi linear antara X dan Y. Menerima atau menolak hipotesis baca pada tabel anova. Jika nilai
signifikan 5 maka H0 ditolak atau persamaan adalah linear. Setelah diuji model tersebut kelinearan bisa dihitung seberapa kuat X
mempengaruhi Y baca output model summary yaitu dapat dilihat pada nilai R square dengan rumus:
R
2
=
2 2
ˆ Y
Yi Y
Y −
∑ −
∑ =
JKT JKR
47
Secara teoritis dalam hal regresi sederhana dapat ditunjukkan R
2
= r
2
r adalah determinasi.
Untuk menguji hipotesis 4 yaitu pengaruh dan seberapa besar pengaruh keaktifan dan ketrampilan proses secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa yang mendapat strategi pembelajaran Multi Level Learning
yang kompetitif berbantuan CD interaktif. dengan rumus uji regresi linear ganda sebagai berikut:
1 −
− =
k n
JK k
JK F
res reg
dimana :
∑ ∑
∑
+ +
+ =
i i
k k
i i
i i
reg
y x
a y
x a
y x
a JK
...
2 2
1 1
2
ˆ Y
Y JK
i res
− =
∑
Sudjana, 1989:354.
apabila F hitung F tabel disimpulkan bahwa regresi linear ganda bersifat nyata, selanjutnya untuk rumus persamaan linear ganda sebagai berikut:
Y =
2 1
X X
γ β
α
+ +
dengan rumus estimasi:
2 1
ˆ cX
bX a
Y +
+ =
, dimana a=
α
, b= β , dan c=γ .
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keaktifan dan keterampilan proses terhadap hasil belajar, dapat di lihat pada output SPSS
versi 13 dari nilai R
2
R-square.
48
Untuk menguji hipotesis nomor 5 yaitu rata-rata hasil belajar Strategi Multi Level Learning
yang kompetitif berbantuan CD interaktif lebih baik dibandingkan strategi konvensional pada pembelajaran materi Logika
Matematika., dengan uji banding 2 variabel: Uji Kesamaan varian :
H : Varian Variabel Y
1
= varian variabel Y
2
H
1
: Varian Variabel Y
1
≠ varian variabel Y
2
Menerima atau menolak hipotesis baca pada tabel Group Statistics dan Independent Samples Test. Jika nilai signifikan 5 maka H
ditolak artinya varians berbeda. Sehingga dipilih asumsi: Equal Variances Not Assumed.
Uji hasil belajar. Hipotesis : H
: µ
1
= µ
2
rataan Y
1
sama dengan rataan Y
2
H
1
: µ
1
≠ µ
2
rataan Y
1
tidak sama dengan rataan Y
2
Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan dua varians antara kelompok, yaitu: 1 Jika varians kedua kelompok sama, maka rumus yang digunakan adalah:
1 1
2 1
2 2
1
n n
S x
x t
+ −
= , dimana:
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
S n
S n
S
Keterangan:
1
x = Rata-rata nilai hasil belajar dengan strategi Multi Level Learning.
2
x = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional kontrol.
2 1
S
= Varians nilai hasil belajar dengan stategi MLL.
2 2
S
= Varians nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional kontrol.
49
1
n = Jumlah anggota dengan stategi MLL.
2
n = Jumlah anggota dengan stratregi Kovensional kontrol. Kriteria pengujian adalah:
Terima Ho jika
1 2
2 ,
2 1
1 2
1
1 ,
2 1
1
− +
−
−
− +
−
n n
t t
t
n n
α
α
Sudjana,1989:239.
2. Jika varians kedua kelompok tidak sama, maka rumus yang digunakan adalah:
2 2
2 1
2 1
2 1
n S
n S
x x
t +
− =
, Sudjana,1989:241
Keterangan:
1
x = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stategi MLL.
2
x = Rata-rata nilai hasil belajar dengan stratregi Kovensional kontrol.
2 1
S
= Varians nilai-nilai kelompok Multi Level Learning.
2 2
S
= Varians nilai-nilai kelompok Kovensional kontrol.
1
n = Jumlah anggota kelas eksperimen strategi MLL.
2
n = Jumlah anggota kelas konvensional kontrol. Kriteria yang digunakan adalah terima hipotesis Ho jika:
1 2
2 ,
2 1
1 2
1
1 ,
2 1
1
− +
−
−
− +
−
n n
t t
t
n n
α
α
50
Nilai signifikan dilihat pada deretan Equal Variances Not Assumed. Jika nilai signifikan 5 maka H
ditolak artinya terdapat perbedaan antara rataan Y
1
dan rataan Y
2.
Apabila kelas eksperimen dan kontrol mempunyai perbedaan untuk kemudian dibandingkan mana yang lebih baik hasil belajarnya.
E. Indikator Pencapaian
Standar Ketuntasan hasil belajar minimal mata pelajaran matematika yang ditetapkan di SMA Negeri 3 Brebes adalah 60.
Pembelajaran Logika matematika dengan strategi Multi Level Learning yang kompetitif berbantuan CD interaktif pada penelitian ini akan
memprogramkan nilai standar ketuntasan hasil belajar 65. Sedangkan standar ketuntasan keaktifan dan keterampilan proses yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah 75 dengan pertimbangan keaktifan dan keterampilan proses harus lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika yang dicapai
siswa, sehingga harapannya akan tampak strategi MLL ini mampu membuat siswa tertarik dan mengikuti proses belajar dengan lebih baik.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Penelitian dilaksananakan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadual jam pembelajaran yang diatur oleh sekolah, kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan Silabus pada lampiran 20, Rencana Pembelajaran pada lampiran 21, dan Lembar Kerja Siswa pada lampiran 6. Data yang diperoleh merupakan
data hasil pengamatan terhadap keaktifan dan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran matematika dengan strategi Multi Level Learning MLL,
sedangkan data hasil belajar siswa diambil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan tentang penelitian mulai dari uji coba instrumen sampai analisis data. Pada penelitian ini terdapat 3 kelas yaitu kelas
eksperimen, kelas kontrol dan kelas ujicoba. Sebelum melakukan penelitian dimulai dari ujicoba instrumen, sehingga pada penelitian ini ada 1 kelas yang
diberi nama kelas “uji coba” yang dikandung maksud agar uji coba instrumen dilakukan pada kelas lain.
Hasil analisis studi lapangan untuk memperoleh data dengan tehnik tes setelah dilakukan strategi pembelajaran Multi Level Learning MLL yang
kompetitif berbantuan CD interaktif pada materi Logika Matematika dengan pembelajaran konvensional. Variabel pada penelitian ini, kelas eksperimen dan