Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

24 tenaganya seperti kerbau untuk membajak sawah dan kuda untuk menarik delman; dan 3 pemanfaatan Air. Air bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti mandi, dan mencuci. Selain itu air juga bermanfaat dalam bidang perikanan, pertanian, objek wisata, dan pembangkit tenaga listrik.

2.1.7.1.2 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk kembali oleh alam dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, antara lain, minyak bumi, besi, emas, perak, alumunium, batu bara, gas alam, logam, dan barang-barang tambang lainnya. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui antara lain yaitu: 1 batu bara, dimanfaatkan untuk bahan bakar; 2 minyak bumi, dapat diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, solar, dan minyak tanah. Bensin dan solar yang diperoleh dari minyak bumi digunakan untuk menggerakkan mobil atau mesin-mesin industri; 3 besi, dapat digunakan untuk membuat tiang bangunan, pagar, dan perkakas pertukangan; serta 4 emas dan perak digunakan untuk membuat perhiasan. 2.1.7.2 Karakteristik Materi Sumber Daya Alam Materi Sumber Daya Alam diajarkan pada siswa kelas III semester dua. Materi ini terdapat pada standar kompetensi enam SK 6 yaitu memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi dasar empat KD 4, yaitu mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. 25 Materi Sumber Daya Alam menekankan pada aspek kognitif siswa, yang berupa hafalan, pemahaman, dan aplikasi. Karakteristik siswa SD kelas III cenderung aktif, senang bergerak, dan mudah bosan apabila hanya mendengarkan penjelasan dari guru dalam waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, perlu suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat aktif, antusias, dan memeroleh hasil belajar yang optimal, sehingga proses pembelajaran dapat efektif. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana unsur kerjasama dalam diskusi dan pertanyaan melalui tongkat berjalan, merupakan karakteristik dari model Talking Stick. Dengan demikian, diharapkan tujuan dalam proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan karakteristik materi Sumber Daya Alam, model Talking Stick dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan materi Sumber Daya Alam memiliki cakupan materi yang cukup banyak, berupa hafalan, dan pemahaman. Melalui penerapan model Takking Stick, kemampuan siswa dapat dikembangkan dengan diskusi antarsiswa dan pertanyaan dari guru melalui tongkat. Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan model Talking Stick dalam pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam. 2.1.8 Model Pembelajaran Joyce dan Weil 1986 dalam Abimanyu, dkk 2008: 3-4, mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual tentang prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan 26 belajar, yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Suprijono 2012: 46 berpendapat bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Trianto 2014: 51 mengemukakan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. ” Arends 1997 dalam Trianto 2014: 54 menjelaskan bahwa model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk tujuan- tujuan pengajaran, pengelolaan kelas, tahap-tahap dalam kegiatan, dan lingkungan pembelajaran. Hasan 1966 dalam Isjoni 2010: 50 menjelaskan bahwa pada dasarnya semua model pembelajaran bisa dikatakan baik, apabila memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 semakin kecil upaya yang dilakukan oleh guru, dan semakin besar aktivitas belajar siswa; 2 waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar semakin sedikit; 3 sesuai dengan cara belajar yang dilakukan; 4 dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru; serta 5 tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi, dan proses belajar yang ada. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai petunjuk pembelajaran, sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. 27

2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional