60 Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh data dari 28 soal valid dan reliabel,
terdapat 20 soal yang cukup, 7 soal baik, dan 1 soal jelek. Soal yang mempunyai kriteria baik yaitu nomor 4, 9, 20, 21, 28, 34, dan 40; soal yang mempunyai
kriteria cukup yaitu nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 16, 17, 22, 23, 24, 25, 32, 33, 35, 37, 38, dan 39; soal yang mempunyai kriteria jelek yaitu nomor 13. Untuk
data yang lebih lengkap terdapat pada lampiran 19. Berdasarkan pengujian hasil soal uji coba soal, diperoleh 20 soal yang
memenuhi syarat valid, reliabel, tingkat kesukaran, dan daya beda dijadikan sebagai soal tes awal dan akhir di kedua kelas. 20 soal tersebut yaitu soal nomor
3, 6, 7, 9, 10, 11, 16, 21, 22, 24, 25, 28, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40. Tes awal dilaksanakan sebelum pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam, sedangkan
tes akhir dilakukan setelah materi pelajaran telah selesai disampaikan. Adapun kisi-kisi dan soal-soal yang digunakan sebagai soal tes awal dan akhir dapat
dilihat pada lampiran 20 dan 21.
3.7 Teknik Analisis Data
Pada penelitian kuantitatif, “Analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul ” Sugiyono 2013: 199.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir.
3.7.1 Analisis Deskripsi Data
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji keefektifan model Talking Stick terhadap hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan analisis
data kuantitatif. Menurut Sugiyono 2011: 23, “Data kuantitatif adalah data
61 yang berbentuk angka.
” Data kuantitatif berupa nilai hasil tes awal dan hasil tes akhir di kelas eksperimen dan kontrol, SD Negeri Grogolbeningsari Kabupaten
Kebumen pada materi Sumber Daya Alam.
3.7.2 Analisis Statistik Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, ada dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu
statistik deskripstif dan inferensial Sugiyono 2013: 199. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini berupa statistik inferensial. Statistik inferensial
dibagi menjadi dua bentuk yakni statistik parametris dan nonparametris. Sebelum menentukan uji statistik inferensial, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Keterangan lebih lanjut sebagai berikut.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan diuji dengan statistik parametris, yang mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk mengetahui bahwa data yang diteliti
berdistribusi normal Sugiyono 2013: 228. Jika data berdistribusi normal menggunakan uji t. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan
statistik nonparametris, dalam penelitian ini menggunakan rumus U Mann Whitney. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
Lilliefors pada tabel Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan pada taraf signifikansi 0,05, jika signifikansi 0,05,
62 maka data dinyatakan normal Bersal 2010: 29. Penghitungan dalam penelitian
ini menggunakan program SPSS versi 20.
3.7.2.2 Uji Homogenitas
Riduwan 2012: 184 mengemukakan bahwa homogen artinya data yang dibandingkan sejenis bersifat homogen, dengan demikian perlu uji homogenitas.
Selanjutnya, Priyatno 2012: 83 menjelaskan bahwa sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan uji Levene. Uji homogenitas
bertujuan untuk mengetahui rumus uji t mana yang akan digunakan. Jika varians sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed dan jika varians
berbeda, menggunakan Equal Variances Not Assumed. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Nilai
homogenitas ditunjukkan melalui penghitungan dengan taraf kesalahan 0,05. Bersal 2010: 56-7 menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari atau
sama dengan 0,05, maka data dinyatakan homogen. Pengujian homogenitas dihitung dengan program SPSS versi 20.
3.7.3 Analisis Akhir pengujian hipotesis
Analisis akhir data adalah analisis yang digunakan untuk menguji hasil penelitian. Uji hipotesis yang pertama yaitu menentukan ada atau tidaknya
perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas III pada materi sumber daya alam antara kelompok eksperimen dan kontrol, diketahui melalui uji t. Jika data yang diuji
berdistribusi normal, komparatif dua sampel, serta bentuk datanya interval atau ratio maka dalam menguji hipotesis menggunakan uji statistik Independent
Samples t Tes. Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka
63 analisis akhir menggunakan uji nonparametris yaitu uji U Mann Whitney.
Analisis data akhir menggunakan SPSS versi 20. Menurut Priyatno 2012: 84, kriteria pengambilan keputusan dengan
teknik statistik Independent Samples t Tes yaitu jika –t
tabel
≤ t
hitungl
≤ t
tabel,
maka Ho diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar IPA materi Sumber Daya
Alam pada siswa kelas III antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya, jika hasil analisis hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka akan dilakukan analisis untuk hipotesis yang kedua, untuk mengetahui efektif tidaknya model Talking
Stick tarhadap hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam, secara empiris dan statistik. Pengujian hipotesis secara empiris dilakukan dengan cara sebagai
berikut: Keterangan:
O
1
= rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen
O
2
= rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen O
3
= rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol O
4
= rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol Sementara itu, pengujian hipotesis secara statistik menggunakan uji pihak
kanan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk melakukan uji pihak kanan melalui one sample t test, langkah-langkahnya yaitu Analyze-
Compare Means- One Sample t Test. Melalui uji t, dapat diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingakan dengan rata-rata
nilai sampel di kelas kontrol. Pengambilan keputusan, jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤t
tabel
, O
2
-O
1
- O
4
-O
3
64 maka Ho diterima, artinya hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa
kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika -t
hitung
-t
tabel
dan t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak, artinya hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
93
BAB 5 ENUTUP
Bagian ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis, berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Saran dalam penelitian ini berupa saran bagi guru, siswa, dan sekolah.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang berjudul “Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil Belajar Sumber Daya
Alam Siswa Kelas III SDN Grogolbeningsari Kabupaten kebumen”, dapat
dikemukakan simpulan sebagai berikut: 1
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas III antara yang memeroleh pembelajaran dengan menggunakan model
Takling Stick dan yang memeroleh pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis
menggunakan Independent Samples t Test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
t
tabel
2,114 2,004. 2
Hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas III yang memeroleh pembelajaran dengan menggunakan model Talking Stick lebih
baik daripada yang memeroleh pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis menggunakan one
sample t test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
t
tabel
3,036 2,040.