Model Pembelajaran Kooperatif Landasan Teori

30 dapat melibatkan siswa secara aktif, salah satunya yaitu model Talking Stick. Model tersebut merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif.

1.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif banyak digunakan dalam dunia pendidikan, salah satu faktornya karena pembelajaran kooperatif sangat membantu siswa dalam memahami materi belajar. Berikut ini pengertian pembelajaran kooperatif menurut beberapa ahli. Slavin 2005: 8 menjelaskan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya, Suprijono 2012: 54 mengemukakan “Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. ” Menurut Isjoni 2010: 15, pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dalam kelompok-kelompok kecil, yang berjumlah 4-6 siswa secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bersemangat dalam belajar. Tujuan model pembelajaran kooperatif menurut Slavin 2005: 5-36, yaitu untuk menciptakan norma-norma akademik antarsiswa, karena hal tersebut memiliki pengaruh yang besar bagi pencapaian siswa dalam belajar. Kelebihan utama pembelajaran kooperatif, yaitu dapat mengembangkan hubungan siswa, dari berbagai latar belakang etnik dan kemampuan akademik yang berbeda dalam satu kelas. Tidak semua pembelajaran kelompok disebut pembelajaran kooperatif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pembelajaran tersebut bisa disebut 31 pembelajaran kooperatif. Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Slavin 2005: 26-7, sebagai berikut: 1 penghargaan kelompok. Kelompok akan mendapatkan penghargaan, jika memenuhi kriteria yang ditentukan; 2 pertanggungjawaban individu. Setiap kelompok dihargai berdasarkan skor individu, hal tersebut untuk memastikan setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab memahami materi pelajaran; dan 3 kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan. Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skor, sehingga memungkinkan setiap siswa, untuk berkontribusi dalam kelompoknya. Selain itu, menurut Roger dan David Johnson t.t dalam Suprijono 2012: 58-61, terdapat lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Lima unsur tersebut yaitu: 1 positive interdependence saling ketergantungan positif, dimana dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan dan menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan; 2 personal responsibility tanggung jawab perseorangan, dimana dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik; 3 face to face promotive interaction interaksi promotif, dimana unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif; 4 interpersonal skill komunikasi antaranggota, dimana unsur ini mengoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa; serta 5 group processing pemrosesan kelompok, dimana pada unsur ini setiap anggota menilai kontribusi yang diberikan setiap anggota dalam kelompok. 32

1.1.11 Model Pembelajaran Talking Stick