1. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban pemerintah dalam melakukan pertanggungjawabkan dalam menjawab dan menerangkan kinerjanya.
Variabel ini diukur dengan skor hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP kotakabupaten yang diterbitkan oleh Kementrian Pendayagunaan
Apratur Negara KemenPAN. Skala yang digunakan dalam pengukuran AKIP kotakabupaten di Indonesia ini adalah skala rasio yang selanjutnya dilakukan
pemeringkatan sebagai berikut: AA : Memuaskan Skor 6
A : Sangat baik Skor 5
B : Baik, dan perlu sedikit perbaikan Skor 4
CC : Cukup baik memadai, perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar Skor 3
C : Agak kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang
mendasar Skor 2 D
: Kurang, dan perlu banyak sekali perbaikan perubahan yang sangat mendasar Skor 1
2. Ukuran Daerah
Ukuran daerah adalah skala ukur untuk menentukan besar kecilnya daerah yang diproksikan dengan jumlah entitas akuntansi yang dimiliki suatu kabupatenkota
yang tercantum pada Laporan Hasil Pemeriksaan LHP yang dikeluarkan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan BPK. Dimana jumlah entitas akuntansi tersebut merujuk pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD.
3. Opini Auditor
Opini auditor adalah pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang diterbitkan oleh auditor independen BPK. Opini auditor dalam penelitian ini diukur
dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah yang tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan LHP.
Pengukuran opini auditor dengan menggunakan variabel dummy. Daerah yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion dan opini wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas unqualified opinion with explanatory language akan mendapatkan kode binary 1, sedangkan daerah yang mendapatkan
opini selain wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas akan mendapatkan kode binary 0.
3.4. Metode Pengumpulan Data