Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa laporan keuangan yang setiap tahunnya diterbitkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah haruslah
diperiksa terlebih dahulu oleh BPK. Pemeriksaan ini bertujuan agar BPK dapat memberikan opini kewajaran atas informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.
Dalam menjalankan audit pemeriksaan BPK bekerja berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN.
2.4. Audit Delay
Audit delay dapat diartikan sebagai rentang waktu antara akhir periode akuntansi hingga tanggal terbitnya laporan auditor independen. Aryanti Fachrurozie,
2014 mengemukakan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk
memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai
tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Payne dan Jensen 2002 yang mendefinisikan audit delay sebagai
waktu antara akhir tahun buku pemerintah daerah dengan penyelesaian laporan audit keuangan.
Carslaw dan Kaplan Muladi, 2013 mengemukakan bahwa audit delay dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu kapan audit dimulai dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan audit tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama pemerintah pusat atau pemerintah daerah menyerahkan laporan
keuangannya kepada BPK maka kemungkinan untuk muncul audit delay yang panjang semakin besar.
Dalam instansi pemerintahan di Indonesia proses audit hanya dapat dilakukan jika pemerintah daerah telah menyerahkan laporan keuangannya kepada Badan
Pemeriksa Keuangan BPK. BPK selanjutnya akan mengeluarkan surat tugas audit kepada auditor yang dimilikinya untuk melakukan pekerjaan lapangan pada
pemerintah daerah yang bersangkutan. Surat tugas audit ini berisi lamanya waktu yang diberikan oleh auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan. Sehingga besar
kecilnya permasalahan dan temuan yang dihadapi oleh BPK pada saat melakukan pemeriksaan atau audit tidak akan mempengaruhi lamanya waktu pekerjaan lapangan.
Hal ini berbeda dengan proses audit yang terjadi pada sektor swasta di mana auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan tidak diberikan batas waktu.
Berdasarkan pada hal tersebut maka audit delay yang terjadi pada pemerintah kabupatenkota di Indonesia lebih dipengaruhi oleh kapan audit dimulai. Artinya
lamanya audit delay dipengaruhi oleh lamanya pemerintah daerah dalam menyusun laporan keuangan dan menyerahkan laporannya kepada BPK.
2.5. Akuntabilitas Kinerja