Pada pelaksanaan diskusi kelas, guru memeriksa semua hasil diskusi dari masing-masing kelompok kemudian memilih salah satu jawaban kelompok yang
mendekati jawaban yang benar. Selanjutnya meminta salah seorang anggota kelompok yang jawabanya mendekati benar untuk menjelaskan hasil tersebut.
Jawaban kelompok lain yang berbeda kemudian diminta pula untuk menjelaskan sehingga diskusi dapat berlangsung.
B. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam hal mengumpulkan dan memperoleh sebuah informasi dan menyatukan informasi tersebut dalam
pemahamannya yang berhubungan dengan keseluruhan tes yang berkaitan mengenai bagaimana seseorang memproses sebuah informasi Schermerhorn, 2007. Menurut
Kamalia 2010, hasil belajar adalah suatu bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan merupakan nilai kognitif yang didapatkan oleh siswa selama
proses belajar tersebut. Hasil belajar dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi atau penilaian yang dilaksanakan.
Menurut Bloom edisi revisi Anderson Krathwohl dalam Rustaman 2012 terdapat dua dimensi kognitif yakni dimensi pengetahuan dan dimensi proses
kognitif. Pada ranah kognitif mencakup mengingat remember, mengerti understand, menerapkan apply, menguraikan analyze, menilai evaluate dan
mencipta create. Pada dimensi pengetahuan terdapat empat tipe pengetahuan yakni pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural dan
pengetahuan metakognitif.
Pada kategori ranah afektif yakni mengenai sikap yang terdiri dari lima aspek Aspek tersebut meliputi penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian
valuing, pengorganisasian
organization dan
pembentukan pola
hidup organization by a value complex Anni dan Rifa’i, 2009. Untuk ranah
psikomotorik berkenaan dengan hasil keterampilan serta kemampuan siswa dalam bertingkah laku. Menurut Sudjana 2005 terdapat enam aspek pada ranah
psikomotorik ini yaitu : gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks serta gerakan ekspresif serta
interprestasi.
C. Keterampilan Proses Sains
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu pengetahuan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan
sehari-hari. Pendekatan keterampilan proses menekankan pada pembentukan keterampilan
memperoleh pengetahuan
kemudian mengkomunikasikan
perolehannya. Keterampilan dalam memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan
kemampuan olah pikir psikis atau kemampuan olah perbuatan fisik. Menurut Rustaman 2005, dalam keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan
yakni kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif berkaitan karena saat keterampilan proses, siswa menggunakan pikirannya untuk berpikir.
Keterampilan manual terlibat saat keterampilan proses ini dibarengi dengan unjuk kerja. Sedangkan keterampilan sosial didasarkan atas interaksi yang terjadi.
American Association for the advancement of science dalam Kamalia 2010 mengklasifikasikan proses ilmiah menjadi keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu. Pada keterampilan proses dasar terdiri atas keterampilan pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, menggolongkan, mengkomunikasikan.
Sedangkan keterampilan proses terpadu berisi keterampilan pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variabel secara operasional serta
merancang percobaan. Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan Rustaman 2005 mengenai jenis keterampilan proses sains dan indikatornya. Indikator-
indikator dalam keterampilan proses sains dapat dikembangkan secara terpisah-pisah, tergantung pada penekanan metode dari kegiatan yang dilaksanakan. Pada
keterampilan proses sains terdapat aspek yang mendukung yakni keterampilan pengamatan atau observasi, mengelompokkan atau mengklasifikasikan, menafsirkan
atau menginterpretasi, prediksi atau meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,
menerapkan konsep serta komunikasi. Berdasarkan aspek-apek dalam keterampilan proses sains membuat siswa lebih aktif dan berani mengemukan pendapat serta tampil
percaya diri. Keterampilan bertujuan untuk melatih siswa untuk terbiasa mengemukakan pendapat dan berani tampil di depan umum Rustaman, 2005.
D. Tinjauan Materi Pencemaran Lingkungan di SMP