B = koefisien Barlett Untuk menguji apakah varians tersebut sama atau tidak maka X
2 hitung
dikonsultasikan dengan X
2 tabel
dengan α = 5 dengan derajat kebebasan dk banyaknya kelas dikurangi 1. Jika
χ χ
maka H diterima. Hal ini berarti
sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau dapat juga dikatakan homogen.
2. Analisis Data Akhir a. Analisis Lembar Observasi
Perhitungan data keterampilan proses sains siswa dilakukan dengan menganalisis lembar observasi dengan persamaan:
= 100
Dengan: P = presentase
S = skor total yang diperoleh N = skor total
Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut Arikunto, 2002:
80 ≤ P ≤ 100 = baik sekali 66 ≤ P ≤ 79
= baik 56 ≤ P ≤ 65
= cukup 40 ≤ P ≤ 55
= kurang P ≤ 39
= gagal indikator keberhasilan ditentukan dengan ketercapaian skor KPS masing-masing
siswa ≥ 75 sebanyak ≥ 85 jumlah seluruh siswa Mulyasa, 2003.
b. Analisis Kemampuan Kognitif dan KPS 1 Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji ini diterapkan pada kedua kelas yang telah dipilih
sebelumnya sebagai kelas perlakuan dan kelas pembanding dengan menggunakan data pretest dan postest.
Hipotesis: H
= data berdistribusi normal Ha = data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat. Persamaan yang digunkan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005 :
χ =
O E
E Dengan:
Oi = banyak data hasil penelitian Ei = banyak data yang diharapkan
Pengujian hipotesis dengan menggunakan X
2
, apabila nilai X
2
hitung X
2 tabel
, maka H
diterima dan data berdistribusi normal.
2 Uji Homogenitas
Uji homegenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan
dengan menyelidiki apakah populasi mempunyai varians
σ
2
yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas populasi, digunakan uji Bartlett dengan rumus sebagai
berikut Sudjana, 2005:
= Σ
1 Σ
1 B = log
Σ 1
χ
= ln 10 B Σ
1 log H
diterima apabila
χ χ
Dengan: X
2
= chi kuadrat S
2
= varians gabungan dari sampel n
i
= sampel B = koefisien Barlett
Untuk menguji apakah varians tersebut sama atau tidak maka X
2 hitung
dikonsultasikan dengan X
2 tabel
dengan α = 5 dengan derajat kebebasan dk banyaknya kelas dikurangi 1. Jika
χ χ
maka H diterima. Hal ini berarti
sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau dapat juga dikatakan homogen.
3 Ketuntasan Belajar Klasikal
Perhitungan ketuntasan belajar klasikal digunakan untuk mengetahui prosentase siswa berdasarakan kriteria ketuntasan. Persamaan yang digunakan adalah
Ali, 2000 : P =
Σ n1
Σ n
× 100 Dengan :
P = Nilai ketuntasan klasikal
Σ n1
= Jumlah siswa tuntas belajar individual Σ
n = Jumlah siswa
Kategori prosentase ketuntasan klasikal 0 - 49
= Jelek 50 - 59
= Kurang 60 - 69
= Cukup 70 - 84
= Baik 85 - 100 = Sangat Baik
4 Uji Gain
Untuk melihat peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains, dilakukan uji gain pada hasil kemampuan kognitif dan KPS siswa. Persamaan yang
digunakan adalah Hake,1998:
= 100
Dengan: = gain normalisasi gain normal
S = nilai rata-rata pada hasil posttest
S = nilai rata-rata pada hasil pretest
Besarnya faktor dikategorikan sebagai berikut : Tinggi
= g 0,7 atau dinyatakan dalam persen g 70
Sedang = 0,3
g 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30
g 70
Rendah = g 0,3 atau dinyatakan dalam persen
30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Kemampuan Kognitif
Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Petarukan pada dua kelas sebagai sampel penelitian yakni kelas VII E sebagai kelas perlakuan dan kelas VII D
sebagai kelas pembanding. Sebelum dilaksanakan pembelajaran maka dilakukan pengambilan nilai pretest dan setelah diberikan perlakuan diambil nilai posttest pada
kedua sampel penelitian. Hasil pretest dan posttest hasil belajar kognitif siswa pada kelas perlakuan dan kelas pembanding yang telah diuji normalitasnya selanjutnya di
uji gain untuk melihat peningkatan kemampuan kognitif. Tabel 6 Hasil Kemampuan kognitif kelas perlakuan dan pembanding
No Keterangan
Kemampuan Kognitif Perlakuan
Pembanding 1
Nilai Tertinggi 93
87 2
Nilai Terendah 53
47 3
Nilai Rata-rata 76,64
69,78 4
Ketuntasan Klasikal 91,67
77,78
Data selengkapnya pada Lampiran 33 Halaman 153
Pada kelas perlakuan didapatkan rata-rata 76,64 dengan ketuntasan klasikal 91,67 yang berarti kemampuan kognitif siswa pada kelas perlakuan dikatakan
tuntas, sedangkan pada kelas pembanding diperoleh rata-rata 69,78 dengan ketuntasan klasikal sebasar 77,78 dimana artinya kemampuan kognitif pada kelas
49