BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures CUPs
Conceptual Understanding Procedures CUPs adalah sebuah model
pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep pada siswa. Model pembelajaran ini dirancang untuk dapat membantu perkembangan siswa dalam menemukan konsep.
Penemuan konsep yang ada dalam sains haruslah melalui pemahaman akan konsep yang ada, tidak hanya dengan menghapalkan materi sehingga pemahaman konsep
yang baik dapat membantu dalam pemecahan masalah Cakir, 2008. Penerapan model pembelajaran CUPs ini dilaksanakan dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil siswa yang terdiri atas tiga siswa triplet, namun dapat pula disesuaikan dengan jumlah siswa yang terdapat di dalam kelas. Pembagian siswa
dalam kelompok tersebut haruslah secara heterogen yang berarti bahwa siswa dalam kelompok tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda serta jenis kelamin yang
berbeda pula Dhaniar, 2006. Idealnya pada satu grup minimal terdapat satu orang siswa laki-laki dan selama proses pembelajaran CUPs, siswa tersebut tetap dalam satu
kelompok yang sama. Sintaks model pembelajaran CUPs dapat dilihat pada Tabel 1.
22
Tabel 1. Sintaks model pembelajaran CUPs
Tahap Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase 1 Siswa bekerja
secara individu
• Memberikan arahan tentang
percobaan yang akan dilaksanakan
• Membagikan lembar kerja
individu •
Memperhatikan penjelasan dan arahan
yang disampaikan •
Mengerjakan lembar kerja individu
Fase 2 Siswa bekerja
secara berkelompok
• Membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil •
Membagikan lembar kerja kelompok
• Membagikan alat dan bahan
untuk kegiatan percobaan •
Melakukan kegiatan percobaan secara
berkelompok •
Membuat laporan hasil percobaan sederhana
Fase 3 Diskusi kelas
• Memfasilitasi siswa dalam
mempresentasikan hasil kerja kelompok
• Mempresentasikan hasil
kerja kelompok
Berdasarkan sintaks diatas dapat dilihat pada awal pembelajaran guru memberikan penjelasan dan arahan mengenai percobaan yang akan dilaksanakan oleh
siswa. Selama proses pengarahan siswa memperhatikan dengan cermat hal yang dilaksanakan beserta penjelasan-penjelasan awal yang diberikan, selanjutnya siswa
dibagikan lembar kerja individu untuk dikerjakan dan siswa diberi kebebasan untuk menuliskan pendapatnya sehingga didapatkan pengetahuan awal dari siswa. Pada fase
kedua, guru membagi siswa dalam kelompok triplet kemudian setiap kelompok tersebut melaksanakan kegiatan percobaan secara berkelompok dan membuat laporan
hasil percobaan secara sederhana. Pada tahapan terakhir siswa yang telah berkelompok selanjutnya mempresetasikan hasil percobaan di depan kelas dan guru
memfasilitasi terjadinya
diskusi, agar
ditemukannya konsep
berdasarkan
8 7
6 2
3 4
1
5
Guru Siswa
permasalahan yang dibahas. Pembagian kelompok siswa berdasarkan triplet dapat dilihat pada Gambar 1 sedangkan gambaran pemaparan hasil diskusi kelompok yang
disajikan di depan kelas terdapat pada Gambar 2.
Gambar 1. Bantuk pelaksanaan diskusi kelompok Triplet
Gambar 2. Bentuk pelaksanaan diskusi kelas
5 6
7 1
2 3
4 8
Guru Siswa
Hasil diskusi
kelompok
Pada pelaksanaan diskusi kelas, guru memeriksa semua hasil diskusi dari masing-masing kelompok kemudian memilih salah satu jawaban kelompok yang
mendekati jawaban yang benar. Selanjutnya meminta salah seorang anggota kelompok yang jawabanya mendekati benar untuk menjelaskan hasil tersebut.
Jawaban kelompok lain yang berbeda kemudian diminta pula untuk menjelaskan sehingga diskusi dapat berlangsung.
B. Kemampuan Kognitif