Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

i

SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

NURUL AYU NARESWARI IRSAN 130522123

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penetapan Fee Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan 13 Juni 2015

(Nurul Ayu Nareswari Irsan) NIM: 130522123


(3)

ii

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE

AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK

INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.

Kata kunci: fee audit, karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.


(4)

iii

ABSTRACT

THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE

ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.

The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.

Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.

The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.

Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the company, complexity, and firm size.


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia yang telah diberikan Nya. Berkat limpahan serta rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, SE, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

v 4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

6. Kepada orangtua penulis yang tercinta, dr. Erwanto Indroyono Irsan dan Dra. Sri Budiasih Ak, serta saudara penulis Mas Bhas, Mas Dito dan Mas Tiyos terima kasih untuk doa, kasih sayang, masukan, dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada penulis.

7. Kepada sahabat penulis untuk doa dan dukungan yang diberikan, khususnya untuk Gank Gonk (Mora, Anggi, Vestry, Tia, Rizka, Icha, Asti, Cici, Leily, Inggit). Jangan putus komunikasi ya teman-teman. We Are Foolish Girls! :) 8. Kepada teman-teman seperjuangan (Kak Maya, Hadi, Nanda, Fuad, Erwin,

Alif, Rizky, Jahri, Gito, Arfah, Robert, Mudan, Pian) terima kasih telah memberi masukan, bantuan, dukungan serta doa.

9. Segenap teman-teman Prodi Akuntansi Ekstensi Stambuk 2013 yang telah memberikan banyak pengalaman yang indah, semangat, bantuan, dan dukungan.


(7)

vi Akhir kata dengan segala keterbukaan, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015


(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 10

2.1.1. Karakteristik Auditor ... 10

2.1.1.1. Kantor Akuntan Publik ... 10

2.1.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 12

2.1.2.1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 12

2.1.2.2. Perusahaan Swasta ... 14

2.1.3. Kompleksitas ... 15

2.1.4. Ukuran Perusahaan ... 16

2.1.5. Auditor Eksternal ... 17

2.1.6. Fee Audit ... 18

2.2. Penelitian Terdahulu ... 20

2.3. Kerangka Konseptual ... 22

2.3.1. Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit 23

2.3.2. Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit ... 23

2.3.3. Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit ... 25

2.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26

2.3.5. Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29

3.2. Lokasi Penelitian ... 29

3.3. Batasan Penelitian ... 29

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30


(9)

viii

3.6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6.1. Variabel Dependen ... 33

3.6.1.1. Fee Audit ... 33

3.6.2. Variabel Independen ... 34

3.6.2.1. Karakteristik Auditor ... 35

3.6.2.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 35

3.6.2.3. Kompleksitas ... 36

3.6.2.4. Ukuran Perusahaan ... 36

3.7. Metode Analisis ... 38

3.7.1. Statistik Deskriptif ... 38

3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 39

3.7.2.1. Uji Normalitas Data ... 39

3.7.2.2. Uji Multikolinieritas ... 40

3.7.2.3. Uji Autokorelasi ... 41

3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas ... 42

3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

3.8.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 43

3.8.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 44

3.8.3. Uji T ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46

4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.1. Hasil Uji Normalitas Data ... 47

4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50

4.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 51

4.2.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52

4.3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 52

4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53

4.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53

4.3.3. Hasil Uji T ... 54

4.3.4. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Keterbatasan ... 64

5.3. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21

3.1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 37

4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46

4.2. Hasil Uji Normalitas Data ... 47

4.3. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50

4.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 51

4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 53

4.6. Hasi Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53

4.7. Hasil Uji T ... 54

4.8. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 28

4.1. Hasil Uji Normalitas Histogram ... 48

4.2. Hasil Uji Normal P-Plot ... 49


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1. Data Sampel Penelitian ... 69

2. Hasil Statistik Deskriptif ... 82

3. Hasil Uji Normalitas Data ... 83

4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 84

5. Hasil Uji Autokorelasi ... 85

6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 86

7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 86

8. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 87

9. Hasil Uji T ... 87


(13)

i

SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

NURUL AYU NARESWARI IRSAN 130522123

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(14)

i

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penetapan Fee Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan 13 Juni 2015

(Nurul Ayu Nareswari Irsan) NIM: 130522123


(15)

ii

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE

AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK

INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.

Kata kunci: fee audit, karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.


(16)

iii

ABSTRACT

THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE

ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.

The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.

Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.

The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.

Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the company, complexity, and firm size.


(17)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia yang telah diberikan Nya. Berkat limpahan serta rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, SE, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(18)

v 4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

6. Kepada orangtua penulis yang tercinta, dr. Erwanto Indroyono Irsan dan Dra. Sri Budiasih Ak, serta saudara penulis Mas Bhas, Mas Dito dan Mas Tiyos terima kasih untuk doa, kasih sayang, masukan, dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada penulis.

7. Kepada sahabat penulis untuk doa dan dukungan yang diberikan, khususnya untuk Gank Gonk (Mora, Anggi, Vestry, Tia, Rizka, Icha, Asti, Cici, Leily, Inggit). Jangan putus komunikasi ya teman-teman. We Are Foolish Girls! :) 8. Kepada teman-teman seperjuangan (Kak Maya, Hadi, Nanda, Fuad, Erwin,

Alif, Rizky, Jahri, Gito, Arfah, Robert, Mudan, Pian) terima kasih telah memberi masukan, bantuan, dukungan serta doa.

9. Segenap teman-teman Prodi Akuntansi Ekstensi Stambuk 2013 yang telah memberikan banyak pengalaman yang indah, semangat, bantuan, dan dukungan.


(19)

vi Akhir kata dengan segala keterbukaan, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015


(20)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 10

2.1.1. Karakteristik Auditor ... 10

2.1.1.1. Kantor Akuntan Publik ... 10

2.1.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 12

2.1.2.1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 12

2.1.2.2. Perusahaan Swasta ... 14

2.1.3. Kompleksitas ... 15

2.1.4. Ukuran Perusahaan ... 16

2.1.5. Auditor Eksternal ... 17

2.1.6. Fee Audit ... 18

2.2. Penelitian Terdahulu ... 20

2.3. Kerangka Konseptual ... 22

2.3.1. Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit 23

2.3.2. Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit ... 23

2.3.3. Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit ... 25

2.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26

2.3.5. Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29

3.2. Lokasi Penelitian ... 29

3.3. Batasan Penelitian ... 29

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30


(21)

viii

3.6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6.1. Variabel Dependen ... 33

3.6.1.1. Fee Audit ... 33

3.6.2. Variabel Independen ... 34

3.6.2.1. Karakteristik Auditor ... 35

3.6.2.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 35

3.6.2.3. Kompleksitas ... 36

3.6.2.4. Ukuran Perusahaan ... 36

3.7. Metode Analisis ... 38

3.7.1. Statistik Deskriptif ... 38

3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 39

3.7.2.1. Uji Normalitas Data ... 39

3.7.2.2. Uji Multikolinieritas ... 40

3.7.2.3. Uji Autokorelasi ... 41

3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas ... 42

3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

3.8.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 43

3.8.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 44

3.8.3. Uji T ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46

4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.1. Hasil Uji Normalitas Data ... 47

4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50

4.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 51

4.2.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52

4.3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 52

4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53

4.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53

4.3.3. Hasil Uji T ... 54

4.3.4. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Keterbatasan ... 64

5.3. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(22)

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21

3.1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 31 3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 37 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46 4.2. Hasil Uji Normalitas Data ... 47 4.3. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50 4.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 51 4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 53 4.6. Hasi Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53 4.7. Hasil Uji T ... 54 4.8. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57


(23)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 28 4.1. Hasil Uji Normalitas Histogram ... 48 4.2. Hasil Uji Normal P-Plot ... 49 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52


(24)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1. Data Sampel Penelitian ... 69 2. Hasil Statistik Deskriptif ... 82 3. Hasil Uji Normalitas Data ... 83 4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 84 5. Hasil Uji Autokorelasi ... 85 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 86 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 86 8. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 87 9. Hasil Uji T ... 87 10. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 88


(25)

ii

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE

AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK

INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.

Kata kunci: fee audit, karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.


(26)

iii

ABSTRACT

THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE

ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.

The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.

Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.

The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.

Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the company, complexity, and firm size.


(27)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Imbal jasa audit (fee audit) dapat diartikan sebagai imbalan jasa yang diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan salah satu obyek yang menarik untuk diteliti. Hal ini disebabkan kebijakan penentuan fee audit oleh kantor akuntan publik menjadi salah satu aspek mutu terhadap kantor akuntan publik tersebut. Agar penilaian audit terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen dilakukan secara bebas dan tidak memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

Audit laporan keuangan dilakukan oleh Akuntan Publik dengan mensyaratkan kompetensi, integritas, dan independensi. Akuntan Publik wajib menjunjung tinggi sikap independen dan memastikan bahwa setiap penugasan yang diterima dan hasil pekerjaannya terbebas dari pengaruh pihak manapun. Untuk menjaga persyaratan kompetensi, integritas, dan independensi serta meningkatkan citra profesi Akuntan Publik, maka perlu dirancang suatu panduan untuk menetapkan fee audit.

Masalah fee adalah suatu permasalahan yang dilematis, dimana di satu sisi auditor harus independen dalam memberikan opininya tapi di sisi lain auditor juga memperoleh imbalan dari klien atas pekerjaan yang dilakukannya. Akuntan publik merupakan jasa profesional, oleh sebab itu merupakan kewajiban perusahaan untuk memberikan fee kepada akuntan


(28)

2 publik yang melakukan jasa audit (auditor eksternal) terhadap laporan keuangannya. Bagi akuntan publik, fee adalah sumber pendapatan bagi mereka.

Peraturan mengenai dasar pengenaan fee audit telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Surat Keputusan ini diterbitkan dengan tujuan sebagai pedoman bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dalam menentukan besarnya imbalan yang wajar atas jasa profesional (professional fees) yang mereka berikan sebagai akuntan publik. Fee audit yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mempekerjakan seorang auditor atau akuntan publik diharapkan mampu meningkatkan pengawasan manajemen, kualitas laporan keuangan perusahaan dan independensi manajemen.

Masalah fee memang sangat rentan karena fee dapat mempengaruhi independensi seorang auditor. Menurut Rimawati (2011), semakin besar jasa audit yang diberikan maka semakin besar fee yang diberikan oleh klien, dan indikasi hilangnya independensi auditor juga semakin tinggi. Hal ini tercermin dari kasus Enron, salah satu kasus yang cukup menyita perhatian publik. Arthur Andersen, kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Enron, telah kehilangan indenpendensinya sebagai auditor diduga karena Andersen bertindak sebagai auditor eksternal sekaligus sebagai auditor internal. Selain itu besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur


(29)

3 Andersen melebihi fee sebagai auditor eksternal diduga sebagai penyebab lain.

Besarnya fee audit masih menjadi perbincangan yang cukup panjang, mengingat banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu di antaranya adalah karakteristik auditor. Diacon (2002) menyatakan bahwa Kantor Akuntan Publik dapat menjadi salah satu bagian dari karakteristik auditor (auditor characteristic).

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan, sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Pada umumnya perusahaan memilih menggunakan jasa auditor independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut. Perusahaan yang tidak menggunakan jasa auditor independen kemungkinan besar akan memiliki laporan keuangan dengan tingkat kredibilitas yang sangat kecil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nugrahani (2013) yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Fee Audit Eksternal menyimpulkan bahwa Karakteristik auditor (Kantor Akuntan Publik) berpengaruh positif signifikan terhadap fee audit eksternal.

Tipe kepemilikan perusahaan juga menjadi salah satu faktor untuk menentukan besaran fee audit yang dikeluarkan untuk mempekerjakan seorang auditor. Dalam penelitian ini, tipe kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu, perusahaan milik negara (BUMN), dan perusahaan swasta.


(30)

4 Menurut penelitian Pambudi (2012) yang mengambil obyek perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuktikan bahwa tipe kepemilikan perusahaan BUMN dan swasta tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan besarnya fee audit. Desender, et al. (2009) menemukan hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dengan fee audit.

Selain tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fee audit. Menurut Beams (2000) menyatakan perusahaan yang memiliki jumlah anak perusahaan yang banyak di dalam negeri maka transaksi yang dilakukan perusahaan tersebut akan semakin rumit karena perlu membuat laporan konsolidasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harjinder et al. (2010) mengenai Pengaruh Internal Audit terhadap Penentuan Harga Pelayanan Audit (fee audit) bahwa kompleksitas menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap fee audit.

Ukuran perusahaan adalah faktor selanjutnya yang juga dapat berpengaruh pada fee audit. Ukuran Perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berupa


(31)

5 aktiva lancar maupun aktiva tetap. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Nurlaelah (2008) terhadap BUMN di Indonesia menyebutkan bahwa ukuran auditee perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap fee audityang diterima auditor.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan tersebut terdapat adanya research gap yaitu hasil dari penelitian terdahulu yang saling bertentangan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pambudi (2012) yang mengambil obyek perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuktikan bahwa tipe kepemilikan perusahaan BUMN dan swasta tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan besarnya fee audit. Desender et al. (2009) menemukan hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dengan fee audit. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya ini menjadi cukup menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh tipe kepemilikan perusahaan (BUMN dan swasta) terhadap penetapan besarnya fee audit.

Ghosh (2010) menyatakan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah dibandingkan dengan biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Menurut Ghosh (2010) yang mengambil objek penelitian perusahaan manufaktur di India bahwa pemilihan auditor eksternal dan fee auditini dipengaruhi oleh tipe kepemilikan perusahaan serta manajemen laba yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil penelitian Ghosh menunjukkan bahwa auditor internasional lebih dipilih baik oleh perusahaan


(32)

6 asing maupun BUMN. Fee audit yang dibayarkan oleh perusahaan asing lebih tinggi daripada yang dibayarkan oleh BUMN.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada dengan menerapkannya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Desender (2009) mengenai Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan Manajemen Laba terhadap Tipe Auditor dan Fee Audit pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan pemakaian variabel independen: kepemilikan perusahaan dan manajemen laba dan menggunakan variabel dependen tipe auditor dan fee audit. Persamaan dengan penelitian Pambudi (2012) yaitu penggunaan variabel tipe kepemilikan perusahaan.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pambudi (2012), yaitu penggunaan variabel karakteristik auditor, kompleksitas, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Penambahan variabel berupa karakteristik auditor bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan antara KAP big four yang berkualitas tinggi membuat sedikit kesalahan daripada KAP non big four sehingga KAP big four memiliki fee audit yang lebih tinggi terhadap besaran penetapan fee audit yang diterima auditor. Sedangkan penggunaan kompleksitas untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap besaran penetapan fee audit. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang berbeda dengan Pambudi (2012). Pambudi menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian sedangkan peneliti menggunakan perusahaan perbankan sebagai objek penelitian.


(33)

7 Periode pengamatan juga menjadi perbedaan penelitian ini dengan Pambudi (2012). Pambudi hanya mengamati satu tahun periode pengamatan yaitu 2011 sedangkan peneliti mengamati empat tahun periode yaitu 2010-2013.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih perusahaan perbankan karena sektor perbankan sering disorot oleh pemerintah dengan program restrukturisasi perbankan dalam rangka memperbaiki perekonomian nasional akibat dampak krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Industri perbankan diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian nasional sehingga bangsa Indonesia pada akhirnya dapat terbebas dari krisis ekonomi. Faktor inilah yang akhirnya menarik perhatian para pelaku pasar modal untuk mengamati gejala-gejala yang terjadi di dunia perbankan. Data yang digunakan peneliti berasal dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini berjudul "PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh antara karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(34)

8 1. Apakah pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit baik secara parsial maupun secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris :

1. Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit baik secara parsial maupun secara simultan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memberikan tambahan informasi bagi perusahaan mengenai faktor yang mendukung dalam penentuan seberapa besar fee audit yang diberikan, sehingga manajemen tidak merugikan auditor dan dapat membayar fee secara rasional.


(35)

9 3. Bagi Kalangan Akademisi

Penelitian ini dapat memberikan referensi tambahan dan sumbangan konseptual sebagai bahan pembelajaran dan menambah wawasan pengetahuan di bidang akuntansi dan pengauditan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadi bahan referensi tambahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar bagi penelitian selanjutnya.


(36)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Karakteristik Auditor

2.1.1.1 Kantor Akuntan Publik (KAP)

Menurut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik per 1 Januari 2001, Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Seluruh perusahaan yang telah Go Public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia diharuskan untuk memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan kepada publik sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No Kep. 17/PM/2002.

Ada empat KAP terbesar yang merupakan kantor Akuntan Publik Internasional yang biasanya disebut dengan “the Big Four”. Masing– masing KAP tersebut memiliki kantor di kota–kota besar di Amerika Serikat dan di negara–negara lain yang biasa disebut partners termasuk di Indonesia.


(37)

11 Yang termasuk dalam the Big Four (Tuanakotta: 2011) adalah:

1. KAP Haryanto Sahari & Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers (PwC).

2. KAP Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu (DTT).

3. KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young Global (E&Y).

4. KAP Siddharta & Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

Menurut (Mulyadi: 2002) bidang jasa yang dihasilkan oleh Profesi Akuntan Publik adalah:

1. Jasa Assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan.

2. Jasa Atestasi, adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan termasuk didalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan performa, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.

3. Jasa Nonassurance, adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi.

Dalam hal pemberian jasa audit atas laporan keuangan, KAP hanya dapat memberikan pelayanan paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut. Badan usaha KAP dapat berbentuk:

1. Perseorangan: hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang akuntan publik yang juga bertindak sebagai pimpinan.

2. Persekutuan perdata atau firma: hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 orang akuntan dan/atau 75% dari semua sekutu adalah


(38)

12 akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut rekan (partner) dan salah seorang sekutu bersifat sebagai Pemimpin Rekan.

3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik, seperti yang diatur oleh Undang-Undang.

Pada umumnya perusahaan memilih menggunakan jasa auditor independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut. Perusahaan yang tidak menggunakan jasa auditor independen kemungkinan besar akan memiliki laporan keuangan dengan tingkat kredibilitas yang sangat kecil. Dalam memilih mempekerjakan auditor untuk memberikan jasa audit, perusahaan memiliki pandangan, jika diaudit oleh kantor akuntan publik yang besar dan memiliki hubungan kerja sama dengan kantor akuntan publik asing, maka akan menghasilkan penilaian yang lebih baik dimata stakeholders dibandingkan bila diaudit oleh kantor akuntan publik kecil.

2.1.2 Tipe Kepemilikan Perusahaan

2.1.2.1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ghosh (2010) yang mengambil objek penelitian perusahaan manufaktur di India, meneliti tentang hubungan antara tipe kepemilikan, manajemen laba, dan fee audit. Hasilnya, fee audit yang dibayarkan perusahaan asing lebih tinggi dibandingkan dengan fee audit yang dibayarkan oleh BUMN. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa auditor internasional kemungkinan lebih dipilih baik oleh perusahaan asing maupun BUMN. Dalam


(39)

13 penelitian ini, tipe kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu BUMN dan perusahaan swasta.

Kepemilikan perusahaan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. Dalam pasal 1 Undang-Undang tentang BUMN berisi mengenai hal sebagai berikut :

1. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

2. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

3. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

4. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang


(40)

14 dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Maksud dan tujuan dari pendirian Badan Usaha Milik Negara menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

2. Mengejar keuntungan;

3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;

4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;

5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

2.1.2.2 Perusahaan Swasta

Perusahaan Swasta, yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada campur tangan Pemerintah. Modal diperoleh dari warga negara Indonesia dan perusahaan didirikan di Indonesia. Perusahaan Swasta biasanya berbentuk perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer, atau perseroan terbatas. Perusahaan Swasta yang berbentuk perseroan terbatas diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.


(41)

15 1. Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga

Negara Indonesia ;

2. Perusahaan swasta-asing, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara asing ;

3. Perusahaan swasta campuran (joint-venture), yaitu perusahaan swasta milik warga negara Indonesia dan warga negara asing.

2.1.3 Kompleksitas

Kompleksitas terkait dengan kerumitan transaksi yang ada di perusahaan. Kompleksitas operasi klien merupakan salah satu variabel yang penting dalam menentukan besarnya fee audit. Menurut Mulyadi (2002: 90), klien yang kegiatannya menghasilkan transaksi yang sangat rumit merupakan klien yang mengandung risiko besar bagi auditor bila dibandingkan dengan klien yang kegiatannya bersifat konvensional.

Kompleksitas operasi perusahaan dapat menyebabkan biaya audit yang lebih tinggi karena pekerjaan audit yang dibutuhkan lebih banyak sehingga waktu yang diperlukan akan semakin banyak dan secara otomatis biaya yang lebih tinggi per jam akan dibebankan kepada klien (Cameran, 2005; Firth, 1985).

Variabel kompleksitas dalam penelitian ini sebagian besar adalah perusahaan menengah besar yang hampir memiliki masalah kerumitan transaksi. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan anak perusahaan (subsidiary) sebagai indikator kompleksitas, mengingat kompleksitas jasa audit yang diberikan merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi


(42)

16 yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit (Hay et al., 2008). Anak perusahaan (subsidiary) adalah sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh sebuah perusahaan yang lebih tinggi. Selain itu, anak perusahaan turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan lain, karena sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan lain atau induk perusahaan. Semakin besar perusahaan, maka semakin besar pula anak perusahaan sebagai lini induk perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh kompleksitas dalam penentuan harga pelayanan audit (fee audit) sudah pernah dilakukan oleh Harjinder et al. (2010) dengan hasil yang signifikan positif.

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara antara lain dengan natural log total aktiva, nilai pasar saham, jumlah pendapatan dan lain-lain. (Machfoedz dalam Septianingrum, 2014).

Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No Kep. 11/PM/1997 menyatakan bahwa ukuran perusahaan kecil atau menengah diukur dengan cara melihat total asset tidak lebih dari Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah). Syarat ukuran perusahaan besar memiliki total asset lebih dari Rp. 100.000.000.000,-.

Menurut Nugrahani (2013) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda :


(43)

17 1. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

memperoleh dana dari pasar modal.

2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan.

3. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.

Penentuan ukuran perusahaan pada penelitian ini didasarkan kepada total asset perusahaan. Menurut Ahmad dan Kamarudin (2003) menyatakan perusahaan yang besar memiliki sumber daya yang lebih besar untuk membayar biaya audit dan memiliki kemampuan untuk membayarnya secepat mungkin setelah tutup tahun perusahaan.

Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil (Nugrahani, 2013).

2.1.5 Auditor Eksternal

Auditor eksternal adalah profesi audit yang melakukan audit atas laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu atau organisasi lainnya sesuai dengan standar audit yang berlaku umum. Selain standar audit, akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi baik dengan sesama


(44)

18 anggota maupun dengan masyarakat umum. Prinsip-prinsip ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis (Rapina dkk, 2010).

Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan. Peran utama auditor eksternal adalah untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material (Mulyadi, 2002:12).

2.1.6 Fee Audit

Iskak (1999) dalam Suharli dan Nurlaelah (2008) mendefinisikan fee audit adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga yaitu manager, supervisor, auditor junior dan auditor senior. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya penyusutan komputer, gedung dan asuransi. Setelah dilakukan perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan publik.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Dalam bagian Lampiran 1 dijelaskan


(45)

19 bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya.

Dijelaskan dalam Surat Keputusan mengenai penetapan fee audit, yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah:

1. Kebutuhan klien;

2. Tugas dan tanggungjawab menurut hukum. 3. Independensi.

4. Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan.

5. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan.

6. Basis penetapan fee yang disepakati.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit yaitu menurut Sankaraguruswamy et al. (2003), fee audit merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi tergantung dari beberapa faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien (client size), ukuran KAP, keahlian auditor tentang industri (industry expertise), dan efisiensi yang dimiliki oleh auditor (technological efficiency of auditors). Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap penentuan fee audit yang dibebankan KAP kepada kliennya. Faktor lain


(46)

20 seperti berapa target profit yang akan didapatkan pemilik jelas sangat besar pengaruhnya juga.

Penjelasan ini dibahas lebih lanjut oleh Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit dimana dalam menetapkan imbalan jasa harus sesuai dengan martabat profesi akuntan publik dan dalam jumlah yang pantas untuk dapat memberikan jasa sesuai dengan tuntutan standar profesional akuntan publik yang berlaku. Imbalan jasa yang terlalu rendah atau secara signifikan jauh lebih rendah dari yang dikenakan oleh auditor atau akuntan pendahulu atau dianjurkan oleh auditor atau akuntan lain, akan menimbulkan keraguan mengenai kemampuan dan kompetensi anggota dalam menerapkan standar teknis dan standar profesional yang berlaku.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sejenis yang sebelumnya telah dilakukan untuk menentukan fee audit. Hasil – hasil penelitian ini digunakan untuk bahan referensi peneliti. Di bawah ini dapat dilihat ringkasan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :


(47)

21

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

Penelitian 1. Yatim et al.

(2006)

Governance

Structures, Ethnicity, and Audit Fees of Malaysian Listed Firms Var. Independen: a. Governance Structures b. Ethnicity Var. Dependen: a. Fee Audit

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fee audit dan independensi dewan komisaris, komite audit, dan frekuensi pertemuan komite audit.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara fee audit dan perusahaan yang dimiliki oleh pribumi (bumiputera).

2. Ghosh et al.

(2007)

The Impact of Regulation on Auditor Fees: Evidence

From the Sarbanes-Oxley Act.

Var. Independen: a. Opini Audit,

Karakteristik klien, dan Peraturan Hukum. Var. Dependen: a. Fee Audit

Opini audit, dan karakteristik klien meningkatkan fee audit hingga 77% tiap tahun. Sedangkan peraturan hukum meningkatkan upaya audit yang melekat pada Sarbanes-Oxley Act.

3. Oktorina dan Wedari (2015) An Empirical Investigation on Ownership Characteristics, Activities of the Audit Committee, and Audit Fees Var. Independen: a. Karakteristik kepemilikan (Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial), dan

b. Aktivitas Komite Audit (jumlah rapat komite audit dalam satu tahun)

Var. Dependen: a. Fee Audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap fee

audit.

Kepemilikan manajerial dan aktivitas komite audit membuat pengaruh yang signifikan terhadap

fee audit. 4. Pambudi

(2012) Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan Manajemen Laba terhadap Tipe Auditor dan Audit Fees pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Var. Independen:

a. Tipe kepemilikan perusahaan (BUMN dan swasta), dan

b. Manajemen laba (diukur dengan pendekatan

modifikasi Jones)

Kepemilikan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas pemilihan auditor dan fee audit.

Manajemen laba tidak memiliki pengaruh terhadap probabilitas


(48)

22

No Peneliti Judul .Variabel Hasil Penelitian

Var. Dependen:

a. Tipe auditor (KAP domestik dan KAP berafiliasi asing), b. Fee Audit.

pemilihan auditor.

Manajemen laba berpengaruh positif terhadap fee audit.

5. Desender et al. (2009) Board Characteristics and Audit Fees:Why Ownership Structure Matters? Var. Independen: a. Ownership Structure

(BUMN dan swasta), b. Monitoring

c. The provision of

resources

Var. Dependen: a. Fee Audit

Memiliki hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dan fee audit. Fee audit berhubungan positif dan signifikan dengan perusahaan yang tersebar kepemilikannya (Swasta).

Struktur kepemilikan yang tersebar (Swasta) cenderung lebih fokus pada pemantauan, di mana peran monitoring

adalah krusial untuk mengurangi masalah keagenan diantara pemegang saham dan manajemen tersebar (Swasta). Dewan komisaris di perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi (BUMN) cenderung lebih fokus pada penyediaan sumber daya.

Sumber : Diolah oleh Peneliti

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan mengenai gambaran pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian terdahulu, faktor-faktor yang mempengaruhi fee audit yang merupakan variabel independen adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.


(49)

23

2.3.1 Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit

Karakteristik auditor dinilai dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) apakah termasuk dalam KAP Big4 atau non-Big4. Perusahaan yang menggunakan jasa dari kantor akuntan publik akan bekerja sama dengan auditor eksternalnya untuk mengaudit laporan keuangan. Dengan koordinasi dan komunikasi yang baik dari pihak internal maupun eksternal akan mengurangi kemungkinan kesalahan dan kecurangan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Kantor akuntan publik yang memiliki nama besar (Big 4) dipandang sebagai auditor yang akan menghasilkan tingkat kualitas audit yang melebihi persyaratan minimal keprofesionalan dan berkualitas dari Kantor Akuntan Publik yang tidak memiliki nama besar. Kantor akuntan publik yang termasuk dalam Big4 akan menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi dan diharapkan membuat sedikit kesalahan sehingga memiliki fee audit yang lebih tinggi. (Francis dan Krishnan dalam Nugrahani, 2013). Nugrahani (2013) juga menyatakan bahwa Karakteristik auditor (Kantor akuntan Publik) berpengaruh positif signifikan terhadap fee audit eksternal.

2.3.2 Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit

Untuk mencegah deteksi dari setiap pengambilalihan sumber daya perusahaan untuk tujuan politik, ada sedikit alasan BUMN mungkin menghindari memilih brand-name auditor (Ghosh, 2010). Perusahaan


(50)

24 milik negara cenderung menggunakan auditor lokal (non Big Four) atau auditor berkualitas rendah, karena dapat meningkatkan modal melalui koneksi ini tanpa mengurangi asimetri informasi dengan laporan keuangan yang kredibel. Fakta tersebut dipengaruhi oleh penelitian yang dilakukan oleh De Angelo (1981) yang berpendapat bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP Big Four) dianggap memiliki tingkat independensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor lokal, sehingga audit yang dilakukan KAP big four akan jauh lebih baik dibandingkan dengan jasa audit yang diberikan oleh KAP lokal. Perusahaan yang lebih memilih perikatan kerja dengan KAP lokal mengeluarkan biaya audit yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan KAP big four.

Desender et al. (2009) menemukan hubungan yang signifikan antara kepemilikan perusahaan dan fee audit. Dalam penelitian tersebut, fee audit berhubungan positif dan signifikan dengan perusahaan yang tersebar kepemilikannya. Perusahaan yang dimiliki oleh banyak pemegang saham (swasta) akan meningkatkan kompleksitas dalam melakukan audit dibandingkan perusahaan yang kepemilikan sahamnya terpusat atau sebagian besar dikuasai oleh negara (BUMN).

Penelitian yang dilakukan Joshi dan Al-Bastaki (1999) dan penelitian Anderson dan Zehgal (1994) menunjukkan hubungan yang positif antara fee audit dengan tipe kepemilikan perusahaan. Desender et. Al. (2009) menemukan hubungan signifikan antara tipe kepemilikan perusahaan dengan fee audit. Ghosh (2010) dalam penelitiannya


(51)

25 mengungkapkan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan asing.

2.3.3 Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit

Kompleksitas merupakan variabel penting dalam menentukan fee audit. Dalam penelitian ini menggunakan anak perusahaan (subsidiary) sebagai proxy karena sampel dalam penelitian ini sebagian besar adalah perusahaan menengah besar yang hampir memiliki masalah kerumitan transaksi. Semakin besar perusahaan tersebut, maka semakin besar juga anak perusahaan yang tersebar. Hal ini dikarenakan perusahaan pusat mengalami perkembangan postitif yang signifikan, maka perusahaan pusat akan mengembangkan juga anak perusahaannya agar tejadi kontinuitas yang positif dari atas hingga ke bawah. Penelitian yang dilakukan oleh Waggoner dan Cashell (1991) menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang diberikan, semakin banyak transaksi yang dapat dites oleh auditor.

Penelitian Hay et al. (2006) juga menyatakan pendapat bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara anak perusahaan dengan besar penetapan fee audit eksternal. Semakin kompleks klien, semakin sulit dalam mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini berakibat pada penetapan fee audit yang semakin tinggi.


(52)

26

2.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit

Fee Audit merupakan hal yang penting dalam menentukan pemeriksaan dan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan perbankan. Banyak pertimbangan yang dilakukan untuk menentukan fee audit yang sesuai. Salah satu pertimbangan yang dilakukan adalah melihat ukuran perusahaan (client size). Client Size adalah variabel yang paling penting dalam menentukan fee audit pada penelitian sebelumnya. Auditor yang melakukan audit di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk meninjau operasi klien karena perusahaan besar terlibat dalam sejumlah besar transaksi yang tentu saja membutuhkan waktu berjam-jam bagi auditor untuk memeriksa, Simunic (1980), dan Joshi dan Al-Bastaki (2000), dan ukuran perusahaan yang lebih besar maka memerlukan agency cost yang besar (Subramaniam, et al., 2009). Hasil penelitian yang menjelaskan bahwa fee audit berpengaruh positif dengan ukuran klien (diukur dengan total aset), misalnya, (Simunic, 1980) di Amerika Serikat. Hal tersebut akan mengakibatkan jika ukuran klien yang diukur dengan total aset itu tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor akan semakin rumit, maka penetapan fee audit akan semakin tinggi.

2.3.5 Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit

Fee Audit adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Secara simultan, karakteristik


(53)

27 auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Fee Audit. Kantor akuntan publik yang termasuk dalam Big4 akan menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi dan diharapkan membuat sedikit kesalahan sehingga memiliki fee audit yang lebih tinggi. (Francis dan Krishnan dalam Nugrahani, 2013). Begitu juga dengan tipe kepemilikan perusahaan, Ghosh (2010) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan asing. Hay et al. (2006) menemukan bahwa semakin kompleks klien, semakin sulit dalam mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini berakibat pada penetapan fee audit yang semakin tinggi. Sedangkan Simunic (1980), meneliti bahwa jika ukuran klien yang diukur dengan total aset itu tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor akan semakin rumit, maka penetapan fee audit akan semakin tinggi.


(54)

28 Maka dibawah ini kerangka konseptualnya adalah :

H1

H2

H5

H3

H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Peneliti

2.4 Pengembangan Hipotesis

Pengembangan hipotesis merupakan hasil sementara berdasarkan pemikiran dan teori yang belum teruji kebenarannya. Penelitian ini akan menguji pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit, maka hipotesis yang dapat dijelaskan berdasarkan landasan teori dan peneliti terdahulu sebagai berikut.

H1 : Karakteristik auditor berpengaruh terhadap fee audit.

H2 : Tipe kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap fee audit.

H3 : Kompleksitas berpengaruh terhadap fee audit.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap fee audit.

H5 : Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas,

dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Fee Audit Tipe Kepemilikan Perusahaan (X2)

Fee Audit Karakteristik Auditor (X1)

Kompleksitas (X3)


(55)

29

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian sebab akibat atau causal research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel dependen dan independen. Adapun yang menjadi variabel independen di dalam penelitian ini adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan. Variabel dependennya adalah fee audit. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder yang diakses dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan objek penelitian dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan penelitian skripsi ini diselesaikan.

3.3 Batasan Penelitian

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari tahun 2010-2013. Penggunaan data pada tahun 2010-2013 berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah diaudit dan dipublikasikan.

2. Perusahaan yang diteliti adalah perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tidak mengalami delisting.


(56)

30 3. Hubungan diukur berdasarkan variabel-variabel independen dan

dependen yang selanjutnya diuji untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel tersebut.

4. Data yang diperlukan tersedia.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut setelah mengalami proses seleksi dari batasan dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, yang kemudian sampel tersebut dianalisis oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode waktu 2010-2013. Alasan penggunaan sampel pada tahun 2010-2013 adalah untuk memberikan gambaran keuangan terkini dari setiap perusahaan. Dasar penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan yakni purposive sampling yang merupakan metode pengumpulan sampel berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel yang digunakan adalah:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013.

2. Perusahaan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan yaitu tahun 2010-2013.


(57)

31 3. Laporan keuangan perusahaan mencantumkan informasi professional

fees.

Jumlah perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013 berjumlah 36 perusahaan perbankan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan perbankan yang dijadikan sampel penelitian adalah total sebanyak 25 perusahaan. Total pengamatan yaitu 4 tahun sehingga total data yang diobservasi adalah sebanyak 100 observasi. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian dijelaskan pada tabel 3.1 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No Nama

Perusahaan Kode

Kriteria Sampel

1 2 3

1. PT. Bank Agroniaga Tbk AGRO    Sampel 1

2. PT. Bank ICB Bumiputera

Tbk BABP    Sampel 2

3. PT. Bank Capital Indonesia

Tbk BACA    Sampel 3

4. PT. Bank Ekonomi Raharja

Tbk BAEK    Sampel 4

5. PT. Bank Central Asia Tbk BBCA    Sampel 5

6. PT. Bank Bukopin Tbk BBKP    Sampel 6

7. PT. Bank Mestika Dharma

Tbk BBMD   X

8. PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk BBNI    Sampel 7

9. PT. Bank Nusantara

Parahyangan Tbk BBNP   X

10. PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk BBRI    Sampel 8

11. PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk BBTN    Sampel 9

12. PT. Bank Mutiara Tbk BCIC    Sampel 10

13. PT. Bank Danamon Indonesia

Tbk BDMN   X


(58)

32 Tbk

15. PT. Bank Jabar Banten Tbk BJBR   X

16. PT. Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur (Tbk) BJTM   X

17. PT. Bank QNB Kesawan Tbk BKSW    Sampel 12

18. PT. Bank Maspion Tbk BMAS   X

19. PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk BMRI    Sampel 13

20. PT. Bank Bumi Arta Tbk BNBA    Sampel 14

21. PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA    Sampel 15

22. PT. Bank Internasional

Indonesia Tbk BNII    Sampel 16

23. PT. Bank Permata Tbk BNLI   X

24. PT. Bank Sinarmas Tbk BSIM    Sampel 17

25. PT. Bank of India Indonesia

Tbk BSWD    Sampel 18

26. PT. Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Tbk BTPN    Sampel 19

27. PT. Bank Victoria

International Tbk BVIC    Sampel 20

28. PT. Bank Artha Graha

Internasional Tbk INPC    Sampel 21

29. PT. Bank Mayapada

Internasional Tbk MAYA    Sampel 22

30. PT. Bank Windu Kentjana

International Tbk MCOR    Sampel 23

31. PT. Bank Mega Tbk MEGA    Sampel 24

32. PT. Bank Mitraniaga Tbk NAGA   X

33. PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP   X

34. PT. Bank Nationalnobu Tbk NOBU   X

35. PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN    Sampel 25

36. PT. Bank Himpunan Saudara

1906 Tbk SDRA   X

Sumber : www.idx.co.iddan

Jumlah observasi penelitian selama 4 tahun adalah 100 observasi (pengamatan).

3.5 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yakni data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang didapat secara langsung


(59)

33 dari obyek penelitian. Data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia mengenai laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit yang diperoleh dari situs resmi BEI di

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi yaitu mengumpulkan, menganalisa kemudian

mengelompokkan data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Kedua, mengumpulkan data sekunder dengan mengakses situs-situs resmi yang berisi laporan keuangan perusahaan perbankan selama tahun 2010-2013 yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia dan data sekunder lainnya dari situs internet.

3.6 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah fee audit.

3.6.1.1 Fee Audit

Fee audit merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai jasa auditor eksternal yang telah


(60)

34 melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Data tentang fee audit diambil dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2013 yang mengungkapkan besar jumlah fee audit dengan akun professional fees, yang selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari fee audit. Logaritma natural digunakan untuk memperkecil perbedaan angka yang terlalu jauh dari data yang telah didapatkan sebagai sampel penelitian.

Pengungkapan jumlah besar fee audit pada seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam laporan keuangan maupun laporan tahunan (annual report) masih sangat jarang. Belum tersedianya data tentang fee audit dikarenakan pengungkapan data tentang fee audit di Indonesia masih berupa voluntary disclosures (pengungkapan sukarela), sehingga belum banyak perusahaan yang mencantumkan data tersebut di dalam laporan keuangan atau laporan tahunan (annual report). Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan LNFEE di dalam persamaan.

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.


(61)

35

3.6.2.1 Karakteristik Auditor

Karakteristik auditor dinilai dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) apakah termasuk dalam KAP Big4 atau non-Big4. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya. Berdasarkan kriteria-kriteria KAP maka, di Indonesia terdapat beberapa KAP yang dapat digolongkan sebagai KAP besar (big four).

Pengukuran variabel ini yaitu menggunakan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk penggunaan KAP big Four dan angka 0 untuk penggunaan KAP non-big Four. Selanjutnya variabel ini akan dinamakan dengan KAP dalam persamaan.

3.6.2.2 Tipe Kepemilikan Perusahaan

Penelitian ini membagi tipe kepemilikan perusahaan menjadi dua, yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan swasta. Dalam penelitian ini tipe kepemilikan perusahaan menggunakan variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan perusahaan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan perusahaan swasta diberi kode 0. Untuk melihat kepemilikan perusahaan, dapat dilihat dari presentase

kepemilikan modal saham di catatan atas laporan keuangan. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan FIRM.


(62)

36

3.6.2.3 Kompleksitas

Anak perusahaan mewakili kompleksitas jasa audit yang diberikan oleh auditor eksternal yang merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit. Semakin banyak jumlah anak perusahaan yang dimiliki sebuah perusahaan maka akan semakin rumit transaksi yang dimiliki klien Kantor Akuntan Publik (Hay et al. 2008). Variabel kompleksitas akan diukur dengan menggunakan skala nominal. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberikan nilai 1, sementara perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan akan diberikan nilai 0. Pengukuran variabel ini mengacu pada penelitian Hay et al. (2008). Selanjutnya variabel ini akan dilambangkan dengan COMPLEX dalam persamaan.

3.6.2.4 Ukuran Perusahaan

Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran total aktiva. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil (Nugrahani, 2013).

Variabel ini akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan. Total aset merupakan jumlah total aset lancar dan aset tak lancar yang mengacu pada pengukuran ukuran perusahaan.


(63)

37 Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan LNASSET di dalam persamaan.

Dari penjelasan kelima variabel di atas, definisi operasional dan skala pengukuran variabel dapat diringkas dalam tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

No Variabel yang

Diukur

Definisi Indikator Skala

1. Fee Audit Biaya yang harus

ditanggung klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP.

Menggunakan logaritma natural dari professional fees

Rasio

2. Karakteristik Auditor

Badan usaha yang telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya.

Variabel ini diukur dengan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk penggunaan KAP big Four dan angka 0 untuk penggunaan KAP

non-big Four.

Nominal

3. Tipe Kepemilikan Perusahaan

Penelitian ini membagi tipe kepemilikan perusahaan menjadi dua, yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan swasta.

Variabel tipe kepemilikan

menggunakan variabel

dummy. Apabila

perusahaan merupakan perusahaan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan perusahaan

non-BUMN (swasta atau asing) diberi kode 0.

Nominal

4. Kompleksitas Kompleksitas merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit.

Variabel kompleksitas akan diukur dengan menggunakan skala nominal. Perusahaan yang memiliki cabang perusahaan akan diberikan nilai 1, sementara perusahaan yang tidak memiliki cabang perusahaan akan diberikan nilai 0.

Nominal

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan pada penelitian ini didasarkan kepada total asset

perusahaan.

Menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan

Rasio


(1)

83

Lampiran 3

Hasil Uji Normalitas Data

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.07306648

Most Extreme Differences Absolute .085

Positive .085

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .849

Asymp. Sig. (2-tailed) .467


(2)

84

Lampiran 4

Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -5.456 3.457 -1.578 .118

KAP .333 .271 .082 1.226 .223 .717 1.395

FIRM .001 .379 .000 .003 .998 .622 1.608

COMPLEX -.285 .349 -.072 -.817 .416 .410 2.441

LNASSET .918 .117 .841 7.834 .000 .277 3.616


(3)

85

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant) KAP FIRM COMPLEX LNASSET

1 1 3.633 1.000 .00 .02 .01 .01 .00

2 .737 2.220 .00 .00 .55 .01 .00

3 .419 2.944 .00 .00 .13 .43 .00

4 .210 4.156 .00 .91 .02 .08 .00

5 .000 87.328 1.00 .07 .28 .47 1.00

a. Dependent Variable: LNFEE

Lampiran 5

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.14512

Cases < Test Value 50

Cases >= Test Value 50

Total Cases 100

Number of Runs 46

Z -1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .315


(4)

86

Lampiran 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .835a .697 .684 1.09542

a. Predictors: (Constant), LNASSET, KAP, FIRM, COMPLEX b. Dependent Variable: LNFEE


(5)

87

Lampiran 8

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 262.069 4 65.517 54.600 .000a

Residual 113.996 95 1.200

Total 376.065 99

a. Predictors: (Constant), LNASSET, KAP, FIRM, COMPLEX b. Dependent Variable: LNFEE

Lampiran 9

Hasil Uji T

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.456 3.457 -1.578 .118

KAP .333 .271 .082 1.226 .223

FIRM .001 .379 .000 .003 .998

COMPLEX -.285 .349 -.072 -.817 .416

LNASSET .918 .117 .841 7.834 .000


(6)

88

Lampiran 10

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.456 3.457 -1.578 .118

KAP .333 .271 .082 1.226 .223

FIRM .001 .379 .000 .003 .998

COMPLEX -.285 .349 -.072 -.817 .416

LNASSET .918 .117 .841 7.834 .000


Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Karakteristik Auditor dan Internal Audit terhadap Fee Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 5 86

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 3 19

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11