Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data Hasil Statistik Deskriptif

32 Tbk 15. PT. Bank Jabar Banten Tbk BJBR   X 16. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM   X 17. PT. Bank QNB Kesawan Tbk BKSW    Sampel 12 18. PT. Bank Maspion Tbk BMAS   X 19. PT. Bank Mandiri Persero Tbk BMRI    Sampel 13 20. PT. Bank Bumi Arta Tbk BNBA    Sampel 14 21. PT. Bank CIMB Niaga Tbk BNGA    Sampel 15 22. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk BNII    Sampel 16 23. PT. Bank Permata Tbk BNLI   X 24. PT. Bank Sinarmas Tbk BSIM    Sampel 17 25. PT. Bank of India Indonesia Tbk BSWD    Sampel 18 26. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN    Sampel 19 27. PT. Bank Victoria International Tbk BVIC    Sampel 20 28. PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC    Sampel 21 29. PT. Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA    Sampel 22 30. PT. Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR    Sampel 23 31. PT. Bank Mega Tbk MEGA    Sampel 24 32. PT. Bank Mitraniaga Tbk NAGA   X 33. PT. Bank OCBC NISP Tbk NISP   X 34. PT. Bank Nationalnobu Tbk NOBU   X 35. PT. Bank Pan Indonesia Tbk PNBN    Sampel 25 36. PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA   X Sumber : www.idx.co.id dan www.sahamok.com diolah Peneliti Jumlah observasi penelitian selama 4 tahun adalah 100 observasi pengamatan.

3.5 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yakni data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang didapat secara langsung 33 dari obyek penelitian. Data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia mengenai laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit yang diperoleh dari situs resmi BEI di www.idx.co.id dan www.sahamok.com. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu mengumpulkan, menganalisa kemudian mengelompokkan data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi- informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Kedua, mengumpulkan data sekunder dengan mengakses situs-situs resmi yang berisi laporan keuangan perusahaan perbankan selama tahun 2010-2013 yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia dan data sekunder lainnya dari situs internet.

3.6 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah fee audit.

3.6.1.1 Fee Audit

Fee audit merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai jasa auditor eksternal yang telah 34 melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Data tentang fee audit diambil dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2013 yang mengungkapkan besar jumlah fee audit dengan akun professional fees, yang selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari fee audit. Logaritma natural digunakan untuk memperkecil perbedaan angka yang terlalu jauh dari data yang telah didapatkan sebagai sampel penelitian. Pengungkapan jumlah besar fee audit pada seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam laporan keuangan maupun laporan tahunan annual report masih sangat jarang. Belum tersedianya data tentang fee audit dikarenakan pengungkapan data tentang fee audit di Indonesia masih berupa voluntary disclosures pengungkapan sukarela, sehingga belum banyak perusahaan yang mencantumkan data tersebut di dalam laporan keuangan atau laporan tahunan annual report. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan LNFEE di dalam persamaan.

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan. 35

3.6.2.1 Karakteristik Auditor

Karakteristik auditor dinilai dengan ukuran Kantor Akuntan Publik KAP apakah termasuk dalam KAP Big4 atau non-Big4. Kantor Akuntan Publik KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya. Berdasarkan kriteria-kriteria KAP maka, di Indonesia terdapat beberapa KAP yang dapat digolongkan sebagai KAP besar big four. Pengukuran variabel ini yaitu menggunakan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk penggunaan KAP big Four dan angka 0 untuk penggunaan KAP non-big Four. Selanjutnya variabel ini akan dinamakan dengan KAP dalam persamaan.

3.6.2.2 Tipe Kepemilikan Perusahaan

Penelitian ini membagi tipe kepemilikan perusahaan menjadi dua, yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan swasta. Dalam penelitian ini tipe kepemilikan perusahaan menggunakan variabel dummy yaitu, apabila perusahaan merupakan perusahaan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan perusahaan swasta diberi kode 0. Untuk melihat kepemilikan perusahaan, dapat dilihat dari presentase kepemilikan modal saham di catatan atas laporan keuangan. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan FIRM. 36

3.6.2.3 Kompleksitas

Anak perusahaan mewakili kompleksitas jasa audit yang diberikan oleh auditor eksternal yang merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit. Semakin banyak jumlah anak perusahaan yang dimiliki sebuah perusahaan maka akan semakin rumit transaksi yang dimiliki klien Kantor Akuntan Publik Hay et al. 2008. Variabel kompleksitas akan diukur dengan menggunakan skala nominal. Perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberikan nilai 1, sementara perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan akan diberikan nilai 0. Pengukuran variabel ini mengacu pada penelitian Hay et al. 2008. Selanjutnya variabel ini akan dilambangkan dengan COMPLEX dalam persamaan.

3.6.2.4 Ukuran Perusahaan

Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran total aktiva. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil Nugrahani, 2013. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan. Total aset merupakan jumlah total aset lancar dan aset tak lancar yang mengacu pada pengukuran ukuran perusahaan. 37 Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan LNASSET di dalam persamaan. Dari penjelasan kelima variabel di atas, definisi operasional dan skala pengukuran variabel dapat diringkas dalam tabel 3.2 berikut ini : Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel yang Diukur Definisi Indikator Skala 1. Fee Audit Biaya yang harus ditanggung klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Menggunakan logaritma natural dari professional fees Rasio 2. Karakteristik Auditor Badan usaha yang telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya. Variabel ini diukur dengan variabel dummy, yaitu angka 1 untuk penggunaan KAP big Four dan angka 0 untuk penggunaan KAP non- big Four. Nominal 3. Tipe Kepemilikan Perusahaan Penelitian ini membagi tipe kepemilikan perusahaan menjadi dua, yaitu perusahaan BUMN dan perusahaan swasta. Variabel tipe kepemilikan menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan merupakan perusahaan BUMN, maka diberi kode 1. Dan apabila perusahaan merupakan perusahaan non-BUMN swasta atau asing diberi kode 0. Nominal 4. Kompleksitas Kompleksitas merupakan ukuran rumit atau tidaknya transaksi yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit. Variabel kompleksitas akan diukur dengan menggunakan skala nominal. Perusahaan yang memiliki cabang perusahaan akan diberikan nilai 1, sementara perusahaan yang tidak memiliki cabang perusahaan akan diberikan nilai 0. Nominal 5. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan pada penelitian ini didasarkan kepada total asset perusahaan. Menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan Rasio Sumber: Olahan Peneliti 38

3.7 Metode Analisis

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode standart yang dibantu dengan program Statistical Package Social Sciences SPSS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Sebelum analisa regresi linier dilakukan, maka harus diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. Jika telah terpenuhi maka model analisis korelasi selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel independen. Setelah kedua model analisis terpenuhi maka langkah terakhir adalah dengan menguji menggunakan analisis yang layak digunakan yaitu regresi linier berganda.

3.7.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didasarkan dengan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, minimum, dan lain-lain. Hal ini perlu dilakukan 39 untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian Ghozali, 2011.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan indepeden dalam model regresi tersebut terdistribusi secara normal Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Proses uji normalitas data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S yaitu jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z tidak signifikan, maka semua data yang ada terdistribusi secara normal. Namun bila nilai Kolmogorov- Smirnov Z signifikan, maka semua data yang ada tidak terdistribusi secara normal. Uji Kolmogorov-Smirnov K-S dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan Ghozali, 2011 : 1. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal. 2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi dikatakan normal. Selain uji K-S, dapat juga diperhatikan penyebaran data titik pada normal p-plot of regression standardized residual dari variabel dependen, dimana : 40 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier. Multikolinieritas terjadi apabila antara variabel-variabel independen terdapat hubungan yang signifikan. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolinieritas adalah dengan memperhatikan : 1. Besaran korelasi antar variabel independen Pedoman suatu model regresi bebas multikolinieritas, memiliki kriteria sebagai berikut : a. Koefisien korelasi antara variabel-variabel independen harus lemah, tidak lebih dari 90 persen atau dibawah 0,90 Ghozali, 2011. b. Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel independen lainnya umumnya diatas 0,90, maka hal ini menunjukkan terjadinya multikolinieritas yang serius Ghozali, 2011. 41 2. Nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Persamaan yang digunakan adalah : VIF = 1 Tolerance Nilai cutoff yang digunakan dan dipakai untuk menandai adanya faktor- faktor multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolinieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel- variabel independennya.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi korelasi, maka diperkirakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Run Test. Run Test betujuan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah 42 acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis.

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Heteroskedastisitas dapat terdeteksi dengan melihat plot antara nilai taksiran dengan residual. Untuk melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah: 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka akan terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda Multiple Regression dengan alasan bahwa variabel independennya lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara fee audit dengan variabel-variabel independen Ghozali, 2011. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut : LNFEE = � + �1 KAP + �2 FIRM + �3 COMPLEX + �4 LNASSET + � 43 Dimana: LNFEE = Fee Audit � = Konstanta �1,2,3,4 = Koefisien KAP = Ukuran KAP FIRM = Tipe Kepemilikan Perusahaan COMPLEX = Kompleksitas LNASSET = Ukuran Perusahaan � = Error Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen dengan tingkat fee audit maka dilakukan pengujian-pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan beberapa pengujian.

3.8.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi untuk mengukur proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh regresi. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1, apabila R 2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika R 2 = 1 berarti suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari 2 maka digunakan adjusted R 2 sebagai koefisien determinasi. 44 3.8.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen terhadap variabel dependen memiliki pengaruh secara bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 α = 5. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap dependen. 2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Bila F hitung F tabel atau P value α 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. 4. Bila F hitung F tabel atau P value α 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak.

3.8.3 Uji T

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing- masing variabel independen secara individu partial dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 45 2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian dengan analisis deskriptif dan analisis frekuensi Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KAP 100 1 .65 .479 FIRM 100 1 .16 .368 COMPLEX 100 1 .40 .492 LNASSET 100 25.42 34.23 30.9834 1.78674 LNFEE 100 19.57 28.31 23.0850 1.94901 Valid N listwise 100 Sumber data : Hasil output SPSS diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan 100 perusahaan yang menjadi sampel perusahaan. Variabel KAP merupakan variabel dummy sehingga nilai minimum dan maksimumnya adalah 0 dan 1. Artinya nilai minimum diwakilkan untuk perusahaan yang tidak memakai jasa KAP Big4 dan nilai maksimumnya diwakilkan untuk perusahaan yang memakai jasa KAP Big4, dengan nilai mean 0,65 dan standar deviasinya 0,479. Variabel FIRM memiliki nilai minimum 0 dan maksimumnya 1. Artinya nilai minimum diwakilkan untuk perusahaan swasta dan nilai maksimum diwakilkan untuk perusahaan BUMN, dengan nilai mean 0,16 dan standar deviasi 0,368. Variabel COMPLEX memiliki nilai minimum 0 dan maksimumnya 1. Artinya jika nilai minimum diwakilkan untuk 47 perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan dan nilai maksimum diwakilkan untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan, dengan nilai mean 0,40 dan standar deviasinya 0,492. Variabel LNASSET yang diproksikan dengan logaritma natural dari total aset memiliki nilai minimum 25,42, nilai maksimum 34,23, nilai mean 30,9834, dan standar deviasi 1,78674. Variabel LNFEE yang diproksikan dengan logaritma natural dari professional fees sebagai variabel dependen memiliki nilai minimum 19,57, nilai maksimum 28,31, nilai mean 23,0850 dan standar deviasi 1,94901.

4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Karakteristik Auditor dan Internal Audit terhadap Fee Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 5 86

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 3 19

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11