Tingkat Kegunaan Fasilitas Peluang Masa Sibuk Ekspektasi Jumlah Individu Menunggu dalam Antrian Ekspektasi Jumlah Individu dalam Sistim Ekspektasi Waktu Rata-rata dalam Antrian Ekspektasi Waktu Rata-rata dalam Sistim

masukan yang tidak terbatas.Parameter-parameter dari sistim ini adalah pelayan atau saluran ganda, pola kedatangan mengikuti Distribusi Poisson, waktu pelayanan mengikuti Distribusi Eksponensial dan antrian tak berhingga.

1. Tingkat Kegunaan Fasilitas

Sistim saluran dengan banyak stasiun pelayanan yang dioperasikan lebih dari satu atau c ≥ 2, Tingkat kegunaan fasilitas yaitu: c μ λ = ρ dengan: ρ = tingkat kegunaan fasilitas λ = tingkat kedatangan rata-rata c = banyak stasiun pelayanan μ = tingkat pelayanan rata-rata

2. Peluang Masa Sibuk

Misalkan b P adalah peluang masa sibuk, maka: ∑ − =       λ −       λ +                     λ =       µ λ − ⋅       µ λ = 1 1 1 dan 1 c n c μ c c μ n n μ P c c P b P o o c dengan: b P = peluang pada kondisi sibuk o P = peluang tidak ada individu dalam sistim λ = tingkat kedatangan rata-rata c = banyak stasiun pelayanan µ = tingkat pelayanan rata-rata

3. Ekspektasi Jumlah Individu Menunggu dalam Antrian

Dimisalkan q L adalah ekspektasi jumlah individu rata-rata dalam antrian, maka: 2 1 1 ρ − ⋅ ⋅ ⋅       µ λ = + c c P L o c q dengan: q L = ekpektasi individu menunggu dalam antrian o P = peluang tidak ada individu dalam sistim c = banyaknya stasiun pelayanan ρ = tingkat kegunaan fasilitas

4. Ekspektasi Jumlah Individu dalam Sistim

Misalkan s L adalah ekspektasi jumlah individu rata-rata yang berada dalam sistim total, maka: µ λ + = q s L L dengan: s L = jumlah individu rata-rata dalam sistim q L = ekspektasi jumlah rata-rata yang menunggu dalam antrian λ = rata-rata kedatangan µ = rata-rata waktu pelayanan

5. Ekspektasi Waktu Rata-rata dalam Antrian

Waktu rata-rata dalam antrian dapat dirumuskan sebagai: λ = q q L W dengan: q W = ekspektasi waktu rata-rata dalam antrian q L = ekspektasi jumlah rata-rata yang menunggu dalam antrian λ = tingkat kedatangan rata–rata

6. Ekspektasi Waktu Rata-rata dalam Sistim

Waktu rata-rata dalam sistim adalah dirumuskan sebagai berikut: λ = s s L W dengan: s W = ekspektasi waktu rata-rata dalam sistim s L = jumlah individu rata-rata dalam sistim λ = tingkat kedatangan rata–rata BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Data yang akan diteliti diambil langsung pada Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan. Pengamatan dalam penelitian ini berlangsung selama 4 jam dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB waktu setempat, dan banyaknya data didapat adalah selama 15 hari kerja yaitu mulai dari tanggal 20 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 7 November 2014 tetapi pada tanggal 21 Oktober mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 22 Oktober 12.00 WIB keadaan bank sedang offline. Alat bantu dalam pengamatan ini adalah stopwatch, sampel yang diamati adalah pada semua jenis kegiatan yang berhubungan dengan Teller dan masuk garis antrian. Perhitungan lama pelayanandimulai ketika nasabah masuk ke dalam barisan antrian sampai nasabah selesai dilayani oleh Telleryang dapat dilihat pada lampiran1.Pengamatan dilakukan untuk mewakili pertengahan, akhir, dan awal bulan.Rangkuman data kedatangan nasabah dan data lama nasabah dilayani dari pengamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Data Kedatangan Nasabah Waktu Kedatangan Hari Ke- Jumlah 1 2 3 4 5 08.00-09.00 09.01-10.00 10.01-11.00 11.01-12.00 Jumlah 29 34 35 37 135 8 5 - - 13 - - - - - 12 23 40 26 101 18 31 24 35 108 67 93 99 98 357 Waktu Kedatangan Hari Ke- Jumlah 6 7 8 9 10 08.00-09.00 09.01-10.00 10.01-11.00 11.01-12.00 Jumlah 7 22 29 31 89 20 33 36 28 117 13 22 27 25 87 26 19 27 25 97 36 29 36 49 150 102 125 155 158 540 Waktu Kedatangan Hari Ke- Jumlah 11 12 13 14 15 08.00-09.00 09.01-10.00 10.01-11.00 11.01-12.00 Jumlah 32 33 47 37 149 35 43 37 29 101 30 29 47 41 108 29 32 51 25 137 34 32 45 46 157 160 169 227 178 652 Sumber: Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan. Tabel 3.2 Data Lama Nasabah Dilayani dalam menit Waktu Kedatangan Hari Ke- 1 2 3 4 5 08.00-09.00 09.01-10.00 10.01-11.00 11.01-12.00 105,35 63,09 - 21,68 77,07 106,62 16,81 - 65,67 87,30 98,16 - - 130,89 59,92 104,45 - - 74,27 186,49 Waktu Kedatangan Hari Ke- 6 7 8 9 10 08.00-09.00 09.01-10.00 10.01-11.00 11.01-12.00 21,21 69,47 30,25 30,25 118,25 32,05 116,32 80,13 80,13 110,08 71,07 155,03 78,04 78,04 230,58 82,47 155,49 79,69 79,69 250,63 Waktu Kedatangan Hari Ke- 11 12 13 14 15 08.00-09.00 160,66 153,02 95,13 158,82 110,55 09.01-10.00 200,08 256,03 106,00 145,23 105,39 10.01-11.00 125,85 157,09 210,62 269,03 229,37 11.01-12.00 208,20 90,70 260,23 94,58 257,53 3.2 Uji Kecukupan Data Kedatangan Data kedatangan pada Tabel 3.1 yang telah diambil akan diuji kecukupannya untuk mengetahui bahwa banyaknya data yang diambil telah tercukupi untuk perhitungan selanjutnya. Perhitungan uji kecukupan data kedatangan adalah sebagai berikut: Dari Lampiran 1 yang telah disajikan didapati: Banyak data = n = 54 1. 631 1. 46 ... 34 29 ... 2 1 54 1 = + + + = + + + = ∑ = n i i x x x x 2. 54.869 2 46 ... 2 34 2 29 ... 2 2 2 2 1 54 1 2 = + + + = + + + = ∑ = n i i x x x x 3. 161 . 660 . 2 2 631 1. 2 1 = =       ∑ = N i i x 4. 56 , 45 2 631 . 1 161 . 660 . 2 54.869 54 1 , 2 2 1 2 1 1 2 1 =             − ⋅ =                     − ⋅ = ∑ ∑ ∑ = = = − N i i N i i N i i x x x N s k N Dari hasil perhitungan tersebut, terlihat bahwa jumlah pengamatan yang sudah dilakukan lebih besar jumlah dari data yang seharusnya 1 − N N , oleh karena itu jumlah data pengamatan yang telah diambil telah tercukupi untuk perhitungan selanjutnya. 3.3 Kecocokan Poisson Kedatangan pada Teori Antrian diasumsikan mengikuti Distribusi Poisson karena keacakan dan tidak dipengaruhi oleh nasabah sebelum dan sesudahnya. Alat bantu untuk kecocokan Distribusi Poisson adalah Uji Kolmogorov Smirnov. Dari Tabel 3.1 yang telah disajikan didapati: 1. Banyak data atau 54 = n 2. Frekuensi kumulatif atau x F a untuk nilai 5 1 = x yang banyak frekuensinya adalah 1 maka 0,0185 54 1 1 = = x F a demikian seterusnya hingga 51 54 = x yang banyak frekuensinya adalah 1 maka 0,0185 54 1 54 = = x F a 3. ∑ = + + + = 396 . 55 51 ... 7 5 2 2 2 2 i x 4. 716 . 735 . 2 51 ... 7 5 2 2 = + + + = ∑ i x 5. Rata-rata µ adalah 20 , 30 54 51 ... 54 7 54 5 = + + + =       = µ ∑ n x i 6. Standar deviasi σ adalah 28 , 10 5453 2.735.716 - 55.396 54 1 2 2 = ⋅ = − − ⋅ = σ ∑ ∑ ∑ n n x x n i i 7. Nilai normal baku atau σ µ − = 1 x Z , untuk nilai 5 1 = x maka nilai 4514 , 2 28 , 10 20 , 30 5 1 − = − = σ µ − = x Z kemudian seterusnya sampai nilai 51 54 = x maka nilai 2,0233 28 , 10 20 , 30 51 54 = − = σ µ − = x Z . Ringkasan perhitungan uji kecocokan Poisson dapat diperhatikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Uji Poisson No x x F a Z Z F a x F a - Z F a 1 5 0,0185 -2,4514 0,0071 0,0114 2 7 0,0185 -2,2568 0,0119 0,0066 3 8 0,0200 -2,1595 0,0154 0,0046 4 12 0,0200 -1,7704 0,0384 -0,0184 5 13 0,0200 -1,6732 0,0475 -0,0275 6 18 0,0200 -1,1868 0,1170 -0,0970 7 19 0,0200 -1,0895 0,1379 -0,1179 8 20 0,0200 -0,9922 0,1611 -0,1411 9 22 0,0200 -0,7977 0,2119 -0,1919 10 23 0,0200 -0,7004 0,2420 -0,2220 11 24 0,0200 -0,6031 0,2743 -0,2543 12 25 0,0556 -0,5058 0,3050 -0,2494 13 26 0,0370 -0,4086 0,3409 -0,3039 14 27 0,0370 -0,3113 0,3783 -0,3413 15 28 0,0200 -0,2140 0,4168 -0,3968 16 29 0,1111 -0,1167 0,4522 -0,3411 17 30 0,0200 -0,0195 0,4920 -0,4720 18 31 0,0400 0,7780 0,5319 -0,4919 19 32 0,0600 0,1751 0,5714 -0,5114 20 33 0,0400 0,2724 0,6064 -0,5664 21 34 0,0400 0,3696 0,6443 -0,6043 22 35 0,0556 0,4669 0,6808 -0,6252 23 36 0,0556 0,5642 0,7123 -0,6567 24 37 0,0556 0,6615 0,7454 -0,6898 25 40 0,0185 0,9533 0,8289 -0,8104 26 41 0,0185 1,0506 0,8531 -0,8346 27 43 0,0185 1,2451 0,8944 -0,8759 No x x F a Z Z F a x F a - Z F a 28 45 0,0185 1,4397 0,9251 -0,9066 29 46 0,0185 1,5370 0,9382 -0,9197 30 47 0,0370 1,6342 0,9484 -0,9114 31 49 0,0185 1,8288 0,9664 -0,9479 32 51 0,0185 2,0233 0,9783 -0,9598 Dari keterangan Tabel 3.3didapati nilai maksimum yaitu 0114 , | | = − = x F x F D e a maks pada 5 1 = x .Pada 05 , α dengan 54 = n diperoleh nilai 0,18 = α D .Nilai maks D yang dihitung lebih kecil dari nilai α D yang berarti bahwa asumsi pola kedatangan mengikuti Distribusi Poisson adalah benar.

3.4 Keacakan Kedatangan Diketahuimedian pada jumlah kedatangan pada nasabahsetelah data diurutkan

adalah 31.Data yang lebih kecil dari median diberi tanda minus 1 n dan data yang lebih besar atau sama dengan median diberi tanda tambah 2 n .Hasilnya adalah sebagai berikut: 1 n = 27 dan 2 n = 27 maka banyak nilai runtun u = 22. Dari rumus didapat: 28 27 27 27 27 2 1 = + ⋅ ⋅ + = µ { } 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 − + ⋅ + − − ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = σ n n n n n n n n n n 64 , 3 1 27 27 27 27 } 27 27 27 27 2 { 27 27 2 2 = − + ⋅ + − − ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = σ Untuk menjadikan normal baku digunakan transformasi: 64 , 1 64 , 3 28 22 − = − = σ µ − = u Z hitung Dari daftar normal baku dengan α = 0,05 didapatkan tabel Z = 0,475 pada 1,96. Terlihat bahwa kedatangan nasabah per jam bersifat acak dan mendukung bahwa kedatangan adalah benar mengikuti Distribusi Poisson. 3.5 Uji Kecocokan Eksponensial Pola pelayanan pada Teori Antrian sering mengikuti Distribusi Eksponensial. Pengujian dilakukan untuk membuktikan hal tersebut, dengan alat bantu Uji Kolmogorov Smirnov. Tahapan perhitungan uji kecocokan Eksponensial berdasarkan Tabel 3.2 adalah sebagai berikut: 1. Banyak data atau 54 = n 2. Frekuensi kumulatif atau x F a untuk nilai 81 , 16 1 = x dengan banyak frekuensiadalah 1 maka 0,0185 54 1 1 = = x F a demikian seterusnya hingga 269,03 54 = x dengan banyak frekuensi adalah 1, maka 0,0185 54 1 54 = = x F a 3. 95 , 441 . 040 . 1 03 , 269 ... 21 , 21 81 , 16 2 2 2 2 = + + + = ∑ i x 4. 47 , 387 . 864 . 42 03 , 269 ... 21 , 21 81 , 16 2 2 = + + + = ∑ i x 5. Rata-rata µ adalah 24 , 121 54 03 , 269 ... 54 21 , 21 54 81 , 16 = + + + =       = µ ∑ n x i 6. Standar deviasi σ untuk uji kecocokan Eksponensial adalah 22 , 68 5453 ,47 42.864.387 - 95 1.040.441, 54 1 2 2 = = − − = σ ∑ ∑ ∑ n n x x n i i 7. Nilai normal baku atau σ µ − = 1 x Z untuk nilai 81 , 16 1 = x maka nilai 5308 , 1 22 , 68 24 , 121 81 , 16 1 − = − = σ µ − = x Z kemudian seterusnya sampai nilai 03 , 269 54 = x maka nilai 2,1664 22 , 68 24 , 121 03 , 269 54 = − = σ µ − = x Z Ringkasan perhitungan uji kecocokan Eksponensial dapat diperhatikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Uji Eksponensial No X X F a Z Z F a Z F X F a a − 1 16,81 0,0185 -1,5308 0,0630 -0,0445 2 21,21 0,0185 -1,4663 0,0708 -0,0523 3 21,68 0,0185 -1,4594 0,0722 -0,0537 4 30,25 0,0185 -1,3338 0,0180 0,0005 5 32,05 0,0185 -1,3074 0,0951 -0,0766 6 40,72 0,0185 -1,1803 0,1190 -0,1005 No X X F a Z Z F a Z F X F a a − 7 56,16 0,0185 -0,9540 0,1736 -0,1551 8 56,91 0,0185 -0,9430 0,1711 -0,1526 9 59,92 0,0185 -0,8989 0,1841 -0,1656 10 63,09 0,0185 -0,8524 0,1977 -0,1792 11 65,67 0,0185 -0,8146 0,2090 -0,1905 12 69,47 0,0185 -0,7589 0,2236 -0,2051 13 71,07 0,0185 -0,7354 0,2296 -0,2111 14 74,27 0,0185 -0,6885 0,2451 -0,2266 15 77,07 0,0185 -0,6475 0,2611 -0,2426 16 78,04 0,0185 -0,6332 0,2643 -0,2458 17 79,69 0,0185 -0,6091 0,2709 -0,2524 18 80,13 0,0185 -0,6026 0,2743 -0,2558 19 82,47 0,0185 -0,5683 0,2843 -0,2658 20 87,30 0,0185 -0,4975 0,3085 -0,2900 21 90,70 0,0185 -0,4477 0,3264 -0,3079 22 94,58 0,0185 -0,3908 0,3483 -0,3298 23 95,13 0,0185 -0,3827 0,3250 -0,3065 24 98,16 0,0185 -0,3383 0,3669 -0,3484 25 104,45 0,0185 -0,2461 0,4013 -0,3828 26 105,35 0,0185 -0,2329 0,4090 -0,3905 27 105,39 0,0185 -0,2323 0,5910 -0,5725 28 106,00 0,0185 -0,2234 0,4129 -0,3944 29 106,62 0,0185 -0,2143 0,4168 -0,3983 30 110,08 0,0185 -0,1636 0,4364 -0,4179 31 110,55 0,0185 -0,1567 0,4364 -0,4179 32 116,32 0,0185 -0,0721 0,4721 -0,4536 33 118,25 0,0185 -0,0438 0,4840 -0,4655 34 119,66 0,0185 -0,0232 0,4920 -0,4735 35 125,85 0,0185 0,0676 0,5279 -0,5094 36 130,89 0,0185 0,1415 0,5557 -0,5372 37 145,23 0,0185 0,3517 0,6368 -0,6183 38 153,02 0,0185 0,4658 0,6808 -0,6623 39 155,03 0,0185 0,4953 0,6915 -0,6730 40 155,49 0,0185 0,5021 0,6915 -0,6730 41 157,09 0,0185 0,5255 0,7019 -0,6834 42 158,82 0,0185 0,5509 0,7088 -0,6903 43 160,66 0,0185 0,5778 0,7190 -0,7005 44 186,49 0,0185 0,9565 0,8315 -0,8130 45 200,08 0,0185 1,1557 0,8770 -0,8585 46 208,20 0,0185 1,2747 0,8980 -0,8795 47 210,62 0,0185 1,3102 0,9032 -0,8847 No X X F a Z Z F a Z F X F a a − 48 229,37 0,0185 1,5850 0,9441 -0,9256 49 230,58 0,0185 1,6028 0,9452 -0,9267 50 250,63 0,0185 1,8967 0,9743 -0,9558 51 256,03 0,0185 1,9758 0,9761 -0,9576 Dari Tabel 3.4 didapati nilai maksimum yaitu 005 , | | = − = x F x F D e a maks pada . 25 , 30 4 = x Pada 05 , α dengan 54 = n diperoleh nilai 0,18. = α D Nilai maks D yang diperoleh lebih kecil dari nilai α D artinya bahwa asumsi pola pelayanan mengikuti Distribusi Eksponensial adalah benar. 3.6 Perhitungan Teori Antrian Pada tahap ini, model Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya akan dianalisa dengan pendekatan Teori Antrian. Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan dari pengujian diketahui bahwa kedatangan nasabah yang acak dan nasabah yang akan datang tidak dipengaruhi oleh nasabah yang sebelumnya, dengan lamanya pelayanan terhadap nasabah yang tidak dibatasi, dengan satu garis antrian atau single channel dan petugas pelayanan atau Teller berjumlah 3 orang dan memiliki sistim masukan yang tidak terbatas, nasabah yang berada dalam antrian juga tidak terbatas, dengan disiplin pelayanan adalah FIFO First In First Out atau dapat dituliskan model antriannya berdasarkan notasi Kendall adalah PoissonEksponensial3 : FIFO ∞∞ atau FIFO : 3 ∞ ∞ M M . 3.6.1 Tingkat Kegunaan Pelayanan Bank Penelitian dilakukan selama 15 hari mempunyai tingkat kegunaan pelayanan bank berbeda setiap harinya.Berikut iniditampilkan tingkat kegunaan pelayanan bank selama 15 hari kerja pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Tingkat Kegunaan Fasilitas 52 258,53 0,0185 2,0125 0,9778 -0,9593 53 260,23 0,0185 2,0374 0,9793 -0,9608 54 269,03 0,0185 2,1664 0,9850 -0,9665 Hari Ke- Tingkat Guna Fasilitas ρ 1 0,58 2 0,22 3 4 5 6 - 0,47 0,57 0,29 Hasildariperhitungan tingkat kegunaan pelayanan bank ρ diatasmenampilkanbahwa keadaan bank dalam keadaan yang steady state dikarenakan ρ 1 untuk per 5 menit.Dengan keadaan seperti ini, parameter λdan µ yang telah ditemukan dapat digunakan dalam perhitungan selanjutnya untuk ukuran dasar Teori Antrian. 3.6.2 Analisa dengan Teori Antrian Telah diketahui Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan memiliki pola yang menurut Kendall-Lee adalah FIFO : 3 ∞ ∞ M M dan melalui pola FIFO : 3 ∞ ∞ M M akan dapat diketahui karakterisktik teori antriannya. Selama 15 hari penelitian dengan keadaan dan situasi yang berbeda setiap harinya, maka akan dihitung ukuran dasar Teori Antrian per 5 menit setiap hari selama 15 hari. 7 0,63 8 0,37 9 0,40 10 0,98 11 0,96 12 0,90 13 0,97 14 0,92 15 0,97

1. Hari Ke-1

a. Peluang Masa Sibuk

∑ − =       λ −       λ +                   λ = 1 1 1 c n c μ c c μ n n μ P o 58 , 1 3 72 , 1 2 72 , 1 1 72 , 1 1 1 3 2 1 − + + + = o P 16 , = o P dengan demikian,       µ λ − ⋅       λ = c c P k b P o c 1 32 , 43 , 3 16 , 72 , 1 3 = ⋅ ⋅ = b P

b. Ekspektasi Jumlah Individu Menunggu dalam Antrian

2 1 1 ρ − ⋅ ⋅ ⋅       µ λ = + c c P L o c q 44 , 43 , 6 3 16 , 72 , 1 2 4 = ⋅ ⋅ ⋅ = q L

c. Ekspektasi Jumlah Individu Menunggu dalam Sistim

µ λ + = q s L L 16 , 2 = s L

d. Waktu Rata-rata Individu dalam Antrian

λ = q q L W 01 , 75 , 33 44 , = = q W

e. Waktu Rata-rata Individu dalam Sistim

λ s s L W = 08 , 75 , 33 72 , 2 = = s W Demikian seterusnya hingga pada hari ke-15.Rangkuman karakteristik Teori Antrian dapat diperhatikan pada Tabel 3.6 pada kondisi tengah, akhir, dan awal bulan.Berdasarkan harapan pihak bank, rata-rata lamanya nasabah dalam sistim adalah 0 ≤ s L ≤ 5 menit. Tabel 3.6Karakteristik Teori Antrian Karakteristik Teori Antrian Hari Ke- 1 2 3 4 5 q L 0,44 0,05 - 0,16 0,42 s L 2,16 0,71 - 1,57 2,14 q W 0,01 0,13 - 0,10 0,19 s W 0,08 1,31 - 0,75 0,95 Karakteristik Teori Antrian Hari Ke- 6 7 8 9 10 q L 0,03 0,67 0,07 0,08 42,64 s L 0,89 2,56 1,19 1,22 45,58 q W 0,02 0,35 0,04 0,04 13,62 s W 0,46 1,11 1,15 0,60 14,56 Karakteristik Teori Antrian Hari Ke- 11 12 13 14 15 q L 24,22 9,93 5,12 15,29 44,87 s L 27,11 12,88 7,92 18,17 47,79 Berdasarkan perhitungan Teori Antrian, kondisi tengah dan menjelang akhir bulan yaitu hari ke-1 sampai dengan hari ke-9 adalah tepat jika Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan menempatkan 3 Teller untuk melayani nasabah karena masih berada dalam harapan pihak bank. Untuk hari ke-10 sampai dengan hari ke-15 perlu dianalisis kembali karena waktu nasabah dalam sistim sudah tidak sesuai lagi dengan harapan pihak bank.

3.6.3 Jumlah Pelayanan Optimal